Anda di halaman 1dari 3

KARAKTERISTIK PANAS BUMI LAHENDONG

Lapangan panas bumi Lahendong memiliki sistem panas bumi dominasi air, berada di

lengan utara Sulawesi, 30 km di selatan Manado (gambar 1.1). Lapangan ini terbagi

menjadi 2 blok reservoar, yaitu Blok Lengkoan yang berada di bagian selatan dan Blok

Lahendong-Linau di bagian utara. Produksi listrik lapangan ini dimulai pada Agustus 2001

dengan kapasitas terpasang 20 MWe dan hingga saat ini kapasitas terpasang lapangan ini

60 MWe dengan 28 sumur terpasang, baik sumur eksplorasi, produksi mapun injeksi

(Azimudin, 1999 dalam Azimudin, dkk., 2001; Koestono, dkk., 2010; Utami, dkk., 2004,

Utami, dkk., 2011).

Peta lokasi lapangan panas bumi Lahendong (kotak merah)


Sejarah Pengembangan

Sejarah pengembangan Area Lahendong dimulai pada tahun 1973 dengan melakukan studi
eksplorasi dan pemboran 3 sumur eksplorasi, dilanjutkan dengan pemboran 7 sumur eksplorasi
lanjut mulai tahun 1982 dan 16 sumur pengembangan mulai tahun 1988 sampai 2005 sehingga
total telah dibor 23 sumur. Satu sumur lagi yang diperuntukkan untuk sumur injeksi dibor pada
tahun 2010. PLTP Lahendong Unit 1 mulai beroperasi pada tanggal 21 Agustus 2001, PLTP
Lahendong Unit 2 mulai beroperasi pada tanggal 19 Juni 2007 dilanjutkan dengan PLTP
Lahendong Unit 3 pada tanggal 6 April 2009. Pengembangan selanjutnya adalah pemboran 4
sumur tambahan untuk menyuplai uap ke PLTP Lahendong Unit 4 yang rencananya akan mulai
dioperasikan akhir tahun 2011.

Karakteristik Panas Bumi Lahendong

RESERVOIR

- Area Lahendong mempunyai karakteristik reservoir low permeability dimana jarang


terdapat total loss circulation pada pemboran sumur-sumur yang ada. Berdasarkan data
statistik hanya 60 persen dari sumur-sumur di Lahendong yang mendapatkan total loss pada
pemboran, dan 15 persen yang hanya mendapatkan zona partial loss selama pemboran.
Sedangkan selebihnya tidak mendapatkan zona loss selama pemboran. Kedalaman feed zone
rata-rata adalah 1600 – 1800 meter.

- Dengan Feed Zone yang ada, area Lahendong memiliki potensi reservoir temperatur tinggi
dengan temperatur reservoir berkisar mulai dari 290 – 320 oC. Temperatur zona produktif
selatan cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan di zona produktif utara. Heat Source
utama diperkirakan ada di selatan sekitar zona produktif selatan sebagai daerah upflow
sedangkan daerah outflow diperkirakan ke arah zona produktif utara Tekanan reservoir
berada untuk Area Lahendong, berada pada kisaran 130
160 kscg.

- Terdapat perbedaan karakteristik fluida produksi dari sumur-sumur produksi di zona utara
dan selatan dimana zona selatan yang terdiri dari sumur produksi memproduksikan fluida
yang lebih kering dibandingkan dengan yang diproduksikan di zona utara. Dryness sumur-
sumur produksi di zona selatan berkisar 80-90 %, sedangkan dryness sumur-sumur produksi
di zona utara berkisar 25-35 %.

- Area Lahendong sudah melakukan Tracer Test untuk menganalisa aliran fluida dari sumur-
sumur injeksi ke sumur-sumur produksi yang ada. Bila dihubungkan antara hasil tracer test
dengan perubahan karakteristik reservoir khususnya di zona selatan dimana terbentuk steam
cap dan membasahnya sumur-sumur produksi yang ke arah luar reservoir, ada dua
kemungkinan utama yang penyebab, strategi injeksi yang masih harus dievaluasi atau
pengambilan massa yang cukup besar pada zona reservoir yang mengakibatkan mulai ikut
terproduksikannya marginal water dari luar zona reservoir.
Monitoring Geokimia
Melalui pemantauan unsur – unsur kimia seperti Cloride (Cl), Boron (B) dan Non Condensable
Gas (NCG) dan lain lain yang terdapat pada fluida panasbumi. Unsur – unsur kimia tersebut
didapatkan dari hasil analisis sampel kimia Separated Water (SPW) /Brine seperti kandungan
Cloride (Cl) dan Steam Condensate Sample (SCS) seperti kandungan Boron (B) yang diambil
dari sumur – sumur produksi di Lapangan Panasbumi Lahendong setiap 4 bulan sekali.

Berdasarkan data kimia dari SPW, SCS dan NCG selama kurang lebih 10 tahun lapangan
panasbumi Lahendong beroperasi didapatkan beberapa pola atau indikasi perubahan sifat
ataupun karakteristik di reservoir, yaitu :
Sumur – sumur di kluster LHD-4 seperti:
LHD-8 : relatif menjadi kering, ada sedikit kondensasi
LHD-10 : menjadi lebih basah (gambar 7)
LHD-11 : menjadi lebih kering (gambar 8) LHD-12 : menjadi lebih kering
LHD-15 : relatih sedikit menjadi lebih basah

Sumur – sumur di kluster LHD-13 seperti :


LHD-17 : menjadi lebih kering
LHD-18 : menjadi lebih kering

Sumur – sumur di kluster LHD-5 seperti :


LHD-5 : sudah mendapat pengaruh injeksi
LHD-23 : sudah mendapat pengaruh injeksi

Data kimia fluida juga menunjukkan bahwa konsentrasi klorida dalam fluida reservoar berkurang
yang mengindikasikian adanya pencampuran atau pengenceran dengan fluida yang miskin akan
klorida. Fluida yang mencampur fluida reservoar merupakan fluida yang dingin, sehingga lebih
lanjut suhu di reservoar dapat mendingin.

Anda mungkin juga menyukai