Anda di halaman 1dari 22

PRODUK DAN JASA PERBANKAN

Tugas Manajemen Keuangan Jasa

Dosen: Dr. Debbie Christine, SE., M.Si., Ak., CA.

Disusun Oleh:

Kelompok 5
Karlina Febriani Syafitri 40221100545
Mutia Raudhatul Jannah 40221100606
Nur Ismah 0220101424

Muhammad Raihan Fahrezi 40221100292


Salsa Fitria 40221100611
Kelas: D

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Widyatama

2023
A. AKTIVITAS BANK

1. Menghimpun Dana (Funding)


Menghimpun dana berarti mengumpulkan dana dengan cara membeli dari masyarakat luas
dalam bentuk simpanan giro (demand deposit), tabungan (saving deposit) dan deposito (time deposit).
Semakin menarik dan menguntungkan imbalan yang diberikan maka semakin besar minat masyarakat
untuk menyimpan dananya di bank :
Hal-hal yang mempengaruhi keberhasilan bank dalam menghimpun dana dipengaruhi oleh :

1) Kepercayaan masyarakat terhadap bank.


Menciptakan sebuah kepercayaan kepada nasabah tentunya pihak bank harus bisa melakukan
kegiatan transparan kepada nasabah.
2) Perkiraan tingkat pendapatan
Pendapatan yang akan diperoleh oleh nasabah (Penyimpan Dana) dimana berapa persen
pendapatan yang akan diperoleh.
3) Risiko penyimpanan dana
Pihak nasabah percaya bahwa pihak bank bisa menyimpan dan memutar dana tersebut dengan
kehati-hatian dan tanggung jawab tanpa merugikan pihak bank dan pihak nasabah.
4) Pelayanan dari bank.
Nasabah akan senang jika pelayanan yang diberikan oleh pihak bank sangat baik dan
berkualitas.

a. Sumber penghimpunan dana Bank

Semua bank akan berusaha memenuhi kebutuhannya dalam menjalankan operasionalnya termasuk
kebutuhan akan dana sehingga bank harus memiliki sumber yang dimanfaatkan dalam menjalankan usahanya,
sumber dana bank pada umunya terdiri dari 4 alternatif, alternatif-alternatif tersebut diantarnaya adalah :

1. Dana sendiri

Bank sentral yang merupakan ibu dari bank-bank yang ada dinegara ini pun sangat menekankan betapa
pentingnya modal sendiri terhadap perjalanan suatu bank, bank sentral mengatur tentang proporsi minimal
modal sendiri dibandingakan dengan aktiva tertimbang menurut resiko, ataupun lebih dikenal dengan rasio
kecukupan modal

2. Dana dari deposan

1
Pada umumnya dana dari deposan dapat berupa Giro, tabungan, deposito berjangka yang berasal dari
perorangan ataupun badan.
3. Dana pinjaman
Yang diperboleh dalam perjalannya sebuah bank anatara lain :
1.) Call money
Sumber dana yang dapat diperoleh bank berupa pinjaman jangka pendek dari bank lain melalui
interbank call money market
2.) Pinjaman antarbank
Kebutuhan pendanaan kegiatan usaha suatu bank dapat juga diperoleh dari pinjaman jangka pendek dan
menengah dari bank lain
3.) Kredit likuiditas bank Indonesia
Kredit yang diberikan bank indonesia terutama kepada bank yang sedang mengalami kesulitan
likuiditas.
4.) Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
Bank menerbitkan SBPU, kemudian diperjualbelikan pada pihak yang berminat.
5.) Dana transfer
Pemindahan dana berupa pemindah bukuan antarrekening, dari uang tunai ke suatu rekening, dan dari
suatu rekening yang ditarik tunai.
6.) Setoran jaminan
Sejumlah dana yang wajib diserahkan oleh nasabah yang menerima jasa-jasa tertentu dari bank.
7.) Diskonto Bank Indonesia
Penyediaan dana jangka pendek oleh BI dengan cara pembelian promes yang diterbitkan oleh bank-
bank atas dasar diskonto.

4. Sumber dana lain


Selain dana dari sendiri ataupun dari deposan dan pinjaman sember penghimpunan dana dapat juga berasal
dari sumber-sumber lain yang tidak dapat digolongkan dalam jenis dana yang ada sebelumnya.
1.) Setoran jaminan
Sejumlah dana yang wajib diserahkan oleh nasabah yang menerima jasa-jasa tertentu dari bank.
2.) Dana transfer
Salah satunya adalah pemindahan dana, pemindahan dana tersebut dapat berua pemindahan dana antarbank, dari
uang tunai kesuatu rekening atau dari suatu rekening untuk kemudian ditarik tunai.
3.) Surat berharga pasar uang
Salah satu instrumen yang digunakan pihak bank untuk menghimpun dana.

2
2. Menyalurkan Dana ( Lending )

Menyalurkan dana berarti melemparkan kembali dana yang telah dihimpun melalui simpanan giro,
tabungan dan deposito kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman (kredit).
1. Pertimbangan penyaluran dana

1).Kepercayaan
Keyakinan penyaluran dana bahwa dana yang diberikan (uang,barang,atau jasa). Kepercayaan ini
diberikan oleh bank dimana sebelumnya sudah dilakukan penyelidikan tentang nasabah baik, secara
interen dan ekstern. Penelitian dan penyidikan tentang kondisi pengkreditan nasabah tersebut.
2). Kesepakatan
Antara bank dengan nasabah kesepakatan ini di tuangkan dalam perjanjian dimana pihak
menandatangani hak dan kewajibannya masing masing.
3). Jangka waktu
Setiap kredit yang di berikan memiliki jangka waktu tertentu jangka waktu ini masa pengembalian
kredit yang telah di sepakati. Jangaka waktu tersebut bisa berbentu jangaka pendek jangka menengah
atau jangka Panjang.
4). Risiko
Bank menginginkan risiko serendah mungkin dan mendapatkan penerimaan setinggi mungkin. Dengan
begitu, bank dapat memperoleh penerimaan untuk membiayai keseluruhan biaya operasional bank
seperti biaya bunga, biaya tenaga kerja dan untuk mendapatkan laba.
2. Jenis – jenis alokasi penggunaan dana bank
1.) Primary reserve
Untuk menghadapi kemungkinan terjadi penarikan oleh nasabah bank, baik berupa penarikan dana
masyarakat yang disimpan pada bank tersebut maupun penarikan kredit sesuai dengan
kesepakatan yang dibuat antara pihak bank dan peminjam dalam perjanjian kredit .
Cadangan primer dimaksudkan untuk memenuhi ketentuan likuiditas wajib minimum, keperluan
operasi bank, penarikan simpanan, dan permintaan pencairan kredit dari nasabah. Selain itu,
cadangan primer juga untuk penyelesaian kliring antar bank dan kewajiban-kewajiban bank
lainnya yang harus segera dibayar.

2.) Secondary Reserve (Cadangan Sekunder)

Untuk dijadikan cadangan pengganti bagi primary reserve. Karena sifatnya yang dapat
menghasilkan pendapatan bagi bank selain berfungsi sebagai cadangan, secondary reserve dapat
memberikan dua manfaat bagi bank, yaitu untuk menjaga likuiditas dan meningkatkan
profitibilitas bank. Aktiva ini dapat berupa Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) dan Sertifikat Deposito

3
3.) Penyaluran kredit
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam
meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
kewajibannya setelah jangka waktu tertentu, penghasilan utama bank.
4.) Investasi
Investasi ini berupa penanaman dalam bentuk surat-surat berharga jangka panjang. Surat-surat
berharga ini bertujuan untuk memberikan tambahan pendapatan dan likuiditas bank. Karena
mengalokasian dana untuk jenis ini mengharapkan pendapatan yang lebih memadai bagi bank,
maka sifat aktiva ini biasanya lebih permanen atau berjangka panjang.

5.) Aktiva tetap


Penanaman modal dalam bentuk aset tetap (fixed assets), seperti pembelian tanah, pembangunan
gedung kantor bank, kantor cabang, cabang pembantu maupun kantor kas, peralatan operasional
bank, seperti komputer, faksimili, sistem komunikasi antar cabang, kendaraan bermotor, dan
aktiva tetap lainnya.

3. Memberikan Jasa Layanan ( Service)


Jasa layanan dan produk produk perbankan merupakan kegiatan penunjang untuk
melancarkan kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana. Kegiatan ini sangat banyak memberikan
keuntungan bagi bank dan nasabah, bahkan keuntungan bagi bank semakin besar karena kelengkapan
fasilitas dan pelayanan yang dimiliki membuat banyak calon nasabah yang mau menggunakan jasa
layanan bank ini.
Bentuk jasa-jasa bank yang saat ini ada antara lain yaitu Pengiriman Uang, Leter of Credits, Bank
Garansi, Kliring dan Inkaso, Kartu Plastik, Money Changer, Traveller’s Check, Telebanking,
Kustodian, Wali Amanat, Standing Order, dan Safe Deposit Box

B. PRODUK BANK
Produk perbankan adalah usaha bank dalam menghitung dana dari masyarakat dan jasa-jasa
lalu lintas pembayaran. Berikut ini produk perbankan yang dikeluarkan oleh bank bank pada umumnya
:
1. Produk Simpanan Bank (dana yang masuk ke bank )

a. Tabungan
Tabungan adalah simpanan pada bank yang penarikannya sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan oleh bank. Penarikan tabungan dilakukan menggunakan buku tabungan, slip
penarikan, kuitansi, atau kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Kepada pemegang rekening
tabungan akan diberikan bunga tabungan yang merupakan jasa atas tabungannya. Sama

4
seperti halnya dengan rekening giro, besarnya bunga tabungan tergantung dari bank yang
bersangkutan. Dalam praktiknya bunga tabungan lebih besar dari jasa giro.

● Manfaat Menabung di Bank

1. Aman. Uang disimpan dengan aman di bank, tidak mudah dicuri maupun tercecer.
2. Terjamin. Tabungan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sesuai dengan ketentuan yang
ada.
3. Berkembang. Bank akan memberikan bunga yang dihitung berdasarkan saldo tabungan.
4. Praktis. Terdapat kemudahan layanan perbankan elektronik 24 jam per hari antara lain ATM, SMS
Banking, Mobile Banking, Internet Banking, Phone Banking dan Call Center.

5. Hemat. Kebiasaan menabung membantu mengurangi kebiasaan membeli barang-barang yang tidak
dibutuhkan

b. Giro
Giro adalah salah satu produk perbankan berupa simpanan dari nasabah perorangan
maupun badan usaha dalam rupiah maupun mata uang asing yang penarikannya dapat
dilakukan kapan saja selama jam kerja, dengan menggunakan warkat cek dan bilyet giro.

c. Cek
Cek adalah surat berharga atau alat transaksi pembayaran yang diterbitkan oleh bank
sebagai pengganti uang tunai. Cek dikeluarkan oleh bank apabila nasabah mempunyai
rekening giro. Jenis- jenis cek :

● CEK ATAS NAMA


Merupakan cek yang diterbitkan atas nama seseorang atau badan hukum tertentu yang tertulis jelas
di dalam cek tersebut. Misalnya, jika di dalam cek tertulis perintah bayarlah kepada Tn. Budi sejumlah
Rp5.000.000,00 atau bayarlah kepada PT Maju Makmur uang sejumlah Rp1.000.000,00, maka cek ini
dikategorikan sebagai cek atas nama, namun kata “Pembawa” di belakang nama penerima harus
dicoret.
● CEK ATAS UNJUK
Merupakan kebalikan dari cek atas nama. Di dalam cek atas unjuk tidak ditulis nama seseorang
atau badan hukum tertentu. Jadi siapa saja dapat menguangkan cek atas atau dengan kata lain cek dapat
diuangkan oleh si pembawa cek. Misalnya, di dalam cek tersebut tertulis bayarlah tunai atau cash atau
tidak ditulis dengan kata-kata apapun.
● CEK SILANG (CROSS CHEQUE)

