Anda di halaman 1dari 45

INTERAKSI

KERUANGAN KOTA

Materi Geografi XII


A. Pengertian

1. Interaksi keruangan merupakan hubungan timbal balik antara kota


dengan daerah sekitar. Keduanya saling terkait satu dengan yang
lain. Ada pergerakan yang terjadi dari interaksi ini, seperti uang,
ide, barang, orang, dan lain sebagainya.

2. Interaksi keruangan adalah peristilahan yang lahir dari Bahasa Inggris


“Spatial Interaction” dalam arti terdapatnya hubungan timbal balik
antardaerah, dalam upaya mempercepat pembangunan yang sudah
direncanakan, baik secara langsung atupun tidak langsung..

2
Gambaran:

3
B. Zona dan Ciri Interaksi Keruangan

1. Zona interaksi desa-desa


Zona Interaksi
2. Zona interaksi kota-kota
Keruangan
3. Zona interaksi desa-kota

Hubungan timbal balik terjadi antara dua wilayah atau lebih


Hubungan timbal balik antar wilayah menimbulkan adanya
Ciri Interaksi proses pergerakan atau perpindahan, dapat berupa
Keruangan pergerakan manusia, informasi atau gagasan, ataupun
pergerakan/ perpindahan materi atau barang
Hubungan timbal balik menimbulkan gejala, kenampakan,
dan permasalahan baru, baik yang bersifat positif maupun
negatif
4
C. Sistem Interaksi Keruangan

Sistem interaksi Sistem interaksi


keruangan ekonomis keruangan politik

Sistem interaksi Sistem interaksi


keruangan sosial keruangan ekologis

5
D. Teori Interaksi Keruangan
1. Teori Gravitasi Isaac Newton

Dua objek yang berdekatan akan memiliki gaya tarik-menarik antar


keduanya.
A

Keterangan:
IA.B = kekuatan interaksi antara wilayah A dan B
k = angka konstanta empiris, nilainya 1
PA = jumlah penduduk wilayah A
PB = jumlah penduduk wilayah B B
d A.B = jarak wilayah A dan wilayah B

6
Latihan Soal:

A= 5.000 B = 2.000
jiwa 50 km jiwa

1. Berapakah kekuatan interaksi antara kota A dan B?

2. Interaksi AB = 5.000x 2.000 = 10.000.000


3. 10.000.000 : (50x50)
4. 10 juta : 2.500 = 4.000
5. Jadi kekuatan interaksi A-B = 4000

7
2. Teori Grafik K.J.
Kansky

Kekuatan interaksi antarkota dalam suatu wilayah dapat dari dilihat


banyaknya titik yang saling berinteraksi serta jumlah jaringan jalan yang
menghubungkan antartitik (konektivitas)

Keterangan:
β = Indeks Konektivitas (kelancaran)
e = Jumlah Jaringan Jalan
v = Jumlah Kota

Nilai:
β > 1 = Konektivitas sangat
lancar
β < 1 = Konektivitas kurang
lancar

8
Latihan Soal: Penyelesaian
:
1. Hitunglah indeks konektivitas wilayah A dan
wilayah B berikut!
2. Bandingkan indeks konektivitas antara
wilayah A dan wilayah B

Kota B konektivitasnya lebih baik


dibandingkan kota A

9
2. Teori Titik Henti William J. Reilly
(Breaking Point Theory)

Memperkirakan lokasi garis batas yang memisahkan wilayah-wilayah


pelayanan publik dari dua kota yang yang berdekatan berdasarkan jarak
dan jumlah penduduknya A

Keterangan:
Breaking Point
DA.B = Jarak lokasi titik henti
d A.B = jarak wilayah A dan wilayah B
PA = jumlah penduduk wilayah kota yang lebih kecil (Kota A) B
PB = jumlah penduduk wilayah kota yang lebih besar (Kota B)

10
Contoh Soal:

Hitunglah lokasi titik henti (breaking point) antara kota A


dan kota B jika jarak A - B = 60 km! A
(Jumlah penduduk A = 36.000 jiwa, penduduk B= 9.000
jiwa).

B
Jadi jarak titik henti antara kota A dan kota B adalah 20 km dari B
(ditentukan dari kota yang lebih kecil)

11
Latihan Soal:

Hitunglah lokasi titik henti (breaking point) antara kota A


dan kota B jika jarak A - B = 100 km!
(Jumlah penduduk A = 45.000 jiwa, penduduk B= 5.000
jiwa).

