Anda di halaman 1dari 18

HOMOESTASIS SEL

Leoni Rannu Mangiri, 2022


Kelompok 2, Pendidikan Biologi A
Fakulitas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri Makassar
e-mail : rannumangiri@gmail.com
Abstrak
Homeostasis is a fluid how our body remains stable by maintaining
a constant state of changing environmental conditions both internal
and external. Homeostasis is a term used to describe the physical
and chemical parameters that every organism must be able to
maintain in order to allow the functioning of the components of
cells, tissues, organs and organ systems. The working principle of
this practicum is to enter the test material, namely living things, into
a solution that has different concentrations of solutes, this is done
to find out how the state of the cell when placed in a solution that is
isotonic, hypotonic, hypertonic, observes events of osmosis in frog
skin, and knowing the events of osmosis in chicken intestines. The
results obtained that the event of osmosis can change the physical
shape of the cell and can only occur on the membranes of living
things whose speed is influenced by the amount of solute
concentration both in the cell and in solution.
Keywords: Homeostasis, Osmosis,Isotonic,Hipotonic,Hipertonic.

1. PENDAHULUAN dapat bertahan hidup apabila


1.1 Latar Belakang sel-sel tubuhnya kekurangan
Tubuh hewan khususnya cairan. Maka untuk
manusia tersusun atas memperoleh cairan tersebut
berbagai macam sel dengan maka dalam sel tubuhnya
berbagai bentuk.sel terdiri terjadi transportasi cairan,
atas protoplasma yaitu isi sel yang masuk atau keluar dari
yang terbungkus oleh suatu sel. Masuk dan keluarnya
membran atau selaput sel. cairan dalam sel itu akan
Dalam sel tersebut memberikan keadaan
terkandung air dalam jumlah setimbang bagi sel, karena sel
yang banyak. Baik hewan di pun tidak dapat berfungsi
darat, dalam air tawar, lebih baik apabila kelebihan
maupun air asin, tidak akan cairan.
Pada tahun 1865 fisik dan kimia dan tiap
Perancis Claude Bernard organisme harus dapat
menunjukkan bahwa agar mempertahankannya untuk
suatu organisme bertahan memungkinkan berfungsinya
hidup diperlukan lingkungan kompnen-komponen sel,
internal yang konstan dan jaringan, organ, dan sistem
stabil. Berdasarkan organ. Perubahan kondisi
pemahaman ini, dan lebih dari lingkungan internal timbul
setengah abad kemudian, karena 2 hal, yaitu adanya
pada tahun 1929, seorang ahli perubahan aktivitas sel tubuh
Fisiologi dari Universitas dan perubahan lingkungan
Havard, Walter B.Cannon, eksternal yang berlangsung
menciptakan secara terus menerus. Untuk
istilah”homoestatis”.Homeost menyelenggarakan seluruh
asis adalah berarti keadaan aktivitas sel dalam tubuhnya,
stabil dari lingkungan internal hewan selalu memerlukan
yang dikelola oleh proses pasokan berbagai bahan dari
regulasi meskipun perubahan lingkungan luar secara
yang mungkin terjadi di konstan, misalnya oksigen,
dalam lingkungan eksternal. nutrient, dan garam. Apabila
Homeostasis berasal dari aktivitas sel berubah dalam
bahasa yunani yaitu, homeo pengambilan zat dari
yang berart sama dan stasis lingkungan internal dan
yang berarti memertahankan pengeluaran berbagai zat dari
keadaan. dalam sel ke lingkungan
Homeostasis adalah internal juga berubah.
suatu cairan bagaimana tubuh Perubahan aktivitas sel
kita tetap stabil dengan cara semacam itu akan mengubah
