PPC = K. PC + K. PB + K. PA + K. PD
(½.dCX)2 (dAB)2 (dCB)2 (dCD)2
PPD = K. PD + K. PA + K. PB + K. PC
(½.dDX)2 (dDA)2 (dDB)2 (dDC)2
Keterangan :
PP = indeks / potensi penduduk
masing-masing kota
K = konstanta empiris biasanya
PA = jumlah penduduk A
PB = jumlah penduduk B
PC = jumlah penduduk C
PD = jumlah penduduk D
DAx = jarak dari kota A ke kota lain yang paling
dekat, yang masing-masing dihitung oleh
nilai d
dBXa/dcx = potensi pendukungnya
4. Jaringan dan Konektivitas
β=e
v
β = indeks konektivitas
e = jaringan jalan
v = jaringan kota
Contoh:
v 4
Zona Interaksi Desa dan Kota
a. City, diartikan sebagai pusat kota.
b. Sub urban (sub daerah perkotaan), yaitu
wilayah lokasinya berdekatan dengan
pusat kota. Wilayah ini sebagai tempat
tinggal penglaju (commuter).
c. Sub urban fringe (jalur tepi sub daerah
perkotaan), yaitu suatu wilayah yang
dilingkari sub daerah perkotaan. Wilayah
ini merupakan peralihan desa kota.
d. Urban fringe (jalur tepi daerah perkotaan paling
luar), yaitu semua batas wilayah terluar suatu
kota wilayah ini ditandai oleh sifat-sifat yang
mirip dengan kota dengan perkecualian daerah
pusat kota (city).
e. Rural urban fringe (jalur batas desa kota) yaitu
suatu wilayah yang terletak antara kota dan
desa yang ditandai dengan pola penggunaan
lahan campuran antara sektor pertanian dan
non pertanian.
f. Rural (daerah pedesaan).