Anda di halaman 1dari 39

MANAJEMEN BANK UMUM

05
1
PENGERTIAN BANK
KEGIATAN USAHA DAN CARA PENGELOLAANNYA

PERATURAN

PENGERTIAN BANK
Pengertian bank menurut UU No. 7 Tahun 1992 tentang 请
Perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 插
Tahun 1998 adalah:



(1) Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya

kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-
bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup
masyarakat banyak
(2) Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran.
(3) Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konyensional atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu-lintas pembayaran
FUNGSI DAN USAHA BANK UMUM
Fungsi Pokok Bank Umum
Bank umum memiliki fungsi pokok sebagai
berikut:
a. Menyediakan mekanisme dan alat
pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan
ekonomi;
b. Menciptakan uang;
c. Menghimpun dana dan menyalurkannya
kepada masyarakat;
d. Menawarkan jasa-jasa keuangan lain.
FUNGSI DAN USAHA BANK UMUM
Usaha Bank Umum
Kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank
umum menurut UU No. 7 Tahun 1992 sebagaimana
telah diubah dengan UU No. l0 Tahun 1998 tentang
Perbankan adalah sebagai berikut:
a. Menghimpun dana dari masyarakat
b. Memberikan kredit,
c. Menerbitkan surat pengakuan hutang
d. Membeli, menjual, atau menjamin surat-surat atas
risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas
perintah nasabahnya.
FUNGSI DAN USAHA BANK UMUM
e. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun
untuk kepentingan nasabahnya
f. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau
meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan
surat, sarana telekomunikasi, maupun dengan wesel unjuk, cek.
atau sarana lainnya.
g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan
melakukan perhitungan dengan atau antara pihak ketiga.
h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat
berharga.
i. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain
berdasarkan suatu kontrak (custodian).
j. Melakukan penempatan dana dan menambah kepada nasabah
lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa
efek.
FUNGSI DAN USAHA BANK UMUM
k. Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun
sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada
bank, dengan ketentuan agunan yang dibelitersebut wajib
dicairkan secepatnya.
l. Melakukan kegiatan anjak piutang(factoring), kartu kredit, dan
kegiatan wali amanat (trustee).
m. Menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil.
n. Melakukan kegiatan lain, misalnya: kegiatan dalam valuta
asing; melakukan penyertaan modal pada bank atau perusahaan
lain di bidang keuangan seperti: sewa guna usaha, modal ventura,
perusahaan efek, dan asuransi, dan melakukan penyertaan modal
sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit.
o. Kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak
bertentangan dengan undangundang..
FUNGSI DAN USAHA BANK UMUM
Surat-surat berharga tersebut antara lain:
1. Surat-surat wesel, termasuk wesel yang diaksep oleh
bank;
2. Surat pengakuan utang;
3. Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan
pemerintah;
4. Sertifikat Bank Indonesia (SBI);
5. Obligasi;
6. Surat dagang berjangka waktu sampai dengan I (satu)
tahun;
7. Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu
sampai dengan I (satu) tahun.
SASARAN MANAJEMEN BANK UMUM

Manajemen bank memiliki sasaran dalam melaksanakan kegiatan


operasionalnya. Sasaran tersebut pada prinsipnya dapat dibedakan
berdasarkan jangka waktu, yaitu sasaran yang bersifat jangka pendek
dan sasaran jangka panjang.

Sasaran Jangka Pendek


Sasaran jangka pendek ini berkaitan dengan penggunaan waktu
dalam operasional bank untuk mencapai tujuan yang bersifat jangka
pendek.

