Anda di halaman 1dari 38

Pertemuan ke-9:

Kelayakan pemberian kredit dan


penyelamatan kredit bermasalah

Dosen Pengampu:
Bambang Agus Sumantri, S.IP., M.M.
• Mengetahui kegiatan bank dalam penyaluran
kredit
Alasan aset & liabilitas dikelola secara terpadu antara lain:

1. Tingkat suku bunga.


2. Perubahan struktur sumber dana.
3. Meningkatnya kebutuhan modal.
4. Persaingan yang ketat antar bank.
5. Perkembangan sistem informasi.
6. Meningkatnya peran pemerintah.
7. Ketersediaan dana di pasar uang.
8. Perubahan komposisi aktiva.
9. Bermunculnya berbagai lembaga keuangan dengan
berbagai fasilitas baru & kemudahan.
Pengertian kredit
• Berasal dari bahasa latin “credo: berarti I
believe, I trust”
Unsur Kredit

1. Terdapat dua pihak, yaitu pember kredit (kreditor) dan penerima kredit (debitur).
2. Terdapat kepercayaan pemberi kredit kepada penerima kredit yang didasarkan
atas credit rating penerima kredit.
3. Terdapat persetujuan, janji berupa lisan, tertulis (akad kredit) atau instrumen
(credit instrument).
4. Terdapat penyerahan barang, jasa, atau uang dari pemberi kredit kepada
penerima kredit.
5. Terdapat unsur waktu (time element).
6. Terdapat unsur risiko (degree of risk), resiko gagal bayar (risk of default).
7. Terdapat unsur bunga sebagai kompensasi (prestasi) kepada pemberi kredit,
seperti: biaya modal (cost of capital), biaya umum (overhead cost), risk premium,
dsb. Jika credit rating penerima kredit tinggi, risk premium dapat dikurangi dengan
safety discount.
Tujuan Kredit
1. Profitability.
2. Safety.
Fungsi Kredit
1. Meningkatkan utulity (daya guna) dri modal/uang.
2. Meningkatkan utility (daya guna) suatu barang.
3. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
4. Menimbulkan gairah berusaha masyarakat.
5. Alat stabilitas ekonomi (pengendalian inflasi,
peningkatan ekspor, rehabilitasi sarana, pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan pokok rakyat).
6. Jembatan untuk peningkatan pendapatan nasional.
7. Sebagai alat meningkatkan hubungan ekonomi
internasional, ex: program G to G.
Financial Intermediary

Lembaga yang mentransfer dana-dana dari unit surplus kepada unit defisit
dengan metode pembiayaan tidak langsung (indirect financial model)

Jumlah dana yang layak dioperasikan


bank (loanable fund)

Dalam bentuk

Kredit Investasi surat berharga

Jumlah seluruh dana yang Legal reserve requirement


dikuasai bank pada masa tertentu (cadangan minimum)
Arti Penting Kredit (source of fund)

Pemindahan daya beli Penciptaan daya beli

Untuk investasi ataukah


modal kerja
Jenis Kredit dilihat dari Tujuan
1. Kredit Konsumstif: untuk memperoleh
barang-barang/kebutuhan lainnya guna
memenuhi keputusan dalam konsumsi.
2. Kredit Produktif: untuk memungkinkan si
penerima kredit dapat mencapai tujuannya
yang apabila tanpa kredit tersebut tidak
mungkin dapat diwujudkan.
Proses Penjualan
Bahan
Jenis Kredit dilihat dari Jangka Waktu
1. Short term credit (kredit jangka pendek). Terdiri: kredit
rekening koran (sesuai kebutuhan); kredit penjualan,
kredit pembeli, kredit wesel (surat promes/notes
payble); kredit eksploitasi (untuk membiayai current
operation suatu perusahaan)
2. Intermediate term credit (kredit jangka menengah: 1- 3
tahun).
3. Long term credit (kredit jangka panjang: lebih 3 tahun).
4. Demand loan atau call loan (kredit yang setiap waktu
dapat diminta kembali).
Jenis Kredit dilihat dari Lembaga yang
menerima kredit
1. Kredit untuk badan usaha
pemerintah/daerah.
2. Kredit untuk badan usaha swasta.
3. Kredit perseorangan.
4. Kredit untuk bank Koreponden, Lembaga
Pembiayaan, dan Perusahaan Asuransi.
Jenis Kredit dilihat dari Tujuan Penggunaan

