Anda di halaman 1dari 36

SUPERKELAS PISCES KELAS

CHONDRICHTHYES

Nama Kelompok:
1. Sholicatul Amin (19108830003)
2. Luthfiya Aqidatu Shoolikhah (19108830004)
EVOLUSI PADA PISCES

Ikan (Pisces) termasuk golongan hewan bertulang belakang tertua dan pertama yang
pernah muncul di bumi. Ikan tertua tersebut ditemukan dalam bentuk fosil dari
ordovisium yang diperkirakan hidup 5.000 juta tahun yang lalu. Contohnya, ikan purba
Ostracodermi yang dicirikan dengan tidak memiliki rahang. Satu-satunya ikan yang
tidak memiliki rahang (agnatha) yang sekarang masih hidup adalah Lamprey dan ikan
Hag (hagfish).
Lamprey

Ikan Hag (hagfish)


Pada kehidupan di bumi, ikan telah mulai berperan sebagai suatu
kelompok menjelang akhir Zaman Prekambrium, setidak-
tidaknya telah berusia 450 juta tahun. Teori evolusi beranggapan
bahwa Chordata pertama, seperti Pikaia, berevolusi menjadi
ikan. akan tetapi, sama halnya dengan yang dianggap sebagai
evolusi Chordata, teori evolusi ikan juga kekurangan bukti fisol
yang mendukungnya. Sebaliknya, semua kelas yang berbeda dari
ikan muncul dalam rekaman fosil secara tiba-tiba dan dalam
bentuk yang sempurna. Terdapat jutaan fosil invertebrata dan
jutaan fosil ikan, namun tidak satu fosil pun yang merupakan
peralihan antara mereka.
Ikan adalah binatang
bertulang belakang
(vertebrata) yang bersirip,
KLASIFIKASI bernafas dengan insang dan
hidup di air. Definisi ini

PADA PISCES digunakan untuk


mempermudah dalam
membuat klasifikasi atau
membedakan antara ikan
dengan kelompok organisme
lainnya.
Bagan klasifikasi superkelas Pisces
1. Kelas Agnatha

Agnatha yang berasal dari bahasa latin: a artinya tidak, gnathos berarti rahang.
Semua ikan yang tidak mempunyai struktur rahang dikelompokkan ke dalam
superkelas agnatha. Superkelas ini mempunyai anggota, yaitu:
(a) Kelas: Myxini (berasal dari arti kata myxa = lumpur, karena kebiasaannya yang
berendam di dalam lumpur); seperti pada ikan hagfish.
(b) Kelas: Cephalaspidomorphi (berasal dari kata cephalae = kepala, kata
aspidos = tameng, atau perisai, dan arti kata morphe adalah bentuk). Ikan yang
termasuk kelas cephalaspidomorphi adalah ordo petromyzontes dengan
contohnya ikan lamprey.
2. Kelas Chondrichthyes
Ikan bertulang rawan kelas Chondrichthyes memiliki bentuk tubuh yang
bermacam-macam, ada yang berbentuk torpedo, ada juga yang berbentuk pipih
bulat. Salah satu contoh yang terkenal adalah ikan Hiu (Squalus acanthias).
Berbentuk torpedo mempunyai dua pinna dorsalis, yang masing-masing sebelah
posteriornya mempunyai duri, pada ventral terdapat sepasang pinna pektoralis.
Pada pinna pelvicus terdapat satu tambahan yang berbentuk silendris yang
disebut clasper yang berguna ketika perkawinan.
3. Kelas Osteichthyes
Pada ikan kelas Osteichthyes yaitu ikan bertulang sejati memiiki tulang yang keras,
terbungkus oleh kulit bersisik, berbentuk seperti torpedo, berenang dengan sirip,
dan bernafas dengan insang. Kelompok ikan ini hadir sejak periode Devonian
sampai sekarang. Terdapat pada air laut, payau, dan air tawar. Jumlah species
yang termasuk kelas Osteichthyes diperkirakan 26.000 species.
Ciri Khusus Chondrichthyes

Chondrichthyes berasal dari bahasa latin yaitu (chondros = tulang


rawan; ichtyes = ikan), yang artinya ikan bertulang rawan. Kelas ini
merupakan vetebrata rendah. Ikan adalah anggota vertebrata
poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernafas dengan
insang. Ikan bertulang rawan adalah ikan berahang, mempunyai sirip
berpasangan, lubang hidung berpasangan, sisik, jantung beruang
dua, dan rangka yang terdiri atas tulang rawan bukan tulang sejati.
Mereka dibagi menjadi dua subkelas: Elasmobranchii (hiu, pari dan
skate) and Holocephali (kimera, yang sering juga disebut hiu hantu,
dan kadang dipisahkan menjadi kelas tersendiri).
Subkelas Chondrichthyes

01 02
Elasmobranchii
Holocephali
Contoh: Hiu, Pari, dan Skate Contoh: Kimera

Rajiformes
Squaliformes
Ciri-ciri umum dari Chondrichthyes diantaranya
yaitu:
1. Rangka tulang rawan
2. Ada yang bersisik dan ada pula yang tidak
3. Celah insang ada satu pasang, lima pasang dan tujuh pasang
4. Letak celah insang lateral dan ventral
5. Mulut terletak pada sisi ventral
6. Ada yang mempunyai spirakulum dan ada yang tidak
7. Sirip berpasangan
8. Tidak memiliki gelembung udara
9. Lubang hidung sepasang
10. Seks terpisah, fertilisasi (pembuahan) terjadi di dalam tubuh; ovipar
atau ovivipar
Ciri-ciri Khusus dari Chondrichthyes
a. Kulit keras, dengan sisik plakoid kecil dan banyak kelenjar mukosa,
terdapat sirip median dan sisrip berpasangan, semua ditopang oleh jejari
sirip, sirip pelvic dengan klasper pada jantan.
b. b. Mulut ventral, dengan banyak gigi yang terlapisi email, kantung olfaktori
berjumlah 2 (atau 1), tidak terhubung dengan rongga mulut, dengan rahang
bawah dan atas, usus dengan katup spiral.
c. c. Kerangka bertulang rawan, tidak ada tulang yang berpasangan, cranium
menyatu dengan kapsul indra yang berpasangan, notokorda bertahan,
tulang belakang banyak, lengkap, dan terpisah.
d. Jantung beruang dua (1 atrium, 1 ventrikal), dengan sinus venosus dan
konus arteriosus, hanya mengandung darah vena, beberapa pasang
lengkung aorta, sel darah merah berinti dan berbentuk oval.
e. Respirasi dengan menggunakan 5 atau 7 pasang insang, masing-
masing terdapat pada belahan yang terpisah (3 pasang pada
chimaera).
f. Sepuluh pasang sarap cranial, setiap organ auditori dengan tiga kanalis
semisirkularis. 10
g. Suhu tubuh bervariasi (poikiloterm).
Struktur dan Fungsi Tubuh Chondrichthyes

Gambar 1. Struktur Tubuh pada Ikan Hiu


Gambar 2. Struktur Tubuh pada Ikan Pari
Sistem dan Prinsip Sistematika pada
Chondrichthyes
A. Sistem pada Chondrichthyes
Anatomi Eksternal
a) Gigi
Gigi ikan hiu berkembang baik yang membuatnya ditakuti organisme lain.
Gigi pada hiu yang berada di gusi tidak menempel di rahang secara
langsung dan gigi tersebut bisa diganti setiap waktu.

b) Kerangka
Hiu dan pari memiliki kerangka yang berbeda dengan ikan dan vertebrata
daratan. Hiu dan pari memiliki kerangka yg terbuat dari tulang rawan dan
jaringan konektif, karena itu keduanya memang tergolong pada kelas
Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan.
c). Rahang
Rahang hiu tidak melekat pada kranium. Permukaan rahang hiu dan lengkungan tulang
insangnya membutuhkan penopangan ekstra karena paparan yang berat untuk fisik hiu
serta butuh kekuatan yang besar. Bagian ini mengandung lapisan heksagonal piring kecil
yang disebut “tesserae”, yang merupakan blok Kristal garam kalsium yang diatur menjadi
mosaik.

d). Ekor
Bentuk ekor hiu dipengaruhi lingkungan sehingga bentuknya bervariasi dari satu jenis
dengan jenis lainnya. Ekor berguna dalam memberi dorongan, memberi kecepatan dan
percepatan tergantung bentuk ekornya.Hiu memiliki sirip ekor heterocercal di mana
bagian punggungnya biasanya terasa lebih besar dibandingkan bagian ventral.
e). Kepala
Terdapat reseptor medan elektromagnetik (disebut ampullae of Lorenzini)
dan gerak mendeteksi kanal di kepala hiu. Mereka berjumlah ratusan
hingga ribuan. 14 Hiu menggunakan disebut ampullae of Lorenzini untuk
mendeteksi medan elektromagnetik dimana semua makhluk hidup
menghasilkan. Ini membantu hiu (terutama hiu martil) mencari mangsa.

f). Sistem Muskular Otot tubuh dan ekor merupakan karakter segmental dan
berfungsi untuk menghasilkan undulasi lateral batang tubuh dan ekor yang
dibutuhkan untuk berenang. Otot yang lebih terspesialisasi melayani sirip
yang berpasangan, daerah insang, dan struktur kepala.
Anatomi Internal

Anatomi internal tubuh hiu berbeda dengan ikan yang memiliki tulang sejati
(tulang keras). Salah satu perbedaan utama adalah bahwa semua hiu
memiliki kerangka kartilago. Penyayatan perut dari panggul sirip ke sirip
dada organ pertama ditemui adalah hati. Hati menempati sebagian besar
rongga tubuh hiu.
A. Sistem Otot
Fungsi utama sistem otot adalah untuk berbagai variasi gerak dari organ
tubuh. Gerak otot yang disengaja oleh ikan antara lain yaitu:
1. Menggerakan mata
2. Membuka dan menutup mulut
3. Membuka dan menutup insang
4. Menggerakan sirip ke atas atau ke samping
5. Melawan arus air

B. Sistem Pernapasan
Pada Ikan Bertulang Rawan Insang ikan bertulang rawan tidak mempunyai
tutup insang (operkulum) misalnya pada ikan hiu. Masuk dan keluarnya
udara dari rongga mulut, disebabkan oleh perubahan tekanan pada rongga
mulut yang ditimbulkan oleh perubahan volume rongga mulut akibat gerakan
naik turun rongga mulut.
C. Sistem Pencernaan Makanan
Sistem pencernaan pada Chondrichthyes terdiri dari mulut, faring, oesofagus
yang pendek, lambung, usus dan bermuara ke anus.

D. Sistem Peredaran Darah


Jantung terdapat di bawah daerah insang, dalam sebuah kantung
perikardium; kantung tersebut terdiri atas: Sinus venosus, berdinding tipis
yang menerima darah dari berbagai vena, diikuti oleh Atrium; Ventrikel,
berdinding tebal; dan Konus arteriorus, dari sini darah melintas secara anterior
ke aorta ventral, dari aorta ini lima pasang arteri brankial aferen terdistribusi ke
kapiler insang untuk aerasi, empat pasang arteri brankial aferen kemudian
mengumpulkan darah ke aorta dorsal, yang memanjang di sepanjang dinding
middorsal selom.
E. Sistem Respirasi
Dengan membuka dan menutup mulut, hiu memasukan air kedalam dan
mendorong air keluar melalui belahan insang dan spirakel.

D. Sistem Eksresi
Dua ginjal yang ramping terdapat tepat dibawah selom di sepanjang aorta
dorsal. Urine dikumpulkan dalam tubulus segmental yang bergabung dengan
saluran longitudinal.

G. Sistem Reproduksi
Salah satu spesies Chondrichthyes yang paling dikenal adalah Hiu. Hiu
memiliki penglihatan yang tajam, tetapi tidak dapat membedakan warna.
Lubang hidung berfungsi sebagai indra penciuman, bukan untuk proses
pernapasan. Hiu merupakan hewan ovovivipar.
Proses Reproduksi pada hiu kebanyakan secara seksual namun ada beberapa jenis
yang bereproduksi secara aseksual.
1. Reproduksi Seksual
Tidak seperti kebanyakan ikan bertulang sejati, hiu melakukan
fertilisasi/pembuahan secara internal. Bagian belakang sirip perut hiu jantan
termodifikasi menjadi sepasang organ kopulasi yg disebut clasper, fungsinya
mirip dengan penis pada mamalia, yang digunakan untuk mentransfer sperma
kedalam tubuh betina.
2. Reproduksi Aseksual
Ada beberapa peristiwa yang di dokumentasikan di mana hiu betina yang sama
sekali tidak pernah kontak dengan hiu jantan artinya hiu betina yang masih
perawan namun telah memiliki anak di dalam kandungannya.
Ada tiga model reproduksi dalam hiu yang dapat dilakukan yaitu melalui:
a. Vivipar (beranak),
b. Ovovivipar (bertelur dan beranak dalam tubuh), dan
c. Ovipar (bertelur dan menetas diluar tubuh). Secara umum kebanyakan hiu
bersifat ovovivivar, namun ada beberapa hiu yang bertelur.
Chondrichthyes berhabitat di samudera
dan lautan di seluruh dunia dan
beberapa spesies bisa tumbuh dan
hidup dalam air tawar bahkan perairan
kutub (hiu Greenland / Somniosus
Karakter Ekologi dari microcephalus). Mereka tinggal di
sebagian besar semua dan suhu
Chondrichthyes kedalaman laut.
Sentences about Animals

ALLEN (1997) mengatakan,ikan hiu terdapat di semua laut,


dari laut yang dangkal sampai laut lepas (oseanik) pada
berbagai kedalaman, hingga 3000m dari permukaan.Tetapi
kehidupan ikan hiu terpusat pada daerah neritik (dekat
pantai) dan oseanik sampai kedalaman 200 m yang kaya
akan makanan.
1. Anjing Laut
2. Penyu Laut
3. Ikan-Ikan Kecil
4. Gurita
5. Hewan lainnya yang ada
Makanan makanan kesukaan di laut. Ikan hiu pada
dasarnya juga memakan
hiu diantaranya hampir semua jenis hewan
kecil yang ada di lautan
seperti contohnya
kepiting, lobster, sotong,
dan lain sebagainya yang
ada di dasar laut.
Interaksi dengan hewan Lain

Ikan remora yang menempel pada perut manta dan perut hiu biru Ikan-
ikan kecil diketahui sering berada di dekat manta dan hiu. Salah satu
spesies ikan laut yang paling sering diketahui suka berada di dekat manta
adalah ikan remora (Echeneida sp.). Ikan ini biasa ditemukan menempel
pada bagian bawah tubuh manta dan hiu memakai semacam penghisap
pada bagian atas tubuhnya.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai