Anda di halaman 1dari 49

1. Pendalaman materi 2. Presentasi ke AM 3. Aplikasi Dalam pelaksanaan program kerja ini ialah 1 periode kepengurusan sejak kami dilantik.

Sehingga yang dapat kami laporkan sebagai pertanggungjawaban kami adalah sebagai berikut: No.
1

Kegiatan Pendalaman materi

PROGRAM KERJA SIE GUNUNG HUTAN Mar Apr Mei j Jun Jul Ags j Sep | Okt Nov
IV

Des

Jan

Feb

Presentasi ke AM Aplikasi

II y

I,IV in

IV

PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

No.
1

Kegiatan Pendalaman materi

Mar

Apr
I

Mei Jun II

Jul

Ags Sep Okt

Nov

Des

Jan

Feb

Presentasi ke AM Aplikasi
IV

IV

1. Pendalaman Materi Navigasi Darat Pendalaman materi navigasi darat dilaksanakan pada saat sebelum kegiatan aplikasi anggota muda. Pendalaman materi diikuti oleh Koordinator sie gunung hutan dan satu anggoota tetap yaitu Ika Miraawati 2. Presentasi ke AM Pelaksanaan presentasi ke AM mengenai materi navigasi darat dilaksanakan pada saat diklat instrukstur yang dilaksanakan mulai tanggal 28 November- 2 Desember 2012 oleh Anggota Muda Gemapita dengan koordinator saudari Silfiya

33

lima Rosida dan diklat calon anggota muda yang dilaksanakan tanggal 19 November 2012. 3. Aplikasi Kegiatan aplikasi untuk Anggota Muda dilaksanakan pada akhir Juni hingga awal Juli. Semua materi gunung hutan terlaksana. Pada kegiatan ini ada beberapa anggota muda yang tidak mengikuti kegiatan ini.

Program Terlaksana

Program Sie Gunung Hutan yang telah dilaksanakan : 1. Pendalaman materi Pemberian materi gunung hutan meliputi materi Navigasi Darat, Survival, Management Ekspedisi, dan Teknik Menempuh Rimba. Sebelum pemberian materi kepada Anggota Muda, koordinator Sie Gunung Hutan memperdalam materi dengan belajar kepada OPA lain. Adapun OJ>A yang dimintai bantuan adalah IMPA Akasia. Setelah pemateri memperdalam materi, pemateri selanjutnya memberikan materi dasar Gunung Hutan kepada Anggota Muda. 2. Aplikasi Anggota Muda XXV Rangkaian Aplikasi Anggota Muda meliputi Aplikasi Ruang dan Aplikasi lapang. Pemberian Materi Gunung Hutan untuk aplikasi diberikan oleh MPA Mapalus dan .coordinator gunung hutan mempunyai tugas untuk mendampingi anggota muda pada saat pemberian materi, 3. Pendakian a. Pendakian Gunung Lemongan Pendakian ini tidak dapat dilaksanakan hingga puncak karena kondisi gunung lemongan sedang siaga. Perjalanan hanya sampai Mbah Citro dan pelantikan anggota tetap dilakukan di belakang rumah Mbah Citro. Adapun anggota muda yang dilantik mienjadi anggota tetap adalah Novan Trianto. b. Pendakian Gunung Raung Pendakian Gunung Raung bertujuan untuk mengantarkan anggota tetap yang kehilangan scraf untuk memperoleh kembali scraf tersebut. Adapun Angoota tetap tersebut adalah saudari Nindhita RFW. Sedangkan anggota tetap yang mendampingi adalah Ika Mirnawati, Okky Novianto, Novan Trianto, Gandhi Marhaini, dan Yusron SH. Dan tamu dari OPA lain yang ikut mendampingi adalah Doglo dan Asa dari HIMACITA. c. Pendakian Semeru

34

Pendakian Semeru dilaksanakan dengan tujuan untuk mengantarkan anggota muda yang kehilangan scraf. Adapun anggoma muda tersebut adalah CT. Anggota tetap yang ikut dalam pendakian tersebut adalah Gandhi M, Yusron SH, Silflya lima R, Okky Noviantoro, Anggga Dessy P, Indah Mei, Ahmad Zainul H, Weldy 1 | Nugroho, Angga Pristiwantoro dan Ahmad Syahroni. Anggota muda yang ikut antara lain Zakyah, Iin Hidavati. Ferlin, Dita Pertiwi, Rendra. Sedangkan tamu yang mengikuti pendakian ini adalah Mamel dari PALAPA dan Selly. 4. Wisata Anggota Wisata anggota yang dilakukan antara lain pendakian ke Gunung Raung, Pendakian Gunung Penanggungan dan Happy Camp Ranu Kumbolo.

5. Kegiatan Eksidental a. Lomba Lintas AlanrBande Alit Sukamade Lomba Lintas Alam Bande Alit Sukamade merupakan lomba yang setiap tahunnya dilaksanakan oleh Taman Nasional Meru Betiri. Lomba ini melintasi alam dimulai dari Pantai Bande Alit dan berakhir di Pantai Sukamade. Banyak kriteria yang dinilai dalam lomba ini. Pengetahuan akan Taman Nasional Meru Betiri dan konservasi adalah titik berat dari lomba ini. Taman Nasional Meru Betiri adalah taman nasional yang berada si kawasan Jember yang masih menyimpan banyak kekayaan alam. Flora dan fauna yang berada si kawasan taman nasional ini juga beragam. Balai Taman Nasional mengadakan lomba ini untuk pengenalan taman nasional kepada masyarakat. Selain itu juga membentuk kader konservasi yang tangguh dan berpengalaman. Balai taman nasional menunjuk beberapa anggota pecinta alam di daerah Jember untuk membantu menjadi panitia. Hal ini dikarenakan pecinta alam memiliki pengalaman dan kemampuan untuk melintasi alam bebas serta pengetahuan mengenai kehutanan. Kepanitiaan lomba sendiri terdiri dari mahasiswa pecinta alam dari berbagai organisasi dan pegawai Taman Nasional Meru Betiri. Sie Gunung Hutan sendiri berkoordinasi dengan sie konservasi mengirimkan satu tim yang terdiri dari 3 orang. Anggota tersebut antara lain Weldy Nugroho Detagory, Ahmad Zainul Hakim, dan Arish Iqbal. Lomba tersebut berlangsung tanggal 12-15 Juli 2012 di kawasan Taman Nasional Meru Betiri. Kegiatan ini diikuti oleh 22 tim yang berasal dari berbagai daerah. Skala lomba ini adalah lomba tingkat nasional. Tim dari Gemapita tidak berhasil mendapatkan juara.

35

Program kerja Sie Gunung Hutan yang tidak terlaksana 1. Praktek Navigasi Darat Program yang belum terlaksana adalah praktek navigasi darat yang sesuai program keija akan dilaksanakan di Tancak, Panti. Hal ini tidak terlaksana karena terbentur dengan persiapan lomba lintas alam 2. Presentasi ke AM Presentasi ini tidak dapat terlaksana karena terbentur dengan persiapan aplikasi dan pendelegasian anggota Gemapita untuk menjadi panitia LLA.

Kendala: 1. Kurang disiplinnya anggota dalam pendalaman materi. 2. Praktek navigasi darat tidak bisa dilakukan karena terbentur dengan Lomba Lintas Alam 3. Kurangnya anggota tetap yang menguasai ilmu Gunung Hutan. Rekomendasi 1. Pendalaman metri lebih sering dilaksanakan untuk menambah pengetahuan amggota tentang gunung hutan. 2. Praktek navigasi darat lebih sering dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan anggota dalam ilmu navigasi. 3. Lebih diperjelas kembali tentang aturan divisi-divisi dan keanggotaannya 2.2.9 laporan ketua bidang III

A. Tugas Kepala Bidang III 1. Mempublikasikan kepada anggota untuk kegiatan intern dan ekstern. 2. Memanfaatkan mading untuk mempublikasikan kegiatan 3. Menjalin hubungan dengan seluruh anggota Gemapita 4. Menjalin hubungan dengan OPA lain dan instansi yang terkait. B. Tugas Kepala Bidang III yang telah dilaksanakan

36

PENDAKIAN GUNUNG {MOUNTAINEERING)

A. Pendahuluan
Ingatkah kalian akan sebuah lagu yang liriknya: naik-naik ke puncak gunung// tinggi-tinggi sekali...// kiri kanan kulihat saja// banyak pohon cemara ........... //la....la....la...? Yup, lagu itu sering dinyanyikan oleh anak Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar. Ketika kecil, kalian tentu akrab juga dengan lagu itu kan? Lagu itu mengantarkan kita kepada keindahan pesona pegunungan sekaligus menjadikan kita lebih mencintai keindahan alam yang ada di sekiling kita. Banyak orang mengartikan pegunungan sebagai tempat yang menyediakan berbagai tantangan dan petualangan yang mungkin tiada tandingannya, terutama bagi penggemar olahraga pendakian gunung. Mereka selalu merasakan petualangan yang sangat menantang dengan menyelusuri rute-rute yang ada di pegunungan.

Pendakian Gunung (Mountaineering)

Kegiatan penyelusuran tersebut dinamakan pendakian gunung atau mountaineering.

