Anda di halaman 1dari 50

MOUNTAINEERING

Mendaki gunung adalah suatu kegiatan keras,


berbahaya, penuh petualangan, membutuhkan
keterampilan, kecerdasan, kekuatan, dan daya juang
yang tinggi. Bahaya dan tantangan yang seakan
hendak mengungguli, merupakan daya tarik dari
kegiatan ini.
A. Pengertian dan tujuan kegiatan
Mountanering

Mountain = Gunung
Mountaineer = Orang yang berkegiatan di gunung
Mountaineering = Segala sesuatu yang berkaitan dengan gunung atau
dalam arti yang luas berarti suatu perjalanan yang meliputi mulai dari
hill walking sampai pendakian ke puncak-puncak gunung yang sulit
Banyak alasan orang melakukan kegiatan mountaineering namun
pada dasarnya keitan itu dilakukan untuk :
Mata pencaharian
Adat Istiadat
Agama /Kepercayaan
Ilmu Pengetahuan.
Petualangan
Olahraga
Rekreasi
B. Terminologi Gunung

Gunung : Suatu puncak ketinggian dari atas permukaan laut dan


dataran di sekelilingnya.
Pegunungan : Barisan/sekumpulan gunung yang saling
berdekatan.
Bukit : Gunung Yang ketinggianya tidak lebih dari 600 mdpl
Perbukitan : Barisan/sekumpulan bukit yang saling berdekatan.
Tebing : Lereng pada dinding gunung yang terjal
Sadel : Pertemuan dua titik pada satu punggungan
Pass : Celah panjang diantara dua punggungan
Col : Celah sempit diantara dua puncak
Plateau : Dataran tinggi diatas daerah ketinggian
Summit : Puncak
D. Teknik Berjalan

Berjalan dengan Irama tetap


Berjalan dengan irama tetap atau tidak kaku tidak berbeda dengan
olahraga lain, berjalan pun harus mempunyai seni tersendiri,
sebagai contoh seorang penari haruslah dapat menikmati gerakan
demi gerakan yang dia lakukan, maka berjalan dengan irama
tentu haruslah dirasakan kenyamanannya
Berjalan dengan stabil, tidak terlalu cepat atau lambat
Jangan memusatkan pandangan ke gerakan kaki dan berat
badan,sesekalilayangkanlah fikiran untuk menikmati
pemandangan
Berhenti sesekali tanpa duduk
Berjalan dengan zig zag
E. Hal Hal yang perlu di perhatikan dalam teknik
berjalan

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam teknik


berjalan pada pendakiangunung misalnya adalah:
1. Mulai Dengan Perlahan
Berjalanlah secara perlahan-lahan pada awalnya supaya
tubuh tidak merasa kaget.

2. Mengatur Pandangan
Teknik berjalan yang benar adalah tidak terus-menerus
memandang jarak yang jauh dan tinggi di depan. Sebaliknya,
lihatlah 1-2 meter saja ke depan. Teknik ini akan
menghilangkan rasa ingin menyerah karena jalur yang
menanjak.

3. Manfaatkan Batang dan Akar Tanaman


Ketika mendaki gunung, bagian tumbuhan seperti akar atau
atau pohon sangat membantu. Ini bisa dipergunakan sebagai
pegangan sehingga keseimbangan tubuh lebih terjaga.
4. Belajar Teknik Tarikan Napas
Hal yang perlu dilakukan ketika mendaki adalah
mempelajari teknik tarikan napas yang tepat. Cobalah satu
kali tarikan napas untuk 4 langkah atau satu kali tarikan
napas untuk 1 langkah.

5. Gunakan Alas Kaki yang Tepat


Alas kaki adalah perlengkapan yang sangat penting
saat mendaki gunung. Memilih alas kaki yang tepat tidak
sulit. Yang perlu diperhatikan adalah kuat dan tahan
terhadap berbagai kondisi alam.
F. Perencanaan dan pengelolaan perjalanan di
alam bebas

