Mengupas Akad Pada Aplikasi P2P Lending Dan Pinjaman Online: Syariah
Mengupas Akad Pada Aplikasi P2P Lending Dan Pinjaman Online: Syariah
SYARIAH
Mengupas Akad pada Aplikasi P2P Lending dan Pinjaman
Online
Kamis, 3 Juni 2021 | 01:30 WIB
https://islam.nu.or.id/ekonomi-syariah/mengupas-akad-pada-aplikasi-p2p-lending-dan-pinjaman-online-Vdh6l 1/6
11/28/23, 3:19 PM Mengupas Akad pada Aplikasi P2P Lending dan Pinjaman Online | NU Online
Muhammad Syamsudin
Kolomnis
Sadar atau tidak, ruang keseharian kita senantiasa dipenuhi oleh informasi publik yang disebarkan lewat online. Kita pada
akhirnya sering menerima pesan atau iklan layanan masyarakat yang berhubungan dengan dunia yang sebelumnya belum
pernah kita ambah secara langsung. Terkadang iklan ini menampilkan
00:00/00:00 kemudahan-kemudahan semata tanpa menyajikan
risiko penggunaannya. Salah satunya adalah iklan yang berkaitan dengan P2P lending legal dan pinjaman online ilegal.
Untuk itulah penting kiranya masyarakat mengetahui akan hal tersebut, dan selanjutnya bisa mengantisipasi untung ruginya
di belakang hari.
P2P Lending dan Pinjol
Sebagaimana telah diuraikan pada tulisan terdahulu, P2P lending (peer to peer lending) dan pinjol (pinjaman online) adalah
platform penyedia pembiayaan (kredit) kepada nasabahnya. Keduanya berkedudukan sebagai marketplace yang berfungsi
mempertemukan antara pihak pemberi pinjaman (investor) dengan peminjamnya (lender).
Jadi, ada 3 pihak yang terlibat dalam P2P lending dan pinjol ini, antara lain: (1) investor (pihak pemberi pinjaman/kreditur),
(2) penyelenggara P2P lending, dan (3) lender/debitur/peminjam. Relasi antara ketiganya ini dapat dibaca secara berbeda
dari sisi akadnya. Secara rinci, relasi itu berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut:
1. Relasi peminjam/lender dengan penyelenggara P2P lending dan pinjol
2. Relasi penyelenggara dengan investor
3. Relasi peminjam dengan investor
https://islam.nu.or.id/ekonomi-syariah/mengupas-akad-pada-aplikasi-p2p-lending-dan-pinjaman-online-Vdh6l 2/6
11/28/23, 3:19 PM Mengupas Akad pada Aplikasi P2P Lending dan Pinjaman Online | NU Online
Namun sebelumnya penting untuk dicatat bahwa dana yang disampaikan oleh platform P2P lending atau pinjol bukan dana
mereka pribadi. Dana tersebut berasal dari para investor yang kemudian dipertemukan di platform. Jadi, platform di sini
hanyalah sebagai fasilitator pertemuan dan pemberi informasi (peran dilal), baik kepada pihak peminjam, apalagi kepada
pihak investor.
Relasi Peminjam dan Penyelenggara P2P Lending atau Pinjol
Relasi ini didahului oleh kebutuhan konsumen terhadap dana/pembiayaan. Karena kebutuhan tersebut, maka pihak nasabah
menghubungi platform untuk dibantu mencarikan dana.
Sampai di sini, akad yang berlaku antara pihak peminjam dan penyelenggara P2P lending, adalah 2 kemungkinan, yaitu:
a) berbasis akad ijarah (sewa jasa), dan
b) berbasis akad ju’alah (sayembara).
Penerapan kedua akad ini dalam relasi antara peminjam dan penyelenggara P2P lending adalah sah, jika mengikuti aturan
00:00/00:00
“Ulama kalangan Syafi’iyah berkata: “Seandainya ada orang yang berkata kepada rekannya: Carikan aku utangan (setiap)
100, kamu akan mendapatkan dariku 10,” maka akad seperti ini adalah termasuk kelompok akad ju’alah (sayembara).” (al-
Mausu’atu al-Fiqhiyyah, juz 33, h. 33-34).
Alhasil, jika dipandang dari sisi akad ju’alah, maka ketika pihak penyelenggara P2P lending berhasil mempertemukan
investor dengan peminjam, maka pihak peminjam berkewajiban membayar pihak P2P lending atas jasanya itu sebesar 10
per 100-nya. Pembayarannya dilakukan saat uang sudah diterima (qabdlu) oleh pihak peminjam.
Akad yang sama juga dimungkinkan untuk dilakukan untuk pencarian modal berbasis qiradl (utang piutang), murabahah
atau mudharabah. Kita akan ulas lebih lanjut pada relasi antara peminjam dengan pihak investor P2P Lending.
https://islam.nu.or.id/ekonomi-syariah/mengupas-akad-pada-aplikasi-p2p-lending-dan-pinjaman-online-Vdh6l 3/6
11/28/23, 3:19 PM Mengupas Akad pada Aplikasi P2P Lending dan Pinjaman Online | NU Online
https://islam.nu.or.id/ekonomi-syariah/mengupas-akad-pada-aplikasi-p2p-lending-dan-pinjaman-online-Vdh6l 4/6
11/28/23, 3:19 PM Mengupas Akad pada Aplikasi P2P Lending dan Pinjaman Online | NU Online
“Seseorang memberi utang orang lain sebesar 90 dinar, namun dihitung 100, karena (harus melalui jasa) timbangan yang
satu, sementara tidak ada jalan lain melainkan harus lewat penimbangan itu, maka hukum utangan (terima 90 dihitung 100)
itu adalah boleh. Adapun bila 100 itu hanya sekedar digenapkan pada pokok utang (tanpa perantara jasa timbangan) maka
tidak boleh sebab hal itu termasuk tambahan (yang haram). Karena bagaimanapun juga, nilai 90 ke 100 adalah menempati
maqam 90, sementara 10 lainnya adalah tambahan yang dipinta.” (al-Mughny li Ibn Qudamah, Juz 4, halaman 364-365)
Relasi antara Investor dan Peminjam
Pengucuran dana yang dilakukan oleh investor ke peminjam, pada dasarnya dapat dibaca sebagai 2 akad, yaitu: pertama,
sebagai akad qardl, dan kedua sebagai akad qiradl atau mudharabah. Alhasil ada 2 risiko yang terlibat di dalamnya sesuai
dengan basis akadnya.
Pertama, risiko bila dikucurkan dengan berbasis akad qardl. Bila pendanaan dikucurkan dengan berbasis akad qardl (utang
piutang), maka kedudukan masing-masing pihak dapat diperinci sebagai berikut:
Pihak debiturnya (qaridl) adalah masyarakat pengguna platform
00:00/00:00
Tags
https://islam.nu.or.id/ekonomi-syariah/mengupas-akad-pada-aplikasi-p2p-lending-dan-pinjaman-online-Vdh6l 6/6