Anda di halaman 1dari 19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Swasta Tri Dharma Ende


Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas/Semester : VII /Ganjil
Materi Pokok : Perpindahan Kalor
Alokasi Waktu : 3x 40 menit
Pertemuan : XII
A. Kompetensi Inti
 KI1 dan KI2:Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya serta Menghargai
dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
 KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
 KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.
A. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.4 Menganalisis konsep suhu, pemuaian,  Menjelaskan macam- macam perpindahan
kalor, perpindahan kalor, dan
penerapannya dalam kehidupan sehari- kalor
hari termasuk mekanisme menjaga  Menjelaskan pemanfaatan konduksi,
kestabilan suhu tubuh pada manusia dan
hewan konveksi dan radiasi dalam kehidupan
sehari-hari

4.4.Melakukan percobaan untuk  Mengidentifikasi perpindahan kalor dari


menyelidiki pengaruh kalor terhadap konduksi, konveksi, dan radiasi
suhu dan wujud benda serta
perpindahan kalor
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik di harapkan dapat:
 Menjelaskan macam- macam perpindahan kalor
 Menjelaskan pemanfaatan konduksi, konveksi dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran

Perpindahan Kalor

Kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah. Bagaimanakah caranya?

 Perpindahan Panas secara Konduksi (Hantaran)

Konduksi adalah peristiwa perpindahan kalor atau panas melalui zat perantara tanpa disertai
perpindahan zat perantara tersebut. Perpindahan kalor dengan cara konduksi pada umumnya terjadi
pada benda padat berbahan logam.

Berdasarkan mudah tidaknya suatu zat menghantarkan kalor, zat dibagi menjadi konduktor dan
isolator. Konduktor adalah zat mudah menghantarkan kalor ( besi, baja, alumunium). Isolator adalah
zat yang sulit menghantarkan kalor (kayu, karet dan kertas).

Contoh Konduksi
 Ketika mengaduk teh panas, maka sendok aluminium yang digunakan untuk mengaduk juga ikut
panas. Hal ini menunjukkan bahwa kalor atau panas berpindah dari teh yang panas ke ujung
sendok aluminium yang dipegang.
 Ketika memanaskan batang besi di atas nyala api. Apabila salah satu ujung besi dipanaskan,
kemudian ujung yang lain dipegang, maka semakin lama ujung yang dipegang semakin panas. Hal
ini menunjukkan bahwa kalor atau panas berpindah dari ujung besi yang dipanaskan keujungbesi
yang dipegang.
 Saat memasak air maka kalor atau panas berpindah dari api kompor menuju panci dan
menyebabkan air mendidih.< Dari beberapa contoh di atas dapat disimpulkan bahwa besi dan
aluminium merupakan penghantar panas yang baik.

 Perpindahan Panas secara Konveksi (Aliran)