mempertahankan keadaan keadaan lingkungan internal.
yang konstan terhadap Perubahan lingkungan
perubahan kondisi lingkungan internal yang ditimbulkan
baik internal maupun oleh sebab manapun harus
eksternal. Homeostasis selalu dikendalikan agar
merupakan istilah yang kondisi homeostasis selalu
digunakan untuk terjaga.
menggambarkan parameter
Maka dari situlah Makhluk hidup
yang melatarbelakangi memiliki beberapa ciri-ciri,
praktikum ini untuk salah satunya yaitu
mengetahui bagaimana mengalami metabolisme,
perubahan sel pada makhluk misalnya transportasi.
hidup sebagai bentuk Manusia dan tumbuhan
pembuktian adanya proses memerlukan zat dari luar
homeostasis dalam sel tubh untuk kelangsungan
makhluk hidup dan apa hidupnya. Supaya dalam
pengaruh dan osmosis itu tubuh terjadi keseimbangan,
serta bagaimana proses dan maka Ulfa (2020) 111
pengaruhnya terhadap sel. diperlukan sirkulasi zat yang
1.2 Tujuan terjadi dalam gerakan
Adapun tujuan sitoplasma atau dalam bentuk
praktikum yaitu, mengetahui osmosis dan difusi. (Yahya,
bagaimana keadaan sel bila 2015).
ditempatkan di dalam larutan Transpor molekul-
yang bersifat isotonis, molekul sedrhana melintasi
hipotonis, hipertonis, lapisan lipida dapat
mengamati peristiwa osmosis berlangsung melalui protein
pada kulit katak dan transmembran. Dalam hal ini,
mengetahui peristiwa osmosis setiap protein transmembran
pada usus ayam. bertanggung jawab untuk
1.3 Manfaat mentransfer moelkul-molekul
Setelh melakukan praktikum, yang spesifik. Sifat selektif
praktikan diharapkan mampu permiabel dari membrane
mengetahui bagaimana biologis terhadap ion-ion
keadaan sel bila ditempatkan sederhana menciptakan
di dalam larutan yang bersifat perbedaaan yang besar dalam
isotonis, hipotonis, hipertonis, hal komposisi ion pada bagian
mampu mengamati peristiwa dalam sel dibandingkan
osmosis pada kulit katak dan dengan cairan di bagian luar
mengetahui peristiwa osmosis sel. Dengan demikian,
pada usus ayam. membrane sel menyimpan
energy potensial dalam
2. KAJIAN LITERATUR
bentuk gradient ion.(Biologi dalam sel melalui suatu
Sel.2015) membrane yang disebut
Osmosis adalah membrane plasma, membrane
bergeraknya molekul air ini memiliki sifat memilih
melalui membran atau melakukan seleksi
semipermiabel (selektif terhadap zat-zat dari dalam sel
permiabel) dari larutan yang boleh keluar dari sel atau
berkadar rendah menuju zat-zat yang boleh masuk ke
larutan berkadar tinggi hingga dalam sel. sehingga
kadarnya sama. Seluruh membrane plasma itu disebut
membran sel dan kapiler membrane yang
permeabel terhadap air, semipermiabel.(Petunjuk
sehingga tekanan osmotik Praktikum Fisiologi
cairan tubuh diseluruh bagian Hewan.Universitas Negeri
tubuh sama. Membran Makassar.2022).
semipermiabel adalah Difusi molekul air
membran yang dapat dilalui melintasi membrane
air, namun tidak dapat dilalui semipermiabel dari pontensial
oleh zat terlarut seperti air yang lebih rendah
protein (Hartanto, 2007). merupakan kasus khusus dari
Tekanan yang diperlukan transport pasif yang dikenal
untuk menghentikan proses dengan nama osmosis. Suatu
osmosis disebut tekanan larutan dengan konsentrasi
osmosis (Guyton dan Hall, yang lebih tinggi daripada
2006). Pergerakan cairan larutan lain dinamakan
ekstraseluler keseluruh bagian hipertonik. Suatu larutan
tubuh hewan melalui dua dengan knsentrasi lebih
tahap yaitu tahap pertama rendah dari larutan lain
