DISUSUN
KELOMPOK 3:
DINDAYANTI UMAR
REGITA WARDAINI MAYSIN
RAYHAN KASIM
MOH. ALDO SAPUTRA KARIM
SATRIO SURYO GEMILANG
Struktur Atmosfer
Atmosfer adalah Lapisan gas atau campuran gas yang menyelimuti dan terikat pada bumi oleh gaya gravitasi
bumi.Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari
atas permukaan bumi. Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (
0.9%),karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%),uap air, dan gas lainnya.
Distribusi suhu lawan ketinggian
Pengukuran suhu lapisan atmosfer antara permukaan bumi dan ketinggian 30 km menggunakan radiosonde.
Untuk lapisan atmosfer antara ketinggian 30 km dan 90 km pengukuran dilakukan dengan menggunakan roket,
sedangkan di atas ketinggian 90 km menggunakan satelit.
Troposfer
Lapisan ini berada pada level yang terendah, campuran gasnya paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi.
Di dalam t Dalam lapisan ini kehidupan terlindung dari sengatan radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda langit
lain. Dibandingkan dengan lapisan atmosfer yang lain, lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang lebih 15
kilometer dari permukaan tanah). Dalam lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak,
angina, tekanan dan kelembaban yang kita rasakan sehari-hari berlangsung. Diantara troposfer dan stratosfer
terdapat lapisan yang disebut lapisan Tropopouse.
Stratosfer
Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km. Suhu di lapisan
stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu - 70oF atau sekitar - 57oC. Dari bagian tengah
stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah semakin naik, karena bertambahnya lapisan
dengan konsentrasi ozon yang bertambah. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar 18oC pada ketinggian
sekitar 40 km. Lapisan stratopause memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya.
Mesosfer
Sekitar 40km diatas permukaan bumi terdapat lapisan transisi menuju lapisan mesosfer. Pada lapisan ini, suhu
kembali turun ketika ketinggian bertambah, sampai menjadi sekitar - 143oC di dekat bagian atas dari lapisan ini,
yaitu kurang lebih 81 km diatas permukaan bumi. Diantara mesosfer dan termosfer terdapat lapisan yang disebut
lapisan mesopause.
Termosfer
Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km. Dinamai termosfer karena terjadi
kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 1982oC. Perubahan ini terjadi karena serapan
radiasi sinar ultra ungu.
Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama
ionosfer yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk
membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh.
Sistem Tata Surya
Sistem tata surya adalah semua benda-benda yang ada dilangit seperti planet, matahari, satelit, asteroid, satelit
bumi dan lain sebagainya yang ada di langit. Semua sistem tata surya tersebut akan terbentuk sebuah sistem secara
teratur serta semua objek yang ada dilangit akan terikat dengan gaya gravitasi.
Sekarang kita akan menjelaskan proses terbentuknya tata surya :
menurut para ahli penelitian luar angkasa. Karena pada proses pembentukan tata surya melalui beberapa proses
sehingga akan banyak benda-benda langit yang akan mengelilingi tata surya yang terikat dengan gaya gravitasi.
Berikut adalah penjelasan mengenai terbnetuknya tata surya yang dilakukan penelitian oleh parah ahli :
1. Teori Planetesimal oleh Ahli Geologi Thomas C. Chamberlin (1843-1928) dan
Astronom Forest R. Moulton (1872-1952)
Menurut hasil penelitian para ahli ini tata surya terbentuk karena adanya benda langit lain yang lewat cukup
dekat dengan matahari pada saat awal pembentukan matahari. Akibat dari kedekatan benda langit tersebut
dengan matahari mengakibatkan adanya tonjolan pada permukaan matahari. Dengan adanya bantuan bintang
yang dekat dengan matahari akan memberikan efek gravitasi sehingga terbentuknya dua lengan spiral yang
memanjang pada matahari.
2. Teori Awan Debu oleh Carl Von Weizsaeker (1940) dan Gerard P Kuiper (1950)
Menurut hasil penelitian para ahli ini tata surya terbentuk dari gumpalan gas dan debu kemudian gumpalan
awan mengalami penyumbatan dan pada proses penyumbatan tersebut partikel-partikel debu akan tertarik
masuk
ke bagian pusat awan membentuk gumpalan bola dan kemudian mulai terikat yang akan membentuk cakram
yang tebal dibagian tengah dan bagian tepi nya yang tipis. Lalu partikel-partikel di bagian tengah cakram akan
saling menekan dan kemudian menimbulkan panas dan berpijar , dan bagian inilah yang akan menjadi matahari.
Sementara itu bagian yang luar akan berputar sangat cepat sehingga akan terpecah-pecah membentuk
gumpalan yang lebih kecil dan gumpalan kecil ini akan terikat dan kemudian membeku yang akan menjadi
planet-planet
3. Teori Nebule (Teori Kabut) oleh Immanuel Kant (1749-1827) dan Piere Simon de
Laplace (1796)
Menurut hasil penelitian para ahli ini tata surya melalui proses yaitu matahari dan planet berasal dari kabut
yang berpijar yang terikat di dalam jagat raya. Karena berupa kabut yang berbentuk bulat seperti bola yang
besar
dan jika semakin bola itu mengecil akan semakin cepat putarannya. Lalu akibatnya bentuk bola tersebut
mendekat pada kutubnya lalu melebar di bagian equatornya sehingga bagian massa dari kabut gas menjauh dari
gumpalan intinya dan akan membentuk gelang-gelang pada sekeliling bagian utama kabut kemudian gelang-
gelang tersebut akan membentuk gumpalan yang akan menjadi planet-planet dan satelit. Sedangkan bagian
tengah yang masih berpijar akan selalu membentuk gas pijar yang di sebut dengan matahari.
Anggota Sistem Tata Surya
Sistem tata surya memliki banyak benda-benda langit yang mengelilingi tata surya, bagian-bagian dari langit
itu
berjalan sesuai dengan strukturnya yang secara teratur yang saling melengkapi satu sama lain agar tidak
menimbulkan kerusakan pada anggota-anggota planet lainnya.