PRAKTIKUM STRUKTUR
Dosen Pengampu : Diah Rahmawati, S.T., M.T.
Asisten Laboratorium : M. Latif, S.T., M.T.
Disusun Oleh :
KELOMPOK 12
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat melaksanakan dan menyelesaikan Laporan Praktikum Struktur
dengan baik dan benar.
Dalam penyusunan laporan ini, kami masih banyak mendapat bantuan, arahan serta
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Diah Rahmawati, S.T., M.T. selaku dosen pengampu praktikum struktur.
2. Bapak M. Latif, S.T., M.T. selaku asisten laboratorium.
3. Semua pihak yang telah membantu terselesainya laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata kesempurnaan, untuk itu demi
kesempurnaan laporan ini, kami berharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Semoga Laporan Pratikum Struktur ini dapat bermanfaat bagi kami pada umumnya dan bagi
pembaca pada khususnya. Terima kasih.
TIM PENYUSUN
iii
DAFTAR ISI
iv
3.5 Perhitungan ............................................................................................................. 28
3.6 Gambar Alat Praktikum ............................................................................................ 40
3.7 Dokumentasi Percobaan Test Frame (Portal) ............................................................42
3.8 Lampiran .................................................................................................................. 44
BAB IV PERCOBAAN KUAT TARIK
4.1 Tujuan ..................................................................................................................... 45
4.2 Peralatan dan Bahan ................................................................................................ 45
4.3 Langkah Kerja ......................................................................................................... 46
4.4 Perhitungan ............................................................................................................. 47
4.4.1 Besi I diameter 8 mm .......................................................................................47
4.5 Gambar Alat Praktikum ............................................................................................51
4.6 Dokumentasi Percobaan Pengujian Kuat Tarik ......................................................... 53
4.7 Lampiran .................................................................................................................. 55
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 56
5.2 Saran ........................................................................................................................ 59
LAMPIRAN ....................................................................................................................... 60
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Hasil Percobaan dan Perhitungan Benda Uji Baja (Beban Berada 1/2 L).................6
Tabel 2.2 Hasil Percobaan dan Perhitungan Benda Uji Kuningan (Beban Berada 1/4 L) ...... 15
Tabel 3.1 Hasil Percobaan dan Perhitungan Analisa Vertikal ...............................................29
Tabel 3.2 Hasil Percobaan dan Perhitungan Analisa Horizontal ........................................... 31
Tabel 4.1 Perhitungan Kuat Tarik ........................................................................................ 49
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Gambar 4.6 Persiapan Peralatan Benda Uji ......................................................................... 53
Gambar 4.7 Jepit Kedua Ujung Benda Uji pada Mesin Uji Tarik, Lalu Ukur Benda Uji ....... 53
Gambar 4.8 Lakukan Pengujian Tarik Awal Sampai Batang Uji Melewati Batas Elastis ...... 54
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Memberikan pengetahuan serta pengalaman kepada mahasiswa tentang cara kerja
dan perumusan permasalahan dalam ilmu teknik khususnya struktur.
2. Melatih siswa agar dapat bekerja serta individu dan bekerja sama yang nantinya
diperlukan di dunia kerja.
3. Memenuhi kurikulum baru PTS yang telah disesuaikan dengan kebutuan teknik di
lapangan.
1
1.5 Sistematika Laporan
1. Kata Pengantar
2. Daftar Isi
3. BAB I Pendahuluan
4. BAB II, III, dan IV memuat :
a. Jenis – Jenis Praktikum
b. Tujuan Praktikum
c. Cara Praktikum / Pembahasan / Perhitungan
d. Hasil Praktikum (data dan grafik)
5. BAB V Kesimpulan dan Saran
6. Lampiran
2
BAB II
PERCOBAAN LENDUTAN (DEFLEKSI)
BAJA
2.1 Tujuan
Untuk memenuhi lendutan yang terjadi pada suatu batang apabila diletakkan pada 2
(dua) tumpuan A dan B. Akibat sendiri maupun beban luar yang bekerja membebani
batang tersebut melengkung, bagian atas akan memendek dan bagian bawahnya akan
memanjang, sedangkan bagian yang tidak mengalami pemendekan dan pemanjangan
disebut lapisan netral (garis netral).