pergerakan darah dalam tubuh dinamakan hipotonik. Dan
didalam buluh darah, tahap suatu larutan dengan
kedua pergerakan cairan dari konsentrasi yang sama
kapiler ke celah antar sel dengan larutan lain
(Guyton dan Hall, 2006). dinamakan isotonic. Selama
Perpindahan zat-zat osmosis, air bergerak dari
yan terjadi di dalam sel larutan yang konsentrasinya
maupun masuknya zat-zat ke lebih tinggi. Jika seekor
hewan air ditempatkan di Alat yang digunakan
dalam larutan hipotonik pada kegiatan I yaitu, gelas
dimana konsentrasi larutan aqua 6 buah, sedotan
tersebut lebih rendah dari transparan, lilin, korek api,
konsentrasi larutan di dalam mistar 30 cm, dan karet
sel-selnya, maka air dari gelang. Pada kegiatan II, yaitu
larutan tersebut akan bergerak tabung reaksi, mistar penjepit
memasuki sel. Akibatnya sel- tabung reaksi 2 buah, karet
sel menjadi bengkak dan pada gelang dan alat seksi dan
akhirnya sel-sel tersbeut papan seksi. Pada kegiatan III,
pecah atau lisis. Sebaliknya alat yang digunakan yaitu
bila ditempatkan di dalam tabung reaksi 2 buah, tali
larutan hieprtonik, di mana rafia, mistar, gelas aqua dan
konsentrasi larutan lebih syringe.
tinggi dibandingkan Bahanyang digunakan
konsentrasi larutan di dalam pada kegiatan I yakni, telur,
sel, mka air yang terdapat di aquadest, larutan NaCl 0,2 M,
dalam sel-sel akan mengalir 0,4 M, 2 M, 4 M, dam 8 M .
kelaur dan menyebabkan sel- Pada kegiatan II yaitu katak,
sel mengerut.(Biologi aquadest dan larutan NaCl
Sel.2015). 2%, 4%, 6% dan 8%. Dan di
kegiatan III yakni usus ayam,
3. METODE PRAKTIKUM air suling, larutan NaCl 6%
3.1 Waktu dan Tempat dan NaCl 8%.
Praktikum 3.3 Prosedur Kerja
Kegiatan praktikum Pada kegiatan I,
ini dilaksanakan pada Jumat, sebanyak ¾ aqua gelas diisi
18 Maret 2022, pukul 09.10 dengan air suling.
WITA sampai dengan 10.50 Selanjutnya, cangkang telur di
WITA bertempat di retakkan dengan bentuk bulat
Laboratorium Zoologi Lantai tanpa melepaskan selaput
3 Jurusan Biologi Fakultas yang ada di dalamnya. Bagian
Matematika dan Ilmu runcing telur juga diretakkan
Pengetahuan Alam sebesar ukuran pipet gelas
Universitas Negeri Makassar. lalu masukkan pipet ke dalam
3.2 Alat dan Bahan lubang retakan tersebut dan
ditetesi lilin hingga tidak ada aqua yang berisi air aquades
ruang atau cela antara pipet kemudian pengamatan
dengan cangkang telur. terhadap tinggi NaCl
Kemudian, telur dimasukkan dilakukan setiap 30 menit
ke dalam gelas berisi air selama 24 jam.
suling dimana bagian tumpul Pada kegiatan III, usus
telur berada di bagian bawah ayam dibersihkan dari kotorn
dan runcing di bagian atas, kemudian usus tersebut
kemudian lakukan hal dipotong sepanjang 15 cm.
tersebut dengan pada larutan Salah satu ujung usus ayam
NaCl 0,2 M, 0,4 M, 2 M, 4 M, diikat dengan karet gelang
dam 8 M. dan diisi dengan larutan NaCl
Pada kegiatan II, 6% dan 8% pada masing-
melakukan pembedahan pada masing usus. Kedua usus
katak kemudian bagian limfa ayam dimasukkan ke dalam
di suntik hingga katak terbius. tabung reaksi yang telah diisi
Kulit katak di iris dengan dengan air suling sebanyak ¾
scalpel kemudian kulit katak dari tabung reaksi.
diambil dan dibersihkan. Pengamatan dilakukan setiap
Kemudian kedua tabung 30 menit selama 24 jam..
reaksi diisi dengan larutan
NaCl 8%. Kulit katak diikat 4. HASIL DAN
dengan gelang karet, lalu
PEMBAHASAN
tabung reaksi dibalik dan
dicelupkan kedalam gelas 4.1 Hasil Pengamatan

4.1.1 Tabel Kegiatan I. Keadaan telur ditempatkan di dalam larutan


isotonik, hipotonik dan hipertonik.
Menit Aqudest NaCl NaCl NaCl NaCl NaCl NaCl
ke (cm) 0,2 M 0,4 M 0,8 M 1M 2M 4M
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
5 - 1,7 - - - - -
10 - 1,7 1,2 - - - -
15 - 2,6 1,5 - - - -
20 - 2,7 1,9 - - - -
25 - 3,3 2,4 1,0 0,1 - -
30 - 4,5 2,6 1,1 0,1 0,1 -
35 - 3,7 2,9 1,3 0,1 0,1 0,1
40 - 4,5 3,1 1,4 0,1 0,1 0,1
45 - 5,5 3,5 1,6 0,2 0,1 0,1
50 - 6,1 4,1 1,8 0,2 0,2 0,2
55 - 6,2 4,5 1,9 0,2 0,2 0,2
60 - 6,5 5 2,2 0,2 0,2 0,2

4.1.2 Foto Pengamatan keadaan telur dalam larutan isotonik, hipotonik


dan hipertonik.
Awal Akhir Akhir Akhir Akhir Akhir Akhir
A B C D E F

4.1.3 Tabel pemgamatan kegiatan II

Pengamatan ke- Bagian dorsal 8% Bagian ventral 8%


(cm) (cm)
1 6,5 7,5
2 6,5 7,5
3 6,5 7,5
4 6,6 7,6
5 6,6 7,6
6 6,7 7,6
7 6,7 7,6
8 6,7 7,7
9 6,7 7,7
10 6,8 7,7
11 6,8 7,7
12 6,8 7,7
13 6,8 7,8
14 6,9 7,8
15 6,9 7,8
16 6,9 7,8
17 6,9 7,9
18 7,0 7,9
19 7,0 7,9
20 7,0 7,9
21 7,1 8.0
22 7,1 8,0
23 7,1 8,0
24 7,2 8,0
25 7,2 8,0
26 7,2 8,1
27 7,2 8,1
28 7,2 8,1
29 7,3 8,1
30 7,3 8,2
31 7,3 8,2
32 7,3 8,2
33 7,3 8,3
34 7,3 8,3
35 7,4 8,3
36 7,4 8,4
37 7,4 8,4
38 7,4 8,4
39 7,4 8,4
40 7,5 8,4
41 7,5 8.4
42 7,5 8,5
43 7,5 8,5
44 7,6 8,5
45 7,6 8,5
46 7,6 8,6
47 7,6 8,6
48 7,7 8,6

4.1.4 Foto pengamatan kulit dorsal dan ventral katak dalam keadaan
osmosis dengan melihat potensial air dalam tabung reaksi.
Awal Dorsal Akhir Dorsal Awal Ventral Akhir Ventral

4.1.5 Tabel pengamatan kegiatan III

Pengamatan ke - NaCl 6 % NaCl 8 %


1 7 7
2 6,9 6,8
3 6,9 6,8
4 6,8 6,8
5 6,8 6,7
6 6,8 6,7
7 6,7 6,7
8 6,7 6,6
9 6,7 6,6
10 6,6 6,6
11 6,6 6,5
12 6,6 6,5

