Anda di halaman 1dari 8

BAB 5 TATA SURYA

A. TATA SURYA
Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri atas Matahari sebagai pusat tata surya, dan benda
langit lainnya yang mengelilingi Matahari. Matahari kita berada pada sebuah galaksi yang disebut Bima Sakti.
Di sekitar galaksi Bimasakti terdapat beberapa galaksi lainnya, salah satu diantaranya adalah galaksi
Andromeda dan galaksi-galaksi lainnya.

B. ANGGOTA TATA SURYA


1. Matahari
Matahari adalah sebuah bintang yang berbentuk bola
gas pijar yang tersusun atas gas Hidrogen dan Helium. Dalam
tata surya, matahari merupakan pusat sistem tata surya dan
merupakan sumber energi utama bagi planet-planet yang ada
di dalam sistem tata surya. Energi Matahari dibentuk di bagian
dalam matahari melalui reaksi inti. Energi panas yang
dipancarkan oleh Matahari ke Bumi dipancarkan dalam bentuk
gelombang cahaya. Matahari memiliki 4 lapisan, yaitu inti
matahari, fotosfer, kromosfer, dan korona.
• Inti Matahari mempunyai diameter sekitar 500.000 km
dengan temperature mencapai 15.000.000°C. Di dalam
inti matahari terjadi reaksi fusi yang berfungsi sebagai sumber energi matahari.
• Fotosfer Matahari adalah lapisan matahari yang berupa bulatan berwarna perak kekuningan yang
terdiri atas gas padat bersuhu tinggi. Pada fotosfer matahari terdapat sun spots (bitnik matahari) yang
tersusun oleh umbra dan penumbra. Umbra merupakan bintik atau noda hitam berdiameter sekitar
300.000 km dengan kedalaman sekitar 800 km, sedangkan penumbra adalah lingkaran yang
mengelilingi umbra dengan cahaya yang lebih terang.
• Atmosfer matahari adalah lapisan matahari paling luar yang berbentuk gas. Ada dua lapisan yang
menyusun atmosfer matahari yaitu kromosfer dan korona.
➢ Lapisan kromosfer adalah lapisan atmosfer matahari paling bawah yang tersusun atas gas
berwarna merah dengan ketebalan sekitar 10.000 km. Pada lapisan inilah sering terjadi
Prominensa yaitu lidah api yang memancar hingga ketinggian lebih dari 200.000 km.
➢ Korona adalah lapisan atmosfer matahari yang paling atas dengan gas penyusun berwarna putih
atau kuning kebiruan dan mempunyai ketebalan sekitar 2.500.000 km dengan suhu rata-rata
1.000.000 kelvin.

2. Planet
Planet adalah benda langit bermassa dan berbentuk hampir bulat dikarenakan pengaruh gaya gravitasi
antar benda langit. Setiap planet bergerak mengelilingi matahari dalam suatu lintasan yang disebut
orbit atau garis edar yang berbentuk elips. Dalam system tata surya galaksi bima sakti terdapat 8 panet
sebagai berikut.
Nama Planet Kala Rotasi Kala Revolusi Keterangan Satelit
-

Bulan

Phobos dan
Nemos

63 satelit,
diantaranya
Europa, Callisto,
Ganymede

56 satelit,
diantaranya Titan,
Dione, Rhea

27 satelit
Diantaranya
Miranda, Ariel,
Umbriel

13 satelit
diantaranya
Triton, Proteus,
Nereid, Larissa
Berdasarkan letak dan penyusunnya, planet dikelompokkan sebagai berikut.
a. Berdasarkan bumi sebagai pembatas planet dikelompokkan menjadi planet inferior dan planet
superior. Planet inferior adalah planet yang orbit atau letaknya berada di antara bumi dan matahari.
Planet superior adalah planet yang orbitnya berada setelah bumi.
b. Asteroid adalah bongkahan bebatuan yang mirip planet dab terletak di antara planet Mars dan Jupiter
yang dinamakan sabuk Asteroid. Berdasarkan sabuk asteroid planet dikelompokkan menjadi planet luar
dan planet dalam. Planet dalam adalah planet yang orbitnya berada di sebelah dalam sabuk asteroid
dan matahari, sedangkan planet luar adalah planet yang orbitnya di luar sabuk asteroid.
c. Berdasarkan ukuran dan penyusunnya, planet dikelompokkan menjadi planet terrestrial dan planet
jovian. Planet terrestrial adalah planet yang ukuran dan komposisinya mirip dengan bumi, seperti
merkurius, venus, dan mars. Planet jovian adalah planet yang berukuran besar dan tersusun dari es
dan gas hydrogen seperti Jupiter, saturnus, Uranus dan neptunus.

