Anda di halaman 1dari 4

RESECTION DAN INERSECTION BENCANA

DALAM NAVIGASI DARAT

Disusun oleh:
Faisal Wahyu Riyantoni
(G2A017113)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2021
A. Recection
Resection merupakan suatu teknik dalam menentukan titik koordinat
kedudukan di peta saat berada di lapangan dengan menggunakan bantuan dua
tanda medan atau lebih yang kelihatan di lapangan dan diketahui di peta yang
akan digunakan untuk sasaran bidikan kompas. Teknik resection
membutuhkan bentang alam yang terbuka untuk dapat membidik tanda medan
yang sudah diketahui posisinya di peta. Tidak selalu dua tanda medan yang
harus dibidik, jika kita berada di tepi sungai, sepanjang jalan, atau sepanjang
suatupunggungan, maka hanya perlu satu tanda medan lainnya yang dibidik.
Langkah-langkah resetion :
1. Lakukan orientasi peta dengan menggunakan kompas
2. Cari minimal dua atau lebih tanda medan yang mudah dikenali
dilapangan dan di peta kemudian tandai
3. Dengan penggaris buat salib sumbu pada pusat tanda-tanda medan itu
untuk memudahkan orientasi
4. Bidik dengan kompas tanda-tanda medan itu dari posisi kita, sudut
bidikan dari kompas itu disebut sudut azimuth
5. Pindahkan sudut-sudut bidikan yang didapat ke peta, kemudian hitung
sudut back azimuth sudut tersebut (sudut back azimuth didapat dengan
mengurangi/menambahkan sudut azimuth dengan 180, jika sudut
azimuth lebih besar dari 180 makan back azimuthnya di kurangi
180, sebaliknya kalau sudut azimuth lebih kecil dari 180 makan back
azimuthnya di tambah 180)
6. Tarik garis memanjang dengan sudut back azimuth dari posisi tanda
medan yang sudah diketahui ke posisi kita yang belum diketahui pasti
7. Perpotongan garis yang ditarik dari back azimuth tersebut adalah posisi
kita di peta.

B. Intersection
Prinsip intersection adalah menentukan posisi suatu titik (benda) di
peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali
dilapangan. Intersection membutuhkan dua tempat yang berbeda yang
masing-masing telah diketahui dengan pasti titik koordinatnya di peta. Kita
harus berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lainnya pada posisi
sudut ideal antara 300 sampai 900.

Intersection digunakan untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu


benda yang terlihat dilapangan, tetapi sukar untuk dicapai dan tidak terdapat di
peta. Pada intersection, kita sudah yakin pada posisi kita di peta.
Langkah-langkah melakukan intersection :
1. Lakukan orientasi medan, dan pastikan posisi kita di peta
2. Bidik objek yang kita amati dan mau kita cari posisinya di peta
3. Pindahkan sudut azimuth yang kita dapat dipeta dan tarik garis
memanjang dari posisi kita dipeta ke posisi benda yang belum
diketahui pasti
4. Bergerak ke posisi lain, dan pastikan posisi tersebut di peta, kemudian
lakukan langkah 2 dan 3
5. Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah
posisi objek yang dimaksud di peta.
C. Azimuth
Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang
pengamat. Azimuth disebut juga sudut kompas. Jika anda membidik sebuah
tanda medan, dan memperolah sudutnya, maka sudut itu juga bisa dinamakan
sebagai azimuth. Kebalikannya adalah back azimuth. Dalam resection back
azimuth diperoleh dengan cara:
1. Jika azimuth yang kita peroleh lebih dari 180º maka back azimuth
adalah azimuth dikurangi 180º. Misal anda membidik tanda medan,
diperoleh azimuth 200º. Back azimuthnya adalah 200º- 180º = 20º
2. Jika azimuth yang kita peroleh kurang dari 180º, maka back
azimuthnya adalah 180º ditambah azimuth. Misalkan, dari bidikan
terhadap sebuah puncak, diperoleh azimuth 160º, maka back
azimuthnya adalah 180º+160º = 340º

Dengan mengetahui azimuth dan back azimuth ini, memudahkan kita


untuk dapat melakukan ploting peta (penarikan garis lurus di peta berdasarkan
sudut bidikan). Selain itu sudut kompas dan back azimuth ini dipakai dalam
metode pergerakan sudut kompas (lurus/ man to man-biasa digunakan untuk
“Kompas Bintang”). Prinsipnya membuat lintasan berada pada satu garis lurus
dengan cara membidikaan kompas ke depan dan ke belakang pada jarak
tertentu.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Titik awal dan titik akhir perjalanan di plot di peta, tarik garis lurus dan
hitung sudut yang menjadi arah perjalanan (sudut kompas). Hitung
pula sudut dari titik akhir ke titik awal. Sudut ini dinamakan back
azimuth.
2. Perhatikan tanda medan yang menyolok pada titik awal perjalanan.
Perhatikan tanda medan lain pada lintasan yang dilalui.
3. Bidikkan kompas seusai dengan arah perjalanan kita, dan tentukan
tanda medan lain di ujung lintasan/titik bidik. Sudut bidikan ini
dinamakan azimuth.
4. Pergi ke tanda medan di ujung lintasan, dan bidik kembali ke titik
pertama tadi, untuk mengecek apakah arah perjalanan sudah sesuai
dengan sudut kompas (back azimuth).
5. Sering terjadi tidak ada benda/tanda medan tertentu yang dapat
dijadikan sebagai sasaran. Untuk itu dapat dibantu oleh seorang rekan
sebagai tanda. Sistem pergerakan semacam ini sering disebut sebagai
sistem man to man.

Anda mungkin juga menyukai