3
4. Catat besarnya bacaan lengkungan (lendutan) yang terjadi pada dial dan masukkan
data yang didapat ke dalam tabel.
5. Lakukan langkah-langkah di atas untuk pengujian dengan pembebanan dan benda
uji yang berbeda.
6. Bandingkan hasil praktikum dengan perhitungan secara analis.
2.4 Perhitungan
A B
𝑘𝑔
E = 9X 105 𝑐𝑚
L = 20 cm
I = 1 12 x b x h3
= 1 12 x 25,2 x 2,843
= 48,103 mm4
= 0,00481 cm4
4
Pa . x3
f max =
3E . I . L
b .( L + a )
=
3
10 x ( 20 + 10)
=
3
= 10 cm
. .
f =
. .
. .
=
. . , .
10000P
=
259740
= 0,0385 P
Sehingga :
𝐗
P =X gr = kg → f = 0,0385 x P = X cm = X x 10 mm
5
Defleksi
Beban
Analitis (dari f = 0,0385 P) Percobaan
(gram)
(mm) (mm)
Tabel 2.1 Hasil Percobaan dan Perhitungan Benda Uji Baja (Beban Berada 1/2 L)
0,1000 0,1160
Gambar 2.3 Grafik Perbandingan Benda Uji Baja (Beban Berada 1/2 L)
6
2.4.2 Bidang Momen Baja ( Beban Berada pada 1/2 L )
Reaksi Perletakan Beban berada 1/2 L
P= 450
a = 10 cm b = 10 cm
A B
L = 20 cm
MA =0
- RBV . 20 + P . 10 =0
- RBV . 20 + 450 . 10 = 0
- 20 RBV + 4500 =0
RBV =
RBV = 225 gr ( )
MB =0
RAV . 20 - P . 10 =0
20 . RAV - 450 . 10 =0
20. RAV – 4500 =0
RAV =
RAV = 225 gr ( )
V =0
RAV – P + RBV =0
225 – 450 + 225 =0
0 =0 “OK”
7
Bidang Momen Daerah AC ( 0 x 10 )
A C
RAV= 225 gr
x
Mx = RAV . x
= 225 . x
Dx = RAV
= 225 gr
x = 2 → M2 = RAV = 225 gr
∑PH =0
N + RAH =0
N = - RAH
= 0 gr
C B
RBV= 225 gr
L=20 cm
Mx = RAV. x - P. ( x - 10 )
9
Bidang Lintang Daerah CB ( 10 x 20 )
∑PH =0
N + RAH = 0
N = -RAH
= 0 gr
10
GAMBAR BIDANG LINTANG, MOMEN, DAN NORMAL BAJA 1/2 L
Gambar 2.4 Gambar Bidang Lintang, Momen dan Normal Baja 1/2 L
11
KUNINGAN
2.5 Tujuan
Untuk memenuhi lendutan yang terjadi pada suatu batang apabila diletakkan pada
2 (dua) tumpuan A dan B. Akibat sendiri maupun beban luar yang bekerja membebani
batang tersebut melengkung, bagian atas akan memendek dan bagian bawahnya akan
memanjang, sedangkan bagian yang tidak mengalami pemendekan dan pemanjangan
disebut lapisan netral (garis netral).
Data Percobaan :
- Tebal batang = 2,86 mm P= 450
a = 30 cm b = 30 cm
- Lebar batang = 24,96 mm
- L = 60 cm A B
- a = 30 cm = 300 mm
L = 60 cm
- b = 30 cm = 300 mm
E = 9 x 105 𝑘𝑔 𝑐𝑚
I = 1 12 x b x h3
= 1 12 x 24,96 x 2,863
= 48,659 mm4
= 0,00487 cm4
13
Pa . x3
f max =
3E . I . L
b .( L + a )
=
3
30 .( 60 + 30 )
=
3
= 30 cm
. .
f =
. .