1. Kredit Modal Kerja/Kredit Eksploitasi: dalam rangka


pembiayaan aktiva lancar perusahaan (pembelian bahan
baku/mentah, bahan peneolong/pembantu, barang
dagangan, biaya eksploitasi rang modal, piutang, dll).
2. Kredit Investasi (berjangka menengah atau panjang)
guna merehabilitasi, modernisasi, perluasan, ataupun
pendirian proyek baru).
3. Kredit Konsumsi: untuk keperluan konsumsi berupa
barang atau jasa dengan cara membeli, menyewa, atau
dengan cara lain.
Jenis Kredit Menurut Sektor Ekonomi
1. Sektor Pertanian, Perburuhan, dan Sarana
Pertanian.
2. Sektor Pertambangan.
3. Sektor Perindustrian.
4. Sektor Listrik, Gas, dan Air.
5. Sektor Konstruksi.
6. Sektor Perdagangan, Restoran, dan Hotel.
7. Sektor Jasa-jasa Sosial/Masyarakat.
8. Sektor Lain-lain.
Jenis Kredit Menurut Sifat
1. Kredit atas Dasar Transaksi satu kali (Eenmalig); self financing
terkait bonifiditas (kemauan & kemampuan membayar).
2. Kredit atas Dasar Transaksi Berulang (Revolving); self
liquidating (melunasi/mengurangi bagi debet), debetstand
tertinggi (plafond), & cash flow nasabah harus dibuat secara
jelas.
3. Kredit atas Dasar Terikat; working capital, terikat pada:
kapasitas produksi & realisasi penjualan.
4. Kredit atas Dasar Plafon Terbuka; untuk modal kerja.
5. Kredit atas Dasar Penurunan Plafon secara Berangsur;
aflopend plafond (umumnya kredit investasi, over finance
harus dilunasi secara berangsur sesuai jadwal)
Jenis Kredet yang disalurkan dari Bentuk

1. Cash Loan: pinjaman uang tunai yang


diberikan bank kepada nasabahnya.
2. Non-Cash Loan: fasilitas yang diberikan bank
kepada nasabahnya, tetapi atas fasilitas tsbt
bank belum mengeluarkan uang tunai
(kesanggupan bank menjamin pembayaran
kewajiban nasabahn kepada pihak ketiga).
Jenis Kredit dari Sisi Sumber Dana
1. Kredit dengan dana bank sendiri.
2. Kredit dana bersama dengan bank lain
(sindikasi, konsorsium, joint financing).
3. Kredit dengan dana dari luar negeri
(Offshore, Two Step Loan, Project Aid).
Jenis Kredit dari Sisi Wewenang Pemutusan

