Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH FISIKA

ASAS BLACK

DISUSUN OLEH :

1. VIQIH AULIA RAHMA


2. SRIFAH INDAH
3. NUR ALISA
4. ASRINA
5. M. SHAFWAN YAFI

X MIA 2

SMAN 2 NUNUKAN SELATAN


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas karunia-Nya kami dapat

menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai pada waktu yang telah ditentukan. Guna

memenuhi tugas fisika dengan judul “Asas Black”.

Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan, sehingga masih jauh dari

kesempurnaan, dengan sikap terbuka kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun

demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan

literatur pengetahuan kita tentang asas black.

Nunukan, 25 Januari 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ..............................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1

A. Latar Belakang ...............................................................................................1


B. Tujuan ............................................................................................................1

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................2

A. Pengertian Asas Black....................................................................................2


B. Rumus Asas Black..........................................................................................2
C. Contoh Penerapan Asas Black........................................................................4
D. Contoh Soal dan Pembahasan.........................................................................6

BAB III PENUTUP ................................................................................................8

A. Simpulan ........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Joseph Black lahir pada tanggal 16 April 1728 dan wafat pada tanggal 6 Desember
1799. Ia adalah ahli fisika yang berasal dari Skotlandia dan pada tahun 1760 merupakan
orang pertama yang menyatakan prinsip Asas Black yaitu prinsip mengenai perbedaan
antara suhu dan kalor.

Dia menyatakan bahwa es bisa mencair tanpa adanya perubahan suhunya. Hal ini
berarti bahwa es bisa menyerap panas dan memakai energi panas itu untuk mengubah
bentuknya kedalam cairan. Dia juga mengemukakan bahwa kejadian yang sama akan
terjadi ketika air berubah menjadi uap air.

Energi yang telah diserap di sebuah bahan untuk berubah dari benda padat menjadi
cair disebut sebagai kalor laten peleburan, sedangkan jika benda cair berubah menjadi gas
disebut sebagai kalor laten penguapan.

Joseph Black juga telah menyatakan bahwa sejumlah substansi yang berbeda akan
memerlukan sejumlah energi panas yang berbeda pula dalam menentukan suhunya pada
kenaikan yang sama.

B. Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari Asas Black


2. Menganalisis konsep dasar Asas Black
3. Mengetahui contoh-contoh Asas Black

1
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Asas Black

Asas Black dikemukakan oleh Joseph Black, di mana asas ini merupakan suatu
prinsip dalam termodinamika yang berbunyi: “pada pencampuran dua zat, banyaknya
kalor yang dilepas oleh zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor yang
diterima oleh zat yang suhunya lebih rendah.” Pada asas Black berlaku:

 Jika dua buah benda dengan suhu yang berbeda dicampurkan, maka benda yang lebih
panas akan memberi kalor pada benda yang lebih dingin hingga suhu keduanya sama.
 Jumlah kalor yang diserap oleh benda dingin sama dengan jumlah kalor yang dilepas
oleh benda panas.
 Benda yang didinginkan akan melepas kalor yang sama besar dengan kalor yang
diserap bila benda tersebut dipanaskan.

B. Rumus Asas Black

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kalor adalah energi yang dipindahkan dari
benda yang memiliki temperatur tinggi ke benda yang memiliki temperatur lebih rendah
sehingga pengukuran kalor selalu berhubungan dengan perpindahan energi.

Energi adalah kekal sehingga benda yang memiliki temperatur lebih tinggi akan
melepaskan energi sebesar QL dan benda yang memiliki temperatur lebih rendah akan
menerima energi sebesar QT dengan besar yang sama.

Secara matematis, pernyataan tersebut dapat ditulis sebagai berikut.

QLepas = QTerima ……. Pers. 1

Keterangan:

QLepas = jumlah kalor yang dilepaskan oleh zat (Joule)

2
QTerima = jumlah kalor yang diterima oleh zat (Joule)

Persamaan (1) menyatakan hukum kekekalan energi pada pertukaran kalor yang
disebut sebagai Asas Black. Pengukuran kalor sering dilakukan untuk menentukan kalor
jenis suatu zat. Jika kalor jenis suatu zat diketahui, kalor yang diserap atau dilepaskan
dapat ditentukan dengan mengukur perubahan temperatur zat tersebut. Kemudian, dengan
menggunakan persamaan:

Q = mc∆T ……………… Pers. (2)

Besarnya kalor dapat dihitung. Ketika menggunakan persamaan ini, perlu diingat bahwa
temperatur naik berarti zat menerima kalor, dan temperatur turun berarti zat melepaskan
kalor.

Dengan menggunakan persamaan (2), maka persamaan (1) dapat dijabarkan secara lebih
spesifik sebagai berikut.