Konveksi adalah perpindahan kalor atau panas yang disertai dengan perpindahan zat perantaranya.
Konveksi agak mirip dengan konduksi. Bedanya,konduksi adalah perpindahan kalor tanpa disertai zat
perantara sedangkan konveksi merupakan perpindahan kalor yang di ikuti zat perantara.
Contoh Konveksi
 Saat memasak air, maka air bagian bawah akan lebih dulu panas, saat air bawah panas maka akan
bergerak ke atas (dikarenakan terjadinya perubahan masa jenis air) sedangkan air yang diatas akan
bergerak kebawah begitu seterusnya sehingga keseluruhan air memiliki suhu yang sama.
 Terjadinya angin darat dan angin laut. Pada malam hari daratan lebih cepat dingin daripada laut.
Akibatnya udara panas di atas laut bergerak naik dan tempatnya digantikan oleh udara yang lebih
dingin dari daratan, sehingga terjadi angin darat yang bertiup dari daratan ke lautan. Sedangkan
pada siang hari, daratan suhunya lebih cepat panas. Akibatnya udara di atas daratan akan bergerak
naik dan udara yang lebih dingin yang berada di atas laut bergerak ke daratan karena tekanan udara
di atas permukaan laut lebih besar daripada tekanan di atas daratan. Hal ini menyebabkan
terjadinya angin laut yang bertiup dari permukaan laut ke daratan.
 Perpindahan Panas secara Radiasi (Pancaran)
Radiasai adalah perpindahan kalor atau panas tanpa adanya zat perantara. Perpindahan kalor
secara radiasi tidak membutuhkan zat perantara.
Contoh Radiasi
1. Matahari memancarkan panas ke bumi yang langsung bisa kita rasakan.
2. Dalam kehidupan sehari-hari, saat kita menyalakan api unggun, berada dekat tungku perapian,
maka kita yang berada di dekat nyala api tersebut akan merasakan hangat.
Jumlah radiasi kalor yang diserap ataupun dipancarkan oleh suatu benda bergantung pada warna
benda. Benda-benda berwarna gelap merupakan penyerap sekaligus pemancar kalor yang baik,
sementara itu benda-benda yang berwarna terang merupakan penyerap dan pemancar kalor yang
buruk. Itulah sebabnya kita tidak dianjurkan memakai baju berwarna hitam di siang hari, karena baju
berwarna hitam akan membuat kita semakin kepanasan.
Pemanfaatan Konduksi ,Konveksi Dan Radiasi Dalam Kehidupan Sehari-Hari
 Konduksi
Perpindahan kalor secara konduksi dimanfaatkan dalam pembuatan peralatan masak. Peralatan
masak yang digunakan untuk memasak biasanya pada bagian yang bersentuhan dengan api
menggunakan konduktor yang baik, sedangkan pegangannya menggunakan isolator yang baik. Contoh
peristiwa konduksi lainnya ialah ketika memegang ujung sebuah besi dan ujung yang lain dipanaskan
maka lama kelamaan ujung yang dipegang juga akan terasa panas. ketika membuat teh panas, sendok
yang dipegang untuk mengaduk ngaduk teh panas juga akan terasa panas.
 Konveksi
Konveksi dimanfaatkan pada berbagai peralatan misalnya pada magic jar, oven dan pengering
rambut.
 Elemen pemanas oven, pemanggang roti, magic jar, dan lain-lain biasanya terletak di bagian
bawah. Saat difungsikan, udara bagian bawah akan menjadi lebih panas dan bergerak naik,
sedangkan udara bagian atas yang lebih dingin akan bergerak turun.
 Pada peralatan tertentu seperti pengering rambut (hair dryer), aliran konveksi dibantu (atau
dipaksa) dengan menggunakan kipas.
 Radiasi
Peristiwa radiasi kalor dimanfaatkan dalam banyak peralatan yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Permukaan pemanas air yang memanfaatkan panas matahari (solar heating) berwarna gelap atau
hitam. Karena warna hitam atau warna gelap dapat meyerap panas atau kalor lebih cepat dan lebih
banyak
2. Baju seragam sekolah umumnya berwarna terang atau putih. Karena jika seragam berwarna
hitam/gelap, maka warna terebut akan menyerap cahaya, sehingga tubuh akan cepat panas dari pada
menggunakan warna putih atau warna cerah.
3. Kompor surya. Permukaan pemantul dibuat mengkilap agar dapat memantulkan cahaya matahari.
Permukaan pemantul dibuat melengkung agar cahaya matahari dapat dikumpulkan sehingga
mempercepat proses memasak.
4. Warna panci dan peralatan masak lainnya yang bersentuhan dengan api tidak dibuat mengkilap,
tetapi kusam. Karena warna kusam dapat menyerap panas lebih baik dan menyebarkan panas lebih
baik pula dibanding yang mengkilap.
5. Radiasi juga dimanfaatkan oleh beberapa hewan, salah satunya adalah buaya. Untuk
menghangatkan tubuhnya, hewan berdarah dingin seperti buaya ini memanfaatkan radiasi panas
matahari. Kalor dari matahari diserap oleh buaya (dengan cara membuka mulutnya) sehingga suhu
tubuhnya naik dan buaya dapat beraktivitas dengan mudah.
2. Materi Pembelajaran Remedial
 Bagi siswa yang sudah mencapai indikator pembelajaran, dapat melanjutkan kebagian
Pengayaan. Pada kegiatan remidial guru ditantang untuk memberikan pemahaman kepada
siswa yang belum mencapai kompetensi dasar. Berikut ini alternatif cara untuk
memberikan remidi:
1. Meminta siswa untuk mempelajari kembali bagian yang belum tuntas.
2. Meminta siswa untuk membuat rangkuman materi yang belum tuntas.
3. Meminta siswa untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas tentang materi yang
belum tuntas.
4. Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh siswa yang belum tuntas.
3. Materi Pembelajaran Pengayaan
 Pengayaan biasanya diberikan segera setelah siswa diketahui telah mencapai KBM/KKM
berdasarkan hasil PH. Mereka yang telah mencapai KBM/ KKM berdasarkan hasil PTS
dan PAS umumnya tidak diberi pengayaan. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya
diberikan sekali, tidak berulangkali sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran
pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian.
D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : ceramah dan diskusi
3. Model : Discovery Learning
E. Media Pembelajaran
 Media :
