Anda di halaman 1dari 6

Teori Grafik/Konektivitas Wilayah (KJ.

Kansky)

β=
β = Indeks konektivitas
 
e = Jumlah jaringan jalan
v = Jumlah kota
Diketahui:
Wilayah A: e = 9, v = 6
Wilayah B: e = 10, v = 7
Jawab:  
Wilayah A:
Wilayah B:
Teori Titik Henti/Breaking Point Theory/Titik
Henti Penduduk
•=  
= Jarak lokasi titik henti, diukur dari kota atau
wilayah yang jumlah penduduknya lebih kecil
= Jarak antara kota
= Jumlah penduduk kota yang lebih besar
= Jumlah penduduk kota yang lebih kecil
Contoh Soal
•Kota
  Lhokseumawe memiliki jumlah penduduk 20.000
jiwa, sedangkan Kota Langsa 30.000 jiwa. Jarak antara
kedua kota tersebut adalah 100 kilometer. Dimanakah
lokasi pusat perdagangan yang tepat dan strategis
agar terjangkau oleh penduduk setiap kota tersebut?

= = =
=
= 44,9 km, diukur dari Kota Lhokseumawe (Jumlah
penduduk lebih sedikit)
Model Gravitasi
•=  k (
G = Kekuatan gravitasi antara wilayah
k = Angka konstanta empiris, nilainya 1
Jumlah penduduk 1
Jumlah penduduk 2
= Jarak wilayah 1 dan wilayah 2
Contoh Soal
•  
Jumlah penduduk Kota Tanjungbalai 20.000 jiwa sedangkan jumlah penduduk Kota Sibolga
20.000 jiwa dan jumlah penduduk Kota Binjai 30.000 jiwa. Jarak antara Kota Tanjung Balai –
Sibolga adalah 50 km sedangkan jarak antara Kota Sibolga dan Binjai adalah 100 km.
Manakah dari ketiga kota tersebut yang lebih kuat gravitasinya? Apakah antara Kota
Tanjungbalai dan Sibolga ataua antara Sibolga dan Binjai?

Tanjungbalai - Sibolga
=k(=1(
= 1 ( = 160.000

Tanjungbalai - Sibolga
=k(=1(
= 1 ( = 60.000

Perbandingan kekuatan gravitasi Kota Tanjungbalai dan Sibolga dengan Kota Sibolga dan
Binjai adalah 160.000 : 60.000 atau 8:3. Berdasarkan perbandingan tersebut, potensi
penduduk untuk mengadakan interaksi terjadi lebih kuat antara Kota Tanjungbalai dan
Sibolga jika dibandingkan antara Kota Sibolga dan Binjai.

Anda mungkin juga menyukai