Gambar 1.1 Mendaki gunung

B. Definisi Pendakian Gunung


Pendakian Gunung (Mountaineering)

Pendakian gunungadalahsuatu olahraga keras,penuh petualangan, dan membutuhkan keterampilan, kecerdasan, kekuatan serta daya juang yang tinggi. Dalam arti luas, pendakian gunung berarti suatu perjalanan, mulai dari hill walking sampai dengan ekspedisi pendakian Definisi ke puncak-puncak adalah yang tinggi dan alam sulit bebas hingga yang memerlukan waktu yang lama, bahkan sampai berbulan- bulan. lainnya sebuah kegiatan menggunakan wahana gunung sebagai sarana kegiatannya.

C. Sejarah Pendakian Gunung


1492
Sejarah pendakian gunung diawali oleh sekelompok orang Prancis di bawah pimpinan Anthoine de Ville yang memanjat tebing Mont Aiguille (2097 m) di kawasan Vercors Massif. Tak jelas benar tujuan mereka. Namun, sampai beberapa dekade kemudian, orang-orang yang naik-turun tebing-tebing batu di Pegunungan Alpen adalah para pemburu chamois, sejenis kambing gunung. Jadi, memanjat bagi mereka adalah suatu mata pencaharian. Kurang lebih mereka mirip dengan para pengunduh sarang burung walet gua di tebing-tebing Kalimantan Timur atau Karang Bolong, Jawa Tengah.

1623
Yan Carstensz adalah orang Eropa pertama yang melihat pegunungan yang sangat tinggi dan bersalju (di beberapa tempat) di pedalaman Irian. Salju itu sangat dekat dengan khatulistiwa. Namun, laporannya tidak dipercaya di Eropa, padahal belum lama berselang diberitakan adanya salju di Pegunungan Andes di dekat khatulistiwa.

1624
Masih berkaitan dengan pekerjaan juga, pastor-pastor Jesuit merupakan orang-orang Eropa pertama yang melintasi Pegunungan Himalaya, tepatnya Mana Pass (pass: pelana/ punggungan yang terentang antara dua puncak) dan Garhwal di India ke kawasan Tibet.

1760

Profesor de Saussure agaknya begitu jatuh cinta kepada Mont Blanc di perbatasan Prancis-ltalia. Oleh karena itu, ia menawarkan hadiah besar bagi siapa saja yang dapat menemukan lintasan ke puncaknya. Hal itu dilakukannya demi penyelidikan ilmiah yang diimpikannya. Sayangnya, tak ada yang tertarik. Alasan utamanya adalah takut kepada naga-naga yang konon mbaurekso di puncak gunung tertinggi di Eropa Barat itu.

1786
Setelah beberapa percobaan mengalami kegagalan, Puncak Mont Blanc (4807 m) akhirnyadigapai manusia. Penggapainyaadalah Dr. Michel-Gabriel Paccard dan seorang pemandu gunung, Jacques Balmat. Puncak tertinggi di Alpen yang didaki sebelumnya, yaitu pada 1778, adalah Lysjoch (4153 m).

1830
Alexander Gardiner melintasi Pelana Karakoram dan Sinkiang di Cina ke wilayah Kashmir di India.

1852
Ahli-ahli ukur tanah di India berhasil menemukan tinggi Puncak XV, yaitu 8840 m. Itu berarti puncak tersebut adalah puncak tertinggi di dunia, mengalahkan Puncak VIII (Kangchenjunga) yang memiliki tinggi 8598 m. Sebelumnya, Puncak Vlll-lah yang memegang predikat "puncak tertinggi di dunia". Puncak XV diberi nama Everest, padahal aslinya orang Nepal menyebutnya Sagarmatha dan orang tibet menyebutnya Chomolungma. Belakangan ketinggiannya dikoreksi menjadi 8888 m, lalu dikoreksi lagi menjadi 8848 m sampai sekarang.

1854
Batu pertama zaman keemasan dunia pendakian di Alpen diletakkan oleh Alfred Wills dalam pendakiannya ke Puncak

Wetterhom (3708 m). Pendakian tersebut adalah cikal bakal pendakian gunung sebagai olahraga.

1857
Alpine Club yang pertama berdiri di Inggris.

1858
Ketinggian K2 (Karakoram nomor 2) terukur 8610 m. Dengan demikian, kedudukan Kangchenjunga tergeser menjadi juara tiga.

I). Jenis Pendakian Gunung


Menurut jenis kegiatan dan jenis medan yang dihadapi, pendakian yunung terbagi menjadi tiga bagian, yaitu

I . H i l l Walking/Feel Walking (hiking)


Hill walking/Feel walking (hiking) adalah sebuah kegiatan menjelajahi daerah perbukitan yang biasanya tidak terlalu tinggi dengan derajat kemiringan rata-rata di bawah 45. Dalam hiking tidak dibutuhkan alat bantu khusus. Kedua kakilah yang diandalkan sebagai media utamanya. Sementara itu, tangan digunakan sesekali untuk memegang tongkat jelajah (dalam
Pendakian Gunung (Mountaineering)

10

kepramukaan dikenal dengan nama stock atau tongkat pandu) sebagai alat bantu. 2.

Scrambling
Scrambling merupakan kegiatan pendakian gunung di wilayah dataran tinggi pegunungan yang lebih tinggi dari bukit dan kemiringannya lebih ekstrem (kira-kira di atas 45). Kalau dalam hiking kaki adalah 'alat' utama, dalam scrambling, selain kaki, pendaki pun menggunakan tangan sebagai penyeimbang atau pembantu gerakan pendakian.

3.

Climbing
Climbingberbedadengar\hikingdar\scrambling. Perbedaannya terletak pada persoalan dibutuhkan-tidaknya alat bantu. Dalam climbing, alat bantu khusus seperti carabiner, tali panjat, harness, figure of eight, dan sling mutlak diperlukan. Kebutuhan alat bantu disesuaikan dengan medan jelajah climbing yang sangat ekstrem. Kegiatan olahraga alam ini menggunakan wahana tebing batu yang kemiringannya lebih dari 80. Bentuk kegiatan climbing terbagi menjadi dua bagian, yaitu a. Rock Climbing Rock climbing adalah pendakian pada tebing-tebing batu yang membutuhkan teknik pemanjatan dan menggunakan peralatan khusus. b. Snow dan Ice Climbing Snow dan ice climbing adalah pendakian pada es dan salju.

Olahraga Alam

Menurut Sierra Club, terdapat enam kelas dalam olahraga pendakian gunung berdasarkan tingkat kesulitan medan yang dihadapi. Berikut ini adalah keenam kelas tersebut. 1) kelas I Pada 2) kelas 2 Pada kelas kedua, medan agak sulit sehingga perlengkapan kaki yang memadai dan penggunaan tangan sebagai pembantu keseimbangan sangat diperlukan (scrambling). 3) kelas 3 Pada kelas ketiga, medan semakin sulit sehingga dibutuhkan teknik pendakian tertentu, tetapi tali pengaman belum diperlukan (climbing). 4) kelas 4 Pada kelas keempat, kesulitan bertambah sehingga dibutuhkan tali pengaman dan piton untuk anchor/penambat (exposed climbing). b) kelas 5 Pada kelas kelima, rute dilalui sulit, tetapi peralatan (tali, sling, piton, dll.), masih berfungsi sebagai alat pengaman (exposed climbing). <<) kelas 6 I'ada kelas keenam, tebing tidak lagi memberikan pegangan, telah rongga atau gaya geser yang diperlukan untuk memanjat. Pendakian sepenuhnya bergantung kepada peralatan (aid climbing). kelas pertama, pendaki berjalan tegak sehingga perlengkapan khusus untuk kaki tidak diperlukan (walking).

Teknik Pendakian Gunung


Sistem Pendakian Gunung
Dalam pendakian gunung, ada dua sistem pendakian yang dikenal banyak pecinta alam, yaitu himalaya system dan alpine system. a. Himalaya System

I'H I H I il l I I I i milling (Mountaineering)

WM

Himalaya system adalah sistem pendakian yang digunakan untuk perjalanan pendakian yang panjang sehingga memerlukan waktu berminggu-minggu. Sistem ini berkembang dalam pendakian ke puncak- puncak di Pegunungan Himalaya. b. Alpine System Alpine system adalah sistem pendakian yang berkembang di Pegunungan Alpen. Tujuannya agar semua pendaki mencapai puncak bersama-sama. Sistem ini lebih cepat karena pendaki tidak perlu kembali ke kemah utama (base camp).

Peralatan Pendakian Gunung


Peralatan yang digunakan dalam pendakian gunung berupa peralatan dasar, peralatan khusus, dan peralatan tambahan. Peralatan yang sangat baik dapat membantu pendaki. Berikut ini adalah peralatan dasar dalam pendakian gunung. a. Ransel Ransel digunakan untuk membawa segala peralatan yang dibutuhkan dalam pendakian. Dalam hal ini, ransel yang dibutuhkan adalah ransel yang sangat kuat, ringan, dan terbuat dari bahan yang tahan air. Ransel yang baik adalah ransel yang nyaman dipakai walaupun banyak beban yang dibawa.

