PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bumi merupakan sebuah planet yang terbentuk ratusan juta tahun yang lalu. Terdapat
berbagai proses dan berbagai teori tentang terbentuknya bumi. Setelah beberapa waktu, tanda
kehidupan mulai muncul dibumi seperti mikroba. Kemudian hewan berukuran raksasa juga
muncul. Namun mereka punah karena terjadi hujan meteor. Setelah melewati beberapa fase,
kemudian baru manusia dapat hidup.
Adapun masalah yang akan penulis kemukakan dalam karya tulis ini adalah:
1
1.5 Hipotesis
Menurut penulis, dari beberapa pendapat ahli dan bukti-bukti mengenai entuk bumi,
penulis lebih memilih teori bumi bulat. Karena dilandasi dengan berbagai alasan logis yang
mudah diterima oleh akal. Sedangkang teori bumi datar banyak menunjukkan bukti yang
tidak logis dan tidak mudah diterima oleh akal. Namun penulis masih perlu melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai kebenaran teori.
Pada karya tulis ini, penulis akan menjelaskan hasil karya tulis yang dimulai dengan
bab pendahuluan. Bab ini meliputi latar balakang masalah, rumusan masalah, tujuan masalah,
hipotesis, dan sistematika penulisan.
Dan pada bab ketiga merupakan bab penutup dalam karya tulis ini. Pada bagian ini
penulis menyimpulkan matei yang telah dijabarkan sebelumnya dan juga penulis
menyarankan beberapa solusi tentang masalah yang dijabarkan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Teori Bumi Bulat dan Datar
Definisi teori bumi bulat dan datar dapat dipahami dari penelitian dari beberapa ahli, yang
mana ahli tersebut akan dijelaskan dibawah.
1) Thales of Miletus (625-547 SM) dikenal sebagai bapak filsafat Yunani, Ilmuwan yang
berasal dari Yunani pertama, dan seorang ahli matematika. Thales menggambarkan
bumi sebagai piringan datar yang mengapung di lautan tak terbatas (infinite ocean),
setelah ia mengamati kayu atau zat lainnya dapat mengapung di atas air dimana ia
berpikir bahwa air merupakan material yang sangat penting untuk perkembangan
alam semesta.
3) Pythagoras of Samos (569-475 SM), salah satu ahli matematika Yunani yang terkenal
dengan dalil pythagoras. Selama hidupnya ia mengembara hingga ke Asia dan Mesir.
Pendapatnya tentang bumi, ia menyatakan bumi berbentuk bulat dan berjalan
diangkasa. Pendapat Pythagoras juga didukung oleh Aristoteles.
3
4) Isaac Newton (Akhir Abad ke-17), ia mengatakan bahwa bumi tidak mungkin
berbentuk bulat. Menurut teori Newton, benda kenyal yang berputar pada sumbunya
akan mengalami pemampatan karena gaya sentrifugal. Namun, bumi mengalami
pemampatan dengan keseimbangan tertentu sehingga ia tidak akan terus memampat
sehingga lama kelamaan akan hilang. Newton berpendapat bahwa Bumi
berbentuk oblate atau ellipsoid(bagian kutub cenderung datar), sedangkan Cassini
bersikukuh bahwa Bumi berbentuk prolate (seperti telur). Ketika bumi berbentuk
oblate/ellipsoid, maka kutub-kutubnya akan cenderung datar dan lebih cembung di
khatulistiwa. Dengan demikian lebih “mendatar”-nya kutub-kutub bumi, maka
seharusnya derajat meridian di kutub-kutub bumi lebih besar dari pada di
khatulistiwa. Untuk membuktikan hal tersebut, tahun 1735 Academie des Science
Paris mengirim ekspedisi ke Lapland dan Peru. Hasilnya adalah benar, bahwa derajat
meridian di Lapland yang terletak di daerah kutub satu meter lebih panjang daripada
di Peru, yang ada di khatulistiwa.
1) Bulan
Sudah menjadi pengetahuan bersama bahwa bulan itu berbentuk bulat. Bulan akan
tampak berubah-ubah dari bulan sabit, bulan purnama hingga kembali menjadi sabit lagi
apabila dilihat dari bumi. Bahkan prediksi pemberian tanggal berdasarkan bulan juga sangat
akurat. Hal ini berarti bulan berputar pada orbit yang jelas.