• Wewenang kantor wilayah, wewenang


cabang, dan wewenang kantor pusat (Kepala
Divisi, Direksi).
Jenis Kredit Menurut Sifat Fasilitas
1. Committed Facility: secara yuridis bank
berkewajiban untuk memenuhinya sesuai dengan
yang diperjanjikan.
2. Uncommitted Facility: secara yuridis bank tidak
memiliki kewajiban untuk memenuhinya sesuai
dengan yang diperjanjikan. Bank dapat mengubah,
membatalkan, atau menarik kembali fasilitas tsbt
setiap saat tanpa persetujuan nasabah, misalnya
fasilitas penempatan, fasilitas cerukan, fasilitas
perdagangan valuta asing.
Jenis Kredit dari Sisi Akad
1. Pinjaman dengan Akad Kredit: pinjaman disertai dengan
suatu perjanjian kredit tertulis antara bank dengan debitur
(mengatur besarnya plafon kredit, suku bunga, jangka waktu,
jaminan, cara-cara pelunasan, dsb).
2. Pinjaman tanpa Akad Kredit: pinjaman yang disertai
perjanjian tertulis. Pinjaman yang diberikan tanpa perjanjian
kredit tertulis itu diperinci atas cerukan (overdraft), sbb:
karena penarikan melampaui saldo debet pada simpanan
giro, karena penarikan melampaui jumlah platfon kredit (yang
tertulis diperjanjian), sebab lain seperti pemberian kredit
yang disertai aksep, promes, atau surat berharga lainnya.
Jenis Kredit Two Step Loan, Buyer’s Credit,
Onshore Loan, Offshore Loan
1. Two Step Loan (TSL): pinjaman yang diperoleh Pemerintah RI
dari lenders (lembaga keuangan LN)
2. Buyer’s Credit (Export Credit): diberikan kepada importir
(buyers) yang disediakan bank-bank di luar negeri untuk
pembiayaan impor/pembelian barang (khusus barang modal).
3. Onshore Loan: dalam valuta asing pada beberapa bank
dananya dikelola divisi Treasury.
4. Offshore Loan: dalam valuta asing oleh kantor bank yang ada
diluar negeri kepada nasabah dalam negeri sehingga
menimbulkan kewajiban membayar kembali terhadap luar
negeri.
Jenis Kredit Sindikasi
1. Sindikasi Murni, calon debitur mengajukan
permohonan kreditnya kepada 1
bank/lembaga pembiayaan.
2. Club Deal (Club Loan): calon debitur
mengajukan permohonan kreditnya kepada
beberapa bank/lembaga pembiayaan.
3. Kombinasi antara Sindikasi Murni dan Club
Deal (Club Loan).
Jenis Kredit Konsorsium dan Joint Financing