Ransel terdiri atas dua jenis, yaitu ransel dengan rangka luar dan ransel dengan rangka dalam. Ransel dengan rangka luar cocok untuk digunakan dalam medan terbuka, seperti daerah berumput atau

pantai, sedangkan ransel dengan rangka dalam cocok untuk digunakan dalam medan gunung dan hutan. b. Sepatu gunung Sepatu pendakian yang gunung digunakan harus dalam memiliki
Gambar 1.3 Ransel

syarat-syarat sebagai berikut: I) Terbuat dari bahan yang kuat dan pemakainya tidak merasa tersakiti; Melindungi kaki sampai mata kaki untuk Bentuk mencegah sol bawah tidak bahaya dapat
Gambar 1.4 Sepatu gunung

terkilir; Nyaman dipakai;

2) menggigit ke segala arah agar


pemakainya 3) 4) 5)

mudah dengan seperti

tergelincir. Sepatu lapangan ABRI cukup baik beberapa modifikasi,

memberikan

lubang

di

sampingnya untuk ventilasi udara dan mengeluarkan air yang tertangkap di dalamnya, serta memberikan alas di

bawahnya agar lebih lunak. Pakaian gunung Pakaian gunung terdiri atas baju gunung dan celana gunung.

tSMiihiUtn (iiinung (Mountaineering)

1) Baju gunung Baju gunung harus terbuat dari bahan yang nyaman dipakai, menyerap keringat, dan mudah kering tapi cukup kuat. Diusahakan baju yang dipakai harus berlengan panjang agar pendaki terlindung dari gigitan hewan
I .
Gambar 1

2)

dan sengatan matahari. Celana gunung Celana gunung harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a) b) c) Terbuat dari bahan katun yang lembut tapi kuat; Desain celana memberikan ruang gerak yang leluasa bagi kaki kita; Mempunyai saku yang cukup. Gambar , 6
Celana gunung Botol

gunung

d. e.

Botol air Tenda

air berguna sebagai tempat penyimpanan air. Tenda digunakan sebagai tempat untuk beristirahat atau berteduh. f. g. Rantang masak outdoor (Misting) Rantang masak outdoor berfungsi sebagai alat memasak. Kompor lapangan Ada beberapa jenis kompor lapangan yang dapat digunakan, seperti kompor parafin, kompor gas, dan kompor dengan bahan bakar spiritus. Ketiganya

10

Olahraga Alam

memiliki kelebihandankekurangan masing-masing. Kompor parafin lebih ringkas bentuknya, tetapi tidak tahan terhadap badai angin yang kencang. Kompor gas menghasilkan panas yang lebih baik daripada kompor parafin, tetapi sangat riskan untuk dibawa karena sering terjadi ledakan tabung gas. Sementara itu, kompor dengan bahan bakar spiritus tidak terpengaruh oleh angin dan panas yang dihasilkan lebih baik daripada kedua kompor tersebut, tetapi bahan bakar yang diperlukan lebih banyak daripada parafin. h. Topi rimba Topi rimba digunakan sebagai pelindung kepala.
Gambar 1.7 Kompor parafin

Gambar 1.8 Kompas

i.

Peta Peta adalah petunjuk jalan

j. Kompas Kompas adalah alat petunjuk arah. k. Pisau Pisau digunakan untuk membuat api unggun dan untuk memasak. Ada beberapa jenis pisau yang digunakan

Imi i iunung (Mountaineering)

11

dalam pendakian, yaitu golok tebas, pisau pinggang, dan pisau saku multiguna. I. Korek api 5 I
Gambar 1.9 Golok tebas Gambar 1.10 Korek api berguna untuk Pisau pinggang

menyalakan api unggun dan api untukGambar I.I I memasak.


_ Gamb

Pisau saku multiguna

m. Senter Senter

ar 1.12 Korek api

adalah

alat

untuk yiliM

penerangan. Gunakan senter yang memiliki kuaiitas cahaya yang baik, bentuk yang ringkas, dan tidak
Gambar 1. 13 Senter boros. n. Matras

Matras merupakan salah satu peralatan yang digunakan untuk tidur. Selain menggunakan alat dasar dalam pendakian gunung, pendaki harus menyiapkan peralatan khusus, seperti tali houserlite/kernmantel; figure of eight; sling;

12

Olahraga Alam

prusik; bolt; webbing; harness alat khusus lainnya yang dibutuhkan sesuai dengan level pendakian. Selain kedua jenis peralatan di atas, ada yang dinamakan peralatan tambahan. Peralatan tambahan dalam pendakian gunung tidak harus dibawa, tetapi bisa disertakan demi kenyamanan pendaki. Peralatan tersebut adalah a) b) c) d) Putis, pembalut betis agar otot-otot fit; Gaiters, pelindung kaki dari pacet, duri, dan pencegah masuknya pasir ke dalam sepatu; Kelambu, pelindungi pendaki dari nyamuk dan lebah; Semir sepatu.

Persiapan dalam Pendakian Gunung Sebelum mendaki gunung,


pendaki harus melakukan beberapa persiapan. a. Mental Pendaki harus memiliki keberanian dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan di alam terbuka. I> Pengetahuan dan keterampilan Pendaki harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pendakian, baik mengenai medan, cuaca, maupun teknik-teknik dalam pendakian. i Kondisi fisik yang memadai Pendakian gunung termasuk olahraga yang berat .(hingga dibutuhkan fisik yang sehat.

iming (Mountaineering)

13

d. Etika Harus disadari bahwa pendaki merupakan bagian dari masyarakat yang memiliki kaidah-kaidah dan hukum- hukum yang berlaku. Pendakian gunung yang dilakukan tanpa memikirkan keselamatan diri bukanlah sikap yang terpuji. Selain itu, pendaki juga harus menghargai sikap dan pendapat masyarakat terhadap kegiatan pendakian gunung.

Prosedur Pendakian Gunung


Dalam melakukan pendakian gunung, ada beberapa langkah yang harus diikuti oleh pendaki, di antaranya a. b. c. Mengamati lintasan dan memikirkan teknik yang akan dipakai; Menyelipkan perlengkapan yang diperlukan; Untuk leader (pemimpin), mengatur perlengkapan sedemikian rupa agar mudah diambil dan tidak mengganggu gerakan; untuk belayer (pengaman), memasang anchor, merapikan alat-alat, dan mengamankan leader apabila jatuh; d. e. f. Bila belayer dan leader siap untuk melakukan pendakian, segera berikan aba-aba pendakian; Bila leader sudah sampai pada satu pitch (tali habis), ia harus memasang anchor; Leader yang sudah memasang anchor selanjutnya berfungsi sebagai belayer, yaitu mengamankan pendakian berikutnya.

Aba-Aba dalam Pendakian Gunung (Climbing Call)


a. Climbing when you are ready (diucapkan belayer kepada leader sebagai tanda bahwa belayer sudah siap);

b. c. d. e. f. g.

Climbing (diucapkan leader kepada belayer sebagai tanda bahwa pendakian telah dimulai); Ok (jawaban belayer); Take in (diucapkan belayer kepada leader sebagai tanda bahwa tali terlalu kendur sehingga harus dikencangkan); Slack (diucapkan leader kepada belayer sebagai tanda bahwa tali terlalu kencang sehingga harus dikendurkan); Rock (diucapkan leader kepada belayer sebagai peringatan bahwa ada batu jatuh); Fall (diucapkan leader kepada belayer sebagai tanda bahwa leader akan jatuh).

Cara Mendaki Gunung yang Baik (Hiking Safety) Keselamatan


pendaki sangat diutamakan. Tidak sedikit pendaki yang mengalami kecelakaan, bahkan kehilangan nyawa. Hal itu disebabkan oleh faktor alam atau faktor l-salahan manusia. Beberapa faktor kesalahan manusia adalah i Minimnya pengetahuan tentang medan yang akan dilalui; 11 Membuka jalur baru tanpa pengetahuan navigasi dan cara bertahan hidup yang memadai; lersesat di hutan karena kekurangan makanan dan air; kelompok pendaki; K( -c erobohan leader dalam menentukan jalur yang akan dilalui. I il i ui alam yang menyebabkan pendaki mengalami l i ' < I tl-.ian antara lain: I lerjadinya gap dan perbedaan pendapat dalam

iming (Mountaineering)

15

a.

Suhu yang tiba-tiba turun drastis yang disebabkan oleh perbedaan suhu di sekitar gunung menyebabkan turunnya daya tahan pendaki. Badai gunung; Binatang buas; Kebakaran hutan; Longsornya tebing gunung; Gas beracun. Untuk meminimalkan terjadinya kecelakaan pada saat mendaki gunung, pendaki harus memerhatikan hal-hal berikut: a. b. Jumlah orang yang akan mendaki minimal tiga orang; Membawa peralatan yang lengkap, terutama peralatan pribadi, misalnya jaket, sarung tangan, tutup kepala, sepatu, dan jas hujan; c. Menjaga kekompakan tim sebagai hal vital dalam perjalanan agar tercipta suasana saling membantu dan menghargai sehingga perjalanan akan semakin cepat dan baik; d. e. f. Mempunyai leader yang berpengalaman baik secara mental maupun pengetahuan; Membawa logistik dan air yang cukup, minimal untuk diri sendiri; Menjaga kondisi tubuh agar tetap fit.

b. c. d. e. f.

7. Pengetahuan yang Dibutuhkan pada Saat Proses Pendakian


Dalam melakukan pendakian, pendaki harus memiliki pengetahuan, minimal untuk menyelamatkan diri sendiri sebelum menyelamatkan orang lain. Pengetahuan-pengetahuan tersebut adalah

16

Olahraga Alam

a.

Navigasi darat (berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas kata navis yang artinya perahu atau kapal dan kata ageke yang berarti mengarahkan);

b. c.

