Anda di halaman 1dari 12

PINJOL

ZAMAYA
DEFINISI PINJOL
Pinjol merupakan akronim dari pinjaman
online merupakan metode meminjam uang
secara online. Pinjaman Online atau yang
lumrah disebut pinjol adalah pinjaman yang
dilakukan secara online, baik itu melalui aplikasi
atau website tanpa perlu menyertakan jaminan
atau aset. Dengan kata lain, transaksi yang
berlangsung antara peminjam dan pinjol dapat
dilakukan tanpa harus bertemu secara langsung.
AN
PERBEDA
PINJOL
& I LEG A L
LEGAL
PINJOL ILEGAL
Terdaftar/berizin dari OJKPinjol legal tidak
pernah menawarkan melalui saluran komunikasi
pribadiPemberian pinjam akan diseleksi terlebih
dahuluBunga atau biaya pinjaman transparanPeminjam
yang tidak dapat membayar setelah batas waktu 90 hari
akan masuk ke daftar hitam (blacklist) Fintech Data
Center, sehingga peminjam tidak dapat meminjam dana
ke platform fintech yang lainMempunyai layanan
pengaduanMengantongi identitas pengurus dan alamat
kantor yang jelasHanya mengizinkan akses kamera,
mikrofon, dan lokasi pada gawai peminjamPihak penagih
wajib memiliki sertifikasi penagihan yang diterbitkan oleh
AFPI.
PINJOL ILEGAL
Tidak terdaftar/tidak berizin dari
OJKMenggunakan SMS/Whatsapp dalam memberikan
penawaranPemberian pinjaman sangat mudahBunga atau
biaya pinjaman serta denda tidak jelasAncaman teror,
intimidasi, pelecehan bagi peminjam yang tidak bisa
membayarTidak mempunyai layanan pengaduanTidak
mengantongi identitas pengurus dan alamat kantor yang
tidak jelasMeminta akses seluruh data pribadi yang ada di
dalam gawai peminjamPihak yang menagih tidak
mengantongi sertifikasi penagihan yang dikeluarkan
Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI)
Pasal yang mengatur tentang aturan pinjol
yang legal
Pasal 32 ayat (2) dan Pasal 29 UU ITE. Masyarakat diimbau menggunakan jasa
pinjol yang legal dan resmi, berbadan hukum, dan dapat dipercaya agar terhindar
dari tindak pidana, seperti penyebaran data pribadi dan pengancaman/teror yang
berujung merugikan.

Diatur Pasal 32 UU No.19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU No.11 Tahun
2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik (ITE). Pasal 32 ayat (2) menyebutkan,
“Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum dengan cara
apapun memindahkan atau mentransfer Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik kepada Sistem Elektronik Orang lain yang tidak berhak. Pasal ini,
ancaman hukumannya mencapai 9 tahun penjara,