Agar perjalanan di alam bebas dapat berjalan seusai


dengan rencana kita, ada beberapa hal yang perlu di
lakukan
1. Tujuan, 
Merumuskan suatu tujuan haruslah berdasarkan realita,
tidak boleh terlalu ambisius. Tujuan haruslah disesuaikan
dana yang telah tersedia, kemampuan anggota, dan
waktu. Setiap anggota harus mengetahui dengan jelas
tujuan perjalanannya, hal ini untuk menghindari
kesalahpahaman yang mungkin akan terjadi.
2. Waktu, 
Apakah waktu yang ditetapkan bisa diikuti oleh semua
anggota ? perencanaan perjalanan alam bebas harus
pula memperhitungkan kalender kuliah atau pekerjaan
anggota anggotanya. Hal lain yang harus diperhatikan
adalah musim pada saat pelaksanaan perjalanan alam
bebas tsb
3. Peserta 
Jumlah anggota yang ikut haruslah ditetapkan dengan
beberapa pertimbangan, berapa orang yang dapat
dilibatkan dengan fasilitas transportasi yang ada ?
berapa orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan
tujuan berdasarkan keahlian, pengalaman dan minat
peserta bekerjasama untuk menentukan itu semua maka
seleksi haruslah dilakukan.
4. Anggaran Keuangan, 
Dalam menyusun keuangan, beberapa hal harus
diperhitungkan, antara lain kemungkinan situasi ekonomi
negara kita, seperti inflasi, perubahan kurs mata uang
asing. Sebagai contoh ekspedisi Indonesia ke Himalaya
beberapa tahun yang lalu tidak jadi berangkat hanya
beberapa hari sebelum pemberangkatan karena terjadi
inflasi.
5. Perijinan, 
Setiap daerah atau negara mempunyai peraturan
perijinan yang berbeda. Izin ini tergantung juga pada sifat
ekspedisi yang akan dilakukan :untuk penelitian, wisata,
pembuatan film, atau petualangan.

6. Pembukuan Perjalanan
Pembukuan sebaiknya dilakukan secepatnya, kalau
perjalanan itu dilakukan pada masa liburan mis,
pembukuan harus dilaksanakan jauh-jauh hari sebelum
kehabisan tiket.
7. Sponsor dan Publikasi
Adakalanya pencantuman seorang penasehat atau
pelindung dalam organisasi perjalanan dilakukan dengan
pertimbangan diplomatis, yaitu untuk mendukung
organisasi itu dalam usaha untuk mencari kemudahan
fasilitas atau lainnya.
8. Penelitian dan Perencanaan Perjalanan, 
Perencanaan terperinci harus dilakukan oleh setiap
bidang. Kalau memang memungkinkan ada baiknya
mengirimkan satu kelompok pendahulu untuk dilakukan
survey lokasi, yang bertugas mencari informasi tentang
lokasi.
9. Perencanaan di Lapangan, 
Kegiatan di lapangan harus sudah jauh-jauh hari disiapkan.
Dirumuskan secara terperinci dalam schedule. Susunlah
rencana itu dalam suatu jadwal khusus hari per hari.
Tetapkanlah waktu yang diperlukan untuk mencapai target/
tujuan perjalanan, serta strategi yang akan digunakan dan
rute yang akan ditempuh, serta tempat menginap/ bivak.
10. Briefing, 
Seluruh anggota perjalanan akhirnya dikumpulkan untuk
menerima briefing. Pada kesempatan ini, pimpinan
perjalanan menjelaskan segala sesuatu yang berkenaan
dengan perjalanan antara lain : tujuan, lokasi,
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, metode dan
strategi di lapangan dsb, kalau perlu dalam kesempatan ini
diadakan pula ceramah oleh para ahli untuk menjelaskan
tentang lokasi dari segi geologi atau antropologi.
11. Check Kesehatan 
Pastikan semua anggota telah melakukan check
kesehatan. Usahakan mendapat vaksinasi untuk
mencegah demam, tuberculoses, serta anti tetanus.
12. Pelaksanaan di Lapangan, 
Dalam tahap ini pemimpin perjalanan langsung
menangani pelaksanaan perjalanan.
13. Perjalanan (Evaluasi), Tahap ini adalah anti klimaks,
sehingga kegiatannya seringkali terulur-ulur, bahkan tak
jarang dilupakan. Baiknya membuat laporan perjalanan.
Kalau memungkinkan kirimkanlah ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran
perjalanan.
G. Perlengakapan dan Perbekalan
Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :
tujuan perjalanan
jenis medan.
lama perjalanan.
Keterbatasan kemampuan membawa.
Memperhatikan hal-hal khusus, misalnya : obat-obatan tertentu.

