Oleh
klaudensia Kurniati
Maria Trifonia Amung
Emanuel Hami
Sofia Helci
Petrus Sama
Jika waktu rata-rata antara dua tumbukan elektron dan ion adalah τ,
maka kecepatan hanyut dalam selang waktu tersebut :
Model Elektron Bebas Klasik
Oleh karena itu rapat arus yang terjadi
Pengukuran menunjukkan bahwa nilai rata-rata σ logam sekitar 5.107 (Ωm)-1 dengan
menganggap masa efektif m* sama dengan massa bebas mo=9,1.10-31 kg, maka
didapatkan nilai τ berorde 10-11 s. Contoh analisa lain adalah konduktivitas termal.
Misalnya, sepanjang sumbu- X terdapat gradien suhu ∂T/∂x, maka akan terjadi aliran
energi persatuan luas perdetik (arus kalor) Qe. Berdasarkan eksperimen arus kalor Qe
tersebut sebanding dengan gradien suhu ∂T/∂x
Hal ini didukung fakta eksperimen bahwa σ ~T-1, sehingga dari ungkapan konduktivitas
listrik didapatkan
Ungkapan terakhir ini menunjukkan bahwa bila T naik, maka n menurun. Hal ini
tidak sesuai dengan fakta, dan menyebabkan teori Drude tidak memadai.
Model Elektron Bebas Klasik
Model elektron bebas klasik tentang logam mengambil andaian berikut.
Kristal digambarkan sebagai superposisi dari jajaran gugus ion positip (yang
membentuk kisi kristal) dan elektron yang bebas bergerak dalam volume kristal.
Elektron bebas tersebut diperlakukan sebagai gas, yang masing-masing bergerak secara
acak dengan kecepatan termal (seperti molekul dalam gas ideal – tidak ada tumbukan,
kecuali terhadap permukaan batas).
Pengaruh medan potensial ion diabaikan, karena energi kinetik elektron bebas sangat
besar.
Elektron hanya bergerak dalam kristal karena adanya penghalang potensial di
permukaan batas.
Dalam pendekatan ini elektron-elektron dapat dipandang seperti partikel gas ideal.
Sebagai contoh, perhatikan logam natrium (11Na). Atom natrium memiliki konfigurasi
elektron : 1s2-2s2-2p6-3s1. Elektron-elektron pada orbitan 1s sampai dengan 2p
membentuk struktur kulit penuh. Elektron-elektron ini bersama dengan inti atom
membentuk teras atom. Sedangkan elektron yang ke 11 pada orbitan 3s merupakan
elektron valensi. Elektron valensi inilah yang menjadi elektron bebas apabila atom-atom
natrium membentuk kristal logam
Model Elektron Bebas Klasik
Secara umum bila suatu logam mempunyai rapat massa mρ tersusun oleh atom-atom
dengan elektron valensi Z, dan massa atom yang bersangkutan M, maka konsentrasi
elektron bebas pada logam tesebut adalah :
Tumbukan dengan atom-atom ini menimbulkan “daya hambat” yang dialami elektron,
yang akan mengimbangi gaya medan listrik pada elektron.
Model Elektron Bebas Klasik
Keadaan demikian dapat diungkapkan melalui persamaan gerak sebagai berikut :
dengan m* menyatakan massa efektif elektron,
v kecepatan elektron, e muatan elektron,
t waktu dan
η waktu relaksasi tumbukan (waktu antara dua
kali tumbukan berurutan).
Dengan adalah jarak antara dua tumbukan berurutan atau disebut juga lintasan
bebas rata-rata elektron. Sedangkan v menyatakan kecepatan rambang elektron.
Dengan hubungan (3.14), maka ungkapan
konduktivitas listrik (3.11) menjadi :
b. Resitivitas Listrik
Dari persamaan (3.4) dan (3.11) dapat
diperoleh rumusan bagi resistivitas listrik :
Harga k tidak dibatasi sehingga energi elektron tidak terkuantisasi. Tetapi bila elektron
bebas tersebut bergerak dalam suatu kubus dengan rusuk L, maka haruslah dipenuhi
,
Prinsip Pauli menyatakan bahwa dalam satu sistem fisis tidak boleh terdapat dua
elektron atau lebih yang mempunyai perangkat bilangan kuantum yang tepat sama.
Model Elektron Terkuantisasi
Pada suhu T=0 K, energi Fermi diungkapkan dalam bentuk EF(0) dan fungsi distribusi
Fermi-Dirac
Karena bentuk [(πkT)2/EF2(0)] sangat kecil dibandingkan dengan satu, maka EF selalu
dapat diganti dengan EF(0)
Model Elektron Terkuantisasi
Dengan memakai bentuk (3.33), (3.34) dan deret binomial (1+x)p, serta memperhatikan
ungkapan (3.31) dan (3.30), maka rapat energi (3.32) di atas dapat dihitung dan hasilnya
adalah
Apabila kapasitas panas elektron bebas model klasik (Cv)el’ (persamaan (3.13)), maka
ungkapan (3.36) untuk satu mol zat menjadi
Dapat disimpulkan bahwa sumbangan elektron bebas pada harga Cv suatu logam
sangatlah kecil, terutama pada suhu yang sangat tinggi. Tetapi sumbangan
tersebut akan dominan pada suhu yang cukup rendah.
Model Elektron Terkuantisasi
Pada suhu jauh di bawah suhu Debye θD dan suhu Fermi TF, kapasitas panas suatu logam
dapat ditulis sebagai jumlah sumbangan elektron bebas dan fonon, yakni
dimana γ dan A merupakan konstanta
karakteristik bahan.
b. Paramagnetik Pauli
Apabila terdapat suatu medan magnet luar H, maka spin elektron bebas akan
menyesuaikan diri terhadap H. Energi total elektron bebas karena pengaruh medan
Integral suku pertama persamaan (3.47) menghasilkan nol karena kecepatan rata-rata
dalam
Dengan demikian rapat arus (3.47) menjadi
.
,
Dari rapat elektron (3.29), setelah mengganti variabel E menjadi , diperoleh distribusi
elektron tak lain adalah
Ungkapan konduktivitas listrik di atas, ternyata bentuknya sama dengan hasil teori
Drude yang lalu.
Baik teori Drude maupun model elektron bebas terkuantisasi mengemukakan bahwa
konduktivitas listrik hanya berbanding lurus dengan konsentrasi elektron.