5
Merupakan cek yang dipojok kiri atau diberi dua tanda silang. Cek ini sengaja diberikan silang
sehingga fungsi cek yang semula tunai berubah menjadi non tunai atau sebagai pemindah bukuan.
● CEK MUNDUR
Disebut sebagai cek yang belum waktunya diambil atau belum jatuh tempo. Ada juga yang
menyebutnya sebagai cek yang diberi tanggal mundur (bukan tanggal sebenarnya). Misalnya , sekarang
tanggal 13 Januari 2023. Sebyuah perusahaan bermaksud mencairkan cek unutk seseorang yang
bernama Bu Yosi tapi tanggal yang tertera pada cek tersebut yaitu 20 januari 2023 ( bukan tanggal yang
sama saat pembuatan cek dilakukan). Biasanya ada perjanjian atau kesepakatan sebelumnya antara si
pemberi cek dan penerima cek .
● CEK KOSONG
Cek yang dananya tidak mencukupi atau tidak tersedia di dalam rekening giro si pemberi cek.
Misalnya, nasabah Tn. Bari menarik cek senilai Rp60.000.000,00 yang tertulis di dalam cek tersebut,
akan tetapi dana yang tersedia di rekening giro tersebut hanya ada Rp50.000.000,00. Ini berarti kurang
dana Rp10.000.000,00 apabila nasabah menariknya.

Jadi jelas cek tersebut kurang jumlahnya dibandingkan dengan jumlah dana yang ada. Dalam hal
penarikan dengan cek kosong, apabila nasabah melakukan sampai 3 kali, maka nasabah giran pemilik rekening
tersebut akan di blacklist atau masuk daftar hitam yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Kemudian disebarkan
ke seluruh perbankan, sehingga yang bersangkutan tidak dapat berhubungan dengan bank manapun. Namun
tentunya sebelum masuk daftar hitam terlebih dahulu nasabah diberi peringatan baik lisan maupun tertulis.

Bilyet Giro (BG) merupakan cara pembayaran yang berbeda dengan cek, dimana penerima dana tidak
dapat melakukan pencairan secara tunai, tetapi harus melalui pemindah bukuan ke rekening yang bersangkutan.

c. Deposito Berjangka
Depositpo berjangka adalah simpanan yang pencairannya dilakukan berdasarkan jangka
waktu tertentu. Umumnya mempunyai jangka waktu mulai dari 1, 3, 6, dan 12 sampai dengan
24 bulan. Diterbitkan dengan mencantumkan nama pemilik deposito baik perorangan maupun
Lembaga. Kepada setiap deposan diberikan bunga yang besarnya dan waktu pembayarannya
sesuai dengan yang berlaku di masing-masing bank. Pembayaran bunga deposito dapat
dilakukan setiap bulan atau setelah jatuh tempo sesuai jangka waktunya secara tunai maupun
non tunai (pemindahbukuan). Kepada setiap deposan dengan nominal deposito tertentu
dikenakan pajak penghasilan dari bunga yang diterimanya. Pencairan deposito sebelum jatuh
tempo umumnya dikenakan denda.

d. Sertifikat deposito
Sertifikat deposito adalah instrumen dalam bentuk utang dari bank kepada investor.
Bank akan memberikan bunga tinggi pada investor untuk menukarkan pinjaman uang tersebut
dengan jangka waktu sesuai ketentuan.

6
e. Deposit on call
Deposit on call memiliki jangka waktu minimal tujuh hari dan maksimal kurang dari
satu bulan dalam pencairannya. Deposito ini terbit atas nama pribadi atau kelompok dengan
minimal dana Rp50 juta, namun ketentuan tersebut tergantung bank bersangkutan. Besaran
bunganya sendiri dapat dinegosiasikan antara bank dan nasabah.

2. Produk Pinjaman Bank ( dana yang diberikan pihak bank pada masyarakat ) a. Kredit Usaha
Kredit usaha adalah penyediaan dana dalam jumlah tertentu dari bank untuk
mendukung tujuan usaha, dengan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam
meminjam yang mewajibkan peminjam untuk melunasi pinjaman dalam waktu tertentu serta
pembayaran bunga dan biaya lainnya.
● Tujuan Kredit Usaha
Kredit diberikan untuk mendukung keperluan usaha nasabah (peminjam) yang mencakup:
1. Kebutuhan Modal Kerja,

Untuk menutupi kebutuhan pembelian persediaan ataupun membiayai piutang dagang. Umumnya
jangka waktu pinjaman antara 1-3 tahun dan bank bisa memberikan kesempatan kepada nasabah untuk
memperpanjang fasilitas kreditnya apabila telah jatuh tempo. Pembayaran kredit dapat dilakukan
secara mencicil atau sekaligus lunas.

2. Kebutuhan Investasi

Untuk mendukung kebutuhan dana pembiayaan investasi jangka panjang seperti pembelian kios,
ruko, mesin, pembangunan pabrik atau pembelian kendaraan, dan lain-lain. Jangka waktu kredit
investasi pada umumnya cukup panjang dan biasanya lebih dari 3 tahun. Umumnya pelunasan kredit
investasi dilakukan dengan mencicil pokok bunga secara bulanan.

b. Kredit Konsumsi
Kredit konsumsi adalah kredit yang digunakan untuk membeli sesuatu yang sifatnya konsumtif,
seperti membeli rumah, kendaraan pribadi, dan keperluan lainnya. Jenis kredit konsumsi yang biasanya
cukup laris adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan, dan Kartu Kredit. Umumnya
risiko kredit konsumsi relatif lebih tinggi, sehingga suku bunga yang dibebankan kepada nasabah untuk
kredit konsumsi akan lebih besar ketimbang bunga kredit untuk tujuan usaha.
c. Kredit Multiguna
Kredit Multiguna adalah kredit yang bisa digunakan untuk tujuan apa saja, baik untuk konsumsi
maupun untuk memulai usaha baru seperti percetakan, bisnis Penerjemah Tersumpah dan dagang.
Salah satu produk kredit serba guna yang sering dipasarkan adalah Kredit Tanpa Agunan.