4.1.6 Foto pengamatan keadaan awal dan akhir usus ayam dengan
konsentrasi 6 % dan 8 %.

Awal 6 % Awal 8 % Akhir 6 % dan 8 %

4.2 Pembahasan NaCl 0,1 M, NaCl 0,4 M,


Pengamatan kegiatan I NaCl 0,8 m, NaCl 1 M, NaCl
yaitu pengamatan yang 2 M dan NaCl 4 M. Masing-
dilakukan pada telur, dimana masing gelas ini memiliki
pada praktikum yang diujikan konsentrasi zat terlarut yang
adalah ada tujuh jenis larutan berbeda yang artinya
yang berbeda, yaitu aquadest, potensial airnya pun berbeda-
beda. Pada hasil pengamatan berbanding lurus dengan
telihat jelas bahwa sedotan konsep osmosis yang
yang ada di telur yang berada menyatakan bahwa apabila
di dalam larutan dengan suatu sel dimasukkan ke
konsetrasi yang lebih tinggi dalam sebuah larutan
yaitu NaCl 4 M dalam waktu hipotonik (dalam hal ini
pengamatan selama 1 jam, adalah cairan aquadest)
kenaikan cairan di dalamnya berarti pergerakan atau
sangat lambat terlihat perpindahan molekul air akan
dibandingkan dengan cairan bergerak masuk ke dalam sel
pada sedotan yang di larutan melewati membrane
lainnya. Di mana pada hasil semipermiabel (membran
pengamatan kali ini larutan /selaput pada telur),yang
NaCl 0,1 M yang paling cepat artinya volume cairan dalam
mengalami kenaikan cairan di sel akan bertambah karena
dalam sedotannya,kemudian molekul air dari
yang ketiga adalah NaCl 0,4 lingkungannya masuk ke
M, dan seterusnya sampai dalam, ha ini dikarenakan
pada yang terakhir pada potensial air di lingkungan sel
larutan NaCl 4 M. Namun lebih besar dibadningkan
pada cairan aquadest cairan di dengan potensial air di dalam
dalam sedotan tersebut tidak sel itu sendiri, sehingga air
mengalami perubahan apa- akan bergerak dari potensial
apa, hal ini justru tidak air tinggi ke potensial air
rendah atau dari bagian encer mudah mengelupas, dan
ke bagian pekat. Maka mengakibatkan tidak melekat
seharusnnya pada pengujian dengan baik pada cangkang
membrane telur di dalam telur, hal ini juga dipengaruhi
aquadest tinggi volume cairan karena dalam pembuatan
di dalam sedotanlah yang lubang pada cangkang telur
harus lebih cepat naik, tetapi tersebut, terlalu besar dari
faktanya setelah dilakukan ukuran diameter sedotan yang
perlakuan yang sama pada akan masuk ke dalam telur,
ketujuh larutan yang berbeda karena itulah yang membuat
ini, larutan NaCl 0,1 M-lah lilin tidak merekat dengan
yang justru mengalami baik. Hal ini dibuktikan pada
kenaikan lebih cepat disusul saat pengamatan terlihat ada
dengan NaCl 0,4 M,NaCl 0,8 cairan yang keluar dari dalam
M dan seterusnya. celah di cangkang tersebut,
Kesalahan dari hasil yang terus menerus keluar, hal
pengamatan ini terjadi, inilah yang membuat cairan
dikarenakan tidak tertutup yang seharusnya masuk ke
rapatnya lubang pada dalam sedotan justru keluar
masukan sedotan di telur, di melalui celah di cangkang
mana lilin yang digunakan telur, yang membuat cairan
untuk menutup celah dari pada sedotan di aquadest tidak
lubang masukan sedotan mengalami perubahan apa-
terlalu tebal sehingga lilinnya apa , akibat dari cairan di
dalam telur yang terdorong dalam sedotan tersebut
oleh volume molekul air yang hampir tidak mengalami