QLepas = QTerima

m1c1∆T1 = m2c2∆T2 ..… Pers. (3)

Dengan ∆T1 = T – Takhir dan ∆T2 = Takhir – T maka kita mendapatkan persamaan berikut.

m1c1(T1 – Tc) = m2c2(Tc – T2) . . . . . Pers. 4

Keterangan:
m1 = massa benda 1 yang suhunya tinggi (kg)

m2 = massa benda 2 yang suhunya rendah (kg)

c1 = kalor jenis benda 1 (J/kgoC)

c2 = kalor jenis benda 2 (J/kgoC)

T1 = suhu mula-mula benda 1 (oC atau K)

T2 = suhu mula-mula benda 2 (oC atau K)

3
Tc = suhu akhir atau suhu campuran (oC atau K)

Catatan : Pada pencampuran antara dua zat, sesungguhnya terdapat kalor yang hilang
ke lingkungan sekitar. Misalnya, wadah pencampuran akan menyerap kalor sebesar hasil
kali antara massa, kalor jenis dan kenaikan suhu wadah.

Dengan menggunakan Asas Black, kita dapat menghitung suhu akhir dari dua buah
benda atau zat yang dicampurkan. Selain itu, jika kalor jenis salah satu benda diketahui,
kita dapat mencari kalor jenis benda kedua. Alat yang digunakan untuk mencari kalor
jenis benda atau zat yang menggunakan Asas Black adalah kalorimeter.

C. Contoh Penerapan Asas Black


1. Penguapan

Penguapan adalah peristiwa meninggalkannya molekul-molekul zat dari


kelompoknya.
Penguapan terjadi pada permukaan zat dan dapat terjadi pada berbagai suhu.
Peristiwa-peristiwa berikut merupakan contoh hasil penguapan, yaitu: pada
pembuatan garam, penyulingan, dan terjadinya awan. Penguapan merupakan gejala alam
yang banyak manfaatnya. Untuk itu, orang berusaha mencari cara mempercepat proses
penguapan. Pernahkah kamu memerhatikan orang minum segelas minuman panas? Orang
itu kadang mengipasi ke permukaan gelas, atau mungkin menuangkan air panas itu ke
piring kecil. Kedua cara itu dapat mempercepat penguapan. Selain dengan cara memberi
kalor, penguapan dapat dipercepat dengan cara meniupkan udara ke atas zat itu dan
memperluas permukaan bidang. Perlu diketahui, pada dasarnya meniupkan udara
merupakan cara untuk mengurangi tekanan udara pada permukaan bidang. Cara-cara
tersebut membantu molekul di permukaan cairan untuk melepaskan diri dari ikatan
antarmolekul dalam cairan.

2. Pendidihan
Pada saat zat cair mendidih, suhu zat cair tersebut tetap meskipun terus-menerus
diberi kalor. Titik didih zat cair yang satu berbeda dengan titik didih zat cair yang lain.

4
Jika kita akan mendidihkan zat cair, banyaknya kalor yang dibutuhkan bergantung
pada banyaknya massa zat cair dan jenis zat cair. Makin besar massa zat cair yang akan
kita didihkan, makin besar pula kalor yang dibutuhkan.
Adapun yang dimaksud titik didih normal adalah suhu pada saat zat mendidih pada
tekanan 1 atmosfer. Titik didih dipengaruhi oleh tekanan udara. Jika tekanan udara kecil,
titik didihnya rendah, demikian pula sebaliknya.
Contohnya jika suatu tempat bertekanan udara 1 atmosfer, di tempat itu air mendidih
pada suhu 100 0C. Akan tetapi, jika di tempat lain yang bertekanan udara 72 cmHg
(kurang dari 1 atmosfer), air akan mendidih pada suhu kurang dari 100 0C
Asas Black juga dipakai dalam pembuatan air panas oleh dispenser. Air dalam
dispenser tersebut dapat mendidih karena memperoleh energi panas dari energi listrik
yang berasal dari elemen pemanas. Pada peristiwa tersebut, elemen pemanas memberikan
energi panas dan air menerimanya

3. Peleburan
Kamu dapat pula mencoba perubahan zat padat langsung menjadi zat gas. Jika
terdapat kapur barus diberi kalor, maka kapur barus itu akhirnya menjadi hilang.
Hilangnya kapur barus merupakan perubahan wujud dari padat menjadi gas. Berdasarkan
dua hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa kalor mampu mengubah wujud suatu zat. Pada
saat terjadi perubahan wujud zat, tidak terjadi perubahan suhu (suhunya tetap) sebab
kalor yang diberikan digunakan oleh zat tersebut untuk mengubah wujudnya.

Adapun contoh kecil penerapan Asas Black dalam kehidupan sehari-hari yaitu,

 Pada saat kita ingin membuat minuman susu yang tidak terlalu panas, maka kita akan
mencampurkan air dari termos yang panas dicampur dengan air putih yang dingin.
Maka suhu akhir pada minuman segelas susu tersebut tidak terlalu panas.
 Pada saat kita ingin minum air putih yang hangat, kita mengambil setengah gelas air
panas dari termos, kemudian setengah gelas lagi sisanya diisi dengan air putih yang
dingin. Maka kita bisa peroleh air minum yang hangat dan bisa kita minum langsung.
 Ketika kita minum segelas es teh. Pada pembuatan es teh, mula-mula teh diseduh
dengan air panas baru kemudian dicampurkan es. Pada proses pencampuran ini, air
seduhan yang panas dan es akan berinteraksi termal dan mencapai temperatur
kesetimbangan baru, yang mana akan lebih rendah dari panas semula.

5
D. Contoh Soal dan Pembahasan

1. Air sebanyak 0,5 kg yang bersuhu 100oC dituangkan ke dalam bejana dari aluminium
yang memiliki massa 0,5 kg. Jika suhu awal bejana sebesar 25 oC, kalor jenis
aluminium 900 J/kgoC, dan kalor jenis air 4.200 J/kgoC, maka tentukan suhu
kesetimbangan yang tercapai! (anggap tidak ada kalor yang mengalir ke lingkungan)
Penyelesaian:
Diketahui:
mbjn = 0,5 kg
mair = 0,5 kg
Tair = 100oC
Tbjn = 25oC
cair = 4.200 J/kgoC
cbjn = 900 J/kgoC
Ditanyakan: Takhir/Ttermal = … ?
Jawab:
QLepas = QTerima
mair × cair × ∆Tair = mbjn × cbjn × ∆Tbjn
mair × cair × (Tair – Ttermal) = mbjn × cbjn × (Ttermal – Tbjn)
0,5 × 4.200 × (100 – Ttermal) = 0,5 × 900 × (Ttermal – 25)
2.100 × (100 – Ttermal) = 450 × (Ttermal – 25)
210.000 – 2.100Ttermal = 450Ttermal – 11.250
450Ttermal + 2.100Ttermal = 210.000 + 11.250
2.550Ttermal = 221.250
Ttermal = 221.250/2.550
Ttermal = 86,76oC
Jadi, suhu kesetimbangannya adalah 86,76oC.

2. Jika teh 200 cm3 pada suhu 95oC dituangkan ke dalam cangkir gelas 150 g pada suhu
25oC, berapa suhu akhir (T) dari campuran ketika dicapai kesetimbangan, dengan

6
menganggap tidak ada kalor yang mengalir ke sekitarnya? (kalor jenis cangkir gelas
adalah 840 J/kgoC)
Penyelesaian:
Diketahui:
teh sebagian besar berupa air, maka kalor jenisnya adalah kalor jenis air.
cteh = cair = 4.200 J/kgoC
Vteh = 200 cm3 = 200 × 10-6 m3
mteh = ρteh × Vteh
mteh = ρair × Vteh
mteh = (1,0 × 103 kg/m3)(200 × 10-6 m3)
mteh = 200 × 10-3 kg = 0,2 kg
mgls = 150 g = 0,15 kg
cgls = 840 J/kgoC
Tteh = 95oC
Tgls = 25oC
Ditanyakan: T akhir (Tc) = …?
Jawab:
Dengan menerapkan Hukum Kekekalan Energi Kalor, maka:
Kalor yang hilang dari teh = kalor yang diterima canggir gelas
QLepas = QTerima
mteh × cteh × ∆Tteh = mgls × cgls × ∆Tgls
mteh × cteh × (Tteh – Tc) = mgls × cgls × (Tc – Tgls)
0,2 × 4.200 × (95 – Tc) = 0,15 × 840 × (Tc – 25)
840 × (95 – Tc) = 126 × (Tc – 25)
79.800 – 840Tc = 126Tc – 3.150
126Tc + 840Tc = 79.800 + 3.150
966Tc = 82.950
Tc = 82.950/966
Tc = 85,87oC
Jadi, suhu kesetimbangan atau suhu akhir the dengan cangkir adalah 85,86oC.

7
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Asas Black dikemukakan oleh Joseph Black, di mana asas ini merupakan suatu
prinsip dalam termodinamika yang berbunyi: “pada pencampuran dua zat, banyaknya
kalor yang dilepas oleh zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor yang
diterima oleh zat yang suhunya lebih rendah.” Pada asas Black berlaku:

 Jika dua buah benda dengan suhu yang berbeda dicampurkan, maka benda yang lebih
panas akan memberi kalor pada benda yang lebih dingin hingga suhu keduanya sama.
 Jumlah kalor yang diserap oleh benda dingin sama dengan jumlah kalor yang dilepas
oleh benda panas.
 Benda yang didinginkan akan melepas kalor yang sama besar dengan kalor yang
diserap bila benda tersebut dipanaskan.

Kalor adalah energi yang dipindahkan dari benda yang memiliki temperatur tinggi ke
benda yang memiliki temperatur lebih rendah sehingga pengukuran kalor selalu
berhubungan dengan perpindahan energi.

Energi adalah kekal sehingga benda yang memiliki temperatur lebih tinggi akan
melepaskan energi sebesar QL dan benda yang memiliki temperatur lebih rendah akan
menerima energi sebesar QT dengan besar yang sama.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://rumus.co.id/asas-black/
https://www.zenius.net/prologmateri/fisika/a/1077/asas-black
https://www.fisikabc.com/2018/06/asas-black.html?m=0
http://adrianamekka.blogspot.com/2017/07/asas-black.html

Anda mungkin juga menyukai