Anda di halaman 1dari 72

Eksplorasi

Geothermal
(Geologi)
Viqri Dwi Putra 125090700111013
Dwiandari Aldyla K 125090700111015
Alfadeo Vulgar Siantori 125090700111017
Ainul Yaqin Abror Haf 125090700111018

outline
Pengantar eksplorasi geothermal
Manifestasi panas bumi
Hidrothermal alteration
Geologi panas bumi

Pengantar
Eksplorasi
Geothermal
Alfadeo Vulgar Siantori
125090700111017

Dalam bidang eksplorasi, untuk mempelajari


lokasi gejala panas bumi, mengidentifkasi
lapangan produksi prospek, estimasi ukuran
reservoir, saat ini digunakan beberapa teknik
eksplorasi yaitu teknik geologi dan hidrologi,
teknik geokimia, teknik geofsikan dan survei
udara. Eksplorasi dimulai berdasar pada
pengetahuan , data, dan informasi yang telah
diketahui.

lnformasi geokimia yang dikumpulkan tahap


ini sangat menentukan. Sejumlah informasi
tentang karakteristik lapangan seperti suhu
subsurface ditentukan oleh analisis geokimia ini.
Estimasi ini berdasarkan pada ketergantungan
konsentrasi komponen-komponen kimia tertentu
pada suhu, keseimbangan kimia antara mineral,
air dan gas terlarut, reaksi kimia dan distribusi
isotop antara fasa air dan fasa mineral. Metoda
geofsika yang dikenal antara lain metoda
termal,
resistivity,
elektromagnetik,
magnetotellurik,
seismik,
gravitasi,
dan
magnetik.

Hasil yang diperoleh dari teknik eksplorasi ini


adalah sebuah gambaran peta stratigraf dan
rekonstruksi pola suhu dan aliran fluida sebagai
produk langkah modeling konseptual yang
masih bersifat kualitatif. Model ini merupakan
dasar utama dalam menentukan lokasi drilling
test. Hal ini merupakan kendala utama untuk
peningkatan success ratio dalam pencarian
sumur produktif entalpi tinggi. Apalagi untuk
mendapatkan jaminan aspek lingkungan yang
timbul.

Analisa Potensi Energi dan Model


Sistem Panas Bumi Dibuat
Kajian geologi menyelidiki sistem vulkanis, struktur

geologi, umur batuan, jenis dan tipe batuan ubahan


dalam kaitannya dengan sistem panas bumi
Kajian geokimia menyelidiki tipe dan tingkat
maturasi air, asal mula air panas, model hidrologi
dan sistem fluidanya
Kajian geofsika menyelidiki parameter fsis batuan
dan struktur bawah permukaan sistem panas bumi
Kajian teknik reservoir menyelidiki sifat fsis dari
batuan dan fluida serta perpindahan fluida dari
reservoir

Estimasi potensi energi panasbumi


Mengestimasi kehilangan panas (natural heat

loss) yang dilakukan pada awal eksplorasi


Membandingkan dengan daerah panas bumi
lain yang mempunyai kemiripan lapangan dan
telah diketahui potensinya
Mengestimasi energi panas yang terkandung
dalam batuan maupun fluida
Mengestimasi
kandungan
massa
fluida
dengan memperhitungkan energi panas yang
terdapat dalam fluida (air panas maupun uap).

Tahap Eksplorasi
The power of 3G
Survei geologi
Untuk memetakan ciri-ciri geologi dan manifestasi termal
Survei geokimia
Untuk sampling dan karakterisasi fluida permukaan dan untuk
mengitepretasi temperatur bawah permukaan , proses dan jalur
aliran.
Survei geofsika
Untuk mengidentifkasi sumber panas dan struktur permeabilitas

Alur Kegiatan Penyelidikan dan


Pengembangan Panasbumi
Penyelidikan
pendahuluan

Penyelidikan
pendahuluan
lanjutan

Penyelidikan rinci

Sumber daya
spekulatif

Sumber daya
hipotesis

Cadangan
terduga

Pengebora
n
eksplorasi

Cadangan mungkin

Prastudi
kelayak
an

Pengebora
n delineasi

Cadangan
terbukti
Studi
kelayaka
n

Pengeboran
pengembanga
n

Pemanfaatan
panas bumi

pustaka
Sutrisno, 1995. Penguasaan Teknologi Energi

Panasbumi Indonesia.