Setelah mengetahui hal-hal tsb, maka kita dapat memilih perlengkapan dan
perbekalan yang sesuai dan selengkap mungkin, tetapi bebannya tidak melebihi
kemampuan membawanya. Perhitungan beban total untuk perorangan tidak boleh
melebihi sepertiga berat badan (sekitar 15 – 20 kg).
Perlengkapan perjalanan alam bebas dapat dikelompokan sbb :
Perlengkapan dasar, meliputi : Perlengkapan untuk pergerakan. Perlengkapan untuk
memasak, makan, minum. Perlengkapan untuk MCK Perlengkapan pribadi.
Perlengkapan khusus, yang disesuaikan dengan perjalanan : Perlengkapan penelitian,
(kamera, buku, alat tulis) Perlengkapan pendakian tebing (kernmantel, karabiner)
Perlengkapan tambahan Perlengkapan ini dapat dibawa atau tidak, misal : semir, syal
Setelah mengetahui hal-hal tersebut, maka kita dapat menyiapkan perlengkapan dan
perbekalan yang sesuai dan selengkap mungkin dan juga buatkan daftar barang yang
harus dibawa lakukan pengecekan sebelum dan sesudah perjalanan.
Peralatan Dasar Mountaineering

Cariel
Gunanya untuk menaruh berbagai
keperluan untuk selama pendakian,
Cariel ini ditentukannya ringan,kuat
dan nyaman dibawa kesegala medan
dan praktis , Salah satu kelebihannya
bila dipikul bisa berkontribusi dibadan
• Matras
Berfungsi sebagai alas tidur ataupun
sekedar duduk dan tempat alas agar
tidak kotor
Tenda
Berfungsi untuk beristirahat atau
berteduh dan bermalaman atau
ekspedisi

Jaket gunung
Berfungsi untuk menahan dan
mengurangi dingin sehingga panas
tubuh tetap terjaga dan untuk
mengurangi terjadinya hipotermia.

• Sepatu Tracking
Mendaki dimana kita akan berjalan
kaki,tentunya alas kaki yang memadai
di perlukan karena digunung kita
akan melalui berbagai macam medan.
Jas hujan/Ponco
Berfungsi untuk melindungi badan dan
barang bawaan dari hujan atau
badai,selain itu juga dapat digunakan
sebagai pembuatan bivak darurat

Sarung tangan
Berfungsi untuk melindungi tangan dari
lecet,dingin,dan luka luka

Kaos kaki
Berfungsi untuk melindungi kaki dari
gesekan langsung dengan sepatu dan
fungsi lain sebagai menghangatkan kaki
dan jari jari
Senter dan Batre
Berfungsi untuk penerangan saat keadaan
gelap atau malam hari

Topi Lapangan
Berfungsi untuk melindungia kepala dari
duri

Sleeping Bag
Berfungsi untuk menjaga panas tubuh atau
untuk menghangatkan badan sebagai
pengganti selimut
Baju lapangan
Berfungsi untuk Melindungi tubuh bagian
atas dari duri dan lain lain

Celana Lapangan
Befungsi untuk melindungi tubuh bagian
bawah dari duri dan lain lain

Pisau serbaguna
Banyak fungsinya salah satunya untuk
memotong atau membelah barang
barang kecil yang bersifat tidak terlalu
keras
Peluit
Sangat berguna bila kita menghadapi
bahaya atau dalam keadaan survival

Cover bag
Berfungsi sebagai penutup cariel/Ransel
dari basah atau hujan

Trash bag
Sesuai namanya trash ,Berfungsi untuk
menampung sampah
H. Perencenaan perbekalan

Dalam merencanakannya, ada beberapa hal yang perlu


diperhatikan, yaitu
Medan yang akan dituju (hutan, pegunungan, rawa, pantai,
dsb).
Tujuan kegiatan (perjalanan, latihan , penelitian,
kemanusiaan/SAR, dll).
Lama kegiatan.
Keterbatasan kemampuan fisik untuk membawanya
(dianjurkan berat total yang dibawa tidak melebihi 1/3 berat
badan).
Hal-hal khusus (penyakit, obat-obatan, dsb).
I. Packing