semakin bertambah di dalam kenaikan, ada kenaikan
telur tidak masuk ke dalam namun sangat lambat
sedotan melainkan keluar dibandingkan dengan cairan
melaui cangkang. pada sedotan di larutan lain
Sedangkan pada hasil dengan konsetrasi zat terlarut
pengamatan sedotan pada yang lebih rendah. Berarti hal
larutan NaCl 4 M dimana ini menunjukkan bahwa benar
larutan ini memiliki adanya pergerakan air dari
konsentrasi zat terlarut yang dari konsentrasi zat terlarut
paling tinggi ini sudah sesuai rendah(potensial air tinggi) ke
dengan konsep osmosis, yaitu konsentrasi zat terlarut yang
molekul air bergerak dari lebih tinggi (potensial air
konsentrasi zat terlarut rendah rendah), di mana cairan di
ke konsentrasi zat terlarut dalam telur(dalam hal ini
tinggi(encer ke pekat). Hal ini molekul air) bergerak keluar
dbuktikan dengan cairan di menuju larutan hipertonik.
Pengamatan kegiatan yaitu bagian punggung dan
II dengan menggunakan kulit bagian perut dengan
dorsal dan ventral katak menggunakan larutan NaCl 8
dilakukan untuk mengamati % yang diamati selama 24 jam
peristiwa osmosis. Bagian dalam wadah berisikan
kulit katak yang digunakan aquadest masing-masing 10
ml. Selama pengamatan susah masuk ke dalam tabung,
tersebut dengan adanya data yang ditandai dengan hasil
keniakan setiap volume pengamatan laju kenaikannya
larutan dalam tiap tabung lambat. Selain itu, aquades
reaksi, diketahui bahwa dapat masuk ke dalam tabung
kenaikan larutan yang sama reaksi melewati kulit katak
dalam tabung reaksi dengan karena adanya perbedaan
menggunakan penutup kulit konsentrsi kedua larutan
dorsal katak itu lebih cepat tersebut, dimana larutan di
mengalami kenaikan volume, dalam gelas kimia memiliki
dibandingkan dengan tabung konsentrasi yang lebih rendah
reaksi yang penutupnya dibanding dengan larutan di
adalah kulit ventral katak, hal dalam tabung reaksi, sehingga
ini dikarenakan kulit katak larutan aquades masuk ke
pada bagian dorsal lebih tipis, dalam tabung reaksi yang
dan sel-selnya lebih berpori berisi NaCl 8%. Hal ini telah
karena bagian inilah katak sesuai dengan teori yang
melakukan respirasi dengan menyatakan bahwa, jika
kulit dorsalnya sehingga seekor hewan air ditempatkan
memungkinkan proses di dalam larutan hipotonik,
masuknya air ke dalam tabung dimana konsentrasi larutan
reaksi lebih cepat, sedangkan tersebut lebih rendah dari
kulit ventralnya lebih tebal konsentrsi larutan di dalam
dan rapat sehingga air lebih sel-selnya, maka air dari
larutan tersebut akan bergerak 8 % dibandingkan dengan
memasuki sel (Adnan, 2011). usus ayam larutan 6 %. Kedua
Pengamatan kegiatan peristiwa ini terjadi
III, dengan percobaan dikarenakan sedang terjadi
osmosis pada usus ayam. Data proses osmosis dimana pada
yang didapatkan yaitu, air usus ayam dengan 8 % itu
keluar dari usus ayam lebih memiliki zat konsentrasi lebih
banyak pada larutan NaCl tinggi dibandingkan dengan
dengan konsentrsi 8%, usus ayam dengan larutan 6 %
dibanding pada larutan NaCl ,sehingga membuat molekul
dengan konsentrasi 6%. air di dalam tabung reaksi
Dimana berdasarkan hasil berisikan aquadest,bergerak