MANIFESTASI
PANAS BUMI
VIQRI DWI PUTRA
125090700111013

MANIFESTASI PANAS
BUMI
Energi panasbumi adalah energi panas alami dari

dalam bumi yang ditransfer ke permukaan bumi


secara konduksi dan konveksi.
Manifestasi panasbumi merupakan gejala-gejala di
permukaan yang merupakan ciri terdapatnya potensi
energi panas bumi. Bukti kegiatan panas bumi
dinyatakan oleh manifestasi-manifestasi di
permukaan, menandakan bahwa fluida hidrotermal
yang berasal dari reservoir telah keluar melalui
bukaan-bukaan struktur atau satuan-satuan batuan
berpermeailitas

Adanya suatu sistem hidrothermal di bawah

permukaan sering kali ditunjukkan oleh


adanya manifestasi panasbumi di permukaan
(geothermal surface manifestation)
Manifestasi permukaan adalah tanda-tanda
alam yang nampak dipermukaan tanah
sebagai petunjuk awal adanya aktiftas
panasbumi dibawah permukaan tanah.

Contoh manifestasi di permukaan adalah

mata air panas, mud pools (kubangan lumpur


panas), geyser dll.

Mud Pool

Hot Spring

Manifestasi panasbumi di permukaan

diperkirakan terjadi karena adanya


perambatan panas dari bawah permukaan
atau karena adanya rekahanrekahan yang
memungkinkan fluida panasbumi (uap dan air
panas) mengalir ke permukaan.
Adanya manifestasi pastinya disebabkan oleh
adanya sumber panas bumi dibawah
manifestasi tersebut.

SASARAN EKSPLORASI PANASBUMI


Menurut DiPippo (2007), ada 5 sasaran yang harus

dicapain dalam program eksplorasi panasbumi:

1. Menentukan posisi batuan panas (hot rock).


2. Mengestimasi atau memperkirakan volume
reservoir, temperatur fluida yang berada
didalamnya dan permeabilitas formasi.
3. Memprediksikan apakah fluida yang bakal keluar
di sumur produksi berupa uap kering (dry steam)
atau liquid atau campuran dua-fasa (uap dan
liquid).

SASARAN EKSPLORASI PANASBUMI


4. Menentukan sifat kimia dari fluida
panasbumi.
5. Memperkirakan potensi energi listrik yang
bisa dihasilkan hingga minimal 20 tahun
kedepan.

Menurut Goff & Cathy (2000), sistem panas

bumi terdiri dari 3 elemen yaitu,


Batuan Reservoir
Fluida Reservoir
Batuan Panas

Mata air panas

Mata air panas adalah mata air yang dihasilkan


akibat keluarnya air tanah dari kerak bumi setelah
dipanaskan secara geothermal. Dapat terbentuk
dalam beberapa tingkatan mulai dari rembesan
hingga menghasilkan air dan uap panas dan yang
paling penting dengan mengukur suhunya dapat
diperkirakan besaran keluaran energi panas dari
reservoir di bawah permukaan.
Solfatara
Uap air yang keluar melalui rekahan batuan yang
tercampur dengan H2s, CO2, dan kadang SO2 serta
dapat mengandung sulfur di sekitar rekahan
tempat keluarnya.

Gambar Solfatara

Sinter silika

Silica (SiO2) yang dibawa oleh fluida panas


netral mungkin mengendap di sekitar mata air.
Sinter silikan memiliki berbagai struktur seperti
berpori dan layering. Berasal dari fluida
hidrotermal alkalin dengan kandungan cukup
silika. Endapan ini dapat digunakan sebagai
indikator bagi keberadaan reservoir bersuhu
>175o.

Sinter Silika

Travertin

Jenis karbonat yang diendapkan di dekat atau


permukaan, ketika air meteorik yang sedang
bersirkulasi
sepanjang
bukaan-bukaan
struktur
mengalami pemanasan oleh magma dan bereaksi
dengan batuan karbonat. Biasanya terbentuk sebagai
timbunan di sekitar mata air panas bersuhu sekitar
30oC-100oC, dapat digunakan sebagai indikator suhu
reservoir panas bumi.
Warm ground
Warm ground menunjukkan level terendah dalam
aktiftas geothermal. Suhu tanah meningkat pada
kedalaman 1m tapi bukan pada permukaan. Warm
ground tidak dapat terlihat oleh pencitraan infra
merah tetapi perubahan vegetasi dapat diidentifkasi.

Hot steaming ground

Hot ground merupakan hasil konduksi panas dari


bawah tanah. Sebuah lapisan uap tipis yang
mengembun dalam kondisi udara lembab
sedangkan pada udara kering tidak ada uap yang
teramati. Uap air yang keluar dalam jumlah
sedikit dengan kecepatan rendah melalui pori
dalam tanah atau batuan yang kenampakanya
hanya berupa uap putih dan hangat dan tidak
terdengar bunyi tekanan uap yang tinggi seperti
pada fumarol.

Hot steaming ground

Fumarol

Uap panas yang keluar melalui celah-celah


dalam batuan dan kemudian berubah menjadi
uap air yang umumnya mengandung gas SO 2
yang relatif tinggi serta gas CO2, HF, HCL.
Fumarol yang mengasosiasikan dengan sistem
vulkanik-hidrotermal dapat memancarkan uap
dengan kecepatan >150 m/s jika kandungan
SO2 dominan. Fumarol basah memiliki suhu
<100oC yang tebentuk dalam sitem diminasi
air, fumarol kering dengan suhu 110-150 oC
tebentuk dalam sistem dominasi uap.

Fumarol

Acid hot spring

Mata air panas dengan pH asam yang terbentuk


dari hasil kondensasi gas-gas magmatik dan uap
panas didekat permukaan bumi kemudian melarut
dan bercampur dengan air meteorik dan kemudian
keluar menjadi air dengan pH asam.
Neutral hot spring
Mata air panas dengan pH netrak atau mendekati
netral. Mata air ini diasosiasikan sebagai direct
discharge fluida dari reservoir kepermukaan bumi.
Umumnya mengandung ion klorida yang tinggi
sehingga sering kali disebut air klorida. Disekitar
mata air panas ini sering dijumpai endapan silika
sinter dan mineral-mineral sulfda seperti gelena.

Acid hot spring

Hot pool

Merupakan daerah ubahan erupsi hidrothermal


yang pada umumnya mengandung air panas dan
uap panas atau bisa campuran keduanya. Hot
pool tebentuk dari air panas atau uap pemanasan
kolam dari air tanah. Hot pools mungkin bisa
tenang atau mendidih.
Mud pool
Kolam lumpur yang kenampakanya sedikit
mengandung
uap
dan
gas
CO2,
tidak
terkondensasi, umumnya fluida berasal dari
kondensasi uap. Lumpur ini umumnya berwarna
putih keabu-abuan tapi kadang berwarna bintik
kemerahan dari senyawa besi.

Mud pool

Hot lake

Merupakan danau vulkanik yang terletak pada


daerah
aktivitas
geothermal
yang
masih
memeperlihatakan gejala-gejala post vulkanik
yang dibuktikan dari suhu air yang relatif panas
dan memeperlihatkan adanya kenampakan
gelembung-gelembung udara pada permukaan
air.
Geyser
Sejenis mata air panas yang menyembur secara
periodik, mengeluarkan air panas dan uap air ke
udara dengan tekanan tinggi. Syarat terbentuk
geyser adalah batuan dengan retakan dan air
mendidih pada kedalaman dangkal.

Hot Lake

Geyser

Hydrothermal eruption (Catastrophic discharge)

Suatu proses erupsi vulkanisme yang mana


material-material
yang
dikeluarkan
berupa
mineral-mineral atau batuan ubahan hidrotermal.
Seepage (Concealed Didischarge)
Merupakan
manifestasi
yang
berbentuk
rembesan-rembesan fluida hidrotermal.
Kawah dan endapan hidrotermal
Kedua jenis manifestasi ini erat hubungannya
dengan
kegiatan
erupsi
hidrotermal
dan
merupakan indikator kuat dari keberadaan
reservoir hidrotermal aktif.

Batuan alterasi

Alterasi batuan berarti mengubah mineralogi batuan.


Mineral lama yang terbentuk berubah menjadi mineral
baru karena telah terjadi perubahan kondisi. Perubahan
ini dapat disebabkan oleh perubahan suhu, tekanan,
atau kondisi kimia. Alterasi hidrotermal adalah
perubahan mineralogi sebagai hasil interaksi batuan
dengan fluida panas yang disebut hidrotermal.
Hidrotermal mengandung logam yang berasal dari
batuan beku disekitarnya . Alterasi hidrotermal
merupakan fenomena umum dalam lingkungan geologi,
termasuk zona-zona patahan dan ftur ledakan vulkanik.

Hydrotermal
Alteration
Dwiandari Aldyla K
125090700111015

pengertian
Alterasi hidrotermal merupakan konversi dari

gabungan beberapa mineral membentuk


mineral baru yang lebih stabil di dalam kondisi
temperatur, tekanan dan komposisi
hidrotermal tertentu (Barnes,1979)

Tujuan
dengan tujuan untuk memberi gambaran dan

pemahaman kondisi bawah permukaan


(reservoir) dari segi mineralogi, serta
mengaplikasikan hasil studi ini untuk
tercapainya pemboran yang lebih efektif dan
efisien.
memberi pertimbangan dalam penentuan
kedalaman production casing, memprediksi
zona puncak reservoir dan mengetahui zona
asam.

Menurut Browne (1991) Corbett dan Leach

(1998), terdapat 4 faktor yang mempengaruhi


pembentukan mineral ubahan dalam sistem
hidrotermal, yaitu :
1.Temperatur
2.Komposisi kimia dan konsentrasi larutan
hidrotermal
3.Komposisi batuan samping
4.Permeabilitas

Intensitas Alterasi
Menunjukkan seberapa besar batuan telah

mengalami proses alterasi dan menghasilkan


mineral sekunder

Zona Alterasi

Tipe Endapan
Hidrotermal
Endapan Hipotermal
Endapan mesotermal
Endapan epitermal

Ciri Endapan Hipotermal


a. Endapan berasosiasi dengan dike (korok) atau

vein (urat) dengan kedalaman yang besar.


b.Wall Rock Alteration, dicirikan oleh adanya
replacement yang kuat dengan asosiasi mineral :
albit, biotit, kalsit, pirit, kalkopirit, kasiterit, emas,
hornblende, plagioklas, dan kuarsa.
c. Asosiasi mineral sulfda dan oksida pada
intrusi granit sering diikuti pembentukan mineral
logam, yaitu : Au, Pb, Sn, dan Zn.
d.Tekanan dan temperatur relatif paling tinggi yaitu
500C 600C
e. Merupakan jebakan hidrotermal paling dalam

Endapan mesotermal
a. Endapan berupa cavity flling dan kadang-

kadang mengalami
proses replacement dan pengkayaan.
b.Asosiasi mineral : klorit, emas, serisit, kalsit, pirit,
kuarsa.
c. Asosiasi mineral sulfda dan oksida batuan
beku asam dan batuan
beku basa dekat dengan permukaan.
d.Tekanan dan temperatur medium, yaitu : 300C
372C.
e. Terletak di atas hipotermal.

Endapan epitermal
a. Endapan dekat dengan permukaan dan

replacement tidak pernah dijumpai.


b.Asosiasi mineral : kalsit, klorit, kalkopirit,
dolomit, emas, kaolin, muskovit, zeolit, dan
kuarsa.
c. Asosiasi mineral logam (Au dan Ag)
dengan mineral gangue.
d. Tekanan dan temperatur rendah yaitu 50C
300C.

Tipe Alterasi
Pengedapan langsung
Penggantian

Pengendapan langsung
Jenis paling
umum dan
banyak mineral
hidrothermal yg
ditemukan
terendapkan
secara langsung
dari larutan

Penggantian

Macam-macam
alterasi
Argilik lanjut (advanced argillic)dickite, kaolinit,

piroflit, dan kuarsa.


Serisitisasi serisit dan kuarsa.
Argilik menengah (intermediate argillic) mineral
grup kaolin dan montmorilonit sebagai alterai dari
plagioklas.
Propilitik klorit, epidot, albit, dan karbonat
(kalsit, dolomit atau ankerit).
Kloritisasi klorit dengan atau tanpa kuarsa dan
turmalin.
Karbonatisasi dolomit, rodokrosit

Potasik K-feldspar atau biotit se-kunder, sedikit

klorit. Anhidrot kadang ditemukan.


Silisifkasi peningkatan kehadiran kuarsa dan
silika kripto-kristalin.
Felspatisasi sebagai akibat dari metasomatik
K/Na, yang dicirikan oleh kehadiran K-feldspar
atau albit. Mineral penciri alterasi potasik tidak
dijumpai.
Turmalinisasi berasosiasi dengan endapan
bersuhu menengah sampai tinggi, seperti pada
endapan porfri Sn

Survey Geologi
Daerah Panasbumi
Ainul Yaqin Abror Haf
125090700111018

Outline
Tahapan Survei Eksplorasi Sumber Panasbumi
Sistem Panasbumi
Geologi Panasbumi
Pemetaan Daerah Panasbumi
Logging Lubang Bor dan Log Geologi
Peta Geologi Regional