7
3. Jasa dan Layanan Perbankan

Jasa bank adalah semua aktivitas bank, baik yang secara langsung maupun tidak langsung yang
berkaitan dengan tugas dan fungsi bank sebagai lembaga perantara , yaitu lembaga yang memperlancar
terjadinya transaksi perdagangan, sebagai lembaga yang memperlancar peredaran uang serta sebagi lembaga
yang memberikan jaminan kepada nasabahnya. Bentuk produk jasa bank yang saat ini ada antara lain :

a. Kiriman Uang (Transfer)


Transfer adalah kiriman uang yang diterima bank termasuk hasil inkaso yang ditagih melalui bank, yang
akan diteruskan kepada bank lain untuk dibayarkan kepada nasabah (transfer). transfer menimbulkan jenis
layanan lain, yaitu layanan pembayaran dan layanan pembelian. Layanan pembayaran adalah layanan yang
diberikan bank kepada nasabah untuk melakukan pembayaran tagihan rutin berkala seperti tagihan listrik, uang
sekolah, tagihan air, angsuran kredit, dan lain-lain.

Sedangkan layanan pembelian adalah layanan kemudahan kepada nasabah untuk memesan barang atau
jasa melalui jaringan bank, seperti ATM, mobile banking, dan internet banking sekaligus melakukan
pembayaran kepada pihak penjual dengan proses pemindahbukuan.

Saat ini transfer dana dari satu bank ke bank lain semakin dipermudah karena telah didukung oleh
teknologi informasi yang semakin maju. Untuk melakukan transfer antar bank nasabah dapat melalui
mekanisme sebagai berikut:

1. Transfer online melalui ATM, internet banking, mobile banking sepanjang bank-bank yang
menjadi tujuan transfer masuk dalam anggota jaringan-jaringan pembayaran, transfer ke bank
tujuan langsung terlaksana saat itu juga. Namun untuk transaksi ini ada limit maksimal yang diatur
oleh masing-masing jaringan dan bank peserta.
2. Transfer melalui Sistem Kliring Nasional Indonesia (SKNI), yaitu sistem transfer elektronik
dimana bank-bank terhubung dengan SKNI yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Bank akan
meneruskan perintah transfer nasabah ke SKNI milik Bank Indonesia, dan kemudian diteruskan
oleh SKNI ke bank tujuan secara berkala sesuai skedul dalam satu hari. Saat ini proses penerusan
transfer antar bank melalui SKNI bisa berlangsung sampai 4 kali dalam 1 hari.
3. Transfer melalui RTGS (Real Time Gross Settlement), yaitu sistem transfer elektronik dimana
bank-bank terhubung dengan sistem RTGS milik Bank Indonesia yang proses transaksinya dapat
langsung terlaksana saat itu juga (real time).

b. Surat Kredit Berdokumen (Letter of Credit atau L/C)

letter of credit adalah teknik pembayaran perdagangan internasional yang bertujuan agar eksportir

8
memperoleh langsung uang pembayaran dari importir tanpa menunggu konfirmasi dari negara pengimpor.
Dalam hal ini, letter of credit adalah pembayaran yang diterima ketika barang dan berkas dokumen telah dikirim
ke pemesan atau pengimpor.

fungsi letter of credit adalah untuk memperlancar proses pembayaran dalam kegiatan perdagangan global
atau biasa disebut ekspor-impor barang. Selain itu, fungsi lain dari letter of credit adalah bank menjamin pihak
eksportir untuk menerima pembayaran yang sesuai seperti kesepakatan di awal dengan pihak importir.

Jaminan kredit dari bank tersebut juga dapat membantu importir dalam menentukan waktu pembayaran.
Misalnya importir ingin membayar langsung atau ditangguhkan terlebih dulu dalam waktu tertentu. Di sisi lain,
letter of credit adalah sebagai bentuk keamanan dalam bertransaksi perdagangan internasional terutama bagi
eksportir.

Oleh sebab itu, memperdagangkan barang antar mancanegara memiliki kesulitan yang cukup tinggi, ditambah
lagi banyak risiko yang harus dihadapi. Namun, dengan adanya LC pembayaran akan dijamin aman karena telah
diotorisasi oleh pihak bank. Pembayaran tersebut juga akan cair jika hanya pihak eksportir dan importir sudah
bersama-sama menyepakatinya.

Contoh letter of credit adalah sebagai berikut. Pihak X berperan sebagai importir suku cadang mobil
yang berasal dari Indonesia. Pihak X hendak membeli suku cadang mobil dari pihak Y yang berasal dari Jepang.

Pihak Y mendapat pesanan dari pihak X yang merupakan importir baru. Agar transaksi ini berjalan aman dan
mudah, pihak Y menawarkan untuk menggunakan letter of credit sebagai cara pembayarannya.

Jika setuju, maka pihak X harus mengajukan dirinya ke bank sebagai pembayar letter of credit. Kemudian bank
akan memproses keseluruhan mekanisme transaksi pembayaran menggunakan surat kredit ini sesuai dengan apa
yang disepakati oleh kedua belah pihak.

c. Bank Garansi
Bank Garansi adalah jaminan transaksi dari bank untuk nasabahnya. Merupakan garansi yang dibuat tertulis
dengan bentuk warkat, yang dapat mengakibatkan kewajiban bank untuk membayar pihak penerima jaminan
atas terjadinya cedera janji. Atau dengan kata lain, bayaran ketika tidak terpenuhinya kewajiban yang ada.
fungsi bank garansi adalah sebagai alat untuk memperlancar suatu transaksi, meringankan alur uang, serta
menghindarkan dari kerugian apabila pihak terjamin tidak memenuhi kewajibannya karena pihak penerima
jaminan akan menerima bentuk ganti rugi dari bank.

d. Inkaso
Inkaso adalah salah satu layanan jasa perbankan dengan melibatkan pihak ketiga dalam proses penagihan
piutang berupa warkat maupun surat berharga yang tidak kunjung dibayarkan.