. .
=
. ⁵ . , .
= 1,027 P
Sehingga :
𝐱
P =xgr = kg → f = 1,027 x P = X cm = X x 10 mm
14
Defleksi
Beban
Analitis (f = 1,027 P) Percobaan
(gram)
(mm) (mm)
Tabel 2.2 Hasil Percobaan dan Perhitungan Benda Uji Kuningan (Beban Berada 1/2 L)
3,50
3,00 2,57 3,51
2,50 2,05 2,98
2,00 2,59
1,50 2,10
1,00
0,50
0,00
200 250 300 350 450
Beban (gr)
Analitis (f= 1,027 P) Percobaan
Gambar 2.7 Grafik Perbandingan Benda Uji Kuningan (Beban Berada 1/2 L)
15
2.8.2 Bidang Momen Kuningan ( Beban Berada pada ½ L )
Reaksi Perletakan Beban berada 1/2 L
P= 450
a = 30 cm b = 30 cm
A B
L = 60 cm
MA= 0
-RBV . 60 + P . 30 =0
MB= 0
RAV . 60 – P . 30 =0
60 . RAV - 450 . 30 =0
60 . RAV – 13500 =0
13500
RAV =
60
RAV = 225 gr ( )
V =0
RAV – P + RBV =0
0 = 0 “OK”
16
Bidang Momen Daerah AC ( 0 x 30 )
A C
RAV= 225 gr
x
Mx = RAV . x
= 225 . x
Dx = RAV
= 225 gr
x = 5 → M5 = RAV = 225 gr
∑PH = 0
N + RAH = 0
N = - RAH
= 0 gr
C B
RBV= 225 gr
L= 60 cm
Mx = RAV . x – P (x – 30)
18
Bidang Lintang Daerah CB ( 30 x 60 )
∑PH = 0
N + RAH = 0
N = -RAH
= 0 gr
19
GAMBAR BIDANG LINTANG, MOMEN, DAN NORMAL KUNINGAN 1/2 L
20
2.9 Gambar Alat Praktikum
21
Gambar 2.11 Meteran
22
2.10 Dokumentasi Percobaan Lendutan (Defleksi)
23
Gambar 2.14 Pembebanan Benda Uji dengan Beban 200 gr, 250 gr, 300 gr, 400 gr, 450 gr
24
2.11 Lampiran
25
BAB III
TEST FRAME (PORTAL)
3.2 Tujuan
Untuk menghitung besar nilai deformasi (perubahan bentuk) dan uji eksperimen pada
portal sederhana akibat beban vertikal (V) dan beban horizontal (H).
26
b. Pembebanan Horizontal
1. Set dial gauge di tengah bentang vertikal pada posisi 0 (nol)
2. Letakkan beban di tengah bentang denga variasi
P = 200, 250, 300, 350, 450 gram
3. Baca dan catat hasil defleksi pada setiap percobaan
27
3.5 Perhitungan
Pv = 450 gr
Ph = 450 gr
C D E
36
A B
22,5 22,5
45
Data percobaan :
Tebal batang = 3,4 mm = 0,34 cm
Lebar batang = 25,6 mm = 2,56 cm
L = 45 cm
H = 36 cm
E alumunium = 7 x 105 kg/cm²
I = 1/12 . b. h³
= 1/12 . 2,56 . 0,34³
= 0,00838 cm4
. ³.( . )
=
. . . , ( . )
.
=
= 1,202 P
28
Deformasi arah horizontal
. ³.( )
Fx =
. . .( )
. ³.( . )
=
. . . , ( . )
.
