Anda di halaman 1dari 7

SAKA BHAYANGKARA

KWARCAB KOTA MADIUN - PANGKLAN POLRES MADIUN KOTA

MOUNTENERING
MOUNTENERING
Mountainering adalah semua jenis kegiatan
alam bebas yang memerlukan peralatan
tertentu serta keterampilan atau keahlian yang
memadai, oleh karena risiko yang dihadapi
sangat tinggi. Mendaki gunung bukan olah raga
biasa, setidaknya pendaki gunung harus
memiliki mental yang lebih. Keterampilan,
kecedarsan, kekuatan dan daya juang yang
tinggi. Hal ini karena tantangan yang akan ia
hadapi ketika menjalankan aktivitasnya sebagai
penggiat alam bebas. Pada hakekatnya
tantangan yang dihadapi itu akan menguji
kemampuaan diri sendiri. Keberhasilan itu
berarti keunggulan terhadap rasa takut dan
kemenangan menghadapi diri sendiri
JENIS-JENIS
MOUNTENERING

Hill climbing atau hiking. Merupakan gerakan


berjalan pada area atau bukit yang landai
Scrambling. Merupakan aktivitas pendakian pada
tebing yang tidak terlalu terjal, baik tanjakan maupun
turunan.
Climbing. Merupakan aktivitas pendakian pada
tebing yang curam, yang tak lagi bisa dilakukan
dengan berjalan kaki
Alpine Style Sistem ini banyak di kembangkan di pegunungan di
Eropa. Pendakian ini memiliki rute relative singkat sehingga semua
pendaki harus sampai ke puncak baru, pendakian baru dianggap
berhasil. Pemanjatan tidak lagi berhubungan dengan base camp,
semua perlengkapan di bawa terus.

SISTIM Himalayan Style Sistem ini biasanya dengan rute perjalanan yang
panjang, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai
puncak. Pendakian ini terdiri dari beberapa kelompok dari tenpat

PENDAKIAN peristirahatan. Pemanjatan dengan cara menghubungkan antar base


camp melalui tali, perlengkapan dan makanan dikirim secara estafet
dari camp ke camp. Sehingga dengan salah satu orang dari seluruh
tim berarti pendakian ini sudah berhasil untuk seluruh tim
RAPPELING
Teknik ini digunakan untuk menuruni tebing dan
dikatagorikan sebagai teknik yang sepenuhnya bergantung
pada peralatan.
Prinsip Rappelin sebagai berikut :
• Menggunakan tali rappel sebagai jalur lintasan dan
tempat bergantung.
• Menggunakan gaya berat badan dan gaya tolak kaki pada
tebing sebagai pendorong gerak turun.
• Menggunakan satu tangan untuk keseimbangan dan
tangan lainnya untuk mengatur kecepatan turun.
• Dalam melakukan rappeling usahakan posisi badan selalu
tegak lurus dengan yebing, dan jangan terlalu cepat turun.
MACAM-MACAM DAN VARIASI
TEKNIK RAPPELLING
a. Body Rappel Menggunakan peralatan tali
saja yang dibelitkan sedemikian rupa pada
bagian badan. Pada teknik ini terjadi gesekan
antara badan dengan tali, sehingga badan yang
bergesekan akan panas.
b. Brakebar Rappel Menggunakan sling/ tali
tubuh, carabiner, tali dan brakebar. Modifikasi
lain dari brakebar adalah figure of eight
pemakaiannya hampir sama di mana gaya
gesek diberikan pada Descender atau brakebar.
c. Sling Rappel Menggunakan sling, tali tubuh,
carabiner dan tali. Cara ini juga sering disebut
sebagai tekhnik prusiking.
d. Arm Rappel Menggunakan tali yang
dibelitkan pada kedua tangan melewati bagian
belakang badan. Dipergunakan untuk tebing
yang tidak terlalu curam.
PERALATAN MOUNTAINERING

Tali Lintasan Webbing dan Sliing Carabiner Descender Ascender


untuk melindungi membuat natural point, alat pengaman untuk agar pemanjat tidak membantu pemanjat
pendaki dari pengaman mengurangi gaya gesek / kegiatan-kegiatan yang mengalami freefall atau menaiki tali.
apabila jatuh mengurangi gerakan ekstrem seperti panjat jatuh bebas.
pada chock, dan piton tebing, penyusuran goa,
yang terpasang. hingga mendaki gunung

Sarung Tangan Helm Panjat Figure 8


melindungi
tangan para melindungi kepala

dari rem untuk belayer
pemanjat puing-puing yang jatuh

Anda mungkin juga menyukai