Anda di halaman 1dari 11

MOUNTAINEERING

A . PENGERTIAN MOUNTAINEERING

Mountaineering adalah suatu kegiatan keras, penuh petualangan, membutuhkan


keterampilan, kecerdasan, kekuatan, dan daya juang yang tinggi. Bahaya dan tantangan
yang seakan hendak mengungguli, merupakan daya tarik dari kegiatan ini.

Mountaineering juga adalah Segala sesuatu yang berkaitan dengan gunung atau dalam
arti yang luas berarti suatu perjalanan yang meliputi mulai dari hill walking sampai
pendakian ke puncak-puncak gunung yang sulit.

1
Pada hakekatnya bahaya dan tantangan tersebut adalah menguji kemampuan dirinya
untuk bersekutu dengan alam yang keras, keberhasilan suatu pendakian yang sukar dan
sulit berarti keunggulan terhadap rasa takut dan kemenangan terhadap perjuangan
melawan dirinya sendiri.

Alasan orang melakukan kegiatan mountaineering adalah ;

● Ilmu Pengetahuan
● Rekreasi
● Petualangan
● Olahraga

Menurut bentuk dan jenis medan yang dihadapi, mountaineering dapat dibagi menjadi 3
yaitu ;

1. Hill Walking / Feel Walking,Perjalanan mendaki bukit-bukit yang relatif landai.


2. Scrambling,Pendakian setahap demi setahap pada suatu permukaan yang tidak begitu
terjal.
3. Climbing,Kegiatan pendakian yang membutuhkan penguasaan teknik mendaki dan
penguasaan pemakaian peralatan.

B. PERALATAN MOUNTAINEERING

Peralatannya memang tidak sedikit ,karena sangat berfungsi untuk keselamatan


penggunanya . Peralatannya yaitu ;

1.Tali Karmantel

2
Tali adalah peralatan wajib,perlengkapan ini bisa ini bisa menyelamatkan seseorang dari
cedera atau kematian. Kalau tangan atau pijakan tergelincir, tali inilah yang akan mencegah
jatuh. Karmantel ini terbagi menjadi tiga, yaitu statis, dinamis, dan semistatis.
Masing-masing memiliki tingkat kelenturan yang berbeda.

2. Harness

Jangkar yang menghubungkan tali dan tubuh alat penopang tubuh ini tak kalah penting
dari tali karmantel. Dikenakan di pinggang, seperti celana pengaman, harness merupakan
jangkar yang menghubungkan tali dan tubuh.

3. Carabiner

3
Logam pengaman yang menghubungkan tali dan alat lainnya,karbiner merupakan alat
pengaman yang esensial.

4.Ascender

Ascender adalah alat bantu panjat tebing. Perangkat ini membantu kamu menaiki lintasan
tali. Alat ini akan mengunci secara otomatis ketika diberi beban, dan melonggar ketika
beban tersebut diangkat. Jadi, ascender juga bisa digunakan untuk mekanisme
pengereman. Alat ini tersedia dalam berbagai ukuran.

5.Descender

4
Descender merupakan kebalikan dari ascender. Kalau ascender membantu untuk naik,
descender membantu turun.Descender akan menahan laju si pengguna dan mencegah
terjadinya freefall.

6. Webbing

Webbing merupakan perlengkapan panjat tebing yang berbentuk pipih. Kurang lebih
seperti pita. Bedanya, webbing terbuat dari nilon. Sangat kuat. Biasanya pita nilon yang
kuat ini digunakan sebagai harness, pengikat tubuh, maupun anchor.

7.Piton

5
Piton adalah paku tebing,piton terbagi atas dua jenis, yaitu angel dan blade. Piton angel
berbentuk pipih dan digunakan untuk celah sempit. Sementara, piton blade digunakan
untuk celah batu yang lebih besar.

8.Hammer

Hammer merupakan palu untuk menghantam piton ke dalam tebing batu. Selain untuk
memasang piton, palu pendaki ini juga bisa kamu gunakan untuk melepas piton yang
sudah kamu “hajar” ke dalam batu.

9.Chock and Friend

6
Chock adalah alat pengaman yang bisa dimasukkan masukkan ke celah batu. Dengan
begitu, ia bisa menahan berat badan penggunanya dari arah tertentu.Chock biasanya
dipasangkan dengan teman.

10.Chalk Bag

Wadah untuk magnesium,dalam panjat tebing, magnesium berguna untuk mengeringkan


atau menghapus keringat dari jari pendaki. Membuatnya kering dan lebih kondusif untuk
pendakian. Nah, kantong ini merupakan wadah untuk menampung magnesium tersebut
selama pendakian.

11.Sepatu panjat tebing

Olahraga ini membutuhkan sepatu khusus. Sepatu tersebut harus mampu memberikan
pijakan yang menggigit, dan cukup lentur untuk bermanuver ketika memanjat tebing.

7
C. TEKNIK MOUNTAINEERING

Teknik yang digunakan adalah ;

1.Hooking

Hooking adalah gerakan mengangkat tubuh dengan kaki untuk mengurangi beban di area
tangan.Dikenal 2 teknik hooking, yaitu heel hooks (gerakan menempa tumit di atas
pegangan yang sejajar dengan tubuh bagian atas), dan toe hooks (gerakan yang bertujuan
agar tubuh tetap sejajar dengan dinding atas di area yang menjorok). Teknik yang ada di
ilustrasi adalah teknik heel hooks.

2.Chimneying

8
Chimneying adalah teknik yang digunakan ketika memanjat celah vertikal berukuran lebar.
Caranya dengan memasukkan tubuh di antara celah, lalu punggung ke salah satu sisi
dinding/tebing. Selanjutnya salah satu kaki ditempelkan ke dinding, sembari kedua tangan
menarik tubuh ke atas dan menahan berat badan dengan bantuan kedua kaki.

3.Face Climbing

Face Climbing yaitu teknik memanjat permukaan tebing yang masih terdapat tonjolan atau
rongga untuk dipakai sebagai pegangan tangan dan pijakan kaki agar tubuh lebih
seimbang.

4.Slab Climbing

Slab climbing adalah jenis panjat tebing di mana permukaan batu berada pada sudut yang
kurang curam dari vertikal. Hal ini ditandai dengan gerakan yang bergantung pada
keseimbangan dan gesekan pada pegangan yang sangat kecil.

9
5.Jamming

Jamming adalah teknik memanjat dengan memanfaatkan celah yang tidak begitu besar.
Jari-jari tangan, kaki, ataupun bagian-bagian tangan hingga bahu pemanjat bisa
dimanfaatkan sebagai tehnik kepada memanjat dengan cara memanfaatkan crack/retakan
pada tebing.

6.Bridging

Bridging, teknik memanjat pada celah vertikal yang cukup akbar (gullies). Tehnik ini
memakai kedua tangan dan kaki sebagai pegangan pada kedua permukaan tebing.

10
11

Anda mungkin juga menyukai