9
● Berdasarkan Lalu Lintas Dana

Jika dilihat dari lalu lintas dananya, maka inkaso terbagi menjadi dua, yaitu keluar dan masuk. Dalam alur
masuk, inkaso adalah sejumlah tagihan masuk yang dibebankan kepada rekening nasabah. Sedangkan, inkaso
keluar adalah bentuk penagihan kepada pihak ketiga di luar kota setelah menjalankan perintah dari nasabah.

● Berdasarkan Transaksi

Berdasarkan jenis transaksi, pembagian inkaso adalah berdasarkan adanya lampiran berkas. Yaitu, warkat
tanpa memerlukan dokumen seperti cek dan giro, dan warkat dengan melampirkan dokumen penting, seperti
polis asuransi dan surat berharga lainnya yang telah disetujui pihak bank.

e. Kliring

Kliring adalah bentuk penyelesaian transaksi dan juga pembukuan dengan cara memindahkan
sejumlah saldo kepada pihak yang berhak menerimanya. sarana perhitungan utang-piutang dalam
bentuk surat berharga maupun surat dagang dari bank milik nasabah yang sudah digelar oleh Bank
Indonesia atau pihak resmi lainnya.

Berdasarkan cara prosesnya kliring dapat dibagi 2, yaitu:

1. Kliring manual, yaitu proses tukar menukar warkat dan perhitungan hak kewajiban antar bank yang
dilakukan secara manual pada saat pertemuan antar petugas masing-masing bank.

2. Kliring elektronik, yaitu proses tukar-menukar warkat dan perhitungan hak kewajiban antarbank yang
dibantu oleh program elektronik, sehingga proses kliring bisa lebih cepat.

f. Safe Deposit Box

Safe Deposit Box adalah fasilitas pengaman barang berharga dalam bentuk kotak yang disediakan oleh suatu
bank untuk kepentingan nasabahnya. Kotak tersebut hanya dapat dibuka oleh bank dan nasabah secara bersama-
sama.

g. Uang Elektronik

Uang Elektronik adalah alat pembayaran uang dalam bentuk elektronik yang penyimpanannya di media
tertentu. Dasar hukum penggunaan uang elektronik adalah beberapa aturan yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia, yakni sebagai berikut.

● Peraturan BI Nomor 11 Tahun 2009 tentang Uang Elektronik


● Surat Edaran BI Nomor 11 Tahun 2009 tentang Uang Elektronik

10
Kedua peraturan tersebut mengatur bahwa pengguna kartu uang elektronik adalah pemegangnya. Selain itu,
diatur pula bahwa e-money bisa diterbitkan oleh bank maupun lembaga lain.

● Contoh Uang Elektronik

Saat ini, e-money banyak digunakan oleh masyarakat karena kepraktisannya. Adapun contoh uang elektronik
berbasis chip bisa Anda temukan dalam produk-produk perbankan yang diberi nama berbeda-beda sesuai
kebijakan masing-masing bank. Selain itu, Anda juga dapat menemukan uang elektronik berbasis server, di
antaranya seperti iSaku, LinkAja, Paytren, dan OVO Cash.

C. Produk dan Jasa Bank Syariah


Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan, maka produk perbankan Syariah yang ditawarkan kepada
masyarakat dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Penghimpunan dana
Penghimpunan dana di Bank Syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito. Prinsip operasional syi'ariah
yang diterapkan dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip Wadi'ah dan Mudharabah.

1.) Prinsip wadiah

Prinsip wadi'ah yang diterapkan adalah wadi'ah yad dhamanah yang diterapkan pada produk rekening giro.
Wadiah dhamananh berbeda dengan wadia'ah amanah. Dalam wadia'ah amanah, pada prinsipnya harta titipan
tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi. Sementara itu, dalam hal wadi'ah yad dhamanah, pihak yang dititipi
(bank) bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipan tersebut.

Ketentuan umum dari produk ini adalah :

● Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi hak milik atau ditanggung bank, sedang
pemilik dana tidak dijanjikan imbalan dan tidak menanggung kerugian. Bank dimungkinkan
memberikan bonus kepada pemilik dana sebagai suatu insentif untuk menarik dana masyarakat tapi tiak
boleh diperjanjikan di muka.
● Bank harus membuat akad pembukaan rekening yang isinya mencakup izin penyaluran dana yang
disimpan dan persyaratan lain yang disepakati selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
Khusus bagi pemilik rekening giro, bank dapat memberikan buku cek, bilyet giro, dan debit card.
● Terhadap pembukaan rekening ini bank dapat menggunakan penggantibiaya administrasi untuk sekedar
menutupi biaya yang benar-benar terjadi.
● Ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan rekening giro dan tabungan tetap berlaku selama tidak
bertenatangan dengan prinsip syariah.

11
2.) Prinsip Mudharabah

Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah, penyimpanan atau deposan bertindak sebagai shahibul maal
(pemilik modal) dan bank sebagai mudharib (pengelola). Dana tersebut digunakan bank untuk melakukan
murabahah atau ijarah seperti yang telah dijelaskan terdahulu. Dapat pula dana tersebut digunakan bank
untuk melakukan mudharabah kedua. Hasil usaha ini akan dibagihasilkan berdasarkan nisbah yang disepakati.
Dalam hal bank menggunakannya untuk melakukan mudharabah kedua, maka bank bertanggung jawab penuh
atas kerugian yang terjadi.
Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak penyimpan dana, prinsip mudharabah terbagi dua yaitu:

a) Mudharabah Mutlaqah

Mudharabah Mutlaqah adalah penyertaan modal tanpa syarat , ini berarti pengusaha (mudharib) dapat
dengan bebas mengelola modal dan melakukan usaha apa saja sesuai dengan keinginannya selama
usaha tersebut mendatangkan keuntungan. Dalam bank, teknik Mudharabah Mutlaqah adalah
kerjasama antara bank dengan mudharib.
Mudharib adalah nasabah yang dapat mengelola sebuah usaha yang halal dan produktif atau nasabah
yang memiliki keahlian atau keterampilan lainnya.
Hasil atau keuntungan yang didapatkan dari penggunaan dana dibagi berdasarkan nisbah yang telah
disepakati. Contoh produk Mudharabah Mutlaqah adalah tabungan Mudharabah dan deposito
Mudharabah.

b) Mudharabah Muqayyadah

Mudharabah Muqayyadah adalah penyertaan modal dengan syarat-syarat tertentu. Ini berarti tidak
seluruh usaha dapat dijalankan dengan modal tersebut.

