Anda di halaman 1dari 9

Mengerti Fisika

Oleh Dra. Lea Prasetio,M.Sc., Drs. Sandi Setiawan,Drs. Tan Kian Hien

http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-bandul-matematis-dan-bandul-fisis/

Pengertian Teori Bandul Fisis


Bandul fisis digunakan untuk menggambarkan gerakan berayun dari bandul yang disebabkan
oleh gravitasi. Untuk membuat bandul (pendulum), beratnya (m.g), tergantung dari titik tetap,
disebut pivot. Dengan menarik pendulum kembali dan melepaskan, itu akan berayun bolak-
balik karena tarikan gravitasi dan tegangan di sepanjang tali atau kawat yang
menggantungkan berat tadi. Gerakan ini terus berlanjut sebagai akibat inersia.

Menurut hukum dasar inersia, ketika benda dalam keadaan istirahat atau bergerak, ia akan
terus dalam keadaan itu kecuali ditindaklanjuti oleh kekuatan eksternal. Dalam kasus bandul
fisis, bandul akan terus berayun kecuali kekuatan eksternal bertindak untuk
menghentikannya. Karena tidak ada kekuatan eksternal bertindak di atasnya, itu dapat terus
berayun tanpa batas melalui busur yang sama.

Aksi pendulum adalah contoh yang baik dari kekekalan energi mekanik. Ini hukum fisika
menyatakan bahwa energi di dalam sistem selalu tetap konstan. Dengan kata lain, jumlah
energi selalu sama dan energi tidak dapat diciptakan atau dihancurkan. Ada berbagai jenis
energi yang menyatakan bahwa sebuah objek dapat dalam bentuk, seperti energi kinetik,
potensial, kimia, nuklir dan termal. Energi Potensial dan kinetik, atau gerak, merupakan
energi keadaan adalah mereka yang diukur dan diamati dalam bandul fisika.

Ketika pendulum berayun, energi keadaan yang berubah berdasarkan tempat di busur benda,
tapi semuanya tetap sama dalam jumlah total potensial dan kinetik energi benda – dengan
kata lain, energi kekal. Pada titik tertinggi bandul, ia tidak memiliki kecepatan dan semua
energi dalam sistem adalah energi potensial. Ketika jatuh melalui busur, benda memperoleh
energi kinetik dan kecepatan sambil kehilangan energi potensial. Setelah melewati bagian
bawah busur, ia mulai lambat dan kehilangan energi kinetik sambil mendapatkan energi
potensial dan ketinggian. Meskipun energi kinetik dan potensial bervariasi, pengukuran fisika
bandul menunjukkan bahwa total tetap sama di semua titik di busur pendulum.

Dalam bandul fisis, hambatan udara dan gesekan diasumsikan tidak ada pada benda. Karena
energi dari sistem bandul adalah kekal, dikatakan memiliki gerak terus-menerus, yang dapat
dilanjutkan tanpa batas selama tidak ada energi yang hilang ke objek atau lingkungan lainnya.
Fakta bahwa pendulum terus berayun dengan cara yang sama dari waktu ke waktu adalah
mengapa hal itu digunakan dalam jam untuk menjaga waktu, dan pada awalnya digunakan
untuk melakukan pengukuran gaya gravitasi

. PENGERTIAN HUKUM GRAVITASI


Hukum ini diperkenalkan oleh seorang ahli fisika dan matematikawan asal Inggris bernama
Isaac Newton (1642-1727). Pada sejarahnya, Newton menemukan hukum ini ketika dia
memperhatikan peristiwa apel jatuh. Ketika itu dia berpikir ada suatu gaya belum diketahui
yang menyebabkan benda yang awalnya diam menjadi bergerak. Newton juga menyadari
bahwa gaya itu juga yang menyebabkan bulan selalu berada didekat bumi dan tetap dalam
lintasan orbit yang mengelilingi bumi. Newton menyebut gaya tersebut sebagai gaya
‘gravitasi’ dan menetapkan bahwa gaya ini pasti ada diantara semua benda.

Pada sejarahnya, sebenarnya hukum gravitasi sudah pernah dipikirkan oleh orang-orang pada
zaman Yunani kuno dulu. Persoalan yang menjadi dasar pemikiran mereka tentang fenomena
gravitasi yaitu, pertama, mengapa benda-benda selalu jatuh ke permukaan tanah dan yang
kedua tentang pergerakan planet-planet. Ini juga merupakan pemikiran dasar Newton tentang
gravitasi. Namun, yang membedakan antar keduanya adalah orang-orang Yunani pada waktu
itu menganggap antara peristiwa benda yang jatuh dengan pergerakan planet merupakan dua
hal yang berbeda. Sedangkan Newton memandang kedua peristiwa tersebut disebabkan oleh
satu hal saja dan diikat oleh hukum yang sama yakni gaya gravitasi.