Sasaran Jangka Panjang


Sasaran jangka panjang manajemen bank adalah bagaimana
memperoleh keuntungan dari kegiatan bank untuk meningkatkan nilai
perusahaan dan memaksimalkan kekayaan pemilik bank
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MANAJEMEN BANK
Kegiatan usaha bank sangat dipengaluhi oleh berbagai faktor yang
pada akhirnya mempengaruhi pola manajemen bank. Faktor-faktor
tersebut bisa berasal dari dalam bank atau faktor internal dan bisa pula
bersumber dari luar bank itu sendiri atau faktor eksternal.
Faktor Internal
Faktor-faktor yang bersumber dalam bank yang mempengaruhi
manajemen bank,antara lain berkaitan dengan pengambilan kebijakan
dan strategi operasional bank vaitu:
a. Struktur organisasi bank yang mempengaruhi proses pengambilan
keputusan, kebijakan, atau perencanaan;
b. Budaya kerja perusahaan (corporate culture);
c. Filosofi dan gaya manajemen: konservatif atau agresif;
d. Strategi segmentasi pasar dan jaringan kantor;
e. Ketersediaan sumber daya manusia dan penggunaan teknologi;
f. Komitmen pemilik terhadap pengembangan usaha bank.
Faktor Eksternal
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MANAJEMEN BANK

Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi manajemen


bank meliputi faktor di luar kendali bank,yaitu:
a. Kebijakan moneter;
b. Fluktuasi nilai tukar dan tingkat inflasi;
c. Volatilitas tingkat bunga;
d. Sekuritisasi;
e. Treasury management;
f. Globalisasi;
g. Persaingan antarbank maupun lembaga keuangan
nonbank;
h. Perkembangan teknologi;
i. Inovasi instrumen keuangan.
RISIKO USAHA BANK
Risiko usaha yang dapat dihadapi oleh bank antara lain
sebagai berikut:
a. Risiko kredit (credit atou default risk)
b. Risiko investasi (investment risk)
c. Risiko likuiditas (liquidity risk)
d. Risiko operasional (operating risk)
e. Risiko penyelewengan (fraud risk)
f. Risiko fidusia (fiduciary risk)
g. Risiko tingkat bunga (interest rate risk)
h. Risiko solvensi (solvency risk)
i. Risiko valuta asing (foreign currency risk)
j. Risiko persaingan (competitive risk)
RISIKO USAHA BANK
Risiko kredit. Risiko kredit atau sering pula disebut dengan default
rlsk merupakan suatu risiko akibat kegagalan atau ketidakmampuan
nasabah mengembalikan jumlah pinjaman yang diperoleh dari bank
besefia bunganya sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan
atau dijadwalkan.
Risiko investosi. Risiko investasi atau investment risk berkaitan
dengan kemungkinan terjadinya kerugian akibat suatu penurunan
nilai porfolio surat-sttrat berharga, misalnya obligasi dan surat-surat
berharga lainnya yang dimiliki bank.
Risiko likuiditas. Risiko likuiditas atau liquidity risk adalah risiko
yang mungkin dihadapi oleh bank untuk memenuhi kebutuhan
likuiditasnya dalam rangka rnemenuhi permintaan kredit dan semua
penarikan dana oleh penabung pada suatu waktu.
Risiko operosionol. Efektifitas sistem. prosedur. dan pengendalian
dalam menjalankan kegiatan operasionalnya berpengaruh terhadap
kelancaran jalannya operasi usaha dan tingkat pelayanan bank
kepada nasabah.
RISIKO USAHA BANK
Risiko penyelewengan. Risiko penyelewengan atau penggelapan
berkaitan dengan kerugian-kerugian yang dapat terjadi akibat ketidak
jujuran, penipuan, atau moral dan perilaku yang kurang baik dari
pejabat, karyawan dan nasabah bank.
Risiko fidusia. Risiko fidusia atau fiduciary risk ini akan timbul akibat
usaha bank dalam memberikan jasa dengan bertindak sebagai wali
amanat baik untuk individu maupun badan usaha.
Risiko tingkat bunga. Risiko yang timbul akibat berubahnya tingkat
bunga; yang pada gilirannya akan menurunkan nilai pasar surat-surat
berharga; dan pada saat yang sama, bank membutuhkan likuiditas.
Solvency risk. Risiko yang disebabkan oleh ruginya beberapa aset yang
pada gilirannya menurunkan posisi modal bank.
Risiko valuta asing. Risiko ini terutama dihadapi oleh bank-bank
devisa yang melakukan transaksi dalam valuta asing, baik dari sisi
aktiva maupun dari sisi pasiva (kewajiban).
Risiko persaingan. Produk-produk yang ditawarkan bank hampir
seluruhnya bersifat homogen, sehingga persaingan antar bank lebih
terfokus pada kemampuan bank memberikan pelayanan kepada nasabah
secara profesional dan paling baik.
NERACA BANK
Neraca bank menggambarkan sumber-sumber dana dan penggunaan dana bank. Bank 请
mendapat dana dengan cara menerima simpanan giro, tabungan. dan deposito berjangka,



kemudian mengalokasikannya dengan memberi pinjaman atau membeli surat-surat
berharga.