 lembar kerja (siswa)
 Perpustakaan sekolah
 Alat/Bahan :
 Kapur, papan tulis
F. Sumber Belajar
 Buku IPA Kelas VII Kemdikbud
 Buku lain yang menunjang
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkansyukurkepadaTuhan YME dan
berdoa untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
 Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan
baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
 Perpindahan Kalor
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 60 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
(pertanyaan/ sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan
identifikasi akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
masalah)  Mengajukan pertanyaan tentang Perpindahan Kalor yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup
cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan
(pengumpulan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data)  Mengamati obyek/kejadian
 Mengamati dengan seksama materi Pengantar Perpindahan Kalor yang
sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang
disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
 Membaca sumber lain selain buku teks
 Secaradisiplin melakukan kegiatanliterasi dengan mencari dan membaca
berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan
dan pemahaman tentang materi Pengantar Perpindahan Kalor yang
sedang dipelajari.
 Aktivitas
 Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari
kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru
berkaitan dengan materi Pengantar Perpindahan Kalor yang sedang
dipelajari.
 Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
 Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Pengantar
Perpindahan Kalor yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada
guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Pesertadidikdibentukdalambeberapakelompokuntuk:
 Mendiskusikan
 Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku
paket mengenai materi Pengantar tentang Perpindahan Kalor
 Mengumpulkan informasi
 Mencatat semua informasi tentang materi Pengantar tentang
Perpindahan Kalor yang telah diperoleh pada buku catatan dengan
tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
 Mempresentasikan ulang
 Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
materidengan rasa percayadiriPengantar tentang Perpindahan Kalor
sesuai dengan pemahamannya.
 Saling tukar informasi tentang materi :Pengantar tentang Perpindahan
Kalor dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan
sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar
dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
processing (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan
Data) dengan cara :
 Berdiskusi tentang data dari Materi :Pengantar Perpindahan Kalor
 Mengolahinformasi dari materi Pengantar Perpindahan Kalor yang
sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun
hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi
yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada
lembar kerja.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Pengantar
tentang Perpindahan Kalor
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
 Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif
serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :Pengantar tentang
Perpindahan Kalor antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara
bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh
peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan)  Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Pengantar tentang
Perpindahan Kalor berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan.
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi
: Perpindahan Kalor
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang materi
Pengantar tentang Perpindahan Kalor dan ditanggapi oleh kelompok
yang mempresentasikan.
 Bertanya atas presentasi tentang materi Pengantar tentang Perpindahan
Kalor yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
 Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
 Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :Pengantar
tentang Perpindahan Kalor
 Menjawab pertanyaan tentang materi Pengantar Perpindahan Kalor
yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang
telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Pengantar
tentang Perpindahan Kalor yang akan selesai dipelajari
 Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Pengantar Perpindahan
Kalor yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar
kerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran.
Kegiatan Penutup (10 Menit)
Peserta didik :
 Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Pengantar tentang Perpindahan Kalor
yang baru dilakukan.
Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Pengantar tentang Perpindahan
Kalor yang baru diselesaikan.
 Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Pengantar tentang Perpindahan Kalor.
 Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan
benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Pengantar tentang Perpindahan
Kalor.
 Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Pengantar tentang Perpindahan Kalor
kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
 Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-
hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan
langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap :
Aspek Perilaku yang
Jumlah Skor Kode
No Nama Siswa Dinilai
Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 Ambrosius Laka
Benediktus
2
Muraram
3 Febriyanti G.Senda
4 Fandi Mutalib
5 Maria A.Ite
6 Steven A.Muraram
7 Vinsensius Jeli
8 Yohanes W.Rera