3. Komet
Komet berasal dari Bahasa Yunani, yaitu artinya berambut
Panjang. Komet adalah benda langit yang mengelilingi Matahari
dengan orbit yang sangat lonjong. Komet ini terdiri atas debu,
partikel batu yang bercampur dengan es, metana, dan amonia.
Bagian-bagian komet, yaitu sebagai berikut.
• Inti komet, yaitu bagian komet yang berukuran lebih kecil,
padat, tersusun dari debu dan gas.
• Koma, yaitu daerah kabut di sekitar inti.
• Ekor komet, yaitu bagian komet yang berukuran lebih panjang.
Arah ekor komet selalu menjauhi Matahari dikarenakan dorongan yang berasal dari angin dan radiasi
Matahari.

4. Meteoroid
Meteoroid adalah bebatuan yang bergerak
bebas di luar angkasa. Ketika meteoroid yang masuk ke
bumi dan habis terbakar oleh atmosfer Bumi disebut
dengan meteor. Dan apabila meteoroid yang masuk ke
bumi tidak habis terbakar oleh atmosfer bumi sehingga
jatuh ke Bumi disebut meteorit.
C. ROTASI DAN REVOLUSI BUMI
Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya. Satu kali rotasi, Bumi memerlukan waktu 23 jam
56 menit 4 detik (1 hari). Selisih waktu 3 menit 56 detik dikumpulkan menjadi 1 hari pada tanggal 29 Februari,
yang disebut tahun kabisat setiap 4 tahun sekali. Bumi berotasi dari arah barat ke timur berlawanan arah jarum
jam dan membentuk kemiringan sebesar 23,4° disebut sudut oblikuitas.

Dampak rotasi bumi


Rotasi bumi menyebabkan terjadinya beberapa peristiwa
diantaranya sebagai berikut.
1. Terjadinya siang dan malam
Bagian bumi yang mendapat cahaya matahari mengalami
siang, sementara bagian bumi yang tidak mendapat cahaya
matahari menjadi malam.

2. Terjadinya gerak semu harian matahari


Bumi berotasi dari arah barat ke timur. Hal ini menyebabkan matahari seolah bergerak dimana matahari
terbit di timur dan tenggelam di barat.

3. Terjadinya perbedaan waktu


Setiap tempat di bumi dengan jarak 15° garis bujur, akan
mengalami perbedaan waktu 1 jam. Hal ini menyebabkan di
bumi terdapat 24 perbedaan zona waktu. Indonesia terletak
di antara 95°-141° BT, dan terbagi ke dalam 3 zona waktu
yaitu WIB, WITA, dan WIT. Kota Greenwich, London, Inggris,
yang terletak di 0° garis bujur, digunakan sebagai patokan
waktu dunia disebut Greenwich Mean Time (GMT). Untuk
menentukan waktu di berbagai tempat di belahan bumi,
dapat dicari dengan perhitungan sebagai berikut :

Contoh :
Waktu di Greenwich menunjukkan pukul 15.00. tentukan waktu di kota A yang terletak pada 60° BT!

4. Terjadinya pembelokan arah angin


Rotasi bumi dari barat ke timur, menyebabkan angin yang bergerak dari bagian kutub utara ke selatan
(September-Maret) akan terbelokkan ke arah timur. Sementara angin yang bergerak dari kutub selatan ke
utara (Maret – September), akan berbelok ke arah barat. Hal ini berpotensi menyebabkan badai angin
siklon atau badai.

5. Terjadinya pembelokan arus laut


Angin mengakibatkan terjadinya arus laut. Pada belahan bumi selatan, arah arus laut berbelok searah
perputaran jarum jam. Pada belahan bumi bagian utara, arah arus laut berbelok berlawanan dengan arah
putaran jarum jam. Gerak pembelokan arah angin dan pembelokan arus laut disebut efek Coriolis.

6. Bentuk bumi menjadi bulat pepat di kedua kutubnya dan menggembung di khatulistiwa, karena
percepatan gravitasi di kutub lebih besar disbanding di daerah khatulistiwa.

Revolusi Bumi adalah perputaran (peredaran) Bumi mengelilingi Matahari. Kala revolusi Bumi adalah
waktu yang diperlukan oleh Bumi untuk sekali berputar mengelilingi Matahari, yaitu 365,25 hari atau 1 tahun.
Bumi berevolusi dengan arah yang berlawanan dengan arah perputaran jarum jam.