AKTIVA

Alat Likuid
Prioritas pertama penggunaan dana bank dilakukan dalam bentuk alat likuid, baik yang
tercermin dari jumlah Kas maupun dalam Giro pada Bank Indonesia sebagai bank
sentral.
Giro pada Bank Lain
Simpanan ini biasanya ditempatkan pada bank-bank yang lebih besar untuk memperoleh
fasilitas jasa-jasa, misalnya untuk kebutuhan inkaso, transaksi valuta asing, L/C, dan
pembelian surat-surat berharga.
Penempatan pada Bank Lain
Penempatan pada bank lain bisa dalam rangka transaksi interbank call money, deposito
berjangka, deposi on call, dan atau sertifikat deposito.
NERACA BANK
Surat-surat Berharga 请
Pengalokasian dana dengan cara membeli surat-surat berharga (sekuritas) pada dasarnya



dimaksudkan untuk tujuan cadangan sekunder di samping untuk mengoptimalkan
keuntungan dengan memanfaatkan dana-dana yang ideal.

Kredit yang Diberikan

Penggunaan dana bank sangat didominasi dalam bentuk penyaluran kredit. Secara umum
portofolio kredit bank berkisar 70 % dari total volume usaha bank.
Penyertaan
Merupakan penyertaan bank pada perusahaan lain yang dilakukan dalam rangka upaya
menyelamatkan kredit yang bermasalah.
Biaya Dibayar Di Muka
Biaya yang dibayar di muka adalah semua komponen biaya yang harus dikeluarkan bank
berkaitan dengan kelancaran operasional bank, misalnya: uang sewa, premi asuransi, dan
sebagainya.