=
= 0,759 P
Perhitungan Vertikal
Pv = 200 gr = 0,20 kg f = 1,202 x 0,20 = 0,240 cm = 2,40 mm
Pv = 250 gr = 0,25 kg f = 1,202 x 0,25 = 0,301 cm = 3,01 mm
Pv = 300 gr = 0,30 kg f = 1,202 x 0,30 = 0,361 cm = 3,61 mm
Pv = 350 gr = 0,35 kg f = 1,202 x 0,35 = 0,421 cm = 4,21 mm
Pv = 450 gr = 0,45 kg f = 1,202 x 0,45 = 0,541 cm = 5,41 mm
Defleksi
Beban
Analitis (f = 1,202 P) Percobaan
(gram)
(mm) (mm)
200 2,40 0,15
250 3,01 0,21
300 3,61 0,25
350 4,21 0,30
450 5,41 0,34
Rata-Rata 3,73 0,25
29
Grafik Perbandingan
Hasil Percobaan dan Perhitungan Analitis
6,00
5,50
5,00 5,41
4,50
Defleksi (mm)
4,00
3,50 4,21
3,00 3,61
2,50 3,01
2,00 2,40
1,50
1,00 0,30 0,34
0,50 0,15 0,21 0,25
0,00
200 250 300 350 450
Beban (gr)
Analitis (f= 1,202 P) Percobaan
Perhitungan Horizontal
Ph = 200 gr = 0,20 kg f = 0,759 x 0,20 = 0,152 cm = 1,52 mm
Ph = 250 gr = 0,25 kg f = 0,759 x 0,25 = 0,190 cm = 1,90 mm
Ph = 300 gr = 0,30 kg f = 0,759 x 0,30 = 0,228 cm = 2,28 mm
Ph = 350 gr = 0,35 kg f = 0,759 x 0,35 = 0,266 cm = 2,66 mm
Ph = 450 gr = 0,45 kg f = 0,759 x 0,45 = 0,342 cm = 3,42 mm
30
Defleksi
Beban
Analitis (f = 0,759 P) Percobaan
(gram)
(mm) (mm)
200 1,52 0,30
250 1,90 0,42
300 2,28 0,60
350 2,66 0,65
450 3,42 0,85
Rata-Rata 2,36 0,56
Grafik Perbandingan
Hasil Percobaan dan Perhitungan Analitis
4,00
3,50
3,00 3,42
Defleksi (mm)
2,50
2,66
2,00 2,28
1,50 1,90
1,52 0,85
1,00 0,60 0,65
0,30 0,42
0,50
0,00
200 250 300 350 450
Beban (gr)
Analitis (f= 0,759 P) Percobaan
31
3.5.1 Perhitungan Gaya Bidang Momen pada Portal
P vertikal = 450 gram
P horizontal = 450 gram
ΣMA =0
. -RBV. 45 + P. 22,5 =0
-RBV. 45 + 450. 22,5 = 0
-RBV. 45 + 10125 =0
RBV = 225 gram (↑)
ΣMB =0
. RAV. 45 - P. 22,5 =0
RAV. 45 - 450. 22,5 =0
RAV. 45 - 10125 =0
RAV = 225 gram (↑)
ΣKV = 0
RAV + RBV – PV =0
225 + 225 - 450 =0
. 0 = 0 (OKE)
ΣKH = 0
RAH + PV =0
RAH + 450 =0
. RAH = 450 gram (←)
32
Momen AC (0 ≤ x ≤ 36)
Mx = RAH. x
= 450. x
x=0 maka MA = 450 .0 =0 gr.cm C
x=2 maka Mx = 450 .2 = 900 gr.cm
x=4 maka Mx = 450 .4 = 1800 gr.cm
x=8 maka Mx = 450 .8 = 3600 gr.cm
x = 12 maka Mx = 450 .12 = 5400 gr.cm
x
x = 16 maka Mx = 450 .16 = 7200 gr.cm
x = 20 maka Mx = 450 .20 = 9000 gr.cm
x = 24 maka Mx = 450 .24 = 10800 gr.cm
x = 28 maka Mx = 450 .28 = 12600 gr.cm A
x = 32 maka Mx = 450 .32 = 14400 gr.cm RAH
Lintang AC (0 ≤ x ≤ 36)
Dx = RAH
Y0-36
D = 450 gr
Normal AC (0 ≤ x ≤ 36)
N + RAV = 0
N = -RAV
Y0-36
N = -225 gr
33
Momen CD (0 ≤ x ≤ 22,5)
X
Mx = MC + RAV. x C MC D
= 16200 + 250. x
36
RAH
RAV
Lintang CD (0 ≤ x ≤ 22,5)
Dx = RAV
X0-22,5
D = 225 gr
Normal CD (0 ≤ x ≤ 22,5)
N + RAH + PH = 0
N = - RAH - PH
N = - 450 - 450 = -900 gr
X0-22,5
N = -900 gr
34
Momen DE (22,5 ≤ x ≤ 45)
Mx = MC + RAV. x – P (x – 22,5) Pv = 450 gr
36
RAH
RAV
35
Momen BE (0 ≤ x ≤ 36)
Mx = RBH. x
= 450. x
x=0 maka MB = 450 .0 =0 gr.cm
x=2 maka Mx = 450 .2 = 900 gr.cm E
Lintang BE (0 ≤ x ≤ 36)
Dx = RBH
Y0-36
D = 450 gr
Normal BE (0 ≤ x ≤ 36)
N + RBV = 0
N = -RBV
Y0-36
N = -225 gr
36
GAMBAR BIDANG M, D, N
37
Gambar 3.5 Portal Bidang D (Gaya Lintang)
38
Gambar 3.6 Portal Bidang N (Gaya Normal)
39
3.6 Gambar Alat Praktikum
40
Gambar 3.9 Meteran
41
3.7 Dokumentasi Percobaan Test Frame (Portal)
42
Gambar 3.12 Pembebanan Benda Uji dengan Beban 200 gr, 250 gr, 300 gr, 350 gr, 450 gr
43
3.8 Lampiran
44
BAB IV
KUAT TARIK
4.1 Tujuan
Tujuan dilakukan pengujian untuk mengetahui kuat tarik baja tulangan dan
menentukan batas ulur (perubahan dari keadaan elastis ke plastis), batas maksimum baja
tulangan yang mampu menerima beban tarik, besar regangan bagi tulangan setelah
penarikan sampai tulangan putus dan mengklasifikasi mutu baja tulangan batas ulur,
kuat tarik dan regangan baja yang diuji.
b. Bahan
Baja tulangan untuk penguji kekuatan tarik potong sepanjang 1,5 m dari batang
tulangan yang mewakili keseluruhan batang tulangan (lihat SNI 2052:2017
mengenai pengambilan contoh).
45
4.3 Langkah Kerja
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pengujian dan kertas
formulir (terlampir)
2. Menjepit kedua ujung benda uji pada alat penjepit mesin uji tarik.
3. Memasang kertas grafik pada mesin uji tarik.
4. Menarik benda uji dengan kecepatan tarik 1 kg/mm³ tiap detik dan mencatat waktu
besarnya beban (Q) pada dial gauge ketika batang melewati batas elastis (saat
pertama kali jarum petunjuk memperhatikan penghentian gerakan sementara).
5. Menambah beban pada batang sampai batang tulangan putus dan catat beban yang
dicapai (P).
6. Mengukur panjang batang tulangan setelah batang ditarik (Lu) diukur berdasarkan
Lo.
Dimana :
a. Q = Beban pada batas ulur (kg)
b. P = Beban maksimum (kg)
c. So = Luas penampang batang tulangan (mm²)
d. Lu = Panjang batang setelah ditarik (mm)
e. Lo = Panjang batang semula (mm)
f. Lt = Panjang total (mm)
46
4.4 Perhitungan
a. Mengukur Diameter Benda Uji
Dengan cara diukur menggunakan jangka sorong, diketahui d = 8 mm.