data pengamatan didapatkan masuk ke dalam usus ayam
bahwa penurunan tinggi yang memiliki larutan yang
volume air dalam tabung lebih pekat (mempunyai
reaksi dengan usus ayam konsentrasi zat terlarut lebih
larutan 8 % lebih cepat tinggi), hal ini sudah sesuai
dibandingkan dengan tabung teori yang menyatakan bahwa
reaksi dengan usus ayam pada konsep osmosis, air akan
larutan 6 %. Sedangkan untuk bergerak dari dari potensial
bentuk fisik pada usus ayam, air tinggi ke potensial air
terlihat bahwa terjadi rendah melewati sistem
pembengkakan yang lebih membran semipermiabel,
besar pada usus ayam larutan untuk mencari kestimbangan
antara kedua bagian ventral (abdomennya).
zat.(Adnan.2015). Hal ini menjelaskan bahwa
proses osmosis dipengaruhi
5. KESIMPULAN DAN oleh jenis membrane
SARAN semipermiabel yang
5.1 Kesimpulan dilewatinya.
Berdasarkan hasil Dan kita bisa juga
pengamatan maka dapat mengetahui bahwa pada
ditarik kesimpulan bahwa bila proses osmosis dapat
sel ditempatkan pada larutan menyebabkan perubahan
yang hipertonis maka cairan bentuk sel, seperti
sel akan keluar. Pada pembengkakan yang terjadi
lingkungan yang hipotonis pada usus ayam yang diisi
cairan dari luar sel akan dengan NaCl 6% dan 8%
masuk ke dalam sel, ,dimana hal ini sudah sesuai
sedangkan pada lingkungan teori yang menyatakan bahwa
yang isotonis maka tidak akan sel yang dimasukkan dalam
terjadi perubahan larutan hipotonik akan
(pengeluaran atau pemasukan mengalami pembengkakan
air), kemdian peristiwa atau lisis, begitupun dengan
osmosis pada kulit katak sebaliknya sel akan mengerut
kemampuan osmosisnya lebih atau mengempis apabila
cepat terjadi pada kulit dorsal dimasukkan dalam larutan
(punggung) dibanding kulit hipertonik.Namun
paraktikum kali ini hanya langkah kerja dalam
mengujikannya pada larutan praktikum.
hipotonik.
5.2 Saran 6. REFERENSI
Adapun saran yan bisa Adnan,Arifah,
dilakukan untuk praktikum Irma.2015.Biologi
berikutnya adalah, selama Sel. Makassar.
pemebrian perlakuan pada Lailia,Halim,Rikha,Suwito.2
setiap unit kegiatan harus 020. Uji Osmosis
dilakuan dengan hati-hati, pada Kentang dan
teliti dan terarah sesuai Wortel
dengan panduan kerja dari Menggunakan
penuntun praktikum ,agar Larutan
dapat mencegah hasil NaCl.Fakulitas
pengamatan yang kurang Pendidkan Ilmu dan
valid. Kemudian untuk asisten Pengtahuan Alam :
harus selalu berada dari awal Universitas
sampai akhir praktikum Tidar.Vol (9).No.2
mendampingi praktikan :110-116.
dalam selama melakukan Mu’nisa,Andi.2020.Fisiologi
perlakuan apda setiap Hewan.Brilian
percobaan, agar dapat Internasional:
menghindari kesalahan Surabaya.Cetakan
ke-1.
Mu’nisa,Andi,Aziz,Asmawat in Chemical Science
i,Andi.2022 (IJARCS). vol 5
Petunjuk Praktikum (20). PP 20-26
Fisiologi Suma,Made,Nyoman.2017.H
Hewan.Fakulitas omeostasis Cairan
FMIPA: Universitas Tubuh pada Anjing
Negeri Makassar. dan
Obike. A., et.al. 2018. Kucing.Fakulitas
Reverse Osmosis Kedokteran Hewan
Technology, its :Univesitas
Applications and Udayana.Vol
Nano-enabled (3).No.1 : 23-27
Membrane.
International Journal
of Advance Research

Anda mungkin juga menyukai