Hanya usaha yang telah ditentukan di dalam perjanjian yang dapat dikelola oleh penerima modal.
Pemilik modal dapat menentukan syarat dalam mencari kegiatan usaha yang akan dibiayai.
Dalam bank, teknik Mudharabah Muqayyadah terjadi pada kerjasama antara shahibul maal untuk
diinvestasikan ke dalam proyek yang ditentukan oleh pemilik modal terkait.
Hasil keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai nisbah yang telah disepakati bersama.

Contoh produk Mudharabah Muqayyadah adalah

1. Mudharabah Muqayyadah On Balance Sheet

Dikenal dengan nama Mudharabah Muqayyadah dengan investasi terikat.


Pada produk ini adalah pengelolaan dana bersyarat sehingga mudharib hanya melakukan Mudharabah
di bidang, waktu, cara dan tempat tertentu saja.

12
Jenis Mudharabah ini termasuk dalam simpanan khusus (restricted investment) yang mana pemilik
dana menentukan syarat yang harus dipatuhi oleh pihak bank seperti: hanya untuk bisnis tertentu atau
nasabah tertentu.

2. Al Mudharabah Muqayyadah Of Balance Sheet

Jenis Mudharabah yang mana pemilik modal langsung menyerahkan dana Mudharabah langsung
kepada pengelola usaha. Di sini, bank hanya bertugas sebagai perantara yang mempertemukan antara
pemilik dana dengan pelaksana usaha. Pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang
harus daipatuhi oleh bank dalam mencari bisnis (pelaksana usaha).

2. Penyaluran dana

Dalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar produk pembiayaan syariah terbagi ked
lam empat kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu:

1.) Prinsip jual Beli (Ba'i)

Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan kepemilikan barang atau
benda (transfer of property). Tingkat keuntungan bank ditentukan di depan menjadi bagian harga
atas barang yang dijual.
Transaksi jual-beli dapat dibedakan berdasarkan bentuk pembayarannya dan waktu penyerahan
barangnya, yakni sebagai berikut:

a.) Pembiayaan murabahah

Murabahah berasal dari kata ribhu (keuntungan), adalah transaksi jual belil di mana bank menyebut jumlah
keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga
beli bank dari pemasok ditambah keuntungan (marjin)

Kedua belah pihak harus menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam
akad jual beli dan jika telah disepakati tidak dapat berubah selama berlakunya akad. Dalam perbankan
murabahah selalu dilakukan dengan cara pembayran cicilan (bi tsaman ajil, atau muajjal). Dalam transaksi ini
barang diserahkan segera setelah akad, sementara pembayaran dilakukan secara tangguh/cicilan.

b) Pembiayaan Salam

13
Salam adalah transaksi jual beli di mana barang yang diperjualbelikan belum ada. Barang diserahkan
secara tangguh sementara pembayaran dilakukan secara tunai. Bank bertindak sebagai pembeli, sementara
nasabah sebagai penjual.

● Pembelian hasil produksi harus diketahui spesifikasinya secara jelas seperti jenis, macam, ukuran, mutu
dan jumlahnya. Misalnya jual beli 100kg mangga harum manis kualitas "A" dengan harga Rp. 5000/kg,
akan diserahkan pada panen dua bulan mendatang.

● Apabila hasil produksi yang diterima cacat atau tidak sesuai akad maka nasabah (produsen) harus
bertanggung jawab dengan cara antara lain mengambilkan dana yang telah diterimanya atau mengganti
barang yang sesuai dengan pesanan.
● Mengingat bank tidak menjadikan barang yang dibeli atau dipesannya sebagai persediaan (inventory),
maka dimungkinkan bagi bank untuk melakukan akad salam kepada pihak ketiga (pembeli kedua),
seperti BULOG, pedagang pasar induk atau rekanan. Mekanisme seperti ini disebut sebagai paralel
salam. c.) Istishna
Menyerupai salam, namun pembayaran dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa kali pembayaran.
Ketentuan umum:
● Spesifikasi barang pesanan harus jelas seperti jenis, macam ukuran, mutu dan jumlah. Harga jual yang
telah disepakati dicantumkan dalam akad istishna dan tidak boleh berubah selama berlakunya akad.

2) Prinsip sewa ( ijarah )


Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Jadi pada dasarnya prinsip ijarah sama saja
dengan prinsip jual beli, namun perbedaannya terletak pada objek transaksinya. Bila pada jual-beli
objek transaksinya adalah barang pada ijarah objek transaksinya adalah jasa.
Pada akhir masa sewa, bank dapat saja menjual barang yang disewakannya kepada nasabah. Karena itu
dalam perbankan syariah dikenal ijarah muntahhiyah bittamlik (sewa yang diikuti dengan
berpindahnya kepemilikan). Harga sewa dan harga jual disepakati pada awal perjanjian.
3) Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)

Produk pembiayaan syariah yang didasarkan atas prinsip bagi hasil adalah sebagai berikut:
a.) Pembiayaan musyarakah

Transaksi musyarakah dilandasi adanya keinginan para pihak yang bekerja sama untuk meningkatkan nilai aset
yang mereka miliki secara bersama-sama. Semua bentuk usaha yang melibatkan dua pihak atau lebih di mana
mereka secara bersama-sama memadukan seluruh bentuk sumber daya baik yang berwujud maupun yang tidak
berwujud.

Secara spesifik bentuk kontribusi dari pihak yang bekerja sama dapat berupa dana, barang perdagangan (trading
asset), kewirausahaan (entrepreneurship), kepandaian (skill), kepemilikan (property), peralatan (equipment),

14
atau intangible asset (seperti hak paten atau goodwill), kepercayaan atau reputasi (credit worthiness) dan
barang-barang lainnya yang dapat dinilai dengan uang.

b.) Pembiayaan Mudharabah

Mudharabah adalah bentuk kerja sama anatara dua atau lebih pihak di mana pemilik modal kepada
pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerja sama
dalam paduan kontribusi 100% modal kas dari shahib al-maal dan keahlian dari mudharib.