Cara bertahan hidup; Geographical Positioning System (GPS).

A. Penjelajahan (Hiking)

Pernahkah Anda melakukan hiking, lintas alam atau lintas desa? Hiking adalah olahraga yang sangat menyenangkan karena selain dapat menghirup udara segar di desa, Anda juga dapat menikmati alam bebas dan makin dekat dengan alam. Selain itu, Anda dapat menambah ilmu pengetahuan dengan mempelajari alam secara langsung. Penjelajahan merupakan salah satu cara yang sangat menarik untuk menikmati lingkungan di sekitar kita. Untuk melakukannya terdapat prosedur dan etika yang harus dilaksanakan agar kegiatan penjelajahan tersebut menyenangkan. Kita tentunya tidak ingin kegiatan penjelajahan yang kita lakukan berakhir dengan rasa kesal karena perjalanan tidak menyenangkan atau malah tersesat. Dalam bab ini, akan dibahas prosedur dan etika penjelajahan. Simaklah uraian berikut ini dan lakukanlah penjelajahan yang menyenangkan. Hiking merupakan kegiatan berjalan dengan tujuan menjelajah dan menikmati rencana perjalanan pada suatu daerah. Hiking merupakan inti dari kegiatan outdoor. Kegiatan hiking dapat menyebabkan ancaman keselamatan pribadi, ancaman yang membahayakan, antara lain hilangnya jalur (tersesat), cuaca buruk, penduduk yang membahayakan, ketidakseimbangan metabolisme (seperti dehidrasi atau hipotermia), suhu yang membahayakan (seperti kedinginan, panas yang menyengat), serangan hewan, dan cedera seperti keseleo. Untuk itu penjelajah harus memiliki sepuluh peralatan yang sangat penting, yaitu: 1) 2) 3) 4) 5) peta; kompas; kacamata; makanan dan minuman tambahan; pakaian ganti; 6) lampu senter; 7) kotak P3K; 8) pemantikapi; 9) bahan bakar; dan 10) pisau.

iming (Mountaineering)

17

Sumber: www.co.froderick.md.ua,www.hurricenelamps.co.uk,www.cammenga.com

Gambar Contoh peralatan penting bagl penjelajah

Penjelajahan dan Olahraga Alam 24:

Dalam penjelajahan peralatan yang dikenakan dan dibawa harus sesuai dengan tujuan rencana atau skenario, selain dari sepuluh peralatan penting, seperti memerkirakan penggunaan sepatu, tas, dan jas hujan. Intinya tidak memberatkan tetapi berguna.

1. Prosedur Penjelajahan
Penjelajahan adalah kegiatan yang bertujuan mengenali lingkungan sekitar. Penjelajahan di lingkungan sekitar sekolah merupakan bagian kegiatan yang bertujuan untuk mengenali keadaan lingkungan perkampungan sekitar sekolah. Dalam kegiatan ini, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukannya, seperti mengidentifikasi rute dan lokasi penjelajahan (perkampungan), kebutuhan dalam perjalanan, dan peta atau denah rute serta lokasi penjelajahan. Ikutilah prosedur penjelajahan berikut ini dengan seksama dan lakukanlah dengan sebaik- baiknya.

a. Rute dan Lokasi Penjelajahan


Tahap pertama sebelum melakukan penjelajahan adalah mengidentifikasi rute dan lokasi yang akan dijelajahi. Carilah rute dan lokasi yang membuat nyaman dan aman. Tetapkanlah rambu-rambu petunjuk rute yang akan dilewati. Hal ini, berguna untuk menghindari terjadinya kesalahan penggunaan jalan yang menyebebkan tersesat. Berikut ini adalah hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan penggunaan rambu-rambu rute perjalanan. 1) 2) 3) Kenali dan pahami rambu-rambu yang digunakan di sekitar rute perjalanan. Bubuhkan rambu-rambu lengkap dengan artinya pada peta. Perhatikan tanda anak panah. Keterangan anak panah yang digunakan adalah sebagai berikut: a) b) c) d) Anak panah lurus berarti jalan terus. Anak panah bengkok ke kanan berarti jalan belok ke sebelah kanan. Anak panah bengkok ke kiri berarti jalan belok ke sebelah kiri. Silang berarti jalan tersebut tidak boleh dilewati.

OQQ
Jalan terus Ke arah kanan Ke arah kiri Gambar Tanda anak panah
Sumber: Dokumen Penerbit

Tidak boleh lewat

Penjelajahan dan Olahraga Alam 4:

b. Peta Rute dan Lokasi Penjelajahan


Peta atau denah rute dan lokasi penjelajahan harus dibuat sesuai dengan keadaan rute dan lokasi perkampungan yang akan dijelajahi. Pembuatan peta atau denah harus dilengkapi rambu-rambu, ditambah keterangan yang sesuai dengan kondisi rute dan lokasi perjalanan yang akan dilewati. Peta atau denah sangat penting untuk kelancaran pelaksanaan penjelajahan. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan peta. a. b. c. Peta atau denah merupakan petunjuk atau gambaran tertulis mengenai suatu yang harus dilakukan oleh peserta penjelajahan. Perhatikan petunjuk arah yang ditentukan untuk memudahkan mengidentifikasi jarak dan arah perjalanan. Perhatikan rambu-rambu yang digunakan di sekitar rute dan lokasi yang dimaksud untuk menghindari terjadinya kesalahan jalan yang menyebabkan tersesat.

2. Perencanaan Perlengkapan Perjalanan


Keberhasilan suatu kegiatan di alam terbuka juga ditentukan oleh perencanaan dan perbekalan yang tepat. Dalam merencanakan perlengkapan perjalanan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, di antaranya: a. b. c. d. e. Mengenai jenis medan yang akan dihadapi (hutan, rawa, tebing, dan lain lain). Menentukan tujuan perjalanan (penjelajahan, latihan, penelitian, SAR, dan lain lain). Mengetahui lamanya perjalanan (misalnya 3 hari, seminggu, sebulan, dan sebagainya). Mengetahui keterbatasan kemampuan fisik untuk membawa beban. Memperhatikan hal-hal khusus (misalnya : obat-obatan tertentu).

Setelah mengetahui hal-hal tersebut, maka kita dapat menyiapkan perlengkapan dan perbekalan yang sesuai dan selengkap mungkin, tetapi beratnya tidak melebihi sepertiga berat badan (sekitar 15-20 kg). Walaupun ada yang mempunyai kemampuan mengangkat beban sampai 30 kg. Dari kegiatan penjelajahan, ada beberapa jenis perjalanan yang disesuaikan dengan medannya, yaitu : a. b. c. Perjalanan pendakian gunung. Perjalanan menempuh rimba. Perjalanan penyusuran sungai, pantai dan rawa.

Penjelajahan dan Olahraga Alam 5:

d. Perjalanan penelusuran gua.

Gambar Perjalanan penelusuran gua Sumbr: www. wlndlistener.com

e. Perjalanan pelayaran Untuk perjalanan ilmiah dan kemanusiaan, bisa pula dikelompokkan berdasarkan jenis medan yang dihadapi. Dari setiap kegiatan tersebut, kita dapat mengelompokkan perlengkapannya sebagai berikut: 1) Perlengkapan dasar, meliputi: perlengkapan dalam perjalanan atau pergerakkan; perlengkapan untuk istirahat; perlengkapan makan dan minum; perlengkapan mandi; dan perlengkapan pribadi. 2) Perlengkapan khusus, disesuaikan dengan perjalananan, misalnya: perlengkapan penelitian (kamera, buku, dan lain lain); perlengkapan penyusuran sungai (perahu, dayung, pelampung, dan lain lain); perlengkapan pendakian tebing batu (carabineer, tali, chock, dan lain lain); dan perlengkapan penelusuran gua (helm, headlamp/senter, harness, sepatu karet, dan lain lain). 3) Perlengkapan tambahan Perlengkapan ini dapat dibawa atau tergantung evaluasi yang dilakukan (misalnya: semir, kelambu, gaiter, dan lain lain). Beberapa hal lain yang perlu diperhatikan selama penjelajahan atau hiking adalah sebaga berikut: a) tidak diperbolehkan membawa perhiasan yang berlebihan;

Penjelajahan dan Olahraga Alam 6:

b) c) d) e) f) g) h)

tidak diperbolehkan menggunakan pakaian terlalu ketat; menggunakan pakaian yang menyerap keringat dan tidak mudah robek. menggunakan sepatu yang terbuat dari bahan kuat, tidak kaku, dan tidak licin; menggunakan topi; membawa peralatan dan perlengkapan seperlunya dan tidak terlalu berat; membungkus sabit atau pisau dengan pembungkus yang kuat dan disimpan dalam tas; dan membawa peralatan yang benar dan tidak membahayakan orang lain.

Mengingat pentingnya penyusunan perlengkapan dalam suatu perjalanan, maka sebelum memulai kegiatan, sebaiknya dibuatkan check-list terlebih dahulu. Perlengkapan dikelompokkan menurut jenisnya, lalu periksa lagi mana yang perlu dibawa dan tidak. Apabila perjalanan kita lakukan dengan berkelompok, maka check-list nya untuk perlengkapan regu dan pribadi. Dalam perjalanan besardan memerlukan waktu yang lama, kita perlu menentukan perlengkapan dan perbekalan mana saja yang dibawa dari rumah atau titik keberangkatan, dan perlengkapan atau perbekalan mana saja yang bisa dibeli di lokasi terdekat dengan tujuan perjalanan kita.

