Anda di halaman 1dari 28

PROPERTIES OF MATERIAL

PHYSICAL CHEMICAL
PROPERTIES PROPERTIES

MATERIALS
(LOGAM, KERAMIK, POLIMER,
KOMPOSIT)

MECHANICAL TECHNOLOGYCAL
PROPERTIES
PROPERTIES
Latar Belakang
• Suatu logam mempunyai sifat-sifat tertentu
• Sifat fisik, mekanik, thermal, dan korosif.
• Perlu benar-benar mengetahui nilai mutlak dan akurat dari sifat
mekanik logam tersebut
• Pengujian terhadap sampel dari material.
• Uji tarik
Sifat-sifat material
Sifat mekanik : kemampuan material untuk menahan beban mekanik
statik dan/atau dinamik.
Statik : Kekerasan, ulet dan getas
Dinamik : fatigue
APA ITU UJI TARIK?

Uji tarik adalah salah satu uji stress – strain mekanik yang bertujuan
untuk mengetahui kekuatan bahan terhadap gaya tarik.
Suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu
bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu[1].
Mesin Uji Tarik
Memiliki cengkeraman (grip) yang kuat
dan kekakuan yang tinggi (highly
stiff).[3]

[Sumber : Purnomo. 2017. Material


Teknik Edisi 1. CV. Seribu Bintang,
Malang, Jawa Timur.
Untuk apa dilakukan
pengujian material,
terutama Uji Tarik?
Prinsip Kerja Uji Tarik
• Bagian atas disebut sebagai
Crosshead
• Sepasang ulir cylinder akan
membawa atau menggerakan
bagian crosshead.
• di bagian bawah di buat static.
• sensor loadcell
• strain gages atau extensometer.

[Sumber : Callister, William. 2009.


Material Science and Engineering an
Introduntion, 8th Edition.]
• Standar pengujian tarik yang digunakan adalah American Society for
Testing Materials (ASTM) E 8M-04

• Standar dari ASTM A 370-03 digunakan untuk material baja.


• ASTM standards for common tensile tests may be found in
sections E8 (metals), D638 (plastics), D2343 (fibers), D897
(adhesives), D987 (paper), and D412 (rubber).
Prosedur Pengujian Tarik

Uji tarik dilakukan dengan cara


spesimen ditarik hingga putus. Dengan
menarik spesimen maka dapat
diketahui bagaimana material tersebut
bereaksi terhadap tenaga tarikan dan
mengetahui sejauh mana material
tersebut bertambah panjang.
Hukum Hooke (Hooke's Law)

Untuk hampir semua logam, pada


tahap sangat awal dari uji tarik,
hubungan antara beban atau gaya
yang diberikan berbanding lurus
dengan perubahan panjang bahan
tersebut. Ini disebut daerah linier
atau linear zone.

[Sumber : Purnomo. 2017. Material


Teknik Edisi 1. CV. Seribu Bintang,
Malang, Jawa Timur.]
Karakteristik Perpatahan

[Sumber : Callister, William. 2009. Material


Science and Engineering an Introduntion,
Edition 8th.]
Perpatahan Ulet (ductile) Perpatahan Getas (brittle)
Data Uji Tarik
• Data spesimen
- Diameter (d), Hitung luas penampang Ao
- Panjang awal (lo)

• Data yang didapat dari mesin


- Besar gaya yang diberikan (F) oleh loadcell
- Besar perubahan panjang yang terjadi (∆l) oleh
ekstensometer

14
• Setelah sampel uji tarik putus, pertambahan panjang
pada sampel uji diukur.
Fenomena Uji Tarik
1. Deformasi Elastis, adalah perubahan bentuk suatu material secara tidak permanen,
2. Deformasi Plastis, adalah perubahan bentuk suatu material secara permanen.
3. Strain Hardening
Fenomena Uji Tarik
(lanjutan)
3. Necking

4. Fracture

[Sumber : Callister, William. 2009.


Material Science and Engineering an
Introduntion, Edition 8th.]
Fenomena uji tarik pada material ulet
• Patahan membentuk cup • Mengalami Necking
dan cone

• Mengalami pemuluran cukup besar


Sifat Mekanik pada Uji Tarik

Dari pengujian uji tarik dapat


diperoleh sifat mekanik sebagai
berikut :
• Modulus Elastisitas
• Ultimate Tensile Strength
• Kekuatan (strength)  Kekuatan
Tarik (u) dan kekuatan
luluh (y)
• Ductility
• Resilience
• Toughness
Bentuk spesimen uji tarik :
- Silinder
- Pelat
- Pipa
- Poligonal
Perbandingan hasil uji tarik pada berbagai material

Very Britle
Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Tarik

Kadar karbon Heat Treatment


• Kandungan tersebut mengontrol • Proses heat treatment dilakukan
jumlah cementite baik sebagai untuk mendapatkan sifat
sperodit maupun pearlite. mekanik yang kita inginkan
Homogenitas Kecepatan pendinginan
• Homogenitas suatu bahan atau • Laju pendinginan yang cepat
material akan berpengaruh menyebabkan kekerasan akan
terhadap gaya ikatan antar naik dan kekuatan tarik juga
atomnya. akan meningkat.
Unsur paduan Ukuran butir
• akan berpengaruh dapat • Ukuran butir yang halus memiliki
meningkatkan kekuatan tarik sifat yang keras sehingga
karena unsur paduan tersebut kekuatan tarik besar.
memiliki sifat keras.
Material Fracture: Background
Stress-Strain Curve

This stress-strain
curve is produced
from the tensile test.

P is the load in lbs. on the specimen and A0 is the original cross-


sectional area near the center of the specimen.
On the other hand, the true stress is the load divided by the true
area, which continues to be smaller by the tensile load.
The true stress continues to increase to the point of fracture,
while the engineering stress decreases to the point of fracture
due to the increasing load and the constant cross-sectional area.

26
This stress-strain curve is produced from
the tensile test.
Besar tegangan yang terjadi pada saat spesimen
putus. Engineering fracture strength memiliki nilai
yang lebih rendah dibandingkan dengan ultimate
tensile strength, karena gaya yang terjadi dibagi
luas penampang mula-mula. Tetapi pada kondisi
sesungguhnya nilai fracture strength lebih besar
karena gaya dibagi luas penampang aktual yang
lebih kecil dibandingkan luas penampang mula-
mula.

Anda mungkin juga menyukai