Dampak Revolusi Bumi


Revolusi bumi mengakibatkan terjadinya beberapa peristiwa yaitu sebagai berikut.
1. Terjadinya pergantian musim
Bumi terbagi atas bumi belahan utara dan
selatan, serta garis khatulistiwa sebagai
pembaginya. Sudut oblikuitas bumi
menyebabkan bagian bumi mendapatkan
jumlah matahari yang berbeda. Saat bagian
selatan condong ke matahari, bumi bagian
utara akan jauh dari matahari, sehingga
selatan bumi mengalami musim panas dan utara bumi sebaliknya. Sementara pada bagian khatulistiwa
(daerah tropis) cenderung mendapatkan jumlah matahari yang sama dalam 1 tahun, sehingga pada bagian
khatulistiwa hanya terdapat 2 musim, yaitu musim hujan (september – maret) dan kemarau (maret-
september).

2. Terjadinya gerak semu tahunan Matahari


Revolusi bumi mengakibatkan seolah matahari tampak terbit dari tempat yang berbeda atau bergeser
beberapa derajat setiap periode tertentu. Padalah matahari sebenarnya tidak mengalami perubahan
posisi.

3. Perubahan rasi bintang


Perubahan rasi bintang terjadi karena revolusi bumi menyebabkan pengamat setiap harinya berada pada
posisi yang berbeda. Sehingga pengamat akan melihat rasi bintang yang berbeda setiap tahunnya.

4. Penanggalan Kalender Masehi


Kalender masehi disebut juga kalender matahari atau kalender syamsiah karena mengikuti kala revolusi
bumi terhadap matahari selama 1 tahun (365 hari atau 366 hari) . Penetapan kalender masehi dilakukan
oleh Julius Caesar dari kerajaan romawi.
5. Terjadinya perbedaan lama siang dan malam

D. SATELIT BUMI
Satelit merupakan benda angkasa pengiring benda langit. Planet Merkurius dan Venus merupakan planet
anggota tata surya yang tidak memiliki satelit. Bumi memiliki sebuah satelit alami yaitu Bulan. Permukaan
bulan berupa dataran kering dan tandus, banyak kawah, dan juga terdapat pegunungan dan dataran tinggi.
Bulan tidak memiliki atmosfer. Bulan melakukan tiga Gerakan sekaligus, yaitu rotasi, revolusi, dan bergerak
bersama-sama dengan Bumi untuk menelilingi Matahari. Kala rotasi Bulan sama dengan kala revolusinya
terhadap Bumi, yaitu 29 ½ hari.
Dampak dari pergerakan bulan diantaranya adalah sebagai
berikut.

1. Pasang surut air laut


Pasang adalah peristiwa naiknya permukaan air laut.Surut
adalah peristiwa turunnya permukaan air laut. Pasang
surut terjadi akibat pengaruh gravitasi bulan. Ada dua jenis
pasang surut air laut yaitu
• pasang purnama yaitu pasang (naiknya) air laut
maksimum yang terjadi ketika bulan purnama
• pasang perbani yaitu air laut surut (turun)
serendah-rendahnya saat bulan dan matahari
saling tegak lurus.

2. Penanggalan Kalender Hijriah


Kalender hijriah atau kalender komariah didasarkan pada perputaran bulan mengelilingi bumi. Dalam kalender
hijriah terdapat 12 bulan dengan total 354 hari. Pada kalender hijriah juga terdapat tahun kabisat dengan
jumlah 355 hari yang ditambahkan pada bulan Zulhijjah, sehingga jumlahnya 30 hari.
3. Fase bulan
Fase bulan merupakan perubahan bentuk bulan yang terlihat di Bumi dalam kala waktu 1 bulan (29 hari). Hal
ini dikarenakan posisi relatif bulan di antara bumi dan matahari.

E. GERHANA
1. Gerhana Matahari
Gerhana Matahari terjadi ketika bayangan Bulan bergerak menutupi permukaan Bumi. Dimana posisi
bulan berada di antara Matahari dan Bumi, dan ketiganya terletak dalam satu garis. Gerhana Matahari terjadi
pada waktu Bulan baru. Terdapat tiga jenis gerhana matahari, yaitu gerhana matahari total, Sebagian, dan
cincin.

a. Gerhana matahari total, terjadi pada daerah yang berada di bayangan inti (umbra), sehingga cahaya
Matahari tidak tampak sama sekali dan terjadi hanya sekitar 6 menit. Sementara wilayah bumi yang
terkena bayangan kabur (penumbra) mengalami gerhana matahari Sebagian.
b. Gerhana matahari cincin terjadi pada daerah yang terkena lanjutan umbra.

2. Gerhana Bulan
Gerhana Bulan terjadi ketika Bulan memasuki bayangan Bumi, dan bumi berada di antara bulan dan
matahari. Gerhana Bulan hanya dapat terjadi pada saat Bulan purnama. Karena kemiringan bidang orbit bulan
terhadap bidang ekliptika sebesar 5°, maka tidak setiap oposisi bulan dengan Matahari akan mengakibatkan
terjadinya gerhana bulan

Anda mungkin juga menyukai