1. Kredit Konsorsium: bank induk (PJ dalam


pelaksanaan) dan bank anggota (peserta
konsorsium turut dalam penyediaan dana)
2. Joint Financing: suatu cara pembiayaan yang
dilaksanakan secara bersama-sama antara
bank-bank nasional (bank
pemerintah/daerah/ swasta) dengan bank-
bank asing.
Jenis Kredit-Kredit Kelolaan
1. Project Aid (PA): penerusan pinjaman yang disalurkan
oleh pemerintah kepada proyek (BUMN, BUMD, dan
Pemda). Foreign Exchange Loan/FEL (pinjaman/hibah dari
LN); Rupiah Loan/RL (pinjaman rupiah berasal dari
pemerintah atau perbankan BI dan Bank pelaksana)
untuk membiayai proyek-proyek swasta nasional.
2. Non Project Aid (Non PA): Kredit Investasi, pinjaman
untuk investasi dari pemerintah untuk crash program
yang dilaksanakan BUMN. Kredit Investasi, pinjaman
modal kerja dari pemerintah untuk crash program yang
dilaksanakan BUMN.
Jenis Kredit Imfas, Usance L/C, Standby L/C,
dan SKBDN
1. Imfas dan Usance L/C
2. Standby L/C
3. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri
(SKBDN), L/C keperluan pembelian barang-
barang dalam negeri (wilayah pabean
Indonesia)
Kualitas Kredit
Kualitas Kredit
1. Kredit Lancar (Pass).
2. Perhatian Khusus (Special mention).
3. Kurang lancar (Substandard).
4. Diragukan (Doubtful).
5. Macet (Loss).
Kredit Menurut Golongan
Debitur
Kredit Menurut Golongan Debitur
1. Kredit kepada penduduk (resident) Indonesia:
kredit perseorangan, badan, lembaga,
perusahaan yang berdomisili di Indonesia
termasuk perwakilan-perwakilannya di luar
negeri dan perwakilan-perwakilan Negara RI
di luar negeri beserta anggota stafnya yang
berstatus diplomatik.
2. Kredit kepada bukan penduduk (nonresident)
Indonesia.
Pasar Kredit
Pasar Kredit
• Money market: kredit Jangka pendek dan
Capital market: jangka panjang.
• Bentuk kredit dalam kredit: Kredit dengan
Agunan Barang, Kredit Rekening Koran, Kredit
Rembour (antar negara, pulau, kota).
• Kredit Aksep.
• Kredit dengan Agunan Efek-efek.
• Kredit Dokumenter
Prosedur Umum Perkreditan
1. Memberikan ketegasan atau tugas-tugas
seorang account offer (wewenang &
tanggung jawab).
2. Flow of document dapat diikuti & diketahui
dengan jelas.
3. Memperlancar arus pekerjaan
Analisis Kredit Prinsip 6 C’s
1. Character: keadaan watak/sifat debitur. Social value, theoritical value,
esthetical value, economical value, religious value, political value.
2. Capital: jumlah modal dana/modal sendiri.
3. Capacity: kemampuan calon debitur dalam menjalankan usahanya
guna memperoleh laba yang diharapkan.
4. Collateral: barang-barang yang diserahkan debitur sebagai agunan
(segi ekonomis & segi yuridis).
5. Condition of Economy (keadaan kongjungtur, PP, situasi, politik, &
perekonomian dunia, keadaan lain yang memengaruhi pemasaran.
6. Constraint: batasan/hambatan yang tidak memungkinkan suatu bisnis
untuk dilaksanakan pada tempat tertentu (pendirian POM bensin yang
sekitarnya terdapat banyak benkel las atau pembakaran batu bata).
Aspek-aspek Kredit & Perhitungan Kredit
1. Aspek Yuridis. Legalitas: pendirian perusahaan, usaha, pengajuan permohonan kredit,
barang jaminan, kontrak kerja sebagai dasar permohonan kredit.
2. Aspek Pemasaran. Produk atau jasa yang akan dipasarkan, penentuan volume atau
rencana pemasaran produk, penilian kebijakan & strategi pemasaran 6 P (pricing policy,
program promosi/advertaising, product/service delivery/distribusi, program public
relation, power/political power yang dipakai untuk menopang pemasarannya,
power/economical power. Penilaian manajemen pemasaran. Keadaan pemasaran saat
ini. Prospek Pemasaran. Target Pemasaran.
3. Aspek Manajemen & Organisasi. 7 S (staff, system, style, structure, skill, strategy,
shared value).
4. Aspek Teknis. Lingkup analisis aspek teknis & proses analisis aspek teknis, lokasi usaha,
pengalaman usaha, kapasitas perusahaan & mesin-mesin serta proses produksi yang
sesuai, pemilihan mesin da peralatan, fasilitas pemeliharaan, lau out, sarana &
prasarana, memperkirakan kebutuhan biaya.
5. Aspek Keuangan. Neraca Laba-Rugi sesuai prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).
6. Aspek Jaminan. Aspek hukum dalam kepemilikan, lokasi, harga NJOP, harga pasar, dll.
7. Aspek Sosial, ekonomi & Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL).
8. Aspek Risiko dan Critical Point. Risiko: sifat usaha, geografis, politik, uncertainty, inflasi,
persaingan. Critical Point: Man, Management, Marketing, Money, Material, machine,
Method, Mentality, macro Economy.
Pembinaan, Penyelamatan, & Penyelesaian
Kredit Bermasalah
• Pengertian Kredit Bermasalah.
• Penggolongan Nasabah Bermasalah.
• Gejala Dini Timbulnya Kredit Bermasalah.
• Pengertian Pembinaan, Penyelamatan, dan
Penyelesaian Kredit.
• Tahap Penyelesaian Kredit Bermasalah.
• Faktor Penentu Penanganan Kredit Bermasalah.
• Lelang Sendiri oleh Bank
Cara dalam Mengawasi Kredit
1. Break Even Point Analisis
2. Credit Audit.
3. Credit Examination.
4. Credit Review.
5. Gruping System
Aspek-aspek Pengawasan Kredit
1. Aspek Administrasi.
2. Aspek Supervisi.
3. Aspek Penagihan.
Sumber :
• Prof. Dr. H. Veithzal Rivai, S.E., M.M., M.B.A.,
dkk. Commercial Bank Management
Manajemen Perbankan Dari Teori ke Praktik.
Januari 2013. PT. RajaGrafindo Persada.
Jakarta. Cetakan pertama.

Anda mungkin juga menyukai