Jadi jarak titik henti antara kota A dan kota B adalah 25 km dari B

12
Sekian dan
terima kasih...
Selamat belajar dan tetap semangat
Jangan Lupa Jaga Kesehatan!!!

13
Interaksi Manusia dengan Lingkungan
Kota

MASYARAKAT
LINGKUNGAN
Society Community

Gambar 2.1 Relasi antara Masyarakat dan Lingkungan


Sumber: Daldjoeni (1978 hlm. )

14
Keterangan:

a. Kp. Pend: Kepadatan


Penduduk
Kp. Pend. b. Kp. Keb: Kepadatan
Habitat
Kp
Populasi Kebutuhan

c. Ko. Keb: Kondisi Keb

b
Ke
.

utuhan
Ke

.
Ko
b

 
kebutuhan

Gambar 2. Aspek-aspek Lokasi dari Unsur-unsur Struktur Community


Sumber : Daldjoeni, 1978 hlm. 84

15
Interaksi Spasial Kota

1 Adanya wilayah yang saling melengkapi (regional


complementary)

Wilayah A Wilayah B
Surplus sumber daya X Minus sumber daya X
Minus sumber daya Y Surplus sumber daya Y
 
 
Gambar 3. Wilayah-wilayah yang saling melengkapi
Sumber: Maryani, 2006 hlm. 30

16
2 Adanya kesempatan untuk saling berintervensi
(interventing opportunity)

Wilayah A Wilayah B
Surplus sumber daya X Minus sumber daya X
Minus sumber daya Y Surplus sumber daya Y
  Keterangan :
= Jaringan interaksi
 
melemah
Wilayah C
Surplus sumberdaya X = Pemasaran
Surplus sumberdaya Y Alternatif

Gambar 4. Melemahnya Interaksi Wilayah Akibat Interventing Opportunity


Sumber : Maryani, 2006 hlm. 31

17
3 Adanya kemudahan transfer atau pemindahan
dalam ruang (spatial transfer ability)

Jarak Mutlak dan Prasarana


Relatif transportai

Biaya Angkut

18
Interaksi Desa-Kota
Jarak yang dekat dengan kota sehingga frekuensi pergaulan
antara warga kota dengan warga desa boleh dikatakan agak
tinggi

Kemungkinan bersekolah bagi anak-anak desa di daerah


rurban ini lebih besar daripada daerah-daerah desa lain yang
jauh dari kota.

Kesempatan memperoleh mata pencaharian tambahan di kota


dimungkinkan dengan adanya letak yang berdekatan dengan
kota

19
ZONA INTERAKSI KOTA

Menurut Bintarto (1989) ada enam zona interaksi perkotaan antara


lain:

20
Zona interaksi
Pemukiman √  
Fasilitas
√ √  
Umum
Perdagangan
√ √ √  
dan Jasa
Industri X √ √ √
Fasilitas Perdagangan
  Pemukiman Industri
Umum dan Jasa

21
INTERAKSI KOTA DAN PENGARUHNYA
Pengaruh
✗ Meningkatnya pengetahuan penduduk desa karena di desa lebih banyak Positif bagi
sekolah dasar dan sekolah menengah. Desa
✗ Masuknya guru dari kota ke desa dapat meningkatkan pengetahuan
penduduk desa,
✗ Meningkatkan frekuensi sosial ekonomi warga desa dan warga kota.
✗ Meningkatnya produksi serta penghasilan penduduk desa
✗ Lingkungan desa menjadi lebih lestari
✗ Pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan oleh pemerintah dapat
meningkatkan produk-produk berkualitas di desa
✗ Meningkatnya pengetahuan koperasi dan organisasi di pedesaan

22
Pengaruh
Negatif bagi
Desa

✗ Pergeseran orientasi masyarakat desa dari pertanian ke arah non pertanian.


✗ Meningkatnya kasus kejahatan dan pelecehan seksual yang terjadi di pedesaan,
hal ini di pengaruhi oleh televisi dan internet.
✗ Berkurangnya penduduk produktif di desa karena pergi ke kota.
✗ Tata guna lahan di desa berubah seiring dengan perluasan kota.

23
Pengaruh
Positif
Urbanisasi
bagi Kota

✗ Dengan melimpahnya tenaga kerja di kota, maka peningkatan sektor ekonomi


kota akan semakin meningkat.
✗ Meningkatnya jumlah penduduk kota akan berdampak pada sektor perdagangan.
Sumber daya manusia yang melimpah akan mempercepat pembangunan kota.
✗ Karena persaingan untuk mendapatkan pekerjaan telah melahirkan banyak
sekolah dan perguruan tinggi. Perkembangan industri akan terus meningkat
karena banyaknya tenaga kerja dan konsumen yang membeli produk.

24
Pengaruh
Negatif
Urbanisasi
bagi Kota

✗ Karena penduduk kota yang terlalu padat akan menyebabkan terjadinya berbagai masalah
lingkungan.
✗ Penduduk kota yang banyak akan menimbulkan persaingan kerja bagi penduduk.
✗ Bertambahnya penduduk maka akan menyebabkan penyempitan ruang.
✗ Kelancaran kota akan berkurang karena banyaknya kendaraan bermotor, masalah lalu
lintas, kemacetan, dan parkir sembarangan.
✗ Terjadinya berbagai polusi karena dampak industrialisasi.
✗ Karena banyaknya pengangguran akan menyebabkan bertambahnya angka gelandangan
dan pengemis.
✗ Angka kriminalitas yang di akibatkan oleh pemenuhan kebutuhan yang mendesak.

25
Thanks!
Any questions?

26
Pengertian Interaksi
Menurut Young dan Mack dinamis menyangkut hubungan antar
orang perorangan antara kelompok manusia, interaksi sosial
paling sederhana dapat dilihat pada saat dua orang bertemu,
berjabat tangan bertegur sapa atau saling berbicara (kemdikbud,
1999. hlm 43).

Soekanto (2012, hlm. 55) interaksi merupakan suatu proses yang


sifatnya timbal balik yang mepunyai pengaruh terhadap perilaku
dari pihak–pihak yang bersangkutan melalui kontak langsung,
melalui berita yang di dengar atau melalui surat kabar, sebagai
contoh terjadinya interaksi, antar masyarakat desa dan
masyarakat kota”.

27
Daldjoeni juga mengatakan bahwa (1992, hlm. 194) “Interaksi
keruangan merupakan suatu sifat dari gejala yang terdapat di Interaksi
dalam ruang, interaksi keruangan mendorong diperolehnya Keruangan
jawaban atas pertanyaan: mengapa disitu atau mengapa
disana”

Hubungan timbal balik terjadi antara dua wilayah atau lebih

Hubungan timbal balik antar wilayah menimbulkan adanya


Klasifikasi Interaksi proses pergerakan atau perpindahan,dapat berupa pergerakan
Keruangan manusia, informasi atau gagasan, ataupun pergerakan/
perpindahan materi atau barang

Hubungan timbal balik menimbulkan gejala, kenampakan, dan


permasalahan baru, baik yang bersifat positif maupun negatif

28
Jenis Interaksi Keruangan
Sistem interaksi Sistem interaksi
keruangan ekonomis keruangan politik

Sistem interaksi
Sistem interaksi
keruangan manusia-
keruangan sosial
lingkungan

29
Teori Interaksi Keruangan
Isaac Newton

Dua benda memiliki gaya tarik menarik antar


Teori
keduanya. Gravitasi

Keterangan:
IA.B = kekuatan interaksi antara wilayah A dan B
k = angka konstanta empiris, nilainya 1
PA = jumlah penduduk wilayah A
PB = jumlah penduduk wilayah B
d A.B = jarak wilayah A dan wilayah B

30
K.J. Kansky

Kekuatan interaksi antarkota dalam suatu wilayah Teori


dilihat dari jaringan jalan Grafik

Keterangan:
β = Indeks Konektivitas
e = Jumlah Jaringan Jalan
v = Jumlah Kota

31
William J. Reilly

Memperkirakan lokasi garis batas yang memisahkan wilayah- Teori Titik


wilayah perdagangan dari dua kota yang berbeda jumlah Henti
pendudukanya (Breaking
Point)

Keterangan:
DA.B = Jarak lokasi titik henti
d A.B = jarak wilayah A dan wilayah B
PA = jumlah penduduk wilayah kota yang lebih kecil (Kota A)
PB = jumlah penduduk wilayah kota yang lebih besar (Kota B)

32
Interaksi Manusia dengan Lingkungan
Kota

MASYARAKAT
LINGKUNGAN
Society Community

Gambar 2.1 Relasi antara Masyarakat dan Lingkungan


Sumber: Daldjoeni (1978 hlm. )

33
Keterangan:

a. Kp. Pend: Kepadatan


Penduduk
Kp. Pend. b. Kp. Keb: Kepadatan
Habitat
Kp
Populasi Kebutuhan

c. Ko. Keb: Kondisi Keb

b
Ke
.

utuhan
Ke

.
Ko
b

 
kebutuhan

Gambar 2. Aspek-aspek Lokasi dari Unsur-unsur Struktur Community


Sumber : Daldjoeni, 1978 hlm. 84

34
Interaksi Spasial Kota

1 Adanya wilayah yang saling melengkapi (regional


complementary)

Wilayah A Wilayah B
Surplus sumber daya X Minus sumber daya X
Minus sumber daya Y Surplus sumber daya Y
 
 
Gambar 3. Wilayah-wilayah yang saling melengkapi
Sumber: Maryani, 2006 hlm. 30

35
2 Adanya kesempatan untuk saling berintervensi
(interventing opportunity)

Wilayah A Wilayah B
Surplus sumber daya X Minus sumber daya X
Minus sumber daya Y Surplus sumber daya Y
  Keterangan :
= Jaringan interaksi
 
melemah
Wilayah C
Surplus sumberdaya X = Pemasaran
Surplus sumberdaya Y Alternatif

Gambar 4. Melemahnya Interaksi Wilayah Akibat Interventing Opportunity


Sumber : Maryani, 2006 hlm. 31

36
3 Adanya kemudahan transfer atau pemindahan
dalam ruang (spatial transfer ability)

Jarak Mutlak dan Prasarana


Relatif transportai

Biaya Angkut

37
Interaksi Desa-Kota
Jarak yang dekat dengan kota sehingga frekuensi pergaulan
antara warga kota dengan warga desa boleh dikatakan agak
tinggi

Kemungkinan bersekolah bagi anak-anak desa di daerah


rurban ini lebih besar daripada daerah-daerah desa lain yang
jauh dari kota.

Kesempatan memperoleh mata pencaharian tambahan di kota


dimungkinkan dengan adanya letak yang berdekatan dengan
kota

38
ZONA INTERAKSI KOTA

Menurut Bintarto (1989) ada enam zona interaksi perkotaan antara


lain:

39
Zona interaksi
Pemukiman √  
Fasilitas
√ √  
Umum
Perdagangan
√ √ √  
dan Jasa
Industri X √ √ √
Fasilitas Perdagangan
  Pemukiman Industri
Umum dan Jasa

40
INTERAKSI KOTA DAN PENGARUHNYA
Pengaruh
✗ Meningkatnya pengetahuan penduduk desa karena di desa lebih banyak Positif bagi
sekolah dasar dan sekolah menengah. Desa
✗ Masuknya guru dari kota ke desa dapat meningkatkan pengetahuan
penduduk desa,
✗ Meningkatkan frekuensi sosial ekonomi warga desa dan warga kota.
✗ Meningkatnya produksi serta penghasilan penduduk desa
✗ Lingkungan desa menjadi lebih lestari
✗ Pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan oleh pemerintah dapat
meningkatkan produk-produk berkualitas di desa
✗ Meningkatnya pengetahuan koperasi dan organisasi di pedesaan

41
Pengaruh
Negatif bagi
Desa

✗ Pergeseran orientasi masyarakat desa dari pertanian ke arah non pertanian.


✗ Meningkatnya kasus kejahatan dan pelecehan seksual yang terjadi di pedesaan,
hal ini di pengaruhi oleh televisi dan internet.
✗ Berkurangnya penduduk produktif di desa karena pergi ke kota.
✗ Tata guna lahan di desa berubah seiring dengan perluasan kota.

42
Pengaruh
Positif
Urbanisasi
bagi Kota

✗ Dengan melimpahnya tenaga kerja di kota, maka peningkatan sektor ekonomi


kota akan semakin meningkat.
✗ Meningkatnya jumlah penduduk kota akan berdampak pada sektor perdagangan.
Sumber daya manusia yang melimpah akan mempercepat pembangunan kota.
✗ Karena persaingan untuk mendapatkan pekerjaan telah melahirkan banyak
sekolah dan perguruan tinggi. Perkembangan industri akan terus meningkat
karena banyaknya tenaga kerja dan konsumen yang membeli produk.

43
Pengaruh
Negatif
Urbanisasi
bagi Kota

✗ Karena penduduk kota yang terlalu padat akan menyebabkan terjadinya berbagai masalah
lingkungan.
✗ Penduduk kota yang banyak akan menimbulkan persaingan kerja bagi penduduk.
✗ Bertambahnya penduduk maka akan menyebabkan penyempitan ruang.
✗ Kelancaran kota akan berkurang karena banyaknya kendaraan bermotor, masalah lalu
lintas, kemacetan, dan parkir sembarangan.
✗ Terjadinya berbagai polusi karena dampak industrialisasi.
✗ Karena banyaknya pengangguran akan menyebabkan bertambahnya angka gelandangan
dan pengemis.
✗ Angka kriminalitas yang di akibatkan oleh pemenuhan kebutuhan yang mendesak.

44
Thanks!
Any questions?

45

Anda mungkin juga menyukai