MATERI : MOUNTAINEERING
Mountaineering
Pada hakekatnya bahaya dan tantangan tersebut adalah menguji kemampuan dirinya untuk
bersekutu dengan alam yang keras, keberhasilan suatu pendakian yang sukar dan sulit
berarti keunggulan terhadap rasa takut dan kemenangan terhadap perjuangan melawan
dirinya sendiri.
– Mountain = Gunung
– Mountaineering = Segala sesuatu yang berkaitan dengan gunung atau dalam arti yang luas
berarti suatu perjalanan yang meliputi mulai dari hill walking sampai pendakian ke puncak-
puncak gunung yang sulit
Banyak alasan orang melakukan kegiatan mountaineering namun pada dasarnya keitan itu
dilakukan untuk :
1. Mata pencaharian
2. Adat Istiadat
3. Agama /Kepercayaan
4. Ilmu Pengetahuan
5. Petualangan
6. Olahraga
7. Rekreasi
C. TERMONOLOGI GUNUNG
a) Gunung : Suatu puncak ketinggian dari atas permukaan laut dan dataran di sekelilingnya.
j) Summit : Puncak
a. Sejarah Dunia
1942 : Anthoine de Ville memanjat tebing Mont Aiguille (2907 m) di pegunungan alpen untuk
berburu chamois (Kambing gunung)
1624 : Pastor pastor Jesuit, melintasi pegunungan himalaya dari gharwal di Iindia ke Tibet
menjalankan tugas misionarisnya
1760 : Professoe de Saussure menawarkan hadiah besar bagi siapa saja yang dapat
menaklukkan puncak mont blanc guna kepentingan ilmiahnya.
1786 : Puncak tertinggi di pegunungan alpen Mont Blanc (4807 m) akhirnya dicapai oleh Dr.
Michel Paccaro dan Jacquet Balmat.
1852 : Batu pertama jaman keemasan dunia keemasan di Alpen diletakkan oleh Alfred Wills
dalam pendakiannya ke puncak Wetterhorn (3.708 m), cikal bakal pendakian gunung sebagai
olah raga.
1852 : Sir George Everest, akhirnya menentukan ketinggian puncak tertinggi dunia, dan di
abadikan dengan namanya (8.848 m), orang Nepal menyebut puncak ini dengan nama
sagarmatha, orang tibet menyebutnya chomolungma.
1878 : Clinton Dent (bukan pepsoden) memnjat tebing Aigullie de dru di perancis yang
memicu trend pemanjatan tebing yang tidak terlalu tinggi tetapi cukup curam dan sulit,
banyak orang menganggap peristiwa ini adalah kelahiran panjat tebing
1924 : Mallory dan Irvina mencoba lagi mendaki Everest, keduanya hilang di ketinggian
sekitar 8.400 m
1953 : Pada tanggal 29 mei Sir Edmund Hillary dan Sherpa Tenzing Norgay akhirnya
mencapai atap dunia puncak everest.
b. Sejarah Indonesia
1623 : Yan Carstenz adalah orang pertama melihat adanya pegunungan sangat tinggi, dan
tertutup salju di pedalaman irian
1899 : Ekspedisi Belanda pembuat peta di Irian menemukan kebenaran
laporan Yan Carstensz hampir 3 abad sebelumnya tentang “ … pegunungan yang sangat
tinggi, di beberapa tempat tertutup salju!” di perdalaman Irian. Maka namanya diabadikan
sebagai nama puncak yang kemudian ternyata merupakan puncak gunung tertinggi di
Indonesia.
Puncak Eidenburg, juga di Irian, berhasil di daki oleh ekspedisi yang dipimpin Philip Temple.
Ini adalah elemen yang terpenting dalam membuat keputusan selama pendakian, dimana
cara berpikir seperti ini lebih banyakmempertimbangkan faktor safety atau keselamatannya.
Ialah keseimbangan dan irama anggota tubuh itu sendiri dalam membuat gerakan-gerakan
atau langkah- langkah ketika berjalan atau diam
4. kondisi fisik yang memadai.
Ini dapat dimengerti karena mendaki gunung termasuk dalamolahraga yang cukup berat .
Seringkali berhasil tidaknya suatu pendakian / pemanjatan bergantung pada kekuatan fisik.
Untuk mempunyai kondisi fisik yang baik dan selalu siap maka jalan satu-satunya haruslah
berlatih.
5. Berdoa
Perjalanan baik pendakian atau pemanjatan berdasarkan pada tingkatkesulitan medan yang
dihadapi dapat dibagi sebagai berikut:
2. Hiking (hill walking) : Medan sedikit bertambah sulit sehingga dibutuhkan perlengkapan
kaki yang memadai.
3. Climbing
Ø Free Climbing: Rute yang dilalui sulit sehingga dibutuhkan tali, alat-alat dan teknik yang
khusus untuk melindungi bila terjatuh . Patut diperhatikan bahwa alat –alat disini hanya
berfungsi sebagai alat- alat pengaman saja dan bukan sebagai penambah ketinggian.
Ø Artificial Climbing: Tebing hanya memberikan celah yang sangat tipis atau bahkan tidak
ada sehingga penggunaan tangan dan kaki saja adalah mustahil. Untuk itu pendakian jenis ini
sepenuhnya tergantung kepada perealatan yang juga dipergunakan secara langsung untuk
menambah ketinggian . Dapat dikatakan ketinggian kita dapat terus bertambah hanya
semata-mata karena bantuan alat-alat seperti tangga tali dfan sebagainya.
Belum ada komentar
Blog di WordPress.com..