NERACA BANK 插
Aktiva Tetap 入
Semua kekayaan bank berupa aktiva tetap dan inventaris misalnya: tanah, gedung, dan标
inventaris lainnya tercermin dalam Pos ini setelah diperhitungkan penyusutan. 题
Aktiva Sewaguna Usaha 一
Yaitu akumulasi aktiva yang diperoleh dari sewaguna usaha setelah dikurangi
penyusutan.
Aktiva Lain-lain
Yaitu aktiva yang tidak digolongkan ke dalam Pos di atas misalnya: emas, travelers
check, valuta asing yang dibeli/diambil alih, commemorative note atau coin, mata uang
emas valuta asing, dan sebagainya.
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Urut-urutan pos neraca bank di sisi pasiva ini menurut format yang ditetapkan Bank lndonesia
adalah sebagai berikut:
Giro
Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,
bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindah bukuan. Giro ini terdiri
dari rekening giro nasabah dan rekening giro bank lainnya.
Kewajiban Segera Lainnya
Yaitu kewajiban yang segera harus dibayar antara lain kepada pemerintah pusat atau Kantor
Perbendaharaan dan Kas Negara, transfer antar bank, interbank call money, dan travelers check
valuta asing yang telah dijual.
Tabungan
Yaitu simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati tetapi tidak dapat ditarik dengan cek dan bilyet giro.
Deposito Berjangka
Yaitu simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan
perjanjian antara nasabah penyimpan dengan bank.
Sertifikat Deposito
Yaitu simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindah
tangankan.
Surat Berharga yang Diterbitkan
Surat berharga yang diterbitkan bank dapat berupa surat pengkuan utang atau promes, wesel, dan
obligasi.
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Pinjaman yang Diterima
Yaitu semua pinjaman yang diterima bank antara lain kewajiban kepada bank sentral berupa
kredit likuiditas, fasilitas diskonto, dan pinjaman dari bank lain.
Pinjaman Subordinasi
Yaitu pinjaman yang diperoleh dari pihak terkait dengan bank dan atau dari pihak lain yang
memenuhi persyaratan tertentu, misalnya jangka waktu dan persyaratan pencairan/pembayaran
kembali vang sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
Ekuitas
Ekuitas atau disebut juga modal sendiri yang terdirid ari modal disetor, agio, modal sumbangan,
selisih penjabaran laporan keuangan, selisih penilaian kembali aktiva tetap, dan laba ditahan.
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
DASAR-DASAR OPERASI BANK
Operasi bank didasarkan pada suatll proses yang disebut sebagai transformasi aset dengan
mempertimbangkan faktor-faktor likuiditas, risiko, dan keuntungan. Transformasi asset adalah
proses pengalihan danayang dihimpun bank dari berbagaisumber, yang merupakan kewajiban
bank, menjadi kekayaan (asset) berupa persyaratan kredit, pembelian surat-surat berharga, dan
bentuk-bentuk asset lainnya.
PERMODALAN BANK
Penggunaan modal bank dimaksLrdkan untuk memenuhi segala kebutuhan guna menunjang
kegiatan operasi bank. Jumlah modal bank dianggap tidak mencukupi apabila tidak memenuhi
maksud-maksud tersebut. Namun dalam praktiknya, menetapkan berapa besarnya jumlah wajar
kebutuhan modal suatu bank adalah tugas yang cukup kompleks. Modal merupakan faktor
penting dalam upaya mengembangkan usaha bank.
Fungsi Modal Bank
Keseluruhan fungsi modal bank tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Memberikan perlindungan kepada nasabah;
b. Mencegah terjadinya kejatuhan bank;
c. Memenuhi kebutuhan gedung kantor dan inventaris;
d. Memenuhi ketentuan permodalan minimum;
e. Meningkatkan kepercayaan masyarakat;
f. Menutupi kerugian akitiva produktif bank;
g. Sebagai indikator kekayaan bank;
h. Meningkatkan efisiensi operasional bank.
Pengaruh Jumlah ModalTerhadap Perolehan Keuntungan Bank
Untuk mengukur kemampuan bank memperoleh keuntungan dapat digunakan
berbagai ukuran antara lain adalah rasio return on asset (ROA) dan return on equity
(ROE).
Return on Asset
Rasio ini memberikan informasi seberapa efisien suatu bank dalam melakukan kegiatan
usahanya. karena rasio ini mengindikasikan seberapa besar keuntungan yang dapat
diperoleh rata-rata terhadap setiap rupiah asetnya.
Return on Equity
Pemilik bank lebih tertarik pada seberapa besar kemampuan bank memperoleh
keuntungan terhadap modal yang ia tanamkan.