Pasal 29 UU ITE menyebutkan, “Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak
mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang berisi
ancaman kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi.”
Pengancaman terhadap orang melalui media elektronik, terancam maksimal 4 tahun
penjara.
Resiko jika Pinjol tidak bisa dibayar
1. Bunga Pinjaman Menjadi Lebih Besar
Karena tidak mampu melunasi pinjamannya, debitur atau peminjam biasanya dikenakan
denda atau bunga yang lebih besar.
Meskipun dalam pinjol legal dilarang mengenakan predatory lending atau praktik pemberian
pinjaman dengan syarat, ketentuan, bunga, dan/atau biaya-biaya yang tidak wajar bagi
penerima pinjaman, namun, pinjol legal biasanya tetap menentukan bunga atau denda atas
keterlambatan pembayaran yang dihitung per hari.
Per tahun 2022, OJK telah menetapkan bunga pinjol legal sebesar 0,4% per hari termasuk
biaya-biaya untuk pinjaman multiguna/konsumtif dengan tenor pendek misalnya kurang dari
30 hari. Sementara untuk pinjaman produktif bunga sekitar 12% - 24%. Apabila debitur tidak
segera melunasi utangnya, tentu bunga atau denda yang dikenakan akan semakin banyak.
Resiko jika Pinjol tidak bisa dibayar
2. Ditagih Debt Collector
Jika Anda tidak melunasi utang Anda di pinjol, tentu akan ditagih oleh debt collector. Meski
demikian, dalam menagih utang debitur, penyelenggara pinjol terikat dengan peraturan
perundang-undangan.
Pada dasarnya, penyelenggara pinjol dapat bekerja sama dengan pihak lain untuk menagih
utang dengan syarat pihak lain tersebut berbadan hukum, punya izin dari instansi yang
berwenang, penagih utang tersertifikasi dari lembaga sertifikasi profesi yang terdaftar di
OJK, dan bukan afiliasi penyelenggara pinjol atau pemberi dana. Penagihan harus
dilaksanakan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat dan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Resiko jika Pinjol tidak bisa dibayar
3. Tercatat di SLIK OJK dengan Kualitas Buruk
Penyelenggara pinjol yang telah memenuhi syarat pada dasarnya dapat menjadi pelapor untuk menyampaikan laporan debitur
kepada OJK yang mencakup informasi mengenai debitur, fasilitas penyediaan dana, agunan, penjamin, pengurus dan pemilik, dan
keuangan debitur.
Informasi debitur tersebut akan tercatat di SLIK OJK dan lembaga jasa keuangan (“LJK”) lainnya maupun bank dapat meminta
informasi debitur tersebut untuk:
a. Mendukung kelancaran proses pemberian fasilitas penyediaan dana.
b. Menerapkan manajemen risiko kredit atau pembiayaan seperti pemantauan debitur existing, pelaksanaan audit, serta
penerapan strategi anti fraud, namun tidak termasuk untuk penyusunan daftar prospek calon debitur dan cross selling selain
nasabah pelapor dan mengidentifikasi kualitas debitur.
c. Mengidentifikasi kualitas debitur untuk pemenuhan ketentuan OJK atau pihak lain yang berwenang. Contoh, penggunaan
informasi debitur untuk penyamaan kualitas terhadap satu debitur atau satu proyek yang sama sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan. Dalam informasi debitur tersebut, akan tercatat kualitas kredit/pembiayaan yang dilakukan oleh debitur
apakah lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, atau macet.
d. Pengelolaan sumber daya manusia pada pelapor misalnya untuk proses calon pegawai pelapor.
e. Verifikasi untuk kerja sama pelapor dengan pihak ketiga misalnya untuk seleksi rekanan, agen, merchant, maupun vendor
pelapor.
Artinya, ketika pinjaman di pinjol tidak dibayarkan, maka debitur yang tercatat di SLIK OJK dengan kualitas kurang baik
misalnya pembiayaan macet, maka nantinya akan menjadi pertimbangan LJK lain atau bank untuk memberikan pinjaman, proyek,
seleksi pegawai, atau keperluan lainnya
CONTOH 1
Ada seorang pria bernama Dedi, salah satu
korban pinjol ilegal. Perkara utang anaknya sebesar Rp
2,5 juta tidak kunjung lunas meski sudah dia bayar
sebesar Rp 100 juta.
Dedi mengungkapkan, sang anak dikenakan
bunga per hari mencapai Rp 500 ribu. Anaknya itu ditawari
pinjol melalui media sosial.
Pihak pinjol kerap menagih utang kepada
anaknya itu dengan ancaman akan diculik hingga
dibunuh. Akhirnya, karena takut, anak Dedi itu terpaksa
membayar dengan uang tabungan milik Dedi.
CONTOH 2
Kasus bunuh diri seorang Ibu di Wonogiri,
Jawa Tengag akibat tidak bisa bayar pinjol ilegal.
Aplikasi pinjol Fulus Mujur adalah aplikasi yang
mengirim uang ke ibu tersebut. Pinjol ilegal Fulus
Mujur merupakan satu dari 23 aplikasi yang
meneror ibu tersebut.
Dari hasil penyelidikan, ditemukan bahwa
korban meninggal gantung diri diakibatkan telah
meminjam di 23 aplikasi pinjaman online ilegal.
Salah satu di antaranya yaitu aplikasi 'Fulus Mujur'
yang dikelola oleh Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Solusi Andalan Bersama.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai