Anda di halaman 1dari 5

SKRIPSI

Analisis Dampak Wisata Minat Khusus Pendakian


Terhadap Lingkungan Kawasan Gunung Penanggungan
Jalur Tamiajeng

Oleh:
Muhammad Vieri Hidayatulah
NIM 152110683062

PROGRAM STUDI D-IV DESTINASI PARIWISATA


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang berada pada di wilayah lingkaran api

pasifik dan terletak di atas tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, Indo-

Australia, serta Pasifik. Lempeng bumi ini yang menyebabkan Indonesia

memiliki banyak gunung berapi akibat Gerakan yang dihasilkan oleh lempeng

bumi. Ada sekitar 129 gunung berapi yang sekarang masih aktif Indonesia.

Selain 129 gunung berapi yang aktif Indonesia juga memiliki beberapa

gunung yang dulunya aktif namun sekarang sudah tidak aktif. Pulau jawa

menjadi salah satu pulau yang memiliki jajaran gunung yang banyak di

Indonesia, dibentang mulai ujung barat pulau jawa hingga ujung timur pulau

jawa. Dikarenakan letak pulau jawa yang berada pada garis lempeng membuat

pulau jawa memiliki banyak gunung berapi aktif. Pulau jawa yang memiliki

banyak gunung tentunya memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan

dengan potensi yang ada. Potensi tersebut dapat dimanfaatkan oleh

Masyarakat atau bangsa Indonesia sendiri untuk mengenalkan gunung sebagai

destinasi wisata minat khusus.

Wisata minat khusus adalah wisata khusus yang diperuntukkan kepada

sekelompok orang atau individu yang memiliki minat terhadap tempat

tertentu. Wisata minat khusus mulai digemari oleh wisatawan terutama setelah

pandemi covid-19 mulai mereda. Wisatawan lebih menggemari wisata minat

khusus karena pada waktu itu belum banyak wisatawan yang menggemari
wisata minat khusus sehingga destinasi wisata minat khusus belum ramai

seperti destinasi wisata yang lain. Namun seiring berjalannya waktu mulai

banyak konten media sosial yang menunjukkan keindahan wisata minat

khusus terutama wisata minat khusus pendakian. Banyak konten creator

beserta para artis membuat vlog atau video pendakian yang menunjukkan

keindahan alam. Dari beberapa video,vlog, serta film pendakian yang telah

dibuat membuat minat wisatawan untuk melakukan wisata minat khusus

pendakian semakin meningkat.

Dari sekian banyak gunung yang berada di Indonesia gunung

penanggungan atau pawitra dengan tinggi 1.653 meter diatas permukaan laut

diyakini cocok untuk para wisatawan yang baru ingin memulai mendaki.

Anggapan gunung penanggungan cocok sebagai gunung untuk para wisatawan

yang baru memulai mendaki menjadikan gunung penanggungan sebagai

gunung dengan jumlah kunjungan wisatawan yang tinggi pada waktu weekend

atau waktu-waktu tertentu. Menurut laporan (suarasurabaya) pada 2022 lalu

saja terdapat 4000 pendaki rayakan HUT-RI ke 77 di Gunung Penanggungan.

Dengan antusias pendaki yang tinggi tentunya menghasilkan sampah pendaki

yang tinggi pula. Untuk melakukan kegiatan pendakian tentunya para pendaki

membawa beberapa perbekalan untuk dinikmati sewaktu melakukan tracking.

Perbekalan tersebut lah yang menjadi salah satu sumber sampah yang

dihasilkan oleh kegiatan pendakian. Serta dengan anggapan gunung

penanggungan cocok untuk pendaki yang baru mulai mendaki ada beberapa

pendaki yang meninggalkan sampah nya diatas gunung tentu apaa yang
dilakukan sangat bisa merusak alam. Jalur pendakian yang dilalui oleh 4000

pendaki pada waktu-waktu tertentu juga menyebabkan dampak pada jalur

pendakian. Banyak dari jalur pendakian yang rusak karena banyak dilalui oleh

para pendaki.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak lingkungan yang terjadi

akibat adanya kegiatan wisata minat khusus pendakian gunung penanggungan.

Hal tersebut perlu diketahui oleh pihak pengelola maupun Masyarakat sekitar

gunung penanggungan untuk menanggulangi serta mengantisipasi dampak

negatif yang ditimbulkan akibat adanya kegiatan pendakian.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat dirumuskan

beberapa masalah antara lain:

1. Bagaimana dampak lingkungan yang akan terjadi akibat adanya

aktivitas wisata minat khusus pendakian gunung penanggungan jalur

tamiajeng?

2. Bagaimana cara mengantisipasi adanya dampak lingkungan dari

aktivitas pendakian gunung pendakian jalur tamiajeng?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka dapat

ditetapkan tujuan dari penelitian ini, antara lain:

1. Menganalisis dampak yang terjadi pada lingkungan akibat adanya

aktivitas wisata minat khusus pendakian pada gunung penanggungan

jalur tamiajeng
2. Menganalisis cara menanggulangi serta mengantisipasi adanya dampak

negatif yang ditimbulkan akibat adanya aktivitas pendakian gunung

penanggungan jalur tamiajeng

1.4. Manfaat Penelitian

1. Manfaat secara teorotis, penelitian diharapkan bisa dapat mengembangkan

keilmuan pada bidang pariwisata khususnya pada wisata minat khusus.

2. Manfaat secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

gambaran umum mengenai dampak wisata minat khusus kepada

Masyarakat serta memberikan edukasi terhadap wisatawan untuk selalu

menjaga lingkungan demi meminimalisir sampak negatif.

Anda mungkin juga menyukai