Anda di halaman 1dari 15

MATERI SISPALA STA-MADA

(SISWA PECINTA ALAM)


MADRASAH ALIYAH DARUSSALAM

Aaalamkuuu Amukan Mu Bukan Salah Muuuu


Kau hanyalah Korban Penghianatan
Sebab Aku Yakin Kau Takkan Menghianati
Mereka Yang Mencintaimu.....
http://bljrgununghutan.blogspot.com/

PENGENALAN DIVISI GUNUNG


HUTAN DAN MATERI MANEJEMEN
PERJALANAN
MOUNTAINEERING (GUNUNG HUTAN)
     Mendaki gunung adalah suatu kegiatan keras, berbahaya, penuh
petualangan, membutuhkan keterampilan, kecerdasan, kekuatan, dan daya
juang yang tinggi. Bahaya dan tantangan yang seakan hendak mengungguli,
merupakan daya tarik dari kegiatan ini.
Pada hakekatnya bahaya dan tantangan tersebut adalah menguji
kemampuan dirinya untuk bersekutu dengan alam yang keras, keberhasilan
suatu pendakian yang sukar dan sulit berarti keunggulan terhadap rasa
takut dan kemenangan terhadap perjuangan melawan dirinya sendiri.
A. PENGERTIAN DAN TUJUAN KEGIATAN MOUNTAINEERING

 Mountain = Gunung
 Mountaineer = Orang yang berkegiatan di gunung
 Mountaineering = Segala sesuatu yang berkaitan dengan
gunung atau dalam arti yang luas berarti suatu perjalanan yang
meliputi mulai dari hill walking sampai pendakian ke puncak-
puncak gunung yang sulit
Banyak alasan orang melakukan kegiatan mountaineering namun
pada dasarnya keitan itu dilakukan untuk :
1. Mata pencaharian 5. Petualangan
2. Adat Istiadat 6. Ilmu Pengetahuan
3. Agama /Kepercayaan 7. Olahraga
4. Rekreasi
B. TERMONOLOGI GUNUNG

• Gunung : Suatu puncak ketinggian dari atas permukaan laut dan


dataran di sekelilingnya.
• Pegunungan : Barisan/sekumpulan gunung yang saling berdekatan.
• Bukit : Gunung Yang ketinggianya tidak lebih dari 600 mdpl
• Perbukitan : Barisan/sekumpulan bukit yang saling berdekatan.
• Tebing : Lereng pada dinding gunung yang terjal
• Sadel : Pertemuan dua titik pada satu punggungan
• Pass : Celah panjang diantara dua punggungan
• Col : Celah sempit diantara dua puncak
• Plateau : Dataran tinggi diatas daerah ketinggian
• Summit : Puncak
C. SEJARAH SINGKAT MOUNTAINEERING

Pendakian gunung sebenarnya telah dilakukan oleh para nenek


moyang kita yang dimulai dengan bapak manuasia Nabi Adam AS
yang menjelajahi bukit tursina untuk mencari cintanya Siti Hawa.
Siti Hajar yang telah lintas dari bukit marwah ke bukit Safa
ditemani dengan sherpa JIBRIL untuk mencari air bagi ismail yang
lagi kehausan. Dan pendakian demi pendakian hingga saat ini
masih terus berlangsung dan kelak (tak lama lagi ) giliran kalian
untuk melanjutkan amanah menjaga kelanggengan kemanusian.
1. Hill Walking/Hiking
Hill walking atau yang lebih dikenal sebagai hiking adalah sebuah kegiatan mendaki daerah perbukitan atau
menjelajah kawasan bukit yang biasanya tidak terlalu tinggi dengan derajat kemiringan rata-rata di bawah 45
derajat. Dalam hiking tidak dibutuhkan alat bantu khusus, hanya mengandalkan kedua kaki sebagai media
utamanya. Tangan digunakan sesekali untuk memegang tongkat jelajah (di kepramukaan dikenal dengan nama
stock atau tongkat pandu) sebagai alat bantu. Jadi hiking ini lebih simpel dan mudah untuk dilakukan.
Level berikutnya dalam mountaineering adalah scrambling. Dalam pelaksanaannya, scrambling merupakan
kegiatan mendaki gunung ke wilayah-wilayah dataran tinggi pegunungan (yang lebih tinggi dari bukit) yang
kemiringannya lebih ekstrim (kira-kira di atas 45 derajat). Kalau dalam hiking kaki sebagai ‘alat’ utama maka
untuk scrambling selain kaki, tangan sangat dibutuhkan sebagai penyeimbang atau membantu gerakan
mendaki. Karena derajat kemiringan dataran yang lumayan ekstrim, keseimbangan pendaki perlu dijaga
dengan gerakan tangan yang mencari pegangan. Dalam scrambling, tali sebagai alat bantu mulai dibutuhkan
untuk menjamin pergerakan naik dan keseimbangan tubuh.
Berbeda dengan hiking dan scrambling, level mountaineering yang paling ekstrim adalah climbing! Climbing
mutlak memerlukan alat bantu khusus seperti karabiner, tali panjat, harness, figure of eight, sling, dan
sederetan peralatan mountaineering lainnya. Kebutuhan alat bantu itu memang sesuai dengan medan jelajah
climbing yang sangat ekstrim. Bayangkan saja, kegiatan climbing ini menggunakan wahana tebing batu yang
kemiringannya lebih dari 80 derajat.
Peralatan dasar kegiatan alam bebas seperti ransel, vedples (botol air), sepatu gunung, pakaian gunung, tenda,
misting (rantang masak outdoor), kompor lapangan, topi rimba, peta, kompas, altimeter, pisau, korek, senter,
alat tulis, dan matras mutlak dibutuhkan selain alat bantu khusus mountaineering seperti tali
houserlite/kernmantel, karabiner, figure of eight, sling, prusik, bolt, webbing, harness, dan alat bantu khusus
lainnya yang dibutuhkan sesuai level kegiatannya.
D. Jenis Perjalanan Berdasarkan Tingkat Kesulitan Medan.