3. Rumah Sementara di Padang Belantara


Jika kamu hiking di hutan belantara, kamu harus bisa membuat bivak sendiri. Bivak merupakan tempat berteduh dan bermalam di belantara. Sepintas lalu memang terkesan seadanya. Membuat tempat perlindungan jadi penting ketika terjadi hal-hal darurat. Padahal, bivak tak hanya dibuat ketika darurat saja, tetapi juga dipakai pada saat membuat camp sementara. Faktor kenyamanan juga harus diperhatikan di sini. Pastinya, membuat bivak tidak ada bedanya dengan kita membuat rumah dalam kehidupan sehari-hari. Jangan lupa, sering-seringlah berguru pada masyarakat lokal dan suku-suku di pedalaman. Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan ketika kita memutuskan untuk membuat bivak, yaitu jangan sekali-kali membuat bivak pada daerah yang berpotensi banjir pada waktu hujan. Di atas bivak hendaknya tak ada pohon atau cabang yang mati atau busuk. Ini bisa berbahaya kalau runtuh.

Penjelajahan dan Olahraga Alam 7:

Sebagai coritoh, one man bivak. Pembuatannya dengan menancapkan kayu cagak sebagai tiang pokok yang tingginya sekitar 1,5 meter. Letakkan di atasnya sebatang kayu yang panjangnya kira-kira dua meter. Ujungnya diikat kuat yang biasanya memakai patok. Lalu sandarkan potongan kayu yang lebih kecil di atasnya, yang b Juga jangan di bawah pohon kelapa, karena jatuhnya kelapa bisa saja terjadi tiba- tiba. e Di r daerah tempat kita akan mendirikan bivak hendaknya bukan merupakan sarang nyamukatau serangga lainnya. Kita juga perlu perhatikan bahan pembuat bivak. f Usahakan bivak terbuat dari bahan yang kuat dan pembuatannya baik, sebab u semuanya akan menentukan kenyamanan. n Menurut g seorang penggiat alam terbuka, bahan dasar untuk membuat bivak bisa bermacam-macam. s Ada yang dibuatdari ponco (jas hujan plastik), lembaran kain plastikatau i memanfaatkan bahan-bahan alami, seperti daun-daunan, ijuk, rumbia, daun palem, dan lainnya. Tapi yang paling penting, kesemua bahan dasar tadi sanggup bertahan u ketika menghadapi serangan angin, hujan atau panas. n Selain bahan yang bermacam-macam, bentuk bivak pun amat beragam. Semuanya t disesuaikan dengan kebutuhan. Tak harus berbentuk kerucut atau kubus, modelnya u bisa apa saja. Ini amat bergantung pada kreativitas kita sendiri. Membuat bivak k merupakan seni tersendiri, karena kreasi dan seni seseorang bisa dicurahkan pada hasilnya. m enahan dedaunan yang akan jadi atap "rumah" kita. Bentuk lain dari alam yang bisa dimanfaatkan sebagai bivak, yaitu gua, lekukan tebing atau batu yang cukup dalam, lubang-lubang dalam tanah dan sebagainya. Apabila memilih gua, kita harus bisa memastikan tempat ini bukan persembunyian satwa. Gua
Gambar Contoh bivak
28

Sumber: www.mamandc.blogspot.com,www.junior.si

yang akan ditinggali juga tak boleh mengandung racun. Cara klasik untuk mengetahui ada tidaknya racun adalah dengan memakai obor. Kalau obor tetap menyala dalam gua yang akan kita gunakan, artinya tak ada racun atau gas berbahaya di sekitarnya.

Penjelajahan dan Olahraga Alam

Penjelajahan dan Olahraga Alam 29:

Kita juga bisa memanfaatkan tanah berlubang atau tanah yang rendah sebagai tempat berlindung. Tanah yang berlubang ini biasanya bekas lubang perlindungan untuk pertahanan, bekas penggalian tanah liat dan lainnya. Pastikan tempat-tempat tersebut tidak langsung menghadap arah angin. Kalau terpaksa menghadap angin bertiup kita bisa membuat dinding pembatas dari bahan-bahan alami. Selain menahan angin, dinding ini bertugas untuk menahan angin untuk muka pintu masuk. tidak meniup api unggun yang dibuat di
Gambar Lekukan tebing atau gua

4. Saat Kita Tersesat

Sumber: www.belize.com

Saat kita hiking terkadang ada gangguan yang tidak kita inginkan seperti hujan, kabut yang menutup pandangan, jalanan licin, dan saat kita lupa arah atau tersesat. Saat tersesat ada beberapa tips yang harus Anda lakukan agar dapat bertahan hidup dan selamat sampai tujuan, antara lain: a. Bersikap tenang. Mungkin kata ini bersifat klise dan sering kita ucapkan atau terima pada saat pelajaran survival. Namun, ternyata tidak mudah dilaksanakan, bahkan kadangkala kita lupakan. Ketenangan adalah dasar dari semua tindakan apabila kita dalam kondisi tersesat, karena dari ketenangan tersebut kita bisa berpikir jernih dan dapat membuat keputusan yang rasional. Pada saat kita melaksanakan perjalanan bebas, yang perlu diperhatikan apakah kita tersesat secara perorangan atau dalam hubungan kelompok. 1) Perorangan. Kondisi ini memberikan kita keterbatasan, karena semua keputusan ada pada diri pribadi. Ketenangan sangat dibutuhkan untuk mengatasi rasa panik, ketakutan, amarah atau emosi. Makin kita tidak bisa menguasai diri kita, maka kita akan makin panik dan tidak terkontrol tindakan yang akan diambil, oleh karena itu kunci pertama adalah ketenangan. Kelompok. Kondisi ini memberikan kita peluang dan sekaligus keterbatasan, karena suasana akan makin dramatis dan mencekam apabila sudah mulai timbul tangisan dan luapan emosi dalam bentuk sikap prilaku.

2)

Penjelajahan dan Olahraga Alam 30:

Disinilah perlunya peranan salah satu personel untuk tampil memimpin. Pemimpin pada saat itu tidak harus ketua kelompok, senior atau yang lebih tua, tetapi adalah personel yang pada saat itu bisa diterima dan mempunyai kemampuan mempengaruhi. Peluang yang ada adalah jumlah personel yang lebih dari satu akan memberikan kekuatan yang lebih, baik dari segi tenaga, pendapat dan tindakan. Sedangkan, keterbatasannya adalah menyatukan pendapat dan tindakan, karena kemungkinan kita akan menemui sikap apriori, mudah menyerah bahkan egoisme yang dapat merugikan kelompok. Ketenangan disini dibutuhkan selain untuk mengatasi kepanikan, ketakutan seperti yang terjadi pada perorangan tetapi juga untuk dapat mengendalikan kelompok agar tidak berbuat sendiri-sendiri, karenanya peran pemimpin pada saat itu sangat dominan.

Tentukan asumsi lokasi. Setelah ketenangan dapat dicapai dan situasi dapat
dikendalikan, tindakan berikutnya adalah membuat perkiraan kedudukan atau perkiraan lokasi sekarang (dalam hal ini diasumsikan kita membawa peta, yang menjadi pertanyaan apakah dalam setiap kegiatan di alam bebas kita membekali diri dengan peta?). Tentukan dimana kira-kira posisi kita sekarang atau posisi kita terakhir. Cari tahu melalui kondisi dan cocokkan dengan peta. Dengan demikian kita bisa menentukan dimana kira-kira posisi kita sekarang akan lebih baik daripada kita tidak tahu sama sekali dimana kita berada. Dengan dapat menentukan posisi kira-kira kita dapat menentukan arah dan tujuan selanjutnya.

Membuat beberapa kemungkinan cara bertindak. Setelah lokasi kira-kira sudah


ditentukan, maka kita membuat beberapa cara bertindak yang akan dilakukan untuk mengatasi kehilangan arah tersebut. 1) Diam ditempat. Cara ini bisa ditempuh bila pada saat tersesat, kita tidak bisa menentukan arah perjalanan selanjutnya, dengan pertimbangan bila melanjutkan perjalanan akan lebih tersesat dan makin jauh dari rute sebenarnya. Kelemahannya adalah kita bersifat pasif dan hanya menunggu sampai datangnya pertolongan, untuk itu perlu dipertimbangkan kondisi yang ada, kondisi fisik kita sendiri dan perbekalan yang dibawa atau tersisa apakah dapat menunjang atau tidak. Menentukan dan membuat rute baru. Gunakan peta yang ada untuk membuat rute baru dari lokasi kira-kira sekarang. a) Apakah akan melanjutkan perjalanan dengan mencari jalan menuju tujuan semula untuk menyusul atau bergabung dengan kelompok inti. Dalam hal ini yang perlu menjadi pertimbangan adalah tenaga dan bekal yang dibawa atau tersisa, karena dengan melanjutkan perjalanan baik dengan mengikuti jalan setapak yang ada maupun membuat jalan sendiri kita akan dibatasi oleh waktu dan ketersediaan

2)

Penjelajahan dan Olahraga Alam 31:

bekal, terutama air. Jangan sampai kehabisan bekal di tengah jalan atau kemalaman tanpa mempunyai tempat beristirahat yang baik. b) Apakah tidak melanjutkan perjalanan ke tujuan semula tetapi mencari jalan pintas menuju desa atau pemukiman terdekat. Ini bisa dilaksanakan dengan menggunakan jalan setapak atau memotong jalan, walaupun cara ini ditempuh tetap harus berpedoman dengan arah dan peta sebagai kendali dalam melaksanakan perjalanan. Yang perlu dipertimbangkan adalah pelajari dan baca peta secara baik dan benar untuk menghindari jalan buntu yang kemungkinan tidak bisa dilalui seperti jurang, sungai, dan tebing terjal. Perhatikan faktor keamanan selama berjalan, karena kita sama sekali tidak mengenai medan, jangan sampai jalan pintas yang ditempuh malah menimbulkan resiko kecelakaan. 3) Kembali ke arah semula. Apabila kita ragu dengan semua tindakan yang akan diambil, tidak ada salahnya kita kembali ke arah semula atau mencari rute kembali. Apabila kita mengambil tindakan ini kesampingkan alasan malu dan sebagainya. Resiko kecelakaan bahkan kehilangan nyawa lebih berharga daripada hanya sekedar alasan malu, karena kegagalan bukanlah akhir segala-galanya, masih ada waktu dan kesempatan lain untuk memperbaikinya. Yang menjadi perhatian dalam tindakan ini adalah daya ingat tentang tempat-tempat yang pernah dilalui, makin banyak kita mengingat akan makin cepat kita kembali ke arah semula.