= x 3,14 x 82
= 50,24 mm2
=
,
= 39,81 kg/mm2
=
,
= 49,76 kg/mm2
47
i. Menghitung Regangan
= 𝑥 100 %
= 16,36 %
= x 3,14 x 5,32
= 22,05 mm2
= x 3,14 x 5,52
= 23,75 mm2
l. Menghitung Kontraksi
= - 56,11 %
= - 52,73 %
48
Pemeriksaaan Simbol Hasil Pemeriksaan Keterangan
Benda Uji
Diameter / tebal x lebar ø/axb 8 SNI 2052 : 2014
(mm)
Luas penampang (mm²) So=1/4 π d² / a x b 50,24
49
Gambar 4.1 Hasil Percobaan Pegujian Kuat Tarik
50
4.5 Gambar Alat Praktikum
51
Gambar 4.4 Meteran
52
4.6 Dokumentasi Percobaan Pengujian Kuat Tarik
Gambar 4.7 Jepit Kedua Ujung Benda Uji pada Mesin Uji Tarik, Lalu Ukur Benda Uji
53
Gambar 4.8 Lakukan Pengujian Tarik Awal Sampai Batang Uji Melewati Batas Elastis
54
4.7 Lampiran
55
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan dan perhitungan analisa diperoleh hasil sebagai berikut :
5.1.1 Percobaan Lendutan (Defleksi)
Benda Uji Baja
Defleksi
Beban
Analitis (dari f = 0,0385 P) Percobaan
(gram)
(mm) (mm)
200 0,077 0,04
250 0,096 0,05
300 0,116 0,055
350 0,135 0,07
450 0,173 0,09
Rata-Rata 0,119 0,061
56
Benda Uji Kuningan
Defleksi
Beban
Analitis (f = 1,027 P) Percobaan
(gram)
(mm) (mm)
Hasil percobaan dan perhitungan benda uji kuningan (beban berada 1/2 L)
menunjukkan bahwa nilai perhitungan analitis lebih besar daripada nilai percobaan
baja ditunjukkan dari hasil rata – rata nilai 3,18 mm > 3,14 mm. Maka percobaan
uji kuningan ini sudah memenuhi standar.
Seluruh percobaan defleksi menunjukkan adanya perbedaan dari hasil data nilai
percobaan, untuk defleksi dari lempengan baja nilai percobaan lebih kecil dari
perhitungan analitis dan pada lempengan kuningan juga sama nilai percobaan lebih
kecil dari perhitungan analitis.
57
5.1.1 Percobaan Test Frame (Portal)
Hasil Percobaan dan Perhitungan Pembebanan Vertikal
Defleksi
Beban
Analitis (f = 1,202 P) Percobaan
(gram)
(mm) (mm)
200 2,40 0,15
250 3,01 0,21
300 3,61 0,25
350 4,21 0,30
450 5,41 0,34
Rata-Rata 3,73 0,25
Defleksi
Beban
Analitis (f = 0,759 P) Percobaan
(gram)
(mm) (mm)
200 1,52 0,30
250 1,90 0,42
300 2,28 0,60
350 2,66 0,65
450 3,42 0,85
Rata-Rata 2,36 0,56
58
Hasil percobaan dan perhitungan pembebanan Horizontal menunjukkan bahwa
perhitungan analitis lebih besar daripada nilai percobaan ditunjukkan dari hasil rata
– rata nilai 2,36 mm > 0,56 mm. Karena hasil analitis lebih besar dibandingakan
hasil percobaan, maka sudah memenuhi standar.
Pada percobaan tes portal ini, nilai defleksi baik dalam pembebanan vertikal
maupun pembebanan horizontal menunjukkan hasil berdasarkan analitis lebih besar
daripada berdasarkan percobaan yang telah dilakukan.
5.2 Saran
1. Peralatan perlu dikalibrasi secara teratur, sehingga kesalahan dalam pelaksanaan
praktikum dapat diminimalisir.
2. Sebaiknya semua anggota kelompok terlibat secara aktif dan sungguh-sungguh dalam
pelaksanaan praktikum dan pembuatan laporan.
3. Koordinasi antar anggota harus ditambah saat pelaksanaan praktikum, agar tidak ada
salah komunikasi.
59
LAMPIRAN
Sifat Mekanis
Tabel spesifikasi mekanis baja tulangan BJTP 24 (SNI 07-2052-2014)
Sifat mekanis baja tulangan beton ditetapkan seperti tercantum pada tabel 5.
60