Sebagai orang kepercayaan, mudharib harus bertindak hati-hati dan bertanggung jawab untuk setiap
kerugian yang terjadi akibat kelalaian. Sedangkan sebagai wakil shahib al-maal dia diharapkan untuk
mengelola modal dengan cara tertentu untuk menciptakan laba optimal.

3. Produk Jasa Perbankan Lainnya

Produk jasa perbankan lainnya yaitu layanan perbankan dimana bank syariah menerima imbalan atas
jasa perbankan diluar fungsi utamanya sebagai lembaga intermediasi keuangan.

1) Wakalah (perwakilan).
Wakalah dalam aplikasi perbankan terjadi apabila nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili
dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti pembukuan L/C, inkaso dan transfer uang.
2) Kafalah
Bank sebagai lembaga keuangan yang menjamin pihak yang ditanggung (nasabah), dengan menyerahkan
jaminan (Garansi Bank) kepada tertanggung (pihak ketiga/pemilik proyek) apabila di kemudian hari
nasabah melakukan cedera (ingkar) janji/ wanprestasi.
3) Sharf
Jasa yang diberikan oleh bank kepada nasabahnya untuk melakukan transaksi valuta asing menurut prinsip-
prinsip Sharf yang dibenarkan secara syari'ah. Adapun menurut ulama fiqh Sharf adalah sebagai
memperjualbelikan uang dengan uang yang sejenis maupun tidak sejenis.
4) Qardh
Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali. Menurut teknis
perbankan, qardh adalah pemberian pinjaman dari bank kepada nasabah yang dipergunakan untuk
kebutuhan mendesak, seperti dana talangan dengan kriteria tertentu dan bukan untuk pinjaman yang bersifat
konsumtif.
Pengembalian pinjaman ditentukan dalam jangka waktu tertentu (sesuai kesepakatan bersama) sebesar
pinjaman tanpa ada tambahan keuntungan dan pembayarannya dilakukan secara angsuran atau sekaligus.
Bank dapat meminta jaminan atas pinjaman ini kepada peminjam (QS al-Hadid 57:11).
5) Rahn

15
menjadikan suatu benda yang mempunyai nilai harga (nilai ekonomis) milik nasabah (rahin) sebagai
jaminan (marhun) atas utang atau pinjaman yang diterima sehingga pihak yang menerima gadai (murtahin)
memperolah jaminan atau kepercayaan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutang bila
pihak yang menggadaikan tidak dapat membayar utang pada waktu yang ditentukan.
6) Hiwalah
pengalihan utang atau piutang dari pihak kreditur kepada pihak penanggung pelunasan hutang.
7) Ijarah
Akad ijarah selain menjadi landasan syariah untuk produk pembiayaan, yaitu sewa cicil, juga menjadi
prinsip dasar pada jasa perbankan lainnya, antara lain layanan penyewaan kotak simpanan atau SDB (safe
deposit box). Bank mendapat imbalan sewa atas jasa tersebut.
8) Al-Wadiah
Akad al-wadiah selain menjadi landasan syariah produk tabungan, termasuk giro, juga menjadi prinsip
dasar layanan jasa tata laksana administrasi dokumen (custodian). Bank mendapatkan imbalan atas jasa
tersebut.

D. KEGIATAN USAHA PERBAKAN

Bank Umum Konvensional

● Menghimpun dana dalam bentuk simpanan seperti: giro, deposito berjangka, sertifikat deposito,
tabungan
● Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,
● Mengatur dan mengawasi bank

Bank Umum Konvensional Syariah

● Menghimpun dana dalam bentuk simpanan seperti: giro dan tabungan dengan akad wadiah, serta
deposito dan tabungan dengan akad mudharabah.
● Menyalurkan pembiayaan dalam akad mudharabah dan musyarakah kemudian murabahah, assalam dan
istisna’
● Menyalurkan hutang menggunakan akad qardh

Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

● Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan ●
memberikan kredit
● Menempatkan dananya dalam bentuk SBI, deposito berjangka, sertifikat deposito dan/atau tabungan
pada bank lain.
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)

● Simpanan berupa tabungan berdasarkan akad wadi’ah dan Investasi berupa deposito atau tabungan atau
bentuk berdasarkan akad mudharabah
● Menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk: bagi hasil, jual beli dan sewa menyewa

16
● Menempatkan dana pada bank syariah lain dalam bentuk titipan berdasarkan akad wadi’ah atau
investasi berdasarkan akad mudharabah

KASUS

OJK UNGKAP KASUS TINDAK PIDANA PERBANKAN DI BPR MAMS BEKASI

Jakarta, 21 Agustus 2018 Otoritas Jasa Keuangan mengungkap kasus Tindak Pidana Perbankan yang dilakukan
Komisaris BPR Multi Artha Mas Sejahtera berinisial H dengan nilai Rp 6,280 miliar yang digunakan untuk
kepentingan pribadi.

Kepala Departemen Penyidikan Sektor Jasa Keuangan, Rokhmad Sunanto menjelaskan bahwa pengungkapan
kasus ini berawal dari temuan dalam proses pengawasan yang dilakukan OJK terhadap kegiatan BPR MAMS
yang kemudian ditindaklanjuti oleh Satuan Kerja Penyidikan Sektor Jasa Keuangan OJK.

Modus operandi yang dilakukan H sebagai Komisaris PT. BPR MAMS adalah dengan pencatatan palsu dalam
pembukuan atau dalam proses laporan, maupun dalam dokumen atau laporan kegiatan usaha, laporan transaksi
atau rekening suatu bank dan/atau dengan sengaja menyebabkan tidak dilakukannya pencatatan dalam

17
pembukuan atau dalam laporan maupun dalam dokumen atau laporan kegiatan usaha, laporan transaksi atau
rekening PT. BPR Multi Artha Mas Sejahtera Bekasi.

