A. mountaineering
1. Kode etik pemanjat
2. Etika mountaineering
3. Persiapan seorang pendaki
B. Manageman perjalanan
C. Teknik pendakian
1. Berjalan dengan langkah kecil
2. Istiahat dengan kaki lebih tinggi dari badan
3. Tips minum air
4. Ikuti kangkah teman & menggunakan tongkat
D. Managemen logistik
- Packing kelompok & individu
1. Packing inidvidu
2. Packing kelompok
ROCK CLIMBING
A. Penjelasan rocklimbing
B. Manageman climber dan belayer
C. Alat Rock Climbing
D. Simpul & ancor
E. Teknik & Medan
- Panjat
- Ascending
- discending
ROCK CLIMBING & MOUNTAINEERING
Mendaki gunung adalah suatu kegiatan keras, penuh petualangan, membutuhkan keterampilan,
kecerdasan, kekuatan, dan daya juang yang tinggi. Bahaya dan tantangan merupakan daya tarik dari
kegiatan ini.Pada hakekatnya bahaya dan tantangan tersebut adalah menguji kemampuan diri untuk
bersekutu dengan alam yang keras.
Pendakian gunung dimulai sejak 2 abad yang lalu. Di puncak pegunungan Alpen.pendakian gunung
inilah yang mengawali lahirnya panjat tebing atau Rock Climbing. pada 29 Mei 1953, pendaki
Selandia Baru Edmund Hillary dan sherpa Nepal Tenzing Norgay, menjadi petualang pertama yang
berhasil mencapai puncak Gunung Everest. Pada 1980 Tebing Parang untuk pertama kalinya oleh
tim ITB, di bawah pimpinan Harry Sulisztiarto. Wanadri untuk pertamakalinya menyelenggarakan
ekspedisi ke Carstensz di Pegunungan Jayawijaya.
MOUNTAINNERING
Mountain : Gunung
Mountaineer : Orang yang berkegiatan digunung
Mountaineering : Segala sesuatu yang berkaitan dengan gunung atau dalam arti yang luas berarti
suatu perjalanan yang meliputi mulai dari hill walking sampai pendakian ke puncak-puncak gunung
yang sulit
ETIKA MOUNTAINEERING
Kegiatan mendaki gunung merupakan kegiatan yang sangat menarik untuk dilakukan. Akan tetapi
apapun tujuannya, seseorang mountainer wajib menjunjung etika dan kewajiban sebagai seorang
pendaki, agar lingkungan pegunungan tidak rusak dan tetap lestari. Dan juga menyadari bahaya-
bahaya dari kegiatan ini sehingga kemungkinan terjadi musibah dapat ditekan seminimal mungkin.
A. PERSIAPAN PERJALANAN
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam tahap persiapan, yaitu :
1. Memperhatikan maksud dan tujuan
Mendapat informasi yang lengkap tentang tujuan yang akan didatangi. Hal ini mencakup :
peta, transportasi, keadaan geografis, adat istiadat setempat, dsb.
2. Mengurus perizinan
Perencanaan dilapangan. Meliputi : meliputi jadwal secara rinci, menyusun strategi (rute yang
ditempuh, tempat menginap,dsb). Menetapkan waktu dalam mencapai target/tujuan
perjalanan.
3. Persiapan
Persiapan fisik,Persiapan tim dan,Persiapan peralatan dan perlengkapan. Dan juga, kesiapan
umum untuk mendaki gunung antara lain kesiapan mental, fisik, etika, pengetahuan dan
keterampilan
4. Kesiapan mental dan keterampilan
Mental sangat berpengaruh, mental mempengaruhi keadaan fisik. karena jika mental sedang
baik/fit, maka fisik pun akan fit, tetapi bisa saja terjadi sebaliknya. Pengetahuan untuk dapat
bertahan hidup didalam alam bebas. Kemampuan minimal yang perlu bagi pendaki adalah
pengetahuan tentang navigasi darat, survival serta EMC (emergency medical care) praktis.
5. Kesiapan administrasi
Mempersiapkan seluruh prosedur yang dibutuhkan untuk perijinan memasuki kawasan yang
akan dituju.
Selain itu, persiapan umum yang harus dimiliki serang pendaki sebelum perjalanan adalah :
Pastikan kondisi tubuh dalam keadaan sehat dan kuat.
Membawa peralatan navigasi berupa : peta lokasi pendakian, peta, altimeter, kompas.
Membawa peralatan pribadi ataupun kelompok yang sesuai. Misalnya jaket anti air, ponco, sepatu
karet (jangan bersendal), pakaian ganti (pisahkan antara pakaian kemah yang harus tetap kering
dengan pakaian perjalanan), senter dan baterai secukupnya, tenda, kantung tidur, matras, survivsl kid,
dsb.
Membawa peralatan medis. Seperti obat merah, perban, obat-obat khusus bagi penderita penyakit
tertentu.
Hitunglah lama perjalanan untuk menyesuaikan kebutuhan logistic.
Jangan malu untuk belajar dan berdiskusi dengan kelompok/tim dan dengan kelompok pecinta alam
lain yang tersebar di sekolah-sekolah atau universitas-universitas.
Ukurlah kemampuan diri. Bila tidak sanggup meneruskan perjalanan jangan memaksakan diri.
MANAGEMAN PERJALANAN
A.PERENCANAAN PENDAKIAN
Perencanaan pendakian harus dibuat secara rinci dan detail, ini diharapkan kegiatan pendakian
berjalan dengan baik dan terkoordinir. Perencanaan ini bisa berisi tentang daerah yang dituju,
perlengkapan yang dibutuhkan, makanan/logistic yang perlu dibawa. Perkiraan biaya perjalanan,
cara/metode untuk mencapai daerah yang dituju, serta prosedur pengurusan izin mendaki.
Setelah itu buat ROP (Rencana Operasi Perjalanan) secara teliti dan sedetail mungkin, mulai dari
rincian waktu sebelum dan sesudah pendakian. Aturlah pembagian job dengan anggota pendaki yang
lain (satu kelompok/tim), tentukan kapan waktu makan, kapan waktu istirahat, dan sebagainya.
Intinya dalam perencanaan pendakian, hendaknya memperhatikan :
Mengenali kemampuan diri dalam tim dalam menghadapi medan.
Mempelajari medan yang akan ditempuh.
Teliti rencana pendakian dan rute yang akan ditempuh secermat dan sebaik mungkin.
Pikirkan waktu yang digunakan dalam pendakian.
Periksa segala perlengkapan yang akan dibawa.