Hal ini cukup menjadi misteri bagi orang-orang Yunani kuno, mereka juga melakukan
pengamatan mendalam terhadap bulan untuk mengetahui bentuk dari planet kita. Aristoteles
melihat bahwa selama gerhana bulan (ketika posisi bumi berada diantara Matahari dan Bulan,
akan menciptakan bayangan dalam prosesnya), bayangan di permukaan Bulan adalah bulat.
bayangan ini adalah Bumi, dan itu adalah bukti besar pada bahwa bumi memliki bentuk
spheric bola. Dan bentuk bayangannya adalah melengkung karena bumi adalah bulat.
Karena bumi bentuk bayangan yang konsisten oval yang dihasilkan di setiap gerhana
bulan membuktikan bahwa bumi ini tidak hanya bulat tapi berbentuk seperti bola yang agak
lonjong.
4
2) Munculnya Kapal dari Horizon
Jika Anda sudah pernah pergi ke pelabuhan, atau hanya berjalan menyusuri pantai
dan memandangi cakrawala, teman-teman mungkin melihat fenomena yang sangat menarik:
saat kapal mendekat, kapal tersebut tidak hanya “muncul” dari cakrawala melainkan muncul
seakan-akan dari bawah laut.
Tetapi aslinya kapal tersebut sama sekali tidak tenggelam dan tiba-tiba
muncul. Alasan kapal-kapal tersebut tampak seolah-olah mereka “muncul dari bawah laut”
adalah karena dunia tidak datar alias bulat (spheric) atau bola yang tidak sempurna.
3) Variasi Konstelasi Bintang
Pengamatan ini awalnya dibuat oleh Aristoteles (384-322 SM), yang menyatakan
Bumi bulat dilihat dari rasi bintang yang berbeda saat dia bergerak menjauh dari khatulistiwa.
Sudut pandang kita melihat bintang pada kondisi bumi bulat (Moriel Schottlender). Setelah
kembali dari perjalanan ke Mesir, Aristoteles mencatat bahwa ada rasi bintang yang terlihat
di Mesir dan Siprus tetapi tidak terlihat di daerah utara. Fenomena ini hanya bisa dijelaskan
apabila manusia melihat bintang dari permukaan yang bulat. Aristoteles mengklaim bahwa
lingkup lekukan bumi berbentuk melengkung tetapi karena ukuran bumi yang besar
perbedaan pandangan rasi bintang tidak bisa langsung terlihat. Semakin jauh Anda pergi dari
khatulistiwa, semakin bervariasi konstelasi bintang yang kita lihat dan digantikan oleh
bintang-bintang yang berbeda.
5
dan menatap melalui objek yang kita suka, sejauh mata kita memandang (dengan bantuan
lensa teropong) kita bisa melihatnya.
Semakin tinggi tempat kita maka semakin jauh kita akan dapat melihat. Biasanya, hal
ini cenderung dihubungkan dengan hambatan di Bumi, seperti contohnya kita memiliki
rumah atau pohon yang menghalangi penglihatan kita dari tanah. Apabila kita mendaki ke
atas maka kita akan memiliki pandangan yang lebih jelas, tetapi hal itu bukanlah alasan yang
benar. Bahkan jika teman-teman memiliki tempat tinggi yang benar-benar jelas tanpa
rintangan, kita tetap akan melihat lebih jauh dari ketinggian yang lebih tinggi.
9) Pusat gravitasi
Ada fakta menarik tentang massa. Gaya tarik (gravitasi) antara dua benda tergantung
pada massa dan jarak antara mereka. Gravitasi akan menarik segala sesuatu menuju pusat
massa benda. Untuk menemukan pusat massa, kita harus memeriksa objek tersebut.
Pertimbangkan sebuah bola. Karena bola memiliki bentuk yang konsisten, tidak
peduli di mana di atas permukaannya kita berdiri, kita akan memiliki massa yang sama.Orang
yang berdiri di Korea dan orang yang berdiri di Indonesia maka massa kita tetaplah sama.
