Anda di halaman 1dari 4

MANAJEMEN PERBANKAN

“SUMBER DAN ALOKASI DANA BANK”

Oleh : Mudrika Kadir (931419115)

Dosen Pengajar: Selvi, SE, M.Si Sabtu, 23 Maret 2021

A. SUMBER DANA BANK

Sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai
kegiatan operasinya. Sesuai dengan fungsi bank sebagai lembaga keuangan dimana kegiatan
sehari-harinya adalah bergerak dibidangan keuangan, maka sumber-sumber dana tidak terlepas
dari bidang keuangan.

Untuk menopang kegiatan bank sebagai penjual uang (memberikan pinjaman), bank harus
lebih dulu membeli uang (menghimpun dana) sehingga dari selisih bunga tesebutlah bank
memperoleh keuntungan.

Berikut Sumber-sumber Dana Bank :

a. Dana Bank Itu Sendiri

Sumber dana bank yang bersumber dari bank itu sendiri merupakan sumber dana modal
sendiri. Maksudnya adalah modal setoran dan para pemegang sahamnya. pencarian dana yang
bersumber dari bank itu sendiri terdiri dari ; - Modal yang disetor - Agio Saham (selisih lebih
satuan modal) - Laba ditahan Keuntungan yang diperoleh perusahaan yang diperoleh tahun itu
tidak dibagi tetapi dijadikan modal untuk tahun berikutnya. – Cadangan.

b. Dana dari Masyarakat

Untuk memperoleh sumber dana dari masyarakat, bank dapat menawarkan berbagai jenis
simpanan. Pembagian jenis simpanan kedalam beberapa jenis dimaksudkan agar para nasabah
penyimpan mempunyai banyak pilihan sesuai dengan tujuan masing-masing. Pada dasarnya
sumber dari masyarakat dapat berupa giro (demand deposit), tabungan (saving deposit), dan
deposito berjangka (time deposit) yang berasal dari nasabah perorangan atau suatu badan.

Dana dari Masyarakat terdiri atas :

 Giro

Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menerbitkan cek untuk
penarikan tunai atau bilyet giro untuk pemindahbukuan, sedangkan cek atau bilyet giro ini
oleh pemiliknya dapat digunakan sebagai alat pembayaran.
 Deposito berjangka

Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai tanggal
yang terjanjikan antara deposan dan bank.

 Tabungan

Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat
tertentu yang disepakati dan tidak dengan cek atau bilyet giro atau alat lain yang dapat
dipersamakan dengan itu.

c. Dana Pinjaman
 Call money

Merupakan sumber dana yang dapat diperoleh bank berupa pinjaman jangka pendek dari
bank lain melalui interbank call money market. Sumber dana ini sering digunakan oleh bank
untuk memenuhi kebutuhan dana mendesak dalam jangka pendek, seperti bila terjadi kalah
kliring atau adanya penarikan dana besar-besaran oleh para deposan.

 Kredit likuiditas Bank Indonesia

Sesuai dengan namanya, kredit likuiditas bank Indonesia adalah kredit yang diberikan
oleh bank Indonesia terutama kepada bank yang sedang mengalami kesulitan likuiditas.

d. Sumber Dana Lain

Sumber dana ini merupakan sumber dana tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam
pencarian sumber dana yang telah disebut sebelumnya. Pencarian dari sumber dana ini
relative lebih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu saja. Sumber-sumber tersebut antara
lain :

 Setoran jaminan : setoran jaminan merupakan sejumlah dana yang wajib diserahkan oleh
nasabah yang menerima jasa-jasa tertentu dari bank.
 Dana transfer : salah satu jasa yang diberikan bank adalah pemindahan dana.
 Surat berharga : surat berharga pasar uang adalah surat-surat berharga jangka pendek
yang dapat diperjual belikan dengan cara didiskonto oleh bank Indonesia.

B. ALOKASI DANA BANK

Pengalokasian dana adalah menjual kembali dana yang diperoleh dari penghimpunan dana
dalam bentuk simpanan. Tujuan bank dari pengalokasian dana adalah memperoleh keuntungan
semaksimal mungkin. Dalam mengalokasikan dana pihak perbankkan membaginya ke dalam
prosentase-prosentase tertentu sesuai dengan kondisi yang terjadi di dalam perekonomian pada
saat sekarang ini.

