NIM
: RHAMADHANA SULTAN
: 22616004
RANGKUMAN
ENCYCLOPEDIA OF VOLCANOS
SURFACE MANIFESTATIONS OF GEOTHERMAL SYSTEMS WITH VOLCANIC
HEAT SOURCES
MANFRED P. HOCHSTEIN
PATRICK R. L. BROWNE
Geothermal Institute, The University of Auckland
Menurut Hochstein dan Browne (2000), sistem panas bumi adalah istilah yang
umum yang menggambarkan transfer paasn alami pada volume tertentu pada kerak
bumi dimana panas dipindahkan dari sebuah sumber panas ke pembuangan panas
di permukaan. Panas bergerak secara konduktif dan koveksi. Secara konveksi,
medium perpindahan panas berasal dari infiltasi air permukaan (air meteorik).
Hampir semua daerah panasbumi selalu ditandai oleh keberadaan manifestasi
panasbumi. Manifestasi berasosiasi dengan sistem temperatur tinggi sehingga tidak
semua sistem geothermal memiliki manifestasi permukaan.
Adanya manifestasi pastinya disebabkan oleh adanya sumber panas bumi dibawah
manifestasi tersebut. Namun letak pastinya dimana kita belum tahu. Walaupun tidak
ditemukan sumber mata air panas, tapi permukaan tanah yang dirasakan lebih
panas daripada sekelilingnya sudah cukup mengindikasikan keberadaan sumber
panasbumi dibawahnya. Tanpa adanya sumber panasbumi, permukaan tanah tidak
mungkin akan menjadi panas.
Volume reservoir berikut permeabilitas batuan reservoir perlu diketahui agar
kemampuan sumur untuk memproduksi atau mengalirkan fluida bisa diperhitungkan.
Jika volumenya kecil dan permeabilitasnya rendah, maka kemampuan produksi
akan rendah dan besar kemungkinan umur sumur tersebut pun akan singkat sekali.
Demikian juga dengan temperatur fluida reservoir panasbumi. Temperatur fluida
reservoir yang terlalu rendah tidak akan mengundang investasi proyek panasbumi
untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik. Menurut Eliasson (2001),
berdasarkan
besar
kecil
temperatur
fluidanya,
reservoir
panasbumi
dapat
NAMA
NIM
: RHAMADHANA SULTAN
: 22616004
NAMA
NIM
: RHAMADHANA SULTAN
: 22616004
dapat ditambang seperti yang terdapat di Kawah Ijen, Jawa Timur. Contohnya
terdapat di Biliran (Philiphina), Tatum (Taiwan), dan Kawah Ijen (Jawa).
Fumarole adalah uap panas (vapour) yang keluar melalui celah-celah dalam batuan
dan kemudian berubah menjadi uap air (steam).
Fumarole berasosiasi dengan sistem volkanik-hidrotermal yang mengeluarkan uap
dengan kecepatan tinggi (>150 m/s). Uap panas biasanya mengandung sedikit gas
magmatik seperti HF, HCl, dan SO2. Jika komponen gas magmatik adalah SO2 yang
dominan maka tempertatur fumarola mungkin > 130 0C seperti fumarola di Kawah
Ijen yang merupakan kawah asam terbesar di dunia. Sedangkan jika yang dominan
adalah komponen H2S maka temperatur kurang dari 1300C seperti di Biliran
(Filiphina).
MANIFESTASI PADA SISTEM HIDROTERMAL TEMPERATUR TINGGI
Pada sistem hidrotermal dengan temperatur tinggi memiliki permbeabilitas batuan
reservoir yang bagus dan daerah resapan untuk infiltrasi air tanah. Pada sistem ini
dugunakan permeabilitas rendah, sedang hingga tinggi untuk permeabilitas rata
batuan yaitu k <1 hingga 3, 3 sampai 10, dan >10 millidarcy ( 1 millidarcy = 1x10 -15
m2).