Ada beberapa hal yang harus


diperhatikan dalam packing ini, yaitu:
 
susun perlengkapan dalam ransel secara berurut dari yang terberat
sampai yang teringan dan sesuai prioritas keperluan, dari atas ke bawah;
letakkan perlengkapan yang paling berat di bagian teratas, dan sedekat
mungkin dengan tubuh kita;
letakkan barang-barang yang sewaktu-waktu diperlukan pada bagian
atas atau bagian luar ransel;
kelompokkan barang-barang yang dibawa ke dalam kantong-kantong
plastik yang tidak tembus air;
buatlah check list dan peta barang bawaan untuk mempermudah
penyusunan dan pemeriksaan kembali.
2.Survival

Survival adalah sebuah teknik atau cara untuk bertahan


hidup di alam bebas, survival tidak hanya dilakukan oleh
hewan saja tetapi manusia juga.
Mengapa ada survival dan Definisi survival
A. Mengapa ada survival
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari
kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tersebut antara lain :
Keadaan alam (cuaca dan medan)
Keadaan mahluk hidup di sekitar kita (binatang dan tumbuhan)
Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
Banyaknya kesulitan-kesulitan biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita
sendiri
B. Definisi Survival
Survival memiliki arti, Menurut versi pecinta alam ;
S : Sadar dalam keadaan darurat
U : Usahakan tetap tenang dan tabah
R : Rasa takut dan putus asa hilangkan
V : Vitalis tingkatkan
I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
V : Variasi alam dapat di manfaatkan
A : Asalkan mengerti, tahu caranya
L : Lancar dan selamat
Metode Stop

Metode STOP merupakan sebuah metode yang bisa


digunakan oleh survivor apabila berada dikondisi yang
terdesak, panik, kritis atau kehilangan arah.
Metode STOP ini dapat diartikan sebagai berikut :
S : Stop and seating (berhenti dan duduklah setenang
mungkin)
T : Thingking (berfikirlah)
O : Observe (amati keadaan sekitar dengan seksama)
P : Planning (buat rencana yang harus di lakukan segera
mungkin)
C. Kebutuhan Survival
Yang harus dimilik survivor
adalah
B. Pengetahuan
A. Sikap mental • Cara membuat bivak
Semangat untuk tetap hidup • Cara memperoleh air
Kepercayaan diri • Cara mendapatkan makanan
• Cara membuat api
Akal sehat
• Pengetahuan orientasi medan
Disiplin dan rencana matang • Cara mengatasi gangguan binatang
Kemampuan belajar dan • Cara mencari pertolongan
pengalaman

 
C. Pengalaman dan Latihan D. Peralatan
Latihan mengidentifikasi tanaman • Survival Kit
• Pisau jungle , Dan lain lain
Latihan membuat trap, dan lain lain

 
E. Kemauan Belajar
D. Langkah yang harus ditempuh bila
anda/kelompok anda tersesat

 Mengkordinasi anggota
 Melakukan pertolongan pertama
 Melihat kemampuan anggota

 Mengadakan orientasi medan


 Mengadakan penjatahan makanan
 Membuat rencana dan pembagian tugas
 Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia luar

 Membuat jejak dan perhatian


 Mencari bantuan
E. Bahaya – Bahaya dalam survival
1. Ketegangan dan panik
Pencegahan :Sering berlatih, Berpikir positif dan optimis ,persiapan fisik dan mental
2. Matahari/Panas
- Kelelahan panas
- Kejang panas
- Sengatan panas
- Kekurangan cairan
Keadaaan yang menambah parah keadaan panas :
1.Baru sembuh dari penyakit
2. Demam
3. Baru memperoleh vaksinasi
4. Kurang tidur
5. Kelelahan
6. Terlalu gemuk
7. Penyakit kulit
8. Minum Alkohol
9. Dehidrasi ( Kekurangan cairan )
- Pencegahan :Persediaan air, Mengurangi aktivitas, garam
Dapur,pakaian longgar, lengan panjang
Celana Pendek , kaos oblong
3. Serangan penyakit
Demam
Disentri
Typus
Malaria
4. Kemerosotan Mental
- Gejala: Lemah, Lesu,kurang dapat berpikir dengan baik histeris
- Penyebab : Kejiwaan dan fisik yang lemah, dan keadaan
lingkungan
- Pencegahan : Usahakan tenang, banyak berlatih
5. Bahaya binatang beracun dan berbisa
- Gejala : Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang
kadang mencret,kejang kejang seluruh badan,bisa pingsan
Penyebab: Makanan dan minuman beracun
Pencegahan : Minum air garam ,air sabun mandi panas,teh pekat
6. Keletihan amat sangat
Pencegahan : Makan makanan berkalori, mebatasi
kegiatan

