Anda di halaman 1dari 2

B.

Tinjauan umum tentang Peer to Peer Lending

1. Pengertian Peer to Peer Lending

Hadirnya Peer to Peer Lending menjadikan solusi bagi orang yang memerlukan pinjaman
dan orang yang mencari alternatif investasi dan pinjaman. Peminjam mendapatkan pinjaman
terjangkau dengan proses mudah dan cepat, sedangkan pemberi pinjaman mendapatkan
pengembalian berbasis bunga karena telah mendanai pinjaman. Secara teoritis, Peer to Peer
Lending adalah kegiatan pinjam meminjam antar perseorangan yang dilakukan secara online
melalui platform website dari berbagai perusahaan peer lending.

Peer to Peer Lending merupakan salah satu kegiatan atau sistem pada perusahaan
Fintech yang mempertemukan secara langsung pemilik dana (investor atau lender) dengan
peminjam dana (borrower). Caranya ialah dengan membuat platform online yang
menyediakan fasilitas bagi pemilik dana, untuk memberikan pinjaman secara langsung kepada
kreditur dengan return (pengembalian) yang lebih tinggi. Akan tetapi peminjam dana juga
akan diuntungkan, karena dapat mengajukan kredit dengan syarat dan proses yang lebih
mudah cepat, serta tanpa agunan, bila dibandingkan dengan lembaga keuangan konvensional
lain, seperti bank.1

Berdasarkan POJK No.77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang


Berbasis Teknologi Informasi (LPMUBT) timbul karena perjanjian pinjam meminjam uang.
Pinjam meminjam menurut Pasal 1754 KUH Perdata adalah suatu perjanjian dengan mana
pihak yang satu memberikan kepada pihak yang lain suatu jumlah tertentu barang-barang
yang habis karena pemakaian, dengan syarat bahwa pihak yang terakhir ini akan
mengembalikan sejumlah yang samadari jenis dan mutu yang sama pula.

Lahirnya perjanjian pinjam meminjam uang online diawali dengan adanya penawaran
yang dilakukan oleh penyelenggara layanan pinjam meminjam uang berbasis Teknologi
Informasi dan dilanjutkan dengan penerimaan yang dilakukan oleh nasabah. Penawaran dan
penerimaan dalam perjanjian ini tentu saja memiliki mekanisme yang berbeda dari perjanjian
pinjam meminjam konvensional, hal ini dilihat dari cara perjanjian online itu lahir. 2

1
Merine Gararita Sitompul, 2018, Urgensi Lgalitas Financial Technologi (FINTECH): Peer to Peer
(P2P) Lending Di Indonesia, JURNAL YURIDIS UNAJA VIL 1 NO 2,hlm 70.
2
Ernama, Budiharto, Hendro,2017 “Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Financial
Technology (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK.01/2016)”, Diponegoro Law Journal, Vol. 6,
No. 3, hlm 6.
Pada dasarnya, sistem peer to peer lending ini sangat mirip dengan konsep
marketplace online, yang menyediakan wadah sebagai tempat pertemuan antara pembeli
dengan penjual. Dalam hal peer to peer lending, sistem yang ada akan mempertemukan pihak
peminjam dengan pihak yang memberikan pinjaman. Jadi, boleh dikatakan bahwa peer to
peer lending merupakan marketplace untuk kegiatan pinjam meminjam uang.

Peer to peer lending merupakan pola kerjasama antara satu pihak dengan pihak
yang lain. Peer to peer lending melibatkan pemberi pinjaman atau investor yang memberikan
uang secara langsung kepada peminjam tanpa proses dan struktur lembaga tradisional (Jurnal
Islamic Economics, Vol. 4, Desember 2018:258). Ketimbang mengajukan pinjaman melalui
lembaga resmi seperti bank, koperasi, jasa kredit, pemerintah dan sebagainya yang prosesnya
jauh lebih kompleks, sebagai alternatif masyarakat bisa mengajukan pinjaman yang didukung
oleh orang-orang awam sesama pengguna sistem peer to peer lending dan oleh karena itulah
maka disebut dengan peer to peer.

Anda mungkin juga menyukai