Tinggalkan jejak. Membuat atau meninggalkan jejak penting dilakukan pada saat kita
tersesat di alam bebas Qejak yang dibuat dengan tidak merusak alam secara ekstrem). Baik pilihan yang kita pilih diam di tempat ataupun melanjutkan gerakan, tetap upayakan kita membuat jejak di tempat-tempat tertentu yang kemungkinan bisa dikenali orang.

Gam bar Jejak yang kita Smggaikars fitosasnya kain putt) Swrotesc; Mfowrnm pamrft*

Penjelajahan dan Olahraga Alam 32:

Ada dua alasan kenapa kita sengaja meninggalkan jejak. 1)

I
2)

Jejak akan sangat membantu rekan atau tim pencari untuk segera menemukan orang atau kelompok yang hilang atau terpisah. Jejak juga berguna bagi diri kita sendiri untuk mengetahui keberadaan apakah kita hanya sekedar berputar-putar di tempat atau digunakan pada saat kita memutuskan kembali ke titik awal perjalanan.

e. Evaluasi selama perjalanan. Baik kita diam di tempat ataupun memutuskan untuk bergerak dari tempat semula atau terakhir kehilangan arah. Terutama bila kita mengambil keputusan bergerak, upayakan ditengah-tengah perjalanan kita berhenti sejenak. Sambil beristirahat kita dapat mengevaluasi perjalanan yang sedang ditempuh, apakah kita makin tersesat dan makin jauh dari jalan penduduk atau jalan setapak atau arah kita sudah benar. Hal ini juga dapat Anda gunakan untuk mengecek kebenaran penentuan lokasi kira-kira di peta dan rute yang telah dibuat. Dari sini akan segera dapat diputuskan apakah melanjutkan perjalanan sesuai rute yang ditentukan ataukah kembali ke tempat terakhir kita kehilangan arah atau bahkan membuat rute baru. Apapun keputusan Anda harus dilakukan dengan tenang, dan dipikirkan baik buruknya terlebih dahulu. Demikian pedoman yang dapat kita tempuh apabila kita kehilangan arah. Namun, ada beberapa hal lain yang juga perlu diperhatikan, yaitu: a. Upayakan dalam bergerak tidak jauh dari jalan setapak yang ada, karena di dalam hutan kemungkinan ada banyak jalan setapak ataupun jalan lama yang tertutup rumput atau semak, sehingga tiba-tiba jalan tersebut hilang. Upayakan bisa tetap kontak dengan sesama rekan dengan menggunakan sarana komunikasi yang ada. Dalam kondisi tertentu asap sangat efektif sebagai sarana komunikasi. Upayakan penghematan sisa bekal yang dibawa. Apabila dalam hubungan kelompok, upayakan untuk tetap selalu bersama. Keputusan untuk berpencar adalah berdasarkan pertimbangan yang matang tentang keuntungan dan kerugiannya.

b.

c. d.

ill I'

12 Penjelajahan dan Olahraga Alam

Gambar Perjalanan dl jalan setapak


Sumber: www.naturalsciences.org

B. Berkemah
Jika kamu melakukan jelajah alam kamu juga biasanya berkemah. Berkemah adalah suatu kegiatan yang menyenangkan. Kamu pasti sangat suka berkemah. Dengan berkemah kita bisa menyatu dengan alam dan mengagumi kebesaran Tuhan. Berkemah juga merupakan pembelajaran bagi kita agar kita mandiri, tangkas di dalam hutan, mempelajari tumbuh-tumbuhan, belajar cara bertahan hidup di hutan, bersosialisasi, menjaga kelestarian hutan, mengenai binatang hutan dan saling tolong-menolong.

1. Lokasi Berkemah
Lokasi berkemah haruslah alami, aman dan dekat dengan sumber air. Berkemah dapat dilaksanakan diberbagai lokasi di kaki gunung, perbukitan, dan tempat yang telah disediakan oleh pemerintah, seperti taman alam cibodas, taman alam gunung pangrango dan bumi perkemahan yang lainnya. Dengan berkemah kamu bisa menyatu dengan alam mengagumi kebesaran Tuhan. Lokasi berkemah harus aman dari gangguan binatang buas, musibah alam, udara yang tidak terlalu dingin dan tidak terlalu jauh dari perkampungan penduduk. Lokasi berkemah juga harus dekat dengan sumber air, seperti sungai, agar kamu mudah membuat MCK (Mandi, Cuci, dan Kakus). Lokasi berkemah jangan terlalu masuk ke dalam hutan dan terlalu tinggi ke puncak gunung. Sebaiknya lokasi berkemah harus sudah distandarkan atau diizinkan oleh Departemen Kehutanan. Bagi tingkat pemula dapat dilakukan di bumi perkemahan.

Gambar Lokasi perkemahan yang baik. Sumber: www.i191photobucket.com

Penjelajahan dan Olahraga Alam 13:

2. Perlengkapan Pribadi untuk Berkemah


Saat berkemah adalah suatu hal yang menyenangkan. Biasanya seseorang yang sudah mengalami kegiatan berkemah akan ingin kembali mengikuti perkemahan. Kamu pasti senang jika kamu berkemah. Jangan lupa bila ingin berkemah siapkan alat-alat perkemahan seperti: lampu, senter, tenda, tikar, dan alat masak. Kamu juga harus membawa peralatan pribadi kamu seperti baju tidur, pakaian dalam, pakaian ganti, peralatan ibadah, sabun, sikat gigi dan obat-obatan. Sebelum berkemah kamu harus memeriksa ulang peralatan jangan sampai kamu lupa membawanya.

Gambar Alat-alat berkemah Sumber: www.outdoorgear.co.uk

3. Peraturan Berkemah
Berkemah berarti kita bermalam di daerah yang belum kita kenal. Kamu harus hati-hati di daerah yang belum kamu kenal. Kewaspadaan dan hati-hati adalah hal yang penting untuk keselamatan. Untuk itu jangan sekali-kali kamu melanggar peraturan yang ada demi keselamatan diri kita dan orang lain. Jika kamu melanggar akan berkibat buruk bagi diri kamu, lingkungan dan teman. Contoh peraturan perkemahan, antara lain: a. b. c. d. e. f. g. Dilarang memetik atau menebang pohon di dalam hutan. Dilarang mengganggu satwa hutan. Dilarang membuang sampah sembarangan. Dilarang pergi sendirian tanpa teman atau pendamping. Dilarang merusak tanah dan tanaman. Dilarang menyalakan api terlalu besar. Jagalah sopan santun selama di hutan, saling tolong menolong sesama teman.

4. Tempat Berlindung Terbaik di Alam Bebas

Salah satu perangkat penting yang hams kita bawa bila berkegiatan di alam bebas adalah tempat berteduh yang cukup nyaman untuk melindungi badan dan barang kita dari air. Sekarang ada banyak jenis tenda dijual di pasaran yang bisa dibawa untuk menyamankan perjalanan kita. Sejak tenda pertama dikenalkan pada dekade tahun 1970-an, hampir semua tenda menggunakan desain tenda kubah (A-frame) dengan satu frame kaku di tengah tenda. Tetapi, sekarang kita akan sangat sulit menemukan tenda dengan jenis seperti tersebut di toko-toko peralatan alam bebas. Karena semenjak ditemukannya frame lentur yang bisa di bengkokkan maka desain tenda juga berubah sesuai tuntutan zaman. Frame bersifat fleksibel membuat ruang yang tercipta di dalam tenda menjadi lebih luas, ada ruang beranda dan pintu masuk ke ruang utama yang cukup lebar dengan total berat yang lebih ringan. Penjelajahan dan Olahraga Alam 34: Saat memilih tenda kita dihadapkan pada dua pertanyaan dasar, yaitu pada kondisi sesering apa tenda yang kita bawa akan kita gunakan dan berapa orang yang akan tidur di dalamnya. Tidak mengejutkan bila ternyata tenda yang paling populer digunakan

adalah tenda berkapasitas dua orang. Dengan desain yang lebih mungil dan dimensi yang lebih ringkas, tenda jenis ini juga sangat efisien dalam luas yang diperlukan juga ringan dibawa. Kadangkala kita menemukan tenda kapasitas dua orang ini bisa dimasuki lebih dari tiga orang maksimal empat orang. Jadi, jika kita merencanakan hidup di alam bebas lebih dari satu minggu kita harus mempertimbangkan kapasitas tenda lebih dari standaryang ada pada tenda. Jujurlah pada diri Anda sendiri. Apabila Anda hanya ingin pergi berkemah ke gunung dengan keadaan suhu yang tidak terlalu ekstrem maka tidak perlulah membawa tenda yang didesain khusus untuk pergi ekspedisi ke K-2, karena selain mahal harganya juga desainnya terlalu berlebihan. Hal lain yang perlu dipikirkan juga, akan terasa lebih nyaman bila tenda yang kita bawa memiliki ruangan serambi di depan ruang utama yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan.