Jenis Alokasi Dana Bank :

1. Primary Reserve

Prioritas utama dalam alokasi dana adalah menempatkan dana untuk memenuhi ketentuan
yang ditetapkan Bank Indonesia. Dana-dana akan dialokasikan untuk memenuhi ketentuan
likuiditas wajib minimum atau disebut juga giro wajib minimum karena penempatannya
berupa giro bank umum pada Bank Indonesia. Primary reserve merupakan sumber utama
bagi likuiditas bank, terutama untuk menghadapi kemungkingan terjadinya penarikan oleh
nasabah bank, baik berupa penarikan dana masyarakat yang disimpan pada bank tersebut
maupun penarikan (pencairan) kredit atau credit disbursement sesuai dengan kesepakatan
yang dibuat antara pihak bank dan debitor kredit dalam perjanjian kredit yang dibuat di
hadapan notaris publik.

2. Secondary Reserve (cadangan sekunder)

Prioritas kedua di dalam alokasi dana bank adalah penempatan dana-dana ke dalam
noncash liquid asset (aset likuid yang bukan kas) yang dapat memberikan pendapatan kepada
setiap saat dapat dijadikan urang tunai tanpa mengakibatkan kerugian pada bank. Surat-surat
berharga tersebut antara lain :

a. Surat berharga pasar uang atau SBPU,


b. Sertifikat Bank Indonesia atau SBI,
c. Surat berharga jangka pendek lainnya.

3. Loan Portfolio (Kredit)

Prioritas ketiga dalam alokasi dana bank adalah penyaluran kredit (loan). Dasar
pemikirannya adalah setelah bank mencukupi primary reserve serta kebutuhan secondary
reserve-nya (yang merupakan supllement bagi primary reserve), bank baru dapat menentukan
besarnya volume kredit yang akan diberikan.

a. Reserve requirement (RR)


Ketentuan bagi setiap bank umum untuk menyisihkan sebagian dari dana pihak ketiga
yang berhasil dihimpunnya dalam bentuk giro wajib minimum berupa rekening giro
bank yang bersangkutan pada Bank Indonesia.
b. Loan to deposit ratio (LDR)
Loan to deposit ratio adalah antara besarnya seluruh volume kredit yang disalurkan
oleh bank dan jumlah penerimaan dana dari berbagai sumber.
4. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
Batas Maksimum Pemberian Kredit adalah ketentuan tentang tidak diperbolehkannya
suatu bank untuk memberikan kredit (baik kepada nasabah tunggal maupun kepada nasabah
grup) yang besarnya melebihi 20% dari besarnya modal bank yang bersangkutan. 5. Portfolio
Investment Prioritas terakhir di dalam alokasi dana bank adalah dengan mengalokasikan
sejumlah dana tertentu pada investasi portfolio (portfolio investment). Alokasi dana bank ke
dalam kategori ini adalah dana sisa (residual fund) setelah penanaman dalam bentuk
pinjaman (kredit) telah memenuhi kriteria atau target tertentu. Investasi ini berupa
penanaman dalam bentuk surat-surat berharga jangka panjang atau surat-surat berharga ini
bertujuan untuk memberikan tambahan pendapatan dan likuiditas bank.

5. Portofilio Invesment

Prioritas terakhir di dalam alokasi dana bank adalah dengan mengalokasikan sejumlah
dana tertentu pada investasi portofolio (Portofolio Invesment). Alokasi dana kedalam
kategori ini adalah dana sisa (Residual Fund) setelah penanaman dalam bentuk pinjaman
(kredit) telah memenuhi criteria atau target tertentu. Inventasi ini berupa penananaman dalam
bentuk surat-surat berharga jangka panjang atau surat-surat berharga ini bertujuan untuk
memberikan tambahan pendapatan dan likuiditas bank.

6. Fixed Assets (Aktiva Tetap)

Alokasi atau penanaman dana bank yang terakhir (meskipun tidak dikaitkan dengan
strategi menjaga likuiditas bank) adalah penanaman modal dalam bentuk aktiva tetap (fixed
assets), seperti pembelian tanah, pembangunan gedung kantor bank (baik untuk kantor pusat,
kantor cabang, cabang pembantu maupun kantor kas), peralatan operasional bank, seperti
komputer, facsimilie, sistem komunikasi antarcabang (on line system), kendaraan bermotor,
dan aktiva tetap lainnya. Investasi tersebut di atas termasuk aktiva tetap berbentuk hardware,
software, konsultan, bantuan teknis, dan lain-lainnya yang ditujukan untuk memperlancar
kegiatan operasional bank.

Anda mungkin juga menyukai