Gaya gravitasi adalah gaya tarik menarik antar dua benda yang memiliki massa. Gravitasi
matahari menyebabkan benda-benda disekitar matahari beredar mengelilinginya. Begitu juga
dengan gravitasi bumi yang menarik benda disekitarnya baik itu didalam atau diluar angkasa
(bulan, meteor, satelit dan sebagainya) asalkan benda tersebut memiliki massa.

Hukum gravitasi universal menyatakan bahwa setiap massa benda menarik massa benda
lainnya dengan gaya yang menghubungkan kedua benda. Besar gaya ini yaitu berbanding
lurus dengan perkalian kedua massa dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara
kedua massa benda tersebut.

Jika dua buah benda bermassa m1 dan m2 dipisahkan oleh jarak R, maka besar gaya gravitasi
antar kedua benda adalah :

Keterangan :
F = gaya tarik gravitasi (N)
G = konstanta gravitasi umum (6,673 x 10–11 Nm2/kg2)
m1, m2 = massa masing-masing benda (kg)
R2 = jarak antara kedua benda (m)
DUA BENDA YANG MENGALAMI GRAVITASI

Pada gambar diatas, F12 merupakan gaya gravitasi yang dikerjakan m1 pada m2 sedangkan
F21 merupakan gaya yang dikerjakan m2 pada m1. F12 bekerja pada m2 menuju m1, begitu
juga sebaliknya F21 bekerja pada m1 dan menarik m1 menuju m2. F12 dan F21 mempunyai
besar yang sama dengan arah yang saling berlawanan sehingga disebut dengan pasangan aksi
reaksi. Pada gambar juga terdapat unsur r, dimana r merupakan jarak antara pusat m1 dan
pusat m2.

Pada gambar sudah terdeskripsikan bagaimana hubungan antara gaya, massa dan jarak.
Namun, ada yang kurang bila dilihat berdasarkan rumusnya yaitu nilai konstanta gravitasi
umum. Nilai konstanta gravitasi umum (G) ditentukan dari hasil percobaan yang dilakukan
oleh Henry Cavendish pada tahun 1798 dengan menggunakan peralatan neraca Cavendish.

NERACA CAVENDISH

Seperti yang terlihat pada gambar diatas neraca Cavendish mempunyai dua bola kecil yang
bermassa masing-masing m1 yang diletakkan di ujung batang kecil yang digantungkan
dengan seutas tali. Selain bola kecil ada dua bola besar dengan massa m2. Pada bagian atas
serat penggantung diletakkan sebuah cermin kecil untuk memantulkan berkas cahaya yang
akan diamati puntiran seratnya. Dengan keberadaan gaya gravitasi antara kedua bola maka
serat akan terpuntir. Puntiran ini menggeser berkas cahaya pada skala pengukur. Setelah gaya
antara dua massa dan massa masing-masing bola terukur, maka akan didapatkan konstanta
gravitasi umum seperti yang ditemukan Cavendish yaitu sebesar 6,673 x 10–11 Nm2/kg2.

B. APLIKASI HUKUM GRAVITASI


Menghitung Massa Bumi
Massa bumi dapat dihitung dengan menggunakan nilai konstanta gravitasi umum (G).
Berdasarkan rumus dari percepatan gravitasi bumi, setelah diketahuinya besar jari-jari bumi
yaitu R = 6,37 × 106 m (bumi dianggap bulat sempurna) maka kita dapat menghitung massa
bumi, dengan cara sebagai berikut :

1. Menghitung Massa Matahari


Diketahui rata-rata jari-jari lintasan orbit bumi yaitu sebesar rB=1,5 x 1011m dan periode
revolusi bumi selama 1 tahun = 3 x 107 s. Berdasarkan itu, kita dapat mencari massa
matahari dengan cara sebagai berikut :

2. Menghitung Kecepatan Satelit


Satelit merupakan benda luar angkasa yang mengitari benda lainnya yang memiliki massa
yang lebih besar dari massa satelit tersebut, seperti bulan yang merupakan satelitnya bumi.
Menghitung kecepatan satelit dapat digunakan dalam dua cara yaitu dengan hukum gravitasi
dan gaya sentrifugal. Berdasar hukum kedua Newton kita dapat menghitung kecepatan satelit
yaitu dengan memanfaatkan nilai massa Bumi (M) dan jari-jari bumi (R). Rumus dan caranya
yaitu sebagai berikut :
3. Menghitung Jarak Satelit yang Mengorbit Bumi
Dengan rumus gaya sentripetal dan rumus gaya gravitasi kita dapat mencari nilai dari jarak
satelit yang mengorbit bumi, yaitu sebagai berikut :

Fisika Universitas
Erlangga

Young, Houg d ed 10 jilid 1

Anda mungkin juga menyukai