5L Bentuk Tenda
Ada bermacam-macam bentuk tenda yang sekarang di jual bebas. Bentuk tenda yang berbagai macam tersebut ternyata juga memiliki penempatan yang berbeda pula. Bentuk tenda dome yang seperti bola terpotong setengah dan tenda berjenis tunnel (terowongan) bisa dibawa untuk kondisi berkemah sepanjang tahun di pegunungan-pegunungan tropis seperti di Indonesia. Sedangkan, tenda dengan bentuk geodesic lebih diperuntukan untuk gunung-gunung salju dan ekspedisi- ekspedisi besardi Himalaya. Tenda jenis kubah (A-Frame) lebih baikdipergunakan untuk kondisi anggota tim berjumlah banyak. Jadi kembali ke pertanyaan pertama

Penjelajahan dan Olahraga Alam

Frame tenda merupakan salah satu bagian penting yang harus diperhatikan juga. Material yang digunakan sebagai bahan dasar frame tenda tergantung dari kondisi bagaimana yang akan dihadapi di lapangan. Frame dari bahan fibreglass berharga lebih di atas kondisi seperti apa yang akan Anda hadapi di lapangan sangat berpengaruh pada jenis tenda yang akan Anda bawa.

Sumber: www.outfitterssupply.com,www.familytimeguide.com

Gambar Macam-macam bentuk tenda

murah tetapi cenderung merusak kain tenda dan mudah goyah bila terkena angin keras, juga mudah pecah. Tenda yang menggunakan frame jenis fibreglass ini sering kita temukan di tenda-tenda jenis dome dan tunnel yang diperuntukkan di gunung-gunung tropis. Frame aluminium mungkin merupakan alternatif yang lebih baik, karena berbahan dasar yang lebih awetdan lebih kuat dalam menghadapi cuaca buruk.

6. Bermalam di Bawah Niion


Sebagian tenda yang diproduksi saat ini kebanyakan berbahan dasar nilon. Bahan dasar nilon yang ringan juga cepat kering serta lebih tahan lama dibandingkan bahan katun. Tetapi, kelemahannya bahan nilon sangat mudah rusak bila sering terkena sinar ultra violet dari matahari. Sehingga banyak perusahaan industri ini yang berpikiran untuk melapis bahan tersebut dengan bahan lain untuk meminimalkan efek merusak dari sinar matahari, tapi kenyataan yang ada di puncak gunung dengan sinar matahari yang langsung mengenai tenda tidak juga membuat bahan nilon yang didobel lebih tahan. Jadi, lebih baik gunakan bahan pelapis yang murah tetapi tebal saja untuk melindungi tenda Anda dari sinar matahari. Tenda-tenda sekarang juga banyak yang dipadukan dengan katun di bagian dalamnya. Karena bahan katun dapat mengeluarkan uap panas tubuh dari dalam tenda ketimbang seluruh tenda yang berbahan dasar nilon.

Penjelajahan dan Olahraga Alam 16:

Jadi, bila bahan tenda Anda secara keseluruhan berbahan dasar nilon pastikan tenda tersebut memiliki sistem ventilasi yang baik, sebelum Anda merasa sangat gerah di dalamnya sepanjang malam. Salah satu cara mudah untuk menjaga sistem ventilasi di tenda Anda adalah membuka pintu lebar-lebar. Lebih baik bila tenda Anda memiliki pintu di kedua sisinya yang diperuntukkan keluar dan masuknya udara. Membuka pintu tenda bisa jadi merupakan ide yang buruk bila ada binatang masuk ke dalam tenda. Tetapi, ini bisa diantisipasi bila pintu tenda Anda memilikipintu berbahan kelambu yang juga dapat di tutup mengikuti jahitan pintu tenda. Bahan kelambu ini harus dijahit pada bagian luar pintu tenda sehingga bila kita ingin membuka pintu tenda dari dalam tidak perlu dua kali bekerja. Lapisan dasar tenda haruslah dijahit menyambung dengan bagian badan tenda. Hal ini, untuk menghindarkan penghuni tenda mengalami basah pada waktu malam karena embun atau air. Banyak perusahaan kini menambal jahitan pada tenda dengan menggunakan tempelan seperti isolasi (tape) untuk mencegah air masuk melalui lubang jahitan. Beberapa tenda tidak diiengkapi dengan tempelan tersebut, sehingga Anda perlu untuk menempelkannya sendiri. Alas tenda dapat dibuat dari bahan dasar nilon tebal seperti bahan neophrene dengan maksud untuk membuat tidur Anda senyaman mungkin. Tetapi, lebih baik belilah tenda dengan alas nilon tebal dan kemudian tambahkan bagian dasar tenda dengan plastik atau bagor untuk menjaga alas tenda dari guratan dan cabikan karena batu pepohonan kecil. Jugajangan lupa gunakan alas tidur seperti matras yang mudah dibawa agar istirahat kita lebih terasa nyaman.

Gambar Matras
Sumber: www.outdoorpros.com,www.singersoutdoors.co.uk

Penjelajahan dan Olahraga Alam 17:

7. Bagian Serambi Tenda


Tenda yang baik haruslah juga yang memiliki serambi di bagian depannya. Ada beberapa tenda yang memiliki bagian serambi yang sedemikian besarnya hingga bisa digunakan sebagai tempat untuk tidur tambahan. Tenda yang memiliki dua pintu salah satunya pasti memiliki serambi yang bisa digunakan sebagai tempat barang atau tempat untuk memasak. Jika Anda memilih untuk memasak di dalam serambi tenda karena cuaca yang sangat buruk ingatlah bahwa bahan dasar tenda adalah barang yang sangat mudah terbakar dalam beberapa detik saja. Jadi pastikan komporyang anda gunakan tidak kontak langsung dengan bagian tenda, juga pastikan pintu terbuka ketika anda memasak di dalam tenda karena gas yang keluar dari kompor dapat langsung musnah karena terkena angin. Bagian dari tenda haruslah juga terpisah antara lapisan luar dan dalamnya. Lebih baik bagian dalam tenda bukanlah lapisan bahan yang berbahan dasar nilon. Sebab, nilon cenderung menahan panas dan panas yang tertahan di dalam tenda akan melembapkan bagian dalam tenda. Perhatikan juga jarak yang ada di lapisan luar dan dalam tenda. Makin jauh jarak antara lapisan luar dan dalam makin baik, karena banyak kejadian lapisan luar yang terlalu menempel pada lapisan dalam tenda dapat membuat air masuk ke dalam tenda bila keadaan hari hujan deras. Satu bagian lagi dari tenda yang tak bisa dilupakan adalah pasak. Ada berbagai macam pasak, berbeda-beda mulai dari bentuk, ukuran dan berat. Kecuali Anda berkemah dengan menggunakan mobil (car camping), masalah berat karena membawa pasak dari besi tidak akan menjadi masalah. Pasak yang terbuat dari alumunium adalah pilihan yang baik untuk para penggiat kegiatan alam bebas. Tapi kelemahannya pasak jenis ini mudah bengkok apalagi di keadaan tanah yang keras. Beberapa orang yang terbiasa berkemah menemukan bahwa pasak yang terdiri atas campuran bahan alumunium dan plastik ternyata lebih baik, karena karakter sifatnya yang mengikuti berbagai tekstur tanah.

... . ..... .

Gambar Bebagai macam pasak

Surober: www.bohhudson.cwn

Penjelajahan dan Olahraga Alam 18:

Bila kita menemukan kondisi tanah seperti pasir, pasak seperti ini tidak mungkin dapat digunakan. Pada situasi seperti ini tempatkan seluruh kantung kosong yang kita punya dengan tanah atau pasir, kemudian ikat di bagian sudut tempat pasak dan pendam kantung tersebut dalam tanah. Dengan begitu terasa lebih efektif, dan berdaya guna daripada memaksakan pasak masuk ke dalam pasir atau tanah lunak. Jangan lupa selalu mencuci tenda tiap selesai digunakan. Jangan gunakan deterjen, tetapi cukup rendam saja tenda di dalam tong besar yang berisi air. Kalau bisa jangan disikat terlalu keras karena akan merusak lapisan anti-air tenda. Jemur di tempat yang sejuk dan tidak terkena langsung sinar matahari dan apabila tenda sudah kering lipat kembali seperti semula. Tempat berlindung yang baik saat berada di alam bebas adalah perangkat yang sangat penting. Karena saat berlindung itulah saat kita beristirahat dan mengembalikan kondisi tubuh kembali ke keadaan segar. Jangan sampai karena tenda yang kita bawa tidak nyaman dan malah membuat celaka diri kita sendiri.

a Tips Memiiih Tenda


Agar Anda merasa nyaman saat berkemah ada beberapa tips yang perlu diperhatikan, yaitu: a. b. c. d. e. f. Tentukan tenda jenis apa yang Anda perlukan dan perkirakan berapa kapasitas yang dibutuhkan. Cari bahan tenda dengan bahan nilon pada bagian luarnya dan berbahan katun pada bagian dalamnya. Usahakan lapisan luar dan dalam tenda mempunyai jarak terpisah yang jauh. Carilah tenda yang mempunyai serambi pada bagian muka. Carilah tenda yang memiliki dua pintu pada bagian sisinya. Gunakan pasak tenda yang ringan dan kuat.