7. Lecet

8. Kedinginan
Untuk penurunan suhu tubuh < 30‘C bisa menyebabkan
kematian
F.Membuat Bivak/Shelter

Tujuan : Untuk melindugi daribangin,panas,hujan,dingin


Macam: 1. Shelter asli alam
Gua : Bukan tempat persembunyian binatang,tidak
mudah longsor
2. Shelter buatan dari alam
3. Shelter Buatan
Syarat Bivak :1. Hindari daerah aliran air
2. Di atas shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh
3. Bukan sarang nyamuk/serangga
4. Bahan Kuat
5. Jangan terlalu merusak alam sekitar
6. Terlindung langsung dari angin
G. Mengatasi Ganguan Binatang

 Nyamuk : 1. Obat nyamuk,autan,dan lain-lain


2. Sabut kelapa dan minyak tanah dibakar kemudian
Dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk
3. Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk
 Laron : 1. Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cara
Menggantungkan cabe
 Lebah :
Apabila disengat lebah :
1. Oleskan air bawang merah pada luka berkali kali
2. Tempelkan tanah basah/liat di atas luka
3. Jangan di pijit pijit
4. Tempelkan pecahan genting panas di atas luka
 Lintah :
Apabila digigit lintah
1. Teteskan air tembakau pada lintahnya
2. Taburkan garam di atas lintahnya
3. Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya
4. Taburkan abu rokok di atas lintahnya
 Semut : 1. Gosokkan obat gosok pada luka gigitan
2. Letakkan cabe merah pada jalan semut
3. Letakkan sobekan daun sirih pada jalan
semut
 Kalajengking: 1. Pijatlah daerah sekitar luka sampai racunkeluar
2. Ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang digigit
3. Tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka
4. Bobokkan serbuk lada dan minyak goreng
pada luka
5.Taburkan garam di sekliling bivak untuk
pencegahan
H.Membaca Jejak

1. Tali/Kawat
2. Umpan jenis
Jejak buatan : Dibuat oleh manusia
Jejak alami : Tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan
Jejak alami biasanya menyatakan tentang :
- jenis binatang yang lewat
- Arah gerak binatang
- Besar kecilnya binatang
- Cepat lambatnya gerak binatang
Membaca jejak alami dapat diketahui dari :
-Kotoran yang tersisa
- Pohon atau ranting yang patah
- Lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput
I. Air

Seseorang dalam keadaan normal dan sehat daat bertahan sekitar 20-30 hari tanpa
makan, tapi orang tersebut hanya dapat bertahan hidup 3-5 hari saja tanpa air.
Air yang tidak perlu dimurnikan :
Hujan
Tampung dengan ponco atau daun yang lebar dan alirkan ke tempat penampunganDari
tanaman rambat/rotanPotong setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah,
air yang menetes dapat langsung ditampung atau diteskan ke mulut
Dari TanamanAir yang terdapat pada bunga ( Kantung semar ) dan lumut
Air yang harus dimurnikan telebih dahulu
Air sungai besai
Air sungai tergenang
Air yang didapatkan dengan menggali pasir pantai (+5meter dari batas pasang surut )
Air di daerah sungai yang kering
Air dari batang pisang
J. Makanan

Patokan memilih makanan


Makanan yang dimakan kera juga bisa di makan manusia
Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok
Hindari makanan yang mengeluarkan getah putih,seperti sabun
Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada
tangan,lengan,bibir,lidah tunggu sesaat,apabila aman bisa makan
Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam
Hubungan air dan makanan
Untuk air yang mengandung karbohidrat memerlukan air yang
sedikit
Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan
Makanan yang mengandung protein buth air yang banyak
Tumbuhan yang dapat dimakan
Dari batangnnya : 1. Batang pohon pisanh (Putihnya)
2. Bambu yang masih muda ( Rebung)
3. Pakis dalamnya berwarna putih
4. Sagu dalamnya berwarna putih
5. Tebu
 