Rasio Permodalan Bank
Di samping CAR, seperti dijelaskan di atas. beberapa rasio yang umum digunakan
untuk menilai kemampuan dan kecukupan modal bank adalah sebagai berikut:
- Rasio modal terhadap pihak ketiga.
- Rasio modal terhadap total aset berisiko.
- Rasio modal terhadap total aset.
- Rasio kredit terhadap modal.
- Rasio aktiva tetap terhadap modal.
Pengaruh Jumlah ModalTerhadap Perolehan Keuntungan Bank
Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menilai kebutuhan modal
bank antara lain:
a. Kualitas dan integritas manajemen;
b. Likuiditas;
c. Kualitas aktiva;
d. Laba yang ditahan;
e. Pembebanan biaya;
f. Struktur sumber dana;
g. Kualitas prosedur operasi;
h. Ketentuan permodalan minimum;
i. Kebijakan pemupukan modal dan pembagian dividen.
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Kewajiban penyediaan modal minimum bank menurut Pakmei 29, 1993
didasarkan pada risiko aktiva dalam arti luas, yaitu aktiva yang
tercantum dalam neraca maupun aktiva yang bersifat administrasi
sebagai mana tercermin pada kewajiban yang masih bersifat kontinjen
dan/atau komitmen yang disediakan oleh bank bagi pihak ketiga.
MOBILISASI DANA BANK
Faktor-Faktor Keberhasilan Mobilisasi Dana
1. Keberhasilan bank dalam melakukan penghimpunan atau
mobilisasi dana ini sangat dipengaruhi beberapa faktor antara lain:
2. Kepercayaan masyarakat pada suatu bank jelas akan
mempengaruhi kemampuan bank menghimpun dana dari berbagai
sumber, terutama dari masyarakat atau institusi
3. Ekspektasi
4. Keamanan
5. Ketepatan waktu
6. Pelayanan yang lebih cepat dan fleksibel
7. Pengelolaan dana bank yang hati-hati
8. Risiko Mobilisasi Dana
Pada bagian ini akan dibahas bagaimana sumber-sumber dana bank
mempengaruhi risiko utama bank, yaitu: risiko likuiditas, risiko tingkat
bunga, risiko modal, dan risiko kredit.
MOBILISASI DANA BANK
Strategi Mobilisasi Dana
Pengembangan Produk
Langkah awal dalam pengembangan produk (product
development) adalah mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan
nasabah.
Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar merupakan pemisahan sektor-sektor tertentu
dari keseluruhan pasar dan menciptakan produk-produk baru
yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan suatu sektor,
dimana tidak atau belum ada persaingan dalam waktu dekat
Diferensiasi dan Citra Produk
Meskipun bank mampu menciptakan suatu produk baru dan
mulai memasarkan atau berhasil mencontoh produk bank
pesaing lain.
MOBILISASI DANA BANK
Sumbrer-Sumber Dana Bank
- Giro
- Deposito Berjangka
- Tabungan
- Deposit on Call
- Sertifikot Deposito
- Pasar Uang Antarbank
- Pinjaman Antarbank
- Repurchase Agreement
- Setoran Jaminan
- Dana Transfer
- Obligasi
- Kredit Likuiditas Bank Indonesia
- Fasilitas Diskonto
- Dana Sendiri
BIAYA DANA BANK
Besarnya biaya dana bank dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain:
a. Struktur sumber dana yang dikelola bank;
b. Tingkat bunga yang diberikan kepada deposan;
c. Ketentuan cadangan wajib yang ditetapkan oleh otoritas
moneter.
Perhitungan Biaya Dana
Pengertian biaya dana sering dicampurkan dengan istilah cost of
fund, cos of loanable fund, cost of money. Ketiga istilah ini
sebenarnya memiliki perbedaan satu sama lain. Cost of fund
dimaksudkan sebagai biaya yang dikeluarkan bank atas dana
yang dihimpun sebelum diperhitungkan besarnya ketentuan
cadangan likuiditas wajib atau reserve requirement. Sedangkan
cost of loanable fund adalah biaya dana setelah dikurangi
ketentuan reserve requirement.
BIAYA DANA BANK
Besarnya biaya dana bank dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain:
a. Struktur sumber dana yang dikelola bank;
b. Tingkat bunga yang diberikan kepada deposan;
c. Ketentuan cadangan wajib yang ditetapkan oleh otoritas
moneter.
Perhitungan Biaya Dana
Pengertian biaya dana sering dicampurkan dengan istilah cost of
fund, cos of loanable fund, cost of money. Ketiga istilah ini
sebenarnya memiliki perbedaan satu sama lain. Cost of fund
dimaksudkan sebagai biaya yang dikeluarkan bank atas dana
yang dihimpun sebelum diperhitungkan besarnya ketentuan
cadangan likuiditas wajib atau reserve requirement. Sedangkan
cost of loanable fund adalah biaya dana setelah dikurangi
ketentuan reserve requirement.
KONSEP PERHITUNGAN BIAYA DANA BANK