Tips mencari tempat untuk mendirikan tenda, antara lain: 1) 2) 3) 4) 5) Tentukah arah mata angin, dan jangan taruh pintu tenda berlawanan arah datangnya angin. Buat sistem saluran air yang baik di sekeliling tenda. Hindarkan berkemah di pinggir sungai, karena selain berisik dan banyak binatang, juga bisa berbahaya bila tiba-tiba air sungai meluap. Usahakan tenda tetap dalam kondisi bersih, karena kita pasti ingin tempat istirahat yang nyaman. Taruh kantung tempat tenda, pasak sisa dan tempatnya di bagian dalam tenda, jadi bila pagi kita mencarinya akan mudah diketemukan.

9. Cara Mendirikan Tenda

Tenda adalah salah satu alat yang paling penting. Berkemah tanpa tenda bukanlah berkemah. Tenda adalah tempat kita berteduh kala panas dan hujan dan tempat berlindung dari ancaman binatang buas. Tenda terbuat dari bahan parasit yang ringan dan tidak mudah masuk air. Siapkan tenda, carilah tempat yang aman dan strategis dekat dari MCK. Lebarkan tenda yang akan dipasang. Atur tiang tenda pada masing-masing sudut tenda. Pasang tali pengait untuk mendirikan tenda. Dirikan tenda tarik tali pengait tilang kemudian ikat pada patuk yang telah disiapkan. Buat parit kecil untuk Penjelajahan jalan air. Jangan lupa tebarkan dan Olahraga Alam 39: garam agar binatang seperti ular tidak masuk ke dalam tenda.

Gambar Mendirikan tenda Sumber:

www.mapalabali.com

10. Bekerja Sama Selama dalam Perkemahan


Dalam melakukan aktivitas berkemah harus membuat daftar petugas piket. Petugas ini berguna intuk menjalankan pekerjaan selama berkemah Pekerjaan selama berkemah harus dilakukan secara bersama-sama dan saling tolong menolong. Dengan bekerjasama dalam melakukan kegiatan akan terasa lebih meringankan dan menyenangkan. Contoh daftar petugas piket:

w
1.

Waktu
05.00-06.30

Nama
Agus dan Farhan Mencuci piring dan menyiapkan sarapan

2. 3. 4. V

08.00-10.00 14.00-17.00 21.00-22.00

Ahmad dan Dani Agus dan Farhan Ahmad dan Dani

Mencari air dan kayu bakar Menyiapkan makan sore Mencuci pakaian dan menyiapkan api unggun

Penjelajahan dan Olahraga Alam 40:

11. Permainan Saat Berkemah


Banyak kegiatan yang bisa Anda lakukan saat berkemah agar tidak terjadi kebosanan, sehingga semangat dalam kegiatan berkemah akan terus berlanjut, antara lain:

a. Mencari jejak
Kegiatan mencari jejak memerlukan keterampilan, ketangkasan, kerja sama tim, dan daya tahan. Permainan mencari jejak adalah permainan dengan tujuan mencari sesuatu yang hilang yang akan dicari dengan memakai kode. Permainan ini dilakukan dengan beberapa regu. Masing-masing regu bertugas mencari sesuatu yang diperintahkan oleh kakak Pembina. Melalui tanda-tanda atau kode rahasia. Permainan ini bertujuan memecahkan masalah. Masing-masing regu berusaha mencari dengan jejak atau tanda rahasia. Jika salah satu regu dapat menemukannya maka regu itu dinyatakan sebagai pemenang. Hati-hatilah jangan sampai tersesat! Baca dan perhatikan buku petunjuk atau peta agar regu Anda berhasil. ---- -- --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Gambar Peta mencari jejak Sumbar: Dokumen Penerbit

b. Aneka permainan yang menyenangkan


Permainan dalam perkemahan sangat penting untuk mengisi waktu. Carilah permainan yang menyenangkan, agar suasana tidak cepat jenuh. Permainan dapat dilakukan secara beregu atau perorangan. Ajaklah teman Anda untuk mencari jenis permainan yang menyenangkan.

Penjelajahan dan Olahraga Alam 21:

1) Permainan memukul air Siapkan air di dalam plastik atau balon lalu diisi angin dan diikat, ujung plastik atau balon diberi tali untuk pegangan pemain. Anda harus saling berhadapan. Masing- masing matanya ditutup dengan kain. Ketika aba-aba dibunyikan pukullah air itu ke arah lawan Anda. Siapa yang terlebih dahulu dapat mengenai tubuh lawan dan plastik atau balonnya pecah dialah sebagai pemenang. 2) Permainan Balap Karung Siapkan 4 karung goni. Siapkan 4 regu masing-masing 5 orang. Siapkan juga lintasan pelari. Cara memainkannya: a) b) c) Pelari pertama bersiap-siap, berada dilintasan masing-masing. Ketika aba-aba dibunyikan, pelari pertama berlari ke arah yang ditentukan untuk mengambil karung. Setelah sampai cepat masukan kedua kaki ke dalam karung kemudian kembali ke tempat semula berlari dengan kaki berada di dalam karung, setelah sampai diberikan karungnya kepada pelari berikutnya, begitu seterusnya sampai kepada pelari terakhir. Regu yang cepat sampai, regu itulah menjadi pemenangnya.

d)

12. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan


Pertolongan pertama pada kecelakaan adalah bantuan pertama (P3K) yang diberikan kepada orang yang cedera akibat kecelakaan sebelum ditangani oleh tenaga medis dengan sasaran menyelamatkan nyawa, menghindari cedera atau kondisi yang lebih parah dan mempercepat penyembuhan. P3K dimana bila kecelakaan berhubungan dengan binatang buas atau berbisa. Sebelum kita melakukan pertolongan pertama, alangkah bijaksananya bila kita terlebih dahulu mengecek apakah binatang tersebut masih ada di tempat kejadian atau sudah pergi. Peralatan P3Kyang harus Anda sediakan dalam kotak P3K: a. b. c. d. e. f. g. plester selebar 1 inci; perban berbagai ukuran dan macam; kain kasa steril; kantung es; gunting; pinset; dan cairan anti septik.

Sumber; www,

Gambar Contoh alat-alat P3K outftttwsmppty eom

Penjelajahan dan Olahraga Alam 42:

13. Peduli terhadap Kebersihan


Saat Anda melakukan penjelajahan, jangan sampai lupa menjaga fisik agar kesehatan dalam perjalanan tidak terganggu.

a.

Kebersihan pribadi

Dalam melaksanakan perkemahan menjaga kebersihan pribadi sangat penting. Agar kita terhindar dari penyakit kulit. Kebersihan menjadi tanggung jawab kita bersama. Siapkan alat-alat kebersihan seperti: 1) 2) 3) 4) 5) 6) sabun mandi berguna untuk kesehatan tubuh; sampho untuk mencuci rambut; handuk untuk mandi; body lotion untuk melindungi tubuh dari matahari; sikatgigi; dan sabun cuci.

b.

Kebersihan lingkungan

Lingkungan adalah suatu tempat dimana orang dapat berinteraksi dengan sekitarnya. Lingkungan perkemahan yang bersih membuat kita nyaman menempati tenda. Lingkungan yang kotorakan berakibatgatal-gatal, diare, demam berdarah, dan malaria. Lingkungan bersih akan terasa enak dan nyaman, karena itu jagalah kebersihan sekitar. Janganlah membuang sampah plastik, buatlah galian untuk sisa makanan.

c.

Kesehatan pribadi

Kesehatan pribadi adalah kesehatan yang dimilik oleh setiap orang. Kesehatan merupakan suatu hal yang utama bagi tubuh kita. Orang menjadi sehat karena sering berolahraga. Bawalah peralatan pribadi jika Anda pergi berkemah. Untuk mengantisipasi dari penyakit takterduga bawalah obat-obatan, seperti obat sakit kepala, obat sakit perut, obat antiseptik (buat luka), lotion untuk menjaga dari gigitan nyamuk.

14. Meninggalkan Tanpa Jejak (Leave No Trace)


Sebuah filosofi bagi setiap petualang, termasuk orang yang berkemah, yaitu" leave no trace". Sebuah filosofi meninggalkan tanpa jejak, seperti sisa-sisa makanan, bungkus makanan dan minuman bekas kelingkungan. Lingkungan yang diubah harus menjadi seperti sediakala. Hal ini harus dilakukan karena setiap buangan (sampah) akan mengkontaminasi persediaan air dalam tanah, yang akan menimbulkan penyakit bagi setiap orang yang menemukan dan meminumnya.

Penjelajahan dan Olahraga Alam 9:

Anda mungkin juga menyukai