Sejumlah tindakan penyidikan yang telah dilakukan OJK terkait kasus ini antara lain: memeriksa 6 orang saksi
termasuk pegawai PT. BPR MAMS Bekasi, 1 orang ahli dari Institut Keuangan Perbankan dan Informatika Asia
(PERBANAS) di Jakarta; memeriksa 1 orang tersangka.

Kemudian menyita barang bukti berupa dokumen kredit dan kelengkapannya dengan penetapan penyitaan dari
Pengadilan Negeri Bekasi; menyerahkan Berkas Perkara kepada Jaksa Penuntut Umum

menyerahkan tersangka dan barang bukti kepada Jaksa Penuntut Umum. PT. Bank Perkreditan Rakyat Multi
Artha Mas Sejahtera, yang beralamat di Revo Town (d/h Bekasi Square Shopping Center) Nomor 78, Pekayon
Jaya, Kota Bekasi telah dicabut izin usahanya oleh OJK sejak 2 tahun lalu, yakni sejak tanggal 26 Agustus 2016.

OPINI MENURUT KARIN


saya merasa bahwa upaya OJK untuk mengungkap kasus tindak pidana perbankan di BPR Mams Bekasi
merupakan tindakan yang sangat penting dan harus didukung. Kasus seperti ini harus ditindak tegas untuk
mencegah kerugian keuangan bagi para nasabah dan melindungi kepercayaan masyarakat terhadap sistem
perbankan secara keseluruhan. OJK sebagai regulator memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa semua
lembaga keuangan beroperasi dengan jujur dan transparan, serta mematuhi semua regulasi yang berlaku.

OPINI MENURUT MUTIA

OJK telah mengungkap adanya kasus tindak pidana perbankan yang dilakukan oleh seorang Komisaris
BPR Multi Artha Mas Sejahtera. Kasus ini sangat serius dan harus ditindak tegas oleh pihak berwenang.
tindakan korupsi atau penyalahgunaan kepercayaan dalam sektor perbankan sangat merugikan seluruh pihak,

18
termasuk nasabah dan sektor perekonomian secara keseluruhan. Oleh karena itu, sangat penting bagi OJK untuk
menyelidiki dan menindak tegas kasus ini sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Indonesia harus bergerak sesuai dengan UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Keberhasilan dalam memerangi korupsi di sektor
perbankan dapat membantu meningkatkan kepercayaan investor dan memperkuat stabilitas sektor keuangan
secara keseluruhan. Namun, saya ingin menekankan bahwa setiap individu dianggap tidak bersalah sampai
terbukti secara hukum. Oleh karena itu, penting bagi pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan dan
penyidikan secara objektif dan profesional untuk menemukan fakta-fakta terkait kasus ini.

OPINI MENURUT RAIHAN

Dalam kasus tersebut bahwa komisaris BPR Multi Artha Mars Sejahtera telah melakukan korupsi
dengan sejumlah uang Rp 6.280 m terbilang cukup besar uang tersebut di gunakan hanya untuk kepentingan
sendiri tanpa memikirkan uang tersebuat adalah uang para nasabah dan telah menyalah gunakan data data palsu.
OJK harus melakukan tindak pidana hukuman terhadap perbankan BPR Mams Bekasi karena bisa hilangnya
kepercayaan masyarakat terhadap Bank BPR Mams, sehingga OJK harus terus menerus melakukan pencarian
barang bukti yang detail yang di buka secara konverensi pers di depan umum agar kasus tersebut bisa
terselesaikan. Di negara kita adalah negara hukum yang taat pada peraturan sebaiknya yang korupsi harus di
berantas sampai tuntas jangan sampai ada yang mengulang kejadian tersebut.

OPINI MENURUT SALSA

Namun, dari informasi yang diberikan, kasus ini menunjukkan pentingnya pengawasan dan kepatuhan
dalam industri perbankan dan keuangan. Tindakan yang dilakukan oleh OJK dalam menindaklanjuti temuan
pengawasan dan mengambil tindakan hukum terhadap pelaku menunjukkan bahwa lembaga tersebut serius
dalam menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap sektor keuangan. Selain itu, pencabutan izin
usaha bagi BPR MAMS yang terlibat dalam kasus ini menunjukkan konsekuensi yang serius bagi pelaku yang
melanggar hukum.

OPINI MENURUT NUR ISMA


Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mampu menjalankan fungsinya dengan baik dalam melakukan
Pengaturan dan Pengawasan di sektor Perbankan dengan mengungkap kasus Tindak Pidana Perbankan yang
dilakukan Komisaris BPR Multi Artha Mas Sejahtera berinisial H dengan nilai Rp 6,280 miliar yang digunakan
untuk kepentingan pribadi. Dalam hal ini, Pelaku dijerat Pasal 49 ayat (1) huruf a UU Perbankan yang berbunyi,
“(1) Anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau pegawai bank yang dengan sengaja: (a) membuat atau
menyebabkan adanya pencatatan palsu dalam pembukuan atau dalam proses laporan, maupun dalam dokumen
atau laporan kegiatan usaha, laporan transaksi atau rekening suatu bank”.

Berdasarkan Pasal 7 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (UU
OJK), OJK memiliki kewenangan dalam sektor perbankan untuk melakukan pengaturan dan pengawasan

19
mengenai kelembagaan bank, kesehatan bank, aspek kehati-hatian bank, dan pemeriksaan bank, berdasarkan hal
tersebut, OJK memiliki peran yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Apabila industri
jasa keuangan berlangsung secara sehat dan bebas korupsi maka pertumbuhan ekonomi dapat meningkat karena
pendapatan dan belanja masyarakat juga mengalami peningkatan.

20
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-syariah/pages/konsep-operasional-PBS.aspx

https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/04/07/bank-garansi-adalah

https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/04/01/Kliring-Adalah

https://manajemenkeuangan.net/inkaso-adalah-pengertian/

http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._MANAJEMEN_FPEB/
BUDHI_PAMUNGKAS_GAUTAMA/Produk_jasa_perbankan_syariah.pdf

https://www.finansialku.com/mudharabah-adalah

https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/07/15/hiwalah-adalah

https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/10521

https://sikapiuangmu.ojk.go.id/

Anda mungkin juga menyukai