Hal ini dikarenakan pusat gravitasi ada ditengah bulatan bumi.
Karena pusat gravitasi bumi ada di tengah bola maka dimanapun posisi kita
dipermukaan bumi tersebut maka kita akan memiliki interaksi yang sama alias masa kita
akan selalu sama.
10) Gambar dari Luar Angkasa
Dalam 60 tahun terakhir lomba eksplorasi ruang angkasa telah dimulai. Berbagai
negara telah meluncurkan satelit, probe, dan orang-orang ke ruang angkasa. Beberapa
astronot sudah kembali, beberapa dari mereka masih melayang-layang diluar angkasa untuk
mengemban tugas. Para astronot itu mengirimkan gambar-gambar menakjubkan ke
kepada kita di Bumi. Dan di semua foto tersebut, bumi ternyata berbentuk bola. Lengkungan
bumi juga terlihat dalam banyak, banyak, banyak sekali foto astronot dari Stasiun Antariksa
Internasional. Anda dapat melihat contohnya dari Instagram ISS Komandan Scott Kelly di
sini.
Bukti-bukti yang mendukung bahwa bumi bertentuk datar, yaitu:
Bila memang bumi itu bulat, seharusnya akan kelihatan melengkung saat dilihat dari
atas. Faktanya, orang-orang yang berkeyakinan bumi itu datar sudah terbang setinggi
7
mungkin untuk melihat bumi itu melengkung atau tidak. Kaum Flatter ingin membuktikan
semua klaim foto NASA bahwa bumi itu terlihat melengkung saat dilihat dari atas pada
ketinggian tertentu. Horizon bumi saat dilihat dari ketinggian tertentu. Bahkan klaim Flatter,
mereka sudah terbang setinggi NASA dan bumi masih saja datar.
Ceritanya pada Oktober 2015 lalu, pada penerbangan Chine Airlines rute Bali – Los
Angeles, Amerika Serikat. Ada seorang wanita melahirkan pada ketinggian 30.000
kaki atau 9,2 Km. Pesawat terpaksa mendarat darurat di Alaska. Sangat mengherankan.
Tetapi dilihat dengan peta bumi datar, hal tersebut sangat masuk akal.
Dalam keyakinan Flatter, Bumi memiliki kubah langit yang tidak bisa ditembus oleh
benda apapun. Dokumen NATO dan Amerika Serikat menunjukkan bahwa mereka pernah
bereksperimen mencoba menghancurkan kubah langit ini dengan bom atom.
8
6) Permukaan Laut Ternyata Datar.
Selama ini kita dikenalkan bahwa bumi berbentuk bulat bola dan permukaan lautnya
melengkung. Dimana makin jauh kita pergi dari tepi pantai maka kita akan makin tak terlihat
karena termakan lengkungan bumi.
Pernah dilakukan percobaan dengan menggunakan sinar laser. Diketahui bahwa sinar
laser dapat menempuh jarak sampai 20 Km. Percobaan dilakukan pada jarak 4 miles atau 6,4
Km. Berdasarkan data lengkungan bumi, seharusnya pada jarak 6,4 Km, buminya lengkung
3,2 meter. Maka, dipancarkanlah sinar laser sejauh 6,4 Km. Seharusnya, sinar laser tersebut
melenceng sejauh 3,2 meter karena lengkungan bumi, namun ternyata tidak.
7) Jika menggunakan teori jarak antar planet NASA, maka gerhana gak bisa diprediksi
Menurut Flatter, Matahari dan bulan ukuranya lebih kecil dari bumi. Jaraknya pun sangat
dekat dengan Bumi, tidak sampai ratusan juga kilometer sebagaimana klaim NASA. Flatter
mendasarkan teorinya ini pada perhitungan “Siklus Saros” yaitu teori astronomi yang dibuat
bangsa Babilonia. Siklus Saros dibuat berdasarkan perhitungan Matahari dan Bulan
mengelilingi Bumi, dalam siklus ini Gerhana pasti terjadi setiap 18 tahun 11 hari dan 8 jam.
Ukuran Matahari dan Bulan sama, diameter 51 Km dan jaraknya hanya 400 Km dari
permukaan bumi. Bulan dan Matahari saling berkejaran di atas bumi.