Konsep yang dapat digunakan untuk menghitung biaya


dana yang dihimpun bank menurut Goerge H. Hempel
(1994) adalah sebagai berikut:
a. Konsep biaya dana rata-rata historis.
b. Konsep biaya dana rata-rata tertimbang.
c. Konsep biaya dana marjinal.
Konsep Biaya Dana Rata-Rata Historis
Konsep ini merupakan konsep yang paling umum
digunakan untuk mengukur biaya dana bank. Konsep biaya
dana rata-rata tertimbang historis penerapannya relatif
mudah dan sederhana.
KONSEP PERHITUNGAN BIAYA DANA BANK
Kelemahan-kelemahan konsep biaya dana rata-rata tertimbang historis lebih laniut dapat
dikemukakan sebagai berikut:
a. Sebagian dana harus diinvestasikan dalam bentuk aset yang tidak produktif misalnya
cadangan likuiditas wajib, aktiva tetap, dan inventaris. Oleh karena itu perlu dilakukan
penyesuaian terhadap jumlah biaya dan keuntungan untuk menutup biaya bunga.
b. Dalam penghitungan biaya dana harus pula dimasukkan komponen-komponen biaya lain
yang berhubungan dengan kegiatan penarihan dana, misalnya biaya promosi atau biaya
operasional lainnya.
c. Perlu dipertanyakan mengenai apakah biaya modal harus pula dimasukkan dalam
perhitungan biaya dana.
d. Konsep biaya dana historis ini bisa menjadi tidak realistis untuk menjadi dasar penarikan
dana dan penetapan harga (pricing) apabila tingkat bunga mengalami perubahan.
Konsep Biaya Dana Rata-Rata Tertimbang
Konsep perhitungan biaya dana ini merupakan konsep yang paling menggambarkan biaya dana
bank yang sesungguhnya. Pendekatan ini memperhatikan struktur sumber dana dan faktor lain
yang mempengaruhi langsung besarnya biaya dana antara lain tingkat bunga dan ketentuan
reserve requirement.
Konsep Biaya Dana Marjinal
Metode biaya dana marjinal memperhitungkan biaya dana menurut tingkat bunga pasar
saat itu. Cara yang paling mudah untuk menerapkan konsep ini yaitu dengan menentuhan
sumber dana tertinggal sebagai dasar untuk melakukan pricing atas aset bank yang baru.
PENENTUAN TINGKAT BUNGA KREDIT

Menentukan berapa besarnya tingkat


bunga kredit yang dikenakan kepada
nasabah debitur sangat dipengaruhi oleh
berbagai variable, yaitu:
- Cost of Loanoble funds
- Spread
- Biaya Overhead
- Premi Risiko
Faktor-Faktor Lain yang mempengaruhi Penentuan Tingkat Bunga

Kredit (Loan Pricing)