• Walking : Berjalan tegak, tidak diperlukan perlengkapan kaki


yang serius.
• Hiking (hill walking) : Medan sedikit bertambah sulit sehingga
dibutuhkan perlengkapan kaki yang memadai.
• Climbing ( Panjat Tebing )
• xpedition : Kegiatan pendakian yang membutuhkan
berbagai pengetahuan dan membutuhkan waktu yang
lama serta memerlukan pengorganisasian tertentu
dengan berbagai variasi medan yang harus dilalui
E. PERSIAPAN DALAM SEBUAH PERJALANAN
• Dapat berpikir secara logis.
Ini adalah elemen yang terpenting dalam membuat keputusan
selama pendakian, dimana cara berpikir seperti ini lebih banyak
mempertimbangkan faktor safety atau keselamatannya.
• Memiliki pengetahuan dan keterampilan. Meliputi pengetahuan
tentang medan ( navigasi darat) ,cuaca dan teknik pendakian ,
pengetahuan tentang alat pendakian atau pemanjatan dan
sebagainya.
• Dapat mengkoordinir tubuh kita.
a. koordinasi antara otak dengan anggota tubuh.
- Haruslah terdapat keseimbangan antara apa yang dipikirkan di
Otak dan apa yang sanggup dilakukan oleh tubuh.
- Keseimbangan antara emosi dan kemampuan diri.
- Ketenangan dalam melakukan tindakan .
b. koordinasi antar anggota tubuh.
Ialah keseimbangan dan irama anggota tubuh itu sendiri
dalam membuat gerakan-gerakan atau langkah- langkah
ketika berjalan atau diam
• kondisi fisik yang memadai.
Ini dapat dimengerti karena mendaki gunung termasuk dalam
olahraga yang cukup berat . Seringkali berhasil tidaknya suatu
pendakian / pemanjatan bergantung pada kekuatan fisik. Untuk
mempunyai kondisi fisik yang baik dan selalu siap maka jalan satu-
satunya haruslah berlatih.
• Berdoa
F. PERSIAPAN DALAM SEBUAH PERJALANAN

Dalam melakukan perjalanan atau petualangan di alam bebas,


tentu kita perlu menyiapkan
segala sesuatu yang akan memperlancar perjalanan kita. Kesiapan
fisik dan mental merupakan
modal yang paling mendasar
yang harus dimiliki seorang Mountaineer. selain itu peralatan dan
perlengkapan yang layak dan lengkap adalah pendukung
keberhasilan dan sekaligus sebagai tolok ukur seorang Mountaineer
yang profesional. Keberhasilan suatu kegiatan di alam terbuka juga
ditentukan oleh perencanaan dan perbekalan yang tepat dan
efisien. Dalam merencanakan perlengkapan perjalanan terdapat
hal-hal yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah:
1. Mengenal jenis medan apa yang akan dihadapi nanti(hutan, rawa,
tebing, semak, termasuk diantaranya kondisi sosial masyarakat
setempat)
2. Menentukan tujuan perjalanan (penjelajahan / ekspedisi, latihan,
penelitian, SAR, liburan, dll)
3. Mengetahui lamanya waktu yang dibutuhkan selama perjalanan
(sehari, 3 hari, seminggu, sebulan, dsb)
4. Mengetahui keterbatasan kemampuan fisik untuk membawa beban
(beratnya tidak melebihi sepertiga berat badan (15-20 kg),
walaupun ada yang mempunyai kemampuan mengangkat beban
sampai 30 kg.)
5. Memperhatikan dan menyiapkan hal-hal khusus yang mungkin
dibutuhkan dalam perjalanan (misalnya : vitamin, obat-obatan
tertentu, peta, dll)
Setelah mengetahui hal-hal tersebut, maka kita dapat menyiapkan
perlengkapan dan perbekalan
yang sesuai dan selengkap mungkin dan juga buatkan daftar barang
yang harus dibawa lakukan pengecekan sebelum dan sesudah
perjalanan.
Berikut ini adalah peralatan dan perlengkapan yang harus disiapkan
seorang mountaineer.
PERLENGKAPAN PERORANGAN (PRIBADI)
1. Carrier / Ransel / day-pack (sebelum barang dimasukkan, biasakan bungkus barang-
barang dengan kantong plastik untuk menghindari hujan)
2. Matras / Karpet yang mudah dibawa
3. Rain coat / ponco / Jas Hujan
4. Sleeping Bag dan perlengkapan tidur
5. Perlengkapan makan & minun
6. Baju hangat / jaket + baju ganti (cadangan)
7. Sepatu gunung + kaos kaki cadangan
8. Senter (Baterai + bohlam cadangan)
9. Kupluk + topi rimba, sarung tangan, peluit
10. Obat-obatan pribadi
11. peralalatan navigasi (Kompas,dll), webbing, tali dll (Jika Ada)
12. Logistik (Seperlunya)
13. Lilin dan lampu senter
14. Pisau serba-guna / Victorinox
15. perlengkapan mandi (Jika Memungkinkan)
16. Pengisi Ulang Batrai/Cas Jika Ada (Sept. Power Bank/Aki dll)
LOGISTIK

1. Beras (Secukupnya)
2. Mie (secukupnya)
3. Telur
4. Sayur
5. Snack
6. Tissu Kering dan Basah
7. Bumbu
8. Buah
9. Minuman Suplemen

Anda mungkin juga menyukai