Menurut Flatter, Ilmuwan NASA tidak bodoh sehingga tidak bisa menghitung Gerhana
dan Matahari jika menggunakan asumsi bumi bulat dan jarak yang mereka miliki. Tapi
mereka tahu bahwa asumsi teorinya sudah salah makanya menggunakan Siklus Saros agar
mudah. Asumsi dasar NASA tentang perhitungan jarak Matahari, Bulan dan Bumi. NASA
menggunakan teori Aristarchus of Samos untuk menghitung jarak Matahari dan Bulan dari
Bumi. Aristarchus yang hidup 310 SM – 210 SM, menghitung jarak bulan sewaktu terjadi
gerhana bulan dengan rumus Trigonometri dengan asumsi bahwa gerhana terjadi akibat bulan
masuk dalam bayang bayang Bumi.
9
2.3 Bukti Teori Yang Benar
Berdasarkan bukti-bukti bumi bulat dan bumi datar, dapat disimpulkan bahwa bumi itu
bulat. Karena, bukti-bukti yang menunjukkan bahwa bumi berbentuk bulat mudah diterima
oleh logika. Berbeda dengan teori bumi bulat, teori bumi datar tidaklah bisa diterima oleh
akal sehat dan tidak rasional. Teori yang berusaha di buktikan oleh pendukungnya, seperti
tidak nyata dan hanya dibuat-buat. Dengan berbagai kalimat, mereka mendoktrin pikiran
orang-orang untuk mempercayai teori bumi bulat dengan bukti yang mereka karang.
Bumi berbentuk bulat juga dipaparkan di dalam Al-Qur’an yang memberatkan bukti
bahwa bumi berbentuk bulat. Maka demikian, setelah berbagai penelitian dilakukan, maka
teori yang benar adalah teori bumi bulat.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Saran
Ada banyak pendapat mengenai bentuk bumi. Namun, tidak semuanya pendapat
tersebut benar. Ada kalanya pendapat tersebut dibuat hanya untuk mendoktrin pikiran
masyarakat terhadap bentuk bumi. Karena, orang-orang melihat dengan sudut pandang
yang berbeda. Tidak semuanya yang sama. Oleh karena itu, kita harusnya lebih cermat
dalam berpikir dan mengolah berita sehingga bisa membedakan mana yang benar dan
mana yang salah.
3.2 Kesimpulan
Bentuk bumi itu adalah bulat. Meski terdapat berbagai teori tentang bentuk bumi, bumi
yang sebenarnya berbentuk bulat. Dinyatakan oleh beberapa ahli, dan berbagai bukti yang
sangat logis mendukung bahwa bumi berbentuk bulat. Meski ada bukti bahwa bumi itu datar,
namun bukti yang mereka ajukan sangat tidak rasional. Oleh karena itu bentuk bumi adalah
bulat.
11
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.dream.co.id/amp/new
2. http://www.kejadian.com/2016/tokoh-terkenal.html
3. http://www.penggagas.com/bukti-bumi-bulat.html
4. http://www.siamplop.net/2017/10/contoh-bukti-bumi-datar.html
5. http://www.studiobelajar.com/bukti-bumi-datar.html
12
Biodata
1. Nama : Angel Amelia Putri
Kelas : XI MIPA 6
Tempat tanggal / lahir : Padang Panjang / 23 Agustus 2000
Cita-cita : Arsitek
2. Nama : Aulia Ariefsyah
Kelas : XI MIPA 6
Tempat tanggal / lahir : Jambi / 11 Februari 2001
Cita-cita : Komikus
3. Nama : Irfan Abdel Hadi
Kelas : XI MIPA 6
Tempat tanggal / lahir : Padang Panjang / 5 Juni 2001
Cita-cita : Ahli Pertambangan
4. Nama : Rafi Shafwan Masri
Kelas : XI MIPA 6
Tempat tanggal / lahir : Solok / 30 Januari 2001
Cita-cita : Pengusaha
5. Nama : Vania Aurellia Evandra
Kelas : XI MIPA 6
Tempat tanggal / lahir : Panyalaian / 21 April 2001
Cita-cita : Akuntan
13