Faktor-faktor yang menjadi pertirnbangan dalam
penentuan tingkat bunga kredit tersebut di atas dapat
diuraikan secara ringkas sebagai berikut:
- Jangka Waktu
- Jaminan Kredit
- Reputasi Perusahaan
- Hubungan Baik
- Jaminan Pihak Ketiga
PENGGUNAAN DANA BANK
Penggunaan dana bank pada prinsipnya dapat diklasifikasi berdasarkan:
a. Prioritas penggunaan dana
b. Sifat aktiva bank
Prioritas Penggunaan Dana
- Cadangan primer
- Cadangan sekunder
- Penyaluran kredit
- Investments
Penggunaan Dana Menurut Sifat Aktiva
Penggunaan tlana bank berdasarkan sifat aktiva adalah pengalokasian dana ke dalam bentuk aktiva
yang dapat memberikan hasil dan yang tidak memberikan hasil bagi bank yang bersangkutan. Penggunaan
dana bank berdasarkan sifat aktiva dapat dibedakan sebagai berikut:
Aktiva Tidak Produktif
Aktiva tidak produktif adalah penanaman dana ke dalam aktiva yang tidak memberikan hasil bagi bank
terdiri dari:
a. Alat likuid
b. Aktiva tetap dan inventaris
Aktiva Produktif
Aktiva produktif adalah semua penanaman dana dalam rupiah dan valuta asing yang dimaksudkan
untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya. Komponen aktiva produktif bank terdiri dari:
- Kredit yang diberikan
- Penempatan pada bank lain
- Surat-surat berharga
- Penyertaan
JASA-JASA BANK
Jasa-jasa yang disediakan bank umum antara lain
sebagai berikut:
a. Kliring
b. Inkaso
c. Letter of Credit
d. Bank garansi
e. Transfer
MANAJEMEN LIKUIDITAS BANK
Pengertian Likuiditas Dan Manajemen Likuiditas
Beberapa penulis memberikan pengertian likuiditas dalam perspektif perbankan sebagai berikut:
Joseph E. Burns
Likuiditas bank berkaitan dengan kemampuan suatu bank untuk menghimpun seiumlah tertentu dana dengan biaya tertentu dan dalam
iangka waktu tertentu.
Oliver G Wood, Jr
Likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi semna penctrikan dana oleh nasabah deposan, kewajiban yang telah jatuh tempo, dan
memenuhi permintaan kredit tanpa ada penundaan.
William M. Glavin
Likuiditas berarti memiliki sumber dana yang cukup tersedia untuk memenuhi sentua kewajiban.
Sumber-Sumber Kebutuhan Likuiditas
Sumber utama kebutuhan likuiditas bank berasal dari adanya kebutuhan antara lain untuk memenuhi:
a. Ketentuan likuiditas wajib (reserve requirement) atau cash ratio.
b. Saldo rekening minimum pada bank koresponden.
c. Penarikan simpanan dalam operasional bank sehari-hari.
d. Permintaan kredit dari masyarakat.
Konsep Likuiditas
Sejalan dengan pemenuhan kebutuhan likuiditas bank, maka suatu bank dianggap likuid apabila:
a. Memiliki sejumlah likuiditas sama dengan jumlah kebutuhan likuiditasnya.
b. Memiliki likuiditas kurang dari kebutuhan tetapi bank mempunyai surat-surat berharga yang segera dapat dialihkan menjadi kas.
c. Memiliki kemampuan untuk memperoleh likuiditas dengan cara menciptakan utang.
MANAJEMEN LIKUIDITAS BANK
Teori Manajemen Likuiditas
Teori manajemen likuiditas pada dasarnya adalah teori yang berkaitan dengan bagaimana mengelola dana dan sumber-sumber dana
bank agar dapat memelihara posisi likuiditas dan memenuhi segala kebutuhan likuiditas dalam kegiatan operasional bank sehari-hari.
Perencanaan Likuiditas
Bank dalam melakukan analisis perencanaan likuiditas pertama-tama harus mengidentifikasi kebutuhan utama terhadap likuiditas
dan kemudian membandingkan kebutuhan tersebut dengan jumlah aktiva lancar yang dimiliki bank saat itu.
Rasio-Rasio Likuiditas
- Rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga
- Rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga
- Rasio kewajiban bersih call money terhadop aktiva lancar, dalam rupiah
- Rasio surat-surat berharga jangka pendek terhadap total portofolio surat-surat berharga
- Total kredit terhadap total asset
Ketentuan Likuiditas Wajib Bank
- Perhitungan Giro Wajib Minimum dalam Rupiah
- Komponen dana pihak ketiga
MANAJEMEN KREDIT
Pengertian Kredit
Menurut UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No. l0 Tahun I998
disebutkan:
“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewaiibkan pihak peminjam untuk
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pentberian bunga”.
Penggolongan Kredit
Kredit dapat digolongkan berdasarkan:
a. Jangka Waktu (maturity)
- Kredit jangka pendek
- Kredit jangka menengah
- Kredit jangka panjang
b. Barang jaminan
- Kredit dengan jaminan
- Kredit dengan tanpa jaminan
c. Segmen Usaha
d. Tujuan kredit
e. Penggunaan kredit
MANAJEMEN KREDIT
Kebijakan Perkreditan
Kebijakan pengkreditan adalah suatu ketentuan atau prosedur yang disusun untuk dijadikan suatu
pedoman bagi pejabat kredit atau loan fficer melalui proses pemutusan kredit. Kegunaan kebijakan perkreditan
yang disusun secara tertulis dapat membantu manajemen bank untuk:
a. melaksanakan standar-standar perkreditan;
b. memenuhi peraturan-peraturan perkreditan yang telah ditetapkan baik oleh direksi atau pengurus bank
yang bersangkutan maupun oleh etoritas moneter;
c. rnenjamin keseragaman pengambilan keputusan kredit;
d. dapat membandingkan strategi perkreditan dengan keadaan yang sedang dijalankan bank.
Tugas dan Jenis Komite Kredit
a. meneliti dan menilai permohonan kredit baru yang berjumlah besar
b. meneliti dan menilai permohonan perpanjangan
c. meneliti dan menilai semua kredit yang mengalami kemacetan
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai