Anda di halaman 1dari 18

Struktur Keruangan

1 DESA dan KOTA

(Ernest W. Burgess)
1. ZONA PUSAT DAERAH
KEGIATAN
2. ZONA PERALIHAN
3. ZONA PERMUKIMAN KELAS
PROLETAR
4. ZONA PERMUKIMAN KELAS
MENENGAH
5. ZONA PENGLAJU
Struktur Keruangan
DESA dan KOTA
Teori Konsentris Ernest W. Burgess
Struktur Keruangan
2 DESA dan KOTA

TEORI SEKTORAL Homer Hoyt

1. Zona pusat daerah kegiatan


2. Zona dimana terdapat grossier
dan manufaktur
3. Zona daerah permukiman
kelas rendah
4. Zona daerah permukiman
kelas menengah
5. Zona permukiman kelas tinggi
Struktur Keruangan
DESA dan KOTA

TEORI SEKTORAL Homer Hoyt


Struktur Keruangan
3 DESA dan KOTA

TEORI INTI BERGANDA D Harris dan E.L Ulman


1. Zona Pusat Daerah Kegiatan
2. Zona terdapat Grossier dan manufaktur
3. Zona daerah Permukiman Tingkat Rendah
4. Zona Permukiman Kelas Menengah
5. Zona Permukiman Kelas Tinggi
6. Zona Manufaktur Berat
7. Zona Daerah di luar PDK
8. Zona Permukiman Suburb
9. Zona Industri suburb
Zona Interaksi Desa dan Kota
Interaksi Wilayah
C DESA dan KOTA
• Interaksi merupakan suatu hubungan timbal balik
yang saling berpengaruh antara dua wilayah atau
lebih, yang dapat menimbulkan gejala,
kenampakan atau permasalahan baru
• Perbedaan karakteristik mengakibatkan terjadinya
interaksi antar wilayah sebagai berikut :

• Wilayah yang saling melengkapi


• Wilayah yang saling berintervensi.
• Adanya kemudahan transfer atau pemindahan ruang
Interaksi Wilayah
C DESA dan KOTA

Wilayah yang saling melengkapi


(Regional Complementary)

Wilayah A Wilayah B
Surplus sumber daya X Minus sumber daya X
Minus sumber daya Y Surplus sumber daya Y
Minus sumber daya Z Minus sumber daya Z

Wilayah c
Minus sumber daya X
Minus sumber daya Y
Surplus sumber daya Z
Interaksi Wilayah
C DESA dan KOTA
Wilayah yang saling berintervensi
( Intervening Opportunity)

Wilayah A Wilayah A
Surplus sumber daya X Surplus sumber daya X
Minus sumber daya Y Minus sumber daya Y

Wilayah C
Surplus sumber daya X
Surplus sumber daya Y
Interaksi Wilayah
C DESA dan KOTA
Adanya kemudahan transfer atau pemindahan ruang
(Spatial Transfer Ability )

Faktor lain yang mempengaruhi pola interaksi


wilayah adanya kemudahan pemindahan dalam
ruang yang bergantung pada :
• Jarak mutlak dan relatif antar tiap wilayah
• Biaya angkut
• Jarak mutlak dan relatif antar tiap wilayah
Interaksi Wilayah
C DESA dan KOTA
• Kekuatan Interaksi antar
wilayah dapat dianlisis
dengan menggunakan
TEORI GRAVITASI dari
REIlLY
• Kekuatan interaksi antar
wilayah dapat ditentukan
dengan memperhatikan
JUMLAH PENDUDUK
dan JARAK antar
wilayah tersebut
Interaksi Wilayah
C DESA dan KOTA
• Adapun rumus Teori
Gravitasi Reilly :
IA.B = Kekuatan interaksi antara region A
PAPB dan B
IA.B  k
d A.B 2 k = Nilai konstanta empiris, biasanya
1
PA = Jumlah penduduk region A
PB = Jumlah penduduk region B
dA.B = Jarak mutlak yang menghubung
kan region A dan B
Interaksi Wilayah
C DESA dan KOTA

• Analisis interaski anytar wilayah juga dapat


dilakukan dengan Teori Titik Henti dengan
rumus :
d AB
Keterangan : DAB 
DAB = Jarak lokasi titik henti 1  PA PB
dAB = Jarak antara kota A dan B
PA = Jumlah penduduk kota yang lebih BESAR (Kota A)
PB = Jumlah penduduk kota yang lebih KECIL (Kota B)
Interaksi Wilayah
C DESA dan KOTA
• Kekuatan Interaksi juga dapat dipenagruhi
oleh ketersedian sarana praaran
transportasi
• Untuk mengetahui kekuatan interaksi antar
kota dilihat dari jaringan jalan, digunakan
rumus konektivitas oleh K.J. Kansky, sbb:
Keterangan :
e β = Indeks konektivitas
β  e = Jumlah kota dalam suatu wilayah
V V = Jumlah jaringan jalan yang menghubung
kan kota-kota tersebut
Latihan soal 1
Terdapat 3 buah kota, yaitu kota A,B dan C.
Jumlah penduduk kota A adalah 20.000 jiwa, kota
B 10.000 jiwa, sedangkan kota C 30.000 jiwa.
Jarak kota A ke B adalah 50 Km, sedangkan dari
kota B ke kota C adalah 100 Km. Yang ditanyakan
manakah dari ketiga kota tersebut yang lebih
besar kekuatan interaksinya. Apakah antara kota
A dan B, atau antara kota B dan C
Latihan soal 2
Terdapat 3 buah kota, yaitu kota A,B dan C.
Jumlah penduduk kota A adalah 20.000 jiwa, kota
B 10.000 jiwa, sedangkan kota C 30.000 jiwa.
Jarak kota A ke B adalah 50 Km, sedangkan dari
kota B ke kota C adalah 100 Km. Dari data
tersebut tentukan lokasi titik henti antara kota A
dengan B, serta antara kota B dan C
Latihan soal 3
e1
V1
V2
B
e2
V4 V1 e1 V2
e3
V3

e3
A e2

V3

Anda mungkin juga menyukai