Manifestasi pada sistem temperatur tinggi dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Manifestasi dengan sistem dominasi air
Jika nilai permebilitas (k) pada batuan reservoir tinggi tetapi batuan di daerah
resapan memiliki permeabilitas yang cukup maka pada formasi ini dinamakan sistem
dominasi air ( saturasi air (Si) dari batuan reservoir antara 1 0,7).
NAMA
NIM
: RHAMADHANA SULTAN
: 22616004
NAMA
NIM
: RHAMADHANA SULTAN
: 22616004
NAMA
NIM
: RHAMADHANA SULTAN
: 22616004
HIDORTERMAL
TEMPERATUR
TINGGI
BERDASARKAN
NAMA
NIM
: RHAMADHANA SULTAN
: 22616004
3. Batuan plutonik yang mendingin yang berada sangat dalam di bawah permukaan
bumi (bekas jalur subduksi tua yang telah mati)
Flat Terrain
Berdasarkan Hochstein dan Browne (2000), manifestasi yang hadir pada sistem
panas bumi yang bersifat volkanogenik sangat dipengaruhi oleh relief dan topografi
dari gunung api. Pada bagian puncak, manifestasi yang hadir dapat berupa fumarol
dan solfatara yang mengandung uap dan gas yang tidak terkondensasi. Selain itu,
manifestasi yang mungkin hadir adalah mata air sulfat yang merupakan hasil
kondensasi uap yang bercampur dengan air meteorik dangkal sehingga H 2S
teroksidasi menjadi H2SO4. Air klorida berada lebih dalam dibanding air sulfat.
Karena topografi dan gradien hidrologi, mata air klorida biasanya ditemukan jauh
dari sumber panas dan reservoir utama hingga beberapa kilometer jauhnya. Jadi,
pada sistem panas bumi dengan relief terjal berupa pegunungan, air klorida akan
ditemukan pada zona outflow bukan pada zona upflow seperti pada panas bumi
dengan relief yang datar.
Gambar 4. Model konseptual dari sistem hidrotermal dominasi air dengan ketinggian
yang datar.
NAMA
NIM
: RHAMADHANA SULTAN
: 22616004
Manifestasi yang muncul pada flat terrain berupa fumarol dan tanah beruap,
kondensat dan gas nonkondensat (mata air panas asam minor dan kolam lumpur)
yang muncul dekat dengan air klorida dengan PH netral. Pada umumnya sistem
hidrotermal liquid, termasuk geyser besar, kolam panas bersih (clear boiling pool),
dan endapan sinter yang luas. Pada daerah ini juga terdapat endapan silika sinter
yang berwarna keperakan. Umumnya endapan silika sinter dijumpai disekitar mata
air panas dan lubang geyser yan menyemburkan air yang bersifat netral.
Lingkungan Pemekaran Lempeng (Crustral Spreading Environments)
Sistem panas bumi yang bertemperatur tinggi pada jalur pemekaran lempeng.
Banyak sistem panas bumi muncul dari batuan basaltik muda di rifts yang aktif
seperti Iceland. Sumber panasnya bersalal dari dyke-dyke atau sill-sill.
Reservoir Berupa Batuan Sedimen
Sistem panas bumi yang bertemperatur tinggi dengan reservoir berupa batuan
sedimen sampai metamorfderajat rendah dengan sumber panas berasal dari batuan
beku dalam yang mendingin (deep coline pluton) yang kemungkinan adalah hasil
subduksi yang lebih tua dari pada subduksi saat ini. Umumnya berada agak jauh
dari zona subduksi saat ini.
Sumber Panas Berupa Batuan Kerak Bumi Yang Panas Pada Lingkungan
Tumbukan Lempeng
Sistem panas bumi yang bertemperatur tinggi dengan sumber panas berupa batuan
kerak bumi yang panas pada lingkungan tumbukan lempeng (plate collision) dimana
sumber panas pada batuan ini berasal dari batuan granit berumur muda yang
kemungkinan dihasilkan dari proses shear-heating dari tabrakan lempeng.
MANIFESTASI SISTEM HIDROTERMAL DENGAN TEMPERATUR SEDANG DAN
RENDAH
Sistem ini terbentuk di berbagai tatanan geologi dan hidrologi, baik disepanjang
batas lempeng aktif maupun di luar batas lempeng aktif.
NAMA
NIM
: RHAMADHANA SULTAN
: 22616004
Berdasarkan geologi dan hidrologi model sistem ini dapat dikelompokan lagi
menjadi:
1. Sistem geothermal temperatur rendah-sedang berada di atas jalur vulkanisme.
Umumnya panasbumi sistem dijalur vulkanisme adalah sistem bertemperatur tinggi,
tetapi beberapa di antaranya bertemperatur sedang sampai rendah. Temperatur
sedang sampai sendah ini mungkin berasal dari sumber panas yang awalnya
bertemperatur tinggi namun dalam perjalanannya mengalami pendinginan. Selain
itu juga, sistem ini juga ditemui pada daerah busur vulkanik yang telah mati yang
batuan kerak dibawahnya telah mendingin, contohnya di Te Aroha, New Zealand.
2. Sistem Heat Sweep
Reservoar sistem ini dapat berupa batuan vulkanik atau batuan sedimen. Sistem ini
tidak banyak di deskripsi secara detil tetapi beberapa sistem telah di eksplorasi
sampai tingkat lanjut. Sistem ini dapat dikelompokan lagi menjadi :
a. Sistem heat sweep pada jalur pemekaran lempeng aktif. Contoh yang sangat
baik untuk sistem ini adalah East Africant Rift. Daerah ini berada disepanjang
kerak bumi yang panas, sumber panas berupa batuan intrusi.
b. Sistem heat sweep pada daerah tumbukan lempeng (plate collision). Sumber
panasnya berupa kerak benua yang mengalami deformasi (shearing). Infiltrasi
air hujan maupun air meteorik yang berasal dari lelehan air salju, masuk dan
menyapu sumber panas ini, kemudian mengalir ke permukaan kembali. Sistem
ini banyak ditemuka di daerah Tibet, Yunan Barat, dan India utara.
c. Sistem Heat Sweep pada zona rekahan. Sistem ini dapat terbentuk di daerah
dengan topografi agak datar, jika fluida mengalir menuju permukaan bumi
melalui zona rekahan dikedalaman yang cukup
NAMA
NIM
: RHAMADHANA SULTAN
: 22616004
KLASIFIKASI MANIFESTASI
PANAS)
Difusi, merupakan peristiwa mengalirnya fluida dari reservoir ke permukaan akibat
adanya perbedaan konsentrasi. Contohnya warm ground (muncul disekitar features
dengan discharge yang intensif dan dikenali dengan survei panas dangkal). Hot
ground (steam yang dihasilkan oleh evaporasi air panas dangkal)
Direct Discharge, merupakan manifestasi yang langsung terjadi di permukaan bumi
seperti mud pool (beberapa vent kecil yang mengeluarkan steam dan non
condensable gas, lumpur selalu dalam kondisi berair karena kondensasi steam, mud
volcano merupakan single vent). Hot pool (pertukaran panas , evaporasi permukaan
air yang terekspos, proporsional dengan luas kolam, dibedakan menjadi calm pools,
boiling pools, dan ebullient pools). Warm and hot spring ( warm dengan temperatur
500C dan hot lebih dari 500C). Fumarole (hembusan uap air H2O melalui celah).
Intermittent discharge, merupakan peristiwa letusan yang relatif kecil namu terjadi
berkali-kali. Contohnya geyser (sejenis mata air paans yang menyembur secara
periodik, mengeluarkan air panas dan uap air ke udara).
Catastrophic discharge, merupakan peristiwa letusan yang lebih besar dibandingkan
intermittent. Letusan ini hanya terjadi satu kali dalam waktu yang sangat lama.
Letusannya disebabkan karena akumulasi energi gas yang diproduksi oleh sistem
panas bumi yang menghasilkan breksi dimana matriks dan fragemnt sudah
teralterasi. Contoh kasus di Wairakei dan Broadland.
Concealed discharge, merupakan manifestasi yang berbentuk rembesan-rembesan
fluida hidrotermal. Contohnya seepage (subsurface discharge dari fluida hidrotermal
baik di level dangkal ataupun dalam.