• Disamping legenda sebagai pengenal tanda medan, bentukan-bentukan alam yang cukup mencolok
dan mudah dikenali dapat kita pergunakan juga sebagai tanda medan. Tanda medan harus kita
ketahui dan kita cocokan pada peta sebelum kita memulai pengembaraan.
• Tanda Medan yang cukup mudah untuh di amati dapat berupa :
o Puncakan gunung atau bukit dan bentukan-bentukan tonjolan lain yang cukup ekstrim,
o Punggungan merupakan rangkaian kontur yang menyerupai huruf
o Lembahan merupakan rangkaian kontur yang menyerupai huruf V menjorok mendekati puncak.
o Saddle, daerah pertemuan 2 ketinggian
o Garis batas pantai muara sungai, tanjung, dan teluk yang mudah kita kenali
ORIENTASI PETA
• Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (atau dengan kata lain
menyamakan utara peta dengan utara sebenarnya). Sebelum anda mulai orientasi peta, usahakan untuk
mengenal dulu tanda-tanda medan sekitar yang menyolok dan posisinya di peta. Hal ini dapat dilakukan
dengan pencocokan nama puncakan, nama sungai, desa dll. Jadi minimal anda tahu secara kasar posisi
anda dimana. Orientasi peta ini hanya berfungsi untuk meyakinkan anda bahwa perkiraan posisi anda
dipeta adalah benar.
• Langkah-langkah orientasi peta:
1.Usahakan untuk mencari tempat yang berpemandangan terbuka agar dapat melihat tanda-tanda
medan yang menyolok.
2.Siapkan kompas dan peta anda, letakkan pada bidang datar
3.Utarakan peta, dengan berpatokan pada kompas, sehingga arah peta sesuai dengan arah medan
sebenarnya
4.Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol disekitar anda, dan temukan tanda-tanda medan
tersebut di peta. Lakukan hal ini untuk beberapa tanda medan
5.Ingat tanda-tanda itu, bentuknya dan tempatnya di medan yang sebenarnya. Ingat hal-hal khas dari
tanda medan.
AZIMUTH – BACK AZIMUTH
• Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang
pengamat. Azimuth disebut juga sudut kompas. Jika anda membidik sebuah
tanda medan, dan memperolah sudutnya, maka sudut itu juga bisa dinamakan
sebagai azimuth. Kebalikannya adalah back azimuth.
• Dalam resection back azimuth diperoleh dengan cara:
1. Jika azimuth yang kita peroleh lebih dari 180º maka back azimuth adalah
azimuth dikurangi 180º. Misal anda membidik tanda medan, diperoleh
azimuth 200º. Back azimuthnya adalah 200º- 180º = 20º
2. Jika azimuth yang kita peroleh kurang dari 180º, maka back azimuthnya
adalah 180º ditambah azimuth. Misalkan, dari bidikan terhadap sebuah
puncak, diperoleh azimuth 160º, maka back azimuthnya adalah 180º+160º =
340º
Metode Tembakan Kompas
• RESECTION
Metode Tembakan Kompas
• Intersection