PERTEMUAN KE - 14
ANALISIS KREDIT
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mahasiswa dapat memahami tentang pengertian dan tujuan analisis kredit,
2. Mahasiswa dapat memahami tentang prinsip dasar pemberian kredit,
3. Mahasiswa dapat memahami tentang penggolongan kredit
4. Mahasiswa dapat memahami tentang kredit bermasalah,
5. Mahasiswa dapat memahami tentang tata cara menyelesaikan kredit
bermasalah.
B. URAIAN MATERI
2. JENIS-JENIS KREDIT
rakyat untuk masyarakat terdiri dari berbagai jenis. Secara umum jenis-jenis
kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain :
a. Dilihat dari segi kegunaan
1) Kredit Investasi
Kredit investasi merupakan kredit jangka panjang yang biasanya
digunakan untuk kperluan perluasan usaha atau membangun proyek/
pabrik baru atas untuk keperluan rehabilitasi. Contoh kredit investasi
mislanya untuk membangun pabrik atau membeli mesin-mesin. Masa
pemakaiannya untuk suatu periode yang relative lebih lama dan
dibutuhkan modal yang relative besar pula investasi.
1) Kredit produktif
Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi /
investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atas jasa.
Sebagai contohnya kredit untuk membangun pabrik yang nantinya akan
menghasilkan barang dan kredit pertanian akan menghasilkan produk
pertanian, kredit pertambangan menghasilkan barang tambang atau
kredit industri akan menghasilkan barang industri.
2) Kredit konsumtif
Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini
tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan,karena
memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan
usaha. Sebagai contoh kredit untuk perumahan, kredit mobil pribadi,
kredit perabotan rumah tangga dan kredit konsumtif lainnya.
3) Kredit perdangan
Merupakan kredit yang diberikan kepada pedagang dan digunakan
untuk membiayai aktivitas perdagangannya seperti untuk membeli
a. Prinsip 5 C
b. Prinsip 5 P
c. Prinsip 3 R
1) Return yaitu analisis tentang hasil usaha yang akan dicapai calon debitur.
Jika kredit diperlukan untuk perluasan usaha, maka perlu dianalisis hasil
usaha sebelum mengajukan permohonan kredit dan analisis hasil yang
akan dicapai perusahaan jika mendapat kredit dari bank. Dari analisis ini
akan disimpulkan, apakah dengan adanya kredit dapat meningkatkan
hasil usaha. Apakah hasil usaha yang akan dicapai mampu untuk
melunasi kewajiban sesuai perjanjian secara aman.
2) Repayment yaitu analisis tentang kemampuan calon debitur untuk
melakukan pembayaran kembali kredit yang dinikmatinya. Bank perlu
d. Analisis 6 A
3) Analisis aspek teknis yaitu analisis tentang kondisi fisik, lingkungan dan
proses produksi dari usaha calon debitur. Bank dapat melihat apakah
proses produksi sudah dilakukan secara efisien, apakah produksinya
berdasarkan pesanan atau produksi masa. Disamping itu, analisis secara
teknis dapat meliputi: lokasi pabrik, layout pabrik, proses produksi, bahan
baku.
4) Analisis aspek manajemen yaitu analisis tentang pengelolaan usahanya
termasuk sumber daya manusianya yang meliputi: Struktur organisasinya,
Job description, Sistem dan prosedurnya, Penataan sumberdaya
manusianya, Pengalaman usahanya, Keahlian para pengurusnya.
5) Analisis aspek keuangan yaitu analisis tentang kemampuan keuangan
calon debitur dalam memenuhi kewajiban baik jangka pendek maupun
jangka panjang. Instrumen keuangan yang diperlukan dalam analisis ini
antara lain: Liquidity, Leverage, Activity, Profitability dan Analisis sumber
dana & penggunaan dana.
6) Analisis aspek sosial ekonomi yaitu analisis untuk mendapatkan
informasi tentang lingkungan terkait dengan usaha calon debitur, analisis
ini meliputi:
a) Dampak positif maupun negative terhadap lingkungan usaha calon
debitur.
b) Pengaruh terhadap tersedianya lapangan kerja.
c) Pengaruh terhadap pendapatan Negara.
d) Aktivitasnya tidak bertentangan dengan kondisi lingkungan sekitar.
4. PENGGOLONGAN KREDIT
Penggolongan kredit ini dikaitkan dengan risiko kredit. Kredit yang telah
disalurkan mengandung risiko tidak tertagih baik pokok pinjamannya maupun
bunganya. Bank mengelompokkan kredit dalam dua golongan yaitu Kredit
performing (kredit tidak bermasalah) dan Kredit non-performing (kredit
bermasalah).
5. KREDIT BERMASALAH
2. Seberapa luas analisa atau penilaian aspek keuangan yang harus dihadapi oleh
bank?
4. Dari prinsip 5C, mana yang perlu mendapatkan perhatian lebih dari bank?
5. Apa saja yang menjadi perhatian oleh bank pada setiap syarat 5C?
D. DAFTAR PUSTAKA
Dahlan Siamat, “Manajemen Lembaga Keuangan, Kebijakan Moneter dan
Perbankan”, Edisi Kelima, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, Jakarta, 2005.
Hadiwidjaja, Rivai Wirasasmita, “Manajemen Dana Bank”, Penerbit CV. Pionir Jaya,
Bandung, 2005.
Ismail, “Manajemen Perbankan Dari Teori Menuju Aplikasi”, Edisi Pertama, Cetakan
Ke-2, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2011.
Muchdarsyah Sinungan, “Manajemen Dana Bank”, Edisi Kelima, Penerbit Bumi
Aksara, Jakarta, 2005.
Thomas Suyatno, et.al, “Kelembagaan Perbankan”, Edisi Kelima, Penerbit PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005.
Y. Sri Susilo, et.al, “Bank & Lembaga Keuangan Lain”, Cetakan Pertama, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta, 2.000.