Dari daunnya: 1. Selada air
2. Rasamalaya( Yang masih muda )
3. Daun mlinjo
4. Singkong

Akar dan Umbinya : Ubi Jalar,talas,Singkong


Buahnya : Arbei,Asam jawa,Juwet
Tumbuhan yang dapan : Jamur merang, Jamur kayu
Dimakan seluruhnya
Ciri ciri jamur beracun :
Mempunyai warna mencolok
Baunya tidak sedap
Bila dimasukkan kedalam nasi,nasinya menjadi kuning
Sendok menjadi hitam bila dimasukkan kedalam masakan
Bila di raba mudah hancur
Punya cawan / bentuk mangkok pada bagian pokok
batangnya
Tumbuh dari kotoran hewan
Mengeluarkan getah putih
Binatang yang bisa dimakan
Belalang
Jangkrik
Tempayak putih (gendon)
Cacing
Jenis burung
Laron
Lebah,Larva,Madu
Siput
Kadal : Bagian belakang ekor
Katak hijau
Ular : 1/3 bagian tubuhnya
Binatang besar lainnya
Binatang yang tidak bisa dimakan
Mengandung bisa : Lipan dan kalajengking
Mengandung racun : Penyu laut
Mengandung bau yang khas : Sigung
K. Api

Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu


diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar tetapi
buatlah api kecil beberapa buah hal ini lebih baik dan panas
yang dihasilkan merata.
Dengan lensa/ Kaca pembesar. Fokuskan sinar pada satu
titik dimana diletakkan bahan yang mudah terbakan.
Gesekkan kayu dengan kayu. Cara ini adalah cara yang
paling susah,caranya dengan menggesek-gesekkan dua
buah batang kayu sehingga panas dan kemudian dekatkan
bahan penyala, sehingga terbakan
Bahan penyala yang baik adalah kawul terdapat pada dasar
kelapa,atau daun aren.
Survival Kit

Ialah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam


perjalanan
Perlengkapan memancing
Pisau
Tali kecil
Senter
Cermin suryakanta, cermin kecil
Peluit
Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air
Tablet garam, norit
Obat obatan pribadi
Jarum,benang,peniti, dan lain lain
Pengetahuan Dasar Navigasi Darat

