1.PENDAHULUAN
Persamaan ini memiliki tiga variabel yang belum diketahui yaitu, modulus
elastisitas K dan µ dan densitas ρ, varibel-varibel tersebut juga tidak dapat dihasilkan
hanya dari dua pengukuran saja. Batasan dari massa dan momen inersia, gravitasi Bumi
1
memberikan kemungkinan akan perkiraan suhu di dalam Bumi. Untuk dapat
memperkirakan pembuatan profil dari kerapatan Bumi.
Gelombang seismik melemah dengan kuat pada lapisan yang mempunyai kecepatan
rendah. Ada lompatan dalam kecepatan gelombang P di kedalaman sekitar 440, 670
dan 1050 km. Lompatan ini dapat menentukan zona transisi dalam mantel. Mereka
dikaitkan dengan adanya perubahan fasa ke polimorfitas dengan densitas yang lebih
tinggi pada model peridotit di bagian atas mantel. Pendapat yang berkembang saat ini,
2
mendukung bahwa ∼ 700 km adalah sebagai basis zona transisi. Sehingga tidak ada
gempa bumi yang dapat diamati di bawah kedalaman ini.
3
2. PEMBAHASAN
Pada profil kedalaman Bumi ditandai dengan adanya batas antara tiga subdivisi
utama interior Bumi yaitu kerak, mantel dan inti.
1. Batas kerak-mantel (‘Moho’) berada pada kedalaman ∼ 35 km di bawah sebagian
besar benua dan ∼ 5 - 10 km di bawah lautan. Ini bervariasi di bawah benua, mencapai
∼ 90 km di bawah Himalaya misalnya.
2. Batas inti-mantel berada pada ∼2890 km kedalaman (yaitu jari-jari inti adalah
∼3481 km).
Selanjutnya pada sejumlah daerah atau zona perubahan dapat cepat terjadi pada tiga
zona berikut ini.
1. Di banyak daerah, kecepatan di kerak lebih rendah (misalnya VP ∼ 6,7 km / s)
jelas lebih tinggi daripada di kerak bagian atas. (VP ∼ 6,0 km / dtk).
2. Mantel berisi zona transisi yang memanjang dari kedalaman 400 km hingga 700
km atau 1050 km, dan sebagian besar daerah menunjukkan lapisan dengan
berkecepatan rendah antara ∼ 70 dan ∼ kedalaman 200 km.
3. Ada lapisan batas yang disebut D "tepat di atas batas inti-mantel yang sangat
menarik saat ini karena dapat di spekulasi adanya gumpalan mantel yang berasal
dari sana dan akan mungkin "tenggelam" akhirnya pada lempengan yang di
subduksi.
4. Ada inti luar yang kuat dan cairan luar. Jari-jari inti dalam adalah ∼ 1217 km.
4
Zona bayangan P dan S-gelombang dari inti Karena kecepatan gelombang P dalam inti
kurang dari itu di mantel bawah, inti melemparkan bayangan. Insiden gelombang angin
di inti dibiaskan menuju pusat Bumi, meninggalkan celah dalam kurva waktu
perjalanan gelombang-P. Bayangan itu muncul pada jarak geosentris dari sumber
antara 103◦ dan 143◦.
Untuk 103◦ merupakan jarak di mana sinar gelombang-P menembus mantel ke intinya;
143◦ adalah jarak di mana gelombang PKP pertama muncul. Dalam prakteknya
beberapa gelombang P terdifraksi di beberapa derajat di atas 103◦ dan beberapa
gelombang PKP berdifraksi ke jarak kurang dari 143◦ Karena inti luar tidak dapat
mentransmisikan gelombang S, ada bayangan lengkap untuk gelombang S. Satu-
satunya gelombang S yang direkam di zona bayangan adalah gelombang yang
memantul di antara inti dan permukaan dan mereka yang mempunyai mode pengubah
S yang muncul dari inti luar.
Batas-batas struktur dalam Bumi dapat ditentukan dengan gelombang seismik
compressional wave (gelombang P) dan shear wave (gelombang S). Gelombang P
didalam bumi memiliki kecepatan yang berbeda-beda sebagai akibat ketidak-
homogenan struktur bumi. Sifat dari gelombang ini dapat ditransmisikan pada fasa
padat maupun fasa cair. Sedangkan gelombang S tidak dapat ditransmisikan pada fasa
cair.
Adapun penjelasan struktur bumi berdasarkan gelombang seismik yang ditunjukan
pada gambar 3 adalah sebagai berikut:
Perubahan cepat rambat dari gelombang P terjadi sangat cepat di kedalaman kurang
dari 100 km, menunjukkan bidang Moho yang merupakan batas antara kerak
(crust) dengan mantel atas (upper mantle). Gelombang P dan gelombang S
mengalami penurunan pada cepat rambatnya di kedalaman sekitar 100-150 km
yang kemudian dapat bertambah besar kembali. Zona ini disebut sebagai low
velocity zone yang menunjukkan batas antara lithosfer dengan asthenosfer.
Adanya perubahan dari cepat rambat rendah menjadi lebih cepat lagi dari gelombang
seismik pada kedalaman 400 dan 670 km yang disebut sebagai bidang ketidak-
5
menerusan (discontinuity), menunjukkan bidang transisi antara mantel bagian atas
(upper mantle) dengan mantel bagian bawah (lower mantle).
6
3. KESIMPULAN
Dengan mengetahui Perubahan cepat rambat dari gelombang P yang sangat cepat pada
kedalaman kurang dari 100 km, maka kita dapat menentukan adanya bidang Moho
yang merupakan batas antara kerak (crust) dengan mantel atas (upper mantle).
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ucl.ac.uk/EarthSci/people/lidunka/GEOL2014/
http://eqseis.geosc.psu.edu/~cammon/HTML/Classes/IntroQuakes/Notes/waves_and_
interior.html
https://cseligman.com/text/planets/innerstructure.htm