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka
peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun
agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih
dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai,
kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format
penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu.
Berikut Contoh format penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut serta
1
mengusulkan ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap
2 anggota mendapatkan
kesempatan untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam membuat
3 kesimpulan hasil diskusi
kelompok.

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 =
62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
4. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan.
 Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda(Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
Skala
N Jumla Skor Kode
Aspek yang Dinilai 10
o 25 50 75 h Skor Sikap Nilai
0
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

- Penugasan(Lihat Lampiran)
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian.
 Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)
Instrumen Penilaian Diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

Ende , 27 November 2018


Guru Pamong Guru PPL

Leonarda R, Eka S.Pd Petrus Sama.


NIP : - NIM :2015260158

Mengetahui
Kepala sekolah

Oliva Seni S,Pd


NIP : 197309102002122003
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)

Nama kelompok
1. …………………………………………………….
2. ……………………………………………………..
3. ……………………………………………………
4. ……………………………………………………
Kompetensi dasar :
4.4 Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu
dan wujud benda serta perpindahan kalor
Tujuan :
Mengidentifikasi perpindahan kalor dari konduksi, konveksi, dan radiasi
 Alat dan bahan
- Sendok logam
- Air
- Lilin
- Korek api
 Langkah kerja
 Siapakan lilin satu buah,nyalakan lilin .kemudian panaskan sendok logam tersebut. apa
yang terjadi setelah sendok dipanaskan beberapa menit !
 Siapkan air secukupnya,letakan pada wadah sendok logam tersebut,kemudian panaskan
pada lilin yang sedang menyala. Amatilah perubahan yang terjadi !
 Siapkan sebatang lilin, kemudian nyalakan, dekatkan tangan mu pada lilin yang sedang
menyala. Apa yang anda rasakan !
Tabel Hasil Pengamatan :

Keadaan
Konveksi
Kegiatan ke- Sebelum Sesudah Konduksi Radiasi
perlakuan perlakuan
1

3
 Diskusi
- Apakah yang berpindah dari ujung sendok logam yang dibakar hingga ke ujung
sendok logam dimana tangan kita memegang?
Jawab :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
- Jelaskan pengertian dari konduksi ?
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
- Bagaimanakah proses terjadinya konveksi saat memasak air?
Jawab :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….
- Jelaskan pengertian dari konveksi ?
Jawab :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
- Jelaskan pengertian dari radiasi !
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
- Berilah contoh dari perpindahan kalor dari konduksi, konveksi dan radiasi yang anda
ketahui
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
- Kesimpulan
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
Kunci Jawaban LKS

Tabel pengamatan

Keadaan
Konveksi
Kegiatan ke- Sebelum Sesudah Konduksi Radiasi
Perlakuan perlakuan
1 Sendok Sendok logam 
logam belum terasa panas
terasa panas
2 Air masih Air terasa panas 
dingin dan dan ada
belum ada gelembung naik
gelembung turun pada air
3 Tangan Tangan terasa 
belum terasa panas
panas
 Sendok logam dipanaskan pada salah satu ujungnya, dan ujung yang lainnya kita pegang.
Tidak lama kemudian tangan akan merasakan panas. Hal ini disebabkan kalor atau panas dari
api berpindah dari ujung besi yang dipanasi ke ujung sendok logam yang dipegang.
 Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat penghantar tanpa disertai perpindahan bagian-
bagian zat itu.
 Air yang letaknya dekat dengan api akan mendapat panas sehingga molekul air akan saling
bertumbukan dan massa jenisnya lebih ringan, kemudian air akan bergerak ke atas dan
digantikan oleh air yang ada di atasnya. Dengan cara ini panas dari air bagian bawah
berpindah bersama aliran air menuju bagian atas.
 Konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan molekul-molekul zat
perantaranya.
 Radiasi adalah perpindahan kalor yang tidak memerlukan perantara apapun.
POST TEST
- Jelaskan pengertian dari :
- Konduksi
- Konveksi
- Radiasi
- Berdasarkan daya hantarnya konduksi dibedakan atas dua.sebutkan dan setakan
dengan contohnya !
- Tuliskan contoh peristiwa dari konduksi, konveksi dan radiasi dalam kehidupan
sehari-hari
Jawaban :
 Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat penghantar tanpa disertai
perpindahan bagian-bagian zat itu.
 Konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan molekul-
molekul zat perantaranya.
 Radiasi adalah perpindahan kalor yang tidak memerlukan perantara apapun.
 konduktor .contohnya: kalor ( besi, baja, alumunium).
Isolator (kayu, karet dan kertas).
 Contoh Konduksi
 Ketika mengaduk teh panas
 Ketika memanaskan batang besi di atas nyala api
 Contoh Konveksi
 Saat memasak air,
 Terjadinya angin darat dan angin laut.
 Contoh Radiasi
 Matahari memancarkan panas ke bumi yang langsung bisa kita rasakan.
 Dalam kehidupan sehari-hari, saat kita menyalakan api unggun

Anda mungkin juga menyukai