Navigasi darat adalah ilmu praktis. Kemampuan bernavigasi dapat


terasah jika sering berlatih. Pemahaman teori dan konsep
hanyalah faktor yang membantu, dan tidak menjamin jika
mengetahui teorinya secara lengkap, maka kemampuan
navigasinya menjadi tinggi. Bahkan seorang jago navigasi yang
tidak pernah berlatih dalam jangka waktu lama, dapat mengurangi
kepekaannya dalam menerjemahkan tanda-tanda di peta ke
medan sebenarnya, atau menerjemahkan tanda-tanda medan ke
dalam peta.
Untuk itu, latihan sesering mungkin akan membantu kita untuk
dapat mengasah kepekaan, dan pada akhirnya navigasi darat
yang telah kita pelajari menjadi bermanfaat untuk kita. Pada
prinsipnya navigasi adalah cara menentukan arah dan posisi,
yaitu arah yang akan dituju dan posisi keberadaan navigator
berada dimedan sebenarnya yang di proyeksikan pada peta
1.Peta
Peta adalah penggambaran dua dimensi (pada bidang datar) dari sebagian
atau keseluruhan permukaan bumi yang dilihat dari atas, kemudian
diperbesar atau diperkecil dengan perbandingan tertentu. Dalam navigasi
darat digunakan peta topografi. Peta ini memetakan tempat-tempat
dipermukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi
bentuk garis kontur. Beberapa unsur yang bisa dilihat dalam peta :
Judul peta; biasanya terdapat di atas, menunjukkan letak peta
Nomor peta; selain sebagai nomor registrasi dari badan pembuat, kita bisa
menggunakannya sebagai petunjuk jika kelak kita akan mencari sebuah
peta
Koordinat peta; penjelasannya dapat dilihat dalam sub berikutnya
Kontur; adalah merupakan garis khayal yang menghubungkan titik titik
yang berketinggian sama diatas permukaan laut.
Skala peta; adalah perbandingan antara jarak peta dan jarak horizontal
dilapangan. Ada dua macam skala yakni skala angka dan skala Garis
Legenda peta ; adalah simbol-simbol yang dipakai dalam peta tersebut,
dibuat untuk memudahkan pembaca menganalisa peta.
2. Kordinat
1. Peta Topografi selalu dibagi dalam kotak-kotak untuk
membantu menentukan posisi dipeta dalam hitungan
koordinat. Sistem koordinat yang resmi dipakai ada dua
macam yaitu :
Koordinat Geografis (Geographical Coordinate) ; Sumbu
yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur
timur) yang tegak lurus dengan garis khatulistiwa, dan garis
lintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar
dengan garis khatulistiwa
Koordinat Grid (Grid Coordinate atau UTM) ; Dalam
koordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam
ukuran jarak setiap titik acuan
1. Analisa Peta
Salah satu faktor yang sangat penting dalam navigasi darat adalah
analisa peta
2. Unsur Peta
Untuk dapat menggali informasi sebanyak-banyaknya, pertama kali
kita harus cek informasi dasar di peta tersebut, seperti judul peta,
tahun peta itu dibuat, legenda peta dan sebagainya
3. Mengenal tanda medan
Disamping tanda pengenal yang terdapat dalam legenda peta, kita
dapat menganalisa peta topografi berdasarkan bentuk kontur,ciri
kontur yang perlu dipahami sebelum menganalisa tanda medan
 Antara garis kontur satu dengan yang lainnya tidak pernah saling
berpotongan
 Garis yang berketinggian lebih rendah selalu mengelilingi garis
yang berketinggian lebih tinggi, kecuali diberi keterangan secara
khusus, misalnya kawah
 Beda ketinggian antar kontur adalah tetap meskipun kerapatan
berubah-ubah
1. Kompas
Kompas adalah alat penunjuk arah, dan karena sifat magnetnya, jarumnya akan
selalu menunjuk arah utara-selatan (meskipun utara yang dimaksud disini bukan
utara yang sebenarnya, tapi utara magnetis). Secara fisik, kompas terdiri dari :
 Badan, tempat komponen lainnya berada
 Jarum, selalu menunjuk arah utara selatan, dengan catatan tidak dekat dengan
megnet lain/tidak dipengaruhi medan magnet, dan pergerakan jarum tidak
terganggu/peta dalam posisi horizontal.
 Skala penunjuk, merupakan pembagian derajat sistem mata angin.
2. Orientasi Peta
Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta
dengan medan sebenarnya ,Langkah-langkah orientasi peta:
 Usahakan untuk mencari tempat yang berpemandangan terbuka agar dapat
melihat tanda-tanda medan yang menyolok.
 Siapkan kompas dan peta anda, letakkan pada bidang datar
 Utarakan peta, dengan berpatokan pada kompas, sehingga arah peta sesuai
dengan arah medan sebenarnya
 Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol disekitar anda, dan temukan tanda-
tanda medan tersebut di peta. Lakukan hal ini untuk beberapa tanda medan
 Ingat tanda-tanda itu, bentuknya dan tempatnya di medan yang sebenarnya. Ingat
hal-hal khas dari tanda medan
Jenis – jenis peta
1. Peta Planimetri
2. Peta Topografi
3. Peta Kontur
4. Peta Relief berbayang
5. Peta Ortofoto
Azimuth-Back Azimuth

Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang
pengamatAzimuth disebut juga sudut kompas. Jika anda membidik
sebuah tanda medan, dan memperolah sudutnya, maka sudut itu
juga bisa dinamakan sebagai azimuth. Kebalikannya adalah back
azimuth. Dalam resection back azimuth diperoleh dengan cara:
 Jika azimuth yang kita peroleh lebih dari 180º maka back azimuth
adalah azimuth dikurangi 180º. Misal anda membidik tanda medan,
diperoleh azimuth 200º. Back azimuthnya adalah 200º- 180º = 20º
Jika azimuth yang kita peroleh kurang dari 180º, maka back
azimuthnya adalah 180º ditambah azimuth. Misalkan, dari bidikan
terhadap sebuah puncak, diperoleh azimuth 160º, maka back
azimuthnya adalah 180º+160º = 340º
~TERIMA
KASIH~

Anda mungkin juga menyukai