(RPP)
KompetensiDasar Indikator
3.4 Menganalisis konsep suhu, pemuaian, Menjelaskan perubahan pada suhu
kalor, perpindahan kalor, dan (pemuaian zat padat, cair ,dan gas )
penerapannya dalam kehidupan sehari
hari termasuk mekanisme menjaga
kestabilan suhu tubuh pada manusia dan
hewan
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik di harapkan dapat:
Menjelaskan perubahan pada suhu (pemuaian zat padat, cair ,dan gas )
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran
Apa yang terjadi pada benda jika suhunya berubah?Salah satu perubahan yang terjadi pada
benda adalah ukuran benda itu berubah. Jika suhu benda naik, secara umum ukuran benda bertambah.
peristwa ini disebut pemuaian.
Perhatikan kabel telepon pada musim dingin dan musim panas. Pada musim dingin kabel
terlihat kencang dan pada musim panas kabel terlihat kendor. Gelas yang diisi air panas mendadak
dapat pecah. Air yang mendidih kadang akan tumpah dari wadahnya jika terus dipanasi.
Beberapa peristiwa di atas merupakan contoh dari pemuaian. Pemuaian merupakan gerakan atom
penyusun benda karena mengalami pemanasan. Makin panas suhu suatu benda, makin cepat getaran
antaratom yang menyebar ke segala arah. Karena adanya getaran atom inilah yang menjadikan benda
tersebut memuai ke segala arah. Pemuaian dapat dialami zat padat, cair, dan gas.
Pemuaian panjang merupakan bertambahnya panjang benda karena peningkatan suhu. Seperti
dijelaskan diatas pada kasus ini perubahan luas dan volume dapat diabaikan sehingga hanya terjadinya
pada benda yang panjang tapi tipis. Rumus yang berlaku yaitu :
Keterangan :
L = Panjang akhir benda (m)
L0 = panjang mula-mula (m)
α = koefisien muai panjang ( /0C )
ΔT = perubahan suhu (C0 )
Pemuaian Luas
Pemuaian luas merupakan pertambahan luas benda akibat peningkatan suhu. Pemuaian luas
terjadi pada benda luas yang tipis seperti pada plat logam. Rumusnya yaitu sebagai berikut :
Jika yang dipanaskanadalah suatu lempeng atau plat tipis maka plat tersebut akan mengalami
pemuaian pada panjang dan lebarnya. Dengan demikian lempeng akan mengalami pemuaian luas
atau pemuaian bidang. Pemuaian luas dapat kita amati pada jendela kaca rumah.
Pertambahan luas zat padat untuk setiap kenaikan 1oC pada zat seluas 1m2 disebut
koefisien muai luas (B).
sehingga,
Dengan,
A = Luas akhir (m2)
Ao = Luas mula-mula (m2)
B= koefisien muai luas suatu zat (°C/m )
∆T = kenaikan suhu (°C )
Pemuaian Volume
Pemuaian volum merupakan pertambahan volume benda akibat peningkatan suhu. Pemuaian
volume terjadi pada benda yang volumenya tidak dapat diabaikan seperti logam berbentuk kubus. Dan
juga terjadinya pada zat cair dan zat gas.
Jika suatu balok mula-mula memiliki panjang Po , lebar Lo , dan tinggi ho dipanaskan hingga
suhunya bertambah ΔT, maka berdasarkan pada pemikiran muai panjang dan luas diperoleh harga
volume balok tersebut sebesar:
Besar koefisien muai volume yang dimiliki suatu bahan adalah tiga kali besar koefisien muai
panjangnya.
γ = 3α
Dengan,
A = Luas akhir (m2)
Ao = Luas mula-mula (m2)
𝛾= koefisien muai volume suatu zat (°C/m )
∆T = kenaikan suhu (°C )
Pemuaian pada zat cair tidak melibatkan muai panjang ataupun muai luas, tetapi hanya dikenal muai
ruang atau muai volume saja. Semakin tinggi suhu yang diberikan pada zat cair, maka semakin besar
muai volumenya.
Ketika panci diisi penuh dengan air dipanaskan, maka panci (zat padat) dan air (zat cair)
memuai. Tetapi, muai volume zat cair lebih besar daripada muai volume zat padat. Hal ini
menyebabkan sebagian air tumpah dari panci saat air mendidih.
Pemuaian zat cair untuk masing-masing jenis zat cair berbeda-beda, akibatnya walaupun
mula-mula volume zat cair sama tetapi setelah dipanaskan volumenya menjadi berbeda-beda.
Pemuaian volume zat cair terkait dengan pemuaian tekanan karena peningkatan suhu. Titik pertemuan
antara wujud cair, padat dan gas disebut titik tripel.
V= 𝑉0{1+𝛾(𝑇2 _𝑇1 )}
Keterangan :
𝑇1 = suhu awal (℃ )
1
V= 𝑉0{1+273 (𝑇2 -𝑇1 )
Ket:
𝑇1 = suhu awal (℃ )
D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : ceramah dan diskusi
3. Model : Discovery Learning
E. Media Pembelajaran
Media :
Worksheet atau lembar kerja (siswa)
Perpustakaan sekolah
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
F. Sumber Belajar
Buku IPA Kelas VII Kemdikbud
Buku lain yang menunjang
Multimedia interaktif dan Internet
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkansyukurkepadaTuhan YME dan berdoa
untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari.
Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik,
maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Perubahan Suhu
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :Pengantar tentang
Perubahan Suhu
Menjawab pertanyaan tentang materi Pengantar Perubahan Suhu yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa
pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Pengantar tentang Perubahan
Suhu yang akan selesai dipelajari
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Pengantar Perubahan Suhu yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran.
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik
terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh
guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap :
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta
didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian
tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian
diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian
yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format
penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan.
Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda(Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
Skala Jumlah Skor Kode
No Aspek yang Dinilai
25 50 75 100 Skor Sikap Nilai
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur
- Penugasan(Lihat Lampiran)
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan
tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian.
Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Mengetahui
Kepala sekolah
1. Sebuah benda yang terbuat dari baja memiliki panjang 1000 cm. Berapakah pertambahan
panjang baja itu, jika terjadi perubahan suhu sebesar 50°C?
Penyelesaian:
Diketahui :
L0 = 1000 cm
∆T = 50 °C
α = 12 × 10-6 °C-1 (lihat di tabel koefisien muai panjang)
Ditanyakan : ∆L = ...?
Jawab:
L = L0(1 + α∆T)
L = L0 + L0α∆T
L – L0 = L0α∆T
∆L = L0α∆T
∆L = 1000 × 12 × 10-6 × 50
∆L = 60 cm
Jadi, pertambahan panjang benda tersebut sebesar 60 cm.
2. Pada suhu 30oC sebuah pelat besi luasnya 10 m2. Apabila suhunya dinaikkan menjadi
90oC dan koefisien muai panjang besi sebesar 0,000012/oC, maka tentukan luas pelat besi
tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
A0 = 10 m2
T0 = 30oC
T = 90oC
∆T = T – T0 = 90 – 30 = 60oC
α = 0,000012/oC
β = 2α = 2 × 0,000012/oC = 0,000024/oC
Ditanyakan: A = …?
Jawab:
A = A0(1 + β × ∆T)
A = 10(1 + 0,000024 × 60)
A = 10(1 + 0,00144)
A = 10 × 1,00144
A = 10,0144 m2
Jadi, luas pelat besi setelah dipanaskan adalah 10,0144 m2.
3. Sebuah bejana memiliki volume 1 liter pada suhu 25oC. Jika koefisien muai panjang
bejana 2 × 10-5/oC, maka tentukan volume bejana pada suhu 75oC!
Penyelesaian:
Diketahui:
γ = 3α = 3 × 2 × 10-5/oC = 6 × 10-5/oC
∆T = 75oC – 25oC = 50oC
V0 = 1 L
Ditanyakan: V = …?
Jawab:
V = V0(1 + γ × ∆T)
V = 1(1 + 6 × 10-5 × 50)
V = 1(1 + 3 × 10-3)
V = 1(1 + 0,003)
V = 1 × 1,003
V = 1,003 liter
Jadi, volume bejana setelah dipanaskan adalah 1,003 liter.
4. Sebuah bejana tembaga dengan volume 100 cm3 diisi penuh dengan air pada suhu 30oC.
Kemudian keduanya dipanasi hingga suhunya 100oC. Jika αtembaga = 1,8 × 10-5/oC
dan γ air = 4,4 × 10-4/oC. Berapa volume air yang tumpah saat itu?
Penyelesaian:
Diketahui:
V0 tembaga = V0 air = 100 cm3
∆T = 100oC – 30oC = 70oC
α tembaga = 1,8 × 10-5/oC
γ tembaga = 3α = 3 × 1,8 × 10-5 = 5,4 × 10-5/oC
γ air = 4,4 × 10-4/oC
Ditanyakan: V air yang tumpah = …?
Jawab:
Untuk tembaga:
Vt = V0(1 + γ∆T)
Vt = 100(1 + 5,4 × 10-5 × 70)
Vt = 100(1 + 3,78 × 10-3)
Vt = 100(1 + 0,00378)
Vt = 100(1,00378)
Vt = 100,378 cm3
Untuk air:
Vt = V0(1 + γ∆T)
Vt = 100(1 + 4,4 × 10-4 × 70)
Vt = 100(1 + 3,08 × 10-2)
Vt = 100(1 + 0,0308)
Vt = 100(1,0308)
Vt = 103,08 cm3
Jadi, volume air yang tumpah adalah sebagai berikut.
V air tumpah = Vt air – Vt tembaga
V air tumpah = 103,08 – 100,378
V air tumpah = 2,702 cm3
5. . Volume gas pada suhu 27oC adalah 300 cm3. Berapakah volume gas jika suhunya
diturunkan menjadi 15oC pada tekanan sama?
Penyelesaian:
V0 = 300 cm3
T0 = 27oC
T = 15oC
Ditanyakan: V saat 15oC
Jawab:
Untuk mencari volume pada suhu 15oC, kita dapat menggunakan persamaan berikut.
1
V = V0 1 + ∆T
273
1
V = 300 1 + (15 – 27)
273
-12
V = 300 1 +
273
V = 300[1 + (-0,044)]
V = 300(0,956)
V = 286,8 cm3
Jadi, volume gas saat bersuhu 15oC adalah 286,8 cm3.