Tahapan Survei
Eksplorasi Sumber
Panasbumi

Rina Herdianita

Rina Herdianit

Sistem Panasbumi

Geologi Panasbumi
(GPB)
Disiplin Ilmu Geologi

Hidrologi
Struktur Geologi

Petrograf dan
Petrologi

Stratigraf Reservoir

Lithologi batuan

GPB: Struktur Geologi dalam


Panasbumi

Rekahan

Sesar

Sesar Mendatar

Sesar Naik
Sesar Turun

GPB: Pengukuran Umur dengan


Radiometri

GPB: Metode Dating

Pemetaan Permukaan daerah


Panasbumi
Pemetaan geologi
Peta
geologi
merupakan
peta
yang
menunjukkan distribusi batuan dan struktur
geologi. Pemetaan geologi merupakan bagian
yang sangat penting dalam penyelidikan
panasbumi.
Skala
Skala pemetaan bergantung pada tujuan
penyelidikan dan terutama waktu yang
berlaku.
1 : 5.000
hingga 1 :
1 : 250.000

1 : 50.000

LUAS, RESOLUSI
RENDAH

CUKUP SEMPIT,
RESOLUSI CUKUP

10.000
SEMPIT, RESOLUSI
TINGGI

GPB

Dasar untuk peta geologi

Merupakan bagian yang sangat


Citra Satelit
pentingFoto
dalam
penyelidikan
Udara
Peta Dasar
panasbumi dan seringkali
memberikan dasar yang ideal Seperti foto udara
untuk penyiapan pembuatan
namun dalam
Peta
skala yang lebih
peta geologi. Peta ini adalah
Planimetrik
besar.
gambaran actual dari
Peta Topograf
permukaan tanah. Foto
tersedia dengan skala yang
ideal untuk pemetaan daerah
panasbumi. Dapat
menunjukkan struktur yang

GPB

Foto Udara

Citra Satelit

GPB

Foto Udara

GPB
Kolom Stratigraf
Pada saat pemetaan, sangat penting untuk
ditentukan kaitan antar unit batuan dan ketebalan
serta usia relative satu terhadap lainnya. Dari sinilah
kolom stratigraf dapat digambarkan. (sedimen)
Pemetaan Struktur Geologi
Kebanyakan pada daerah potensi panasbumi
terjadi struktur yang kompleks meskipun dengan usia
batuan reservoir yang masih muda. Strike dan Dip dari
unit litologi harus dicatat agar struktur deformasinya
Pemotongan Kontinuitas
dapat diketahui.
Lereng
Bukti Topograf
Lineasi Permukaan

Kelurusan mata air dan


zona alterasi hydrotermal

Pergeseran Sungai/
Aliran

Logging Lubang Bor dan Log


Geologi
Ketika geologist telah mengetahui lokasi sumur
bor, maka dia harus mempersiapkan ringkasan
perkiraan batuan apa saja yang akan dijumpai,
ketebalannya, dan dimana akan terjadi
kehilangan sirkulasi (misal sesar). Hal ini harus
dijelaskan dalam bentuk yang sederhana dan
meliputi informasi pemboran yang akan
diberikan kepada juru bor. Seorang geologist
juga harus membuat laporan yang berisi
perkiraan formasi stratigraf, hilangnya sirkulasi,
membuat rekomendasi dan saran tentang
program coring dan perekaman data pemboran.

Logging Lubang Bor dan Log


Geologi
Pengujian Inti
Seorang ahli geologi harus menentukan
dimana suatu inti harus diambil.
Pengujian
Karakteristik
Litologi

Warna, Mineralogi, ukuran dan bentuk kristal,


sorting, alterasi hidrotermal yang terlihat.

PENTING !

Permeabilitas Porositas Perlapisan Kekar

Urat

Rongga

Logging Lubang Bor dan Log Geologi


Hasil Pengeboran

Gambar
Stratigraf
Dipantau dan
bawah
dikembangkan
permukaan
Sistem Hidrologi dan penentuan
letak sumur

Struktur
Permukaan

Pustaka
Reni Herdianita, Sistem Panasbumi.PPt

putri
- penentuan titik pemboran
Batasan geologi dan geokimia
Macam manifestasi di zona upflow dan outflow
Chol
Struktur geo yg mgasilkan uap kering basah/kering beda

dimana?
Suhu rendah dan menengah beda masalahnya apa?
Vinni
Beda zona alterasi isi uap dan lumpur campur air?

Anda mungkin juga menyukai