Anda di halaman 1dari 10

PERANGKAT / MODUL AJAR

I. INFORMASI UMUM
Identitas Sekolah
Nama Penyusun : Nismah, S.Pd Institusi : SMPN 2 Baranti
Tahun Pembuatan : 2023 Mata : Ilmu Pengetahuan Alam
Pelajaran
Jenjang : SMP Kelas : VII (Tujuh) Reguler
Kode : 22 Fase CP : Fase D
Tema : Suhu, Kalor dan PemuaianSuhu, Kalor dan Pemuaian
Topik / Konten : Kalor
Inti
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan 4 JP X 40 Menit : 160 Menit

A. Kompetensi Awal
 Memahami tentang perbedaan suhu dan kalo
B. Prasyarat Pengetahuan/Keterampilan
 Mehamai tentang benda-benda yang memiliki kalor jenis yang tinggi.
C. Profil Pelajar Pancasila
 Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
 Berkebinekaan global
 Mandiri
 Bergotong Royong
 Bernalar kritis
 Kreatif
 Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan.
 Menganalisis dan mengevaluasi penalaran
D. Sarana dan Prasarana (Materi ajar, Alat dan bahan)
Materi :
 Kalor diukur dalam satuan kalori. Satu kalori adalah jumlah energi panas yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 C dari 1 gram air. Satuan kalor dalam SI adalah
Joule. Satu kalori sama dengan 4,184 Joule, dan sering dibulatkan menjadi 4,2 Joul
 Apakah Kalor Itu Sama dengan Suhu?
Selain percobaan sederhana di atas, kalian mungkin pernah berdiri atau duduk-duduk
bersama teman d dekat api unggun lalu badan kalian terasa hangat? Mengapa bisa
demikian? Ketika itu energi yan menyebakan panas yang dibawa oleh sinar Matahari
maupun api unggun mengalir ke kulit kalian. Energi tersebut mengalir dari benda bersuh
tinggi (api unggun) ke benda bersuhu rendah (kulit). Energi tersebut dikenal sebagai
kalor. Kalor secar alamiah mengalir dari benda bersuhu lebih tinggi (panas) ke benda yang
bersuhu lebih rendah (dingin). Kalor tidak sama dengan suhu. Suhu adalah sifa suatu
benda yang muncul setelah diberikan energ kalor. Terlepas benda tersebut suhunya
menjadi tinggi atau tidak Kalor diukur dalam satuan kalori. Satu kalori adalah jumlah
energi panas yang dibutuhkan untu menaikkan suhu 1 C dari 1 gram air. Satuan kalor
dalam SI adalah Joule. Satu kalori sama dengan 4,184 Joule, dan sering dibulatkan menjadi
4,2 Joule. 0
Kenapa Benda yang Berbeda Nilai
Suhunya Tidak Sama Ketika Diberikan Kalor yang Sama? Pernahkah kalian
memperhatikan di siang hari yang begitu terik, air yang berada di kolam, sungai atau
danau tetap terasa dingin? Sedangkan aspal di jalan terasa begitu panas? Padahal
mendapatkan terik Matahari yang sama. Mengapa bisa demikian? Apakah masing-masing
benda atau zat memiliki kemampuan menyerap kalor yang berbeda-beda? Air termasuk
zat yang memiliki kalor jenis tinggi yang dapat menyerap banyak energi kalor dengan
hanya sedikit perubahan suhu. Apa itu kalor jenis? Kalor jenis adalah jumlah energi panas
yang diperlukan oleh 1 kg bahan tertentu untuk menaikkan suhunya sebesar 1 Kelvin.
Setiap bahan atau zat memiliki kalor jenis yang berbeda. Satuan kalor jenis adalah Joule
per kilogram per Kelvin [J/ (kg. K)], atau dalam Joule per kilogram per derajat Celsius [J/
(kg. C)]. Mengapa bisa sama? Hal ini dikarenakan bahwa perubahan suhu 1 Kelvin
sama dengan 1 derajat Celsius. 0 Menurut kalian kenapa masing-masing benda
bisa memiliki kalor jenis yang berbeda-beda? Apakah ada hubungannya dengan
atom-atom ataumolekul benda atau zat tersebut?
Media :
 LCD Projector, Speaker aktif, Note book, CD Pembelajaran interaktif, HP, kamera, kertas
karton, spidol atau media.
Metode :
 Discovery Learning
Sumber :
 Gambar atau foto keluarga.
 Kementerian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi Badan penelitian dan
pengembangan dan perbukuan Pusat kurikulum dan perbukuan
 Kementerian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi Republik indonesia, 2021
 Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan
sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas.
 Guru dapat mengembangkan dan memberikan materi berupa gambar aktivitas anak
membantu pekerjaan di rumah dan contoh sikap menghormati orang tua.
E. Target Peserta Didik
 Peserta didik reguler/tipikal
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi:
F. Jumlah siswa
 Maksimum 36-40 Siswa
G. Model Pembelajaran
 Model pembelajaran yang digunakan Discovery Learning untuk mode tatap muka
II. KEGIATAN INTI
A. Tujuan dan Indikator Capaian Pembelajaran
 Pelajar dapat mendeskripsikan perbedaan suhu dan kalor.
 Pelajar dapat menyebutkan benda-benda yang memiliki kalor jenis yang tinggi.
 Pelajar dapat mengunakan perumusan untuk menghitung besar kalor yang diperlukan
suatu benda untuk menaikkan suhunya
B. Pemahaman Bermakna
 Setiap bahan atau zat memiliki kalor jenis yang berbeda. Satuan kalor jenis adalah Joule
per kilogram per Kelvin [J/ (kg. K)], atau dalam Joule per kilogram per derajat Celsius [J/
(kg. C)].
C. Pertanyaan Pemantik/Pemanasan
 Apa yang dimaksud dengan kalor itu?
 Apa saja jenis jenis kalor?
D. Persiapan Pembelajaran
 Membaca materi pembelajaran
 Menyiapkan lembar kerja siswa
 Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 2 Waktu
 Kegiatan Pendahuluan
 Guru dan peserta didik menyampaikan salam dan berdoa.
 Guru melakukan presensi kehadiran.
 Apersepsi: 15
Guru mengawali topik dengan mengingat kembali bahasan pada pertemuan menit
sebelumnya, guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan seperti berikut.
 Apa yang menyebabkan suatu benda memiliki suhu yang tinggi?
 Mengapa penggorengan terbuat dari alumunium?
Kegiatan Inti 130
 Guru selanjutnya dapat membuat suatu percobaan sederhana yang dituangkan di menit
dalam Aktivitas 3.3.
 Guru dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan menarik mengenai hasil percobaan
yang mengajak pelajar untuk berikir cermat seperti, “Nah, apa yang akan terjadi
ketika korek api di dekatkan pada bagian bawah api lilin?”
 Guru mengajak pelajar mengamati gambar kalor jenis beberapa bahan. Pelajar
dipancing untuk dapat menyebutkan bahan-bahan lainnya yang pernah mereka
temukan di sekitar.
 Guru mengajak pelajar untuk mencoba secara mandiri kegiatan Aktivitas 3.3 dan
mengarahkan mereka untuk menemukan fenomena yang menarik.
Pertemuan Ke 2 Waktu

Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran
yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggung jawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup
 Guru menggunakan metode tanya jawab, siswa bersama guru menyebutkan kembali
intisari materi pembelajaran hari ini.
 Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya.
 Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari, guru memberikan arahan
untuk mencari referensi terkait materi yang telah dipelajari baik melalui buku buku
di perpustakaan atau mencari di internet.
 Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari, guru memberikan arahan
15
untuk mencari referensi terkait materi yang telah dipelajari baik melalui buku buku
menit`
di perpustakaan atau mencari di internet.
 Guru menutup pembelajaran dengan mengucupkan syukur dan berdoa bersama
semoga apa yang dipelajari hari ini dapat dipahami dengan baik.
 Guru dapat mengajak pelajar untuk mengamati peleburan es balok yang tersedia di
kantin sekolah. Menghitung lama waktu yang diperlukan dan suhuakhir yang
didapatkan.
 Guru mengajak pelajar untuk merenung mengapa Tuhan menciptakan Kalor? Apa
manfaat bagi manusia dan lingkungan?
Alternatif Kegiatan
 Guru dapat mengajak pelajar untuk mengamati peleburan es balok yang tersedia di
kantin sekolah. Menghitung lama waktu yang diperlukan dan suhuakhir yang
didapatkan.
F. Asesmen/Penilaian (Instrumen Terlampir)
 Asesmen di awal pembelajaran: memberikan pertanyaan kepada siswa
 Asesmen Formatif: Observasi kelas, penilaian diri, penilaian antarteman, refleksi,
mengobervasi efektivitas penyajian presentasi dalam kelas, partisipasi dalam diskusi,
mengobservasi partisipasi dalam diskusi, dan uji pemahaman.
 Asesment Sumatif: Presentasi tugas dan tes tertulis
 Penilaian ditekankan pada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
 Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan tes, unjuk kerja dan proyek.
 Penilaian pengetahuan dilakukan melalui kuis dan tugas.
 Penilaian sikap dilakukan melalui observasi dengan jurnal penilaian sikap.
 Asesmen dilakukan untuk melihat dua hal berikut.
1) Kemampuan siswa untuk mengidentifikasi dan memodelkan aktivitas yang mereka
lakukan sebagai suatu masalah pencarian.
2) Kemampuan siswa menjelaskan strategi yang mereka gunakan untuk melakukan
penebakan.
Asesmen dapat dilakukan dalam bentuk formatif mengamati diskusi (lihat Aktivitas
Berpasangan) atau dalam bentuk tertulis, Penilaian dilakukan berdasarkan rubrik yang
tersedia di bagian berikut.
Rubrik Penilaian
Deskripsi Penilaian untuk Pencapaian Pelajar
Aspek yang Sedang Mahir Sangat Mahir
Dinilai Berkembang

Penggunaan Poin 1-3 Poin 4-6 Poin 7-10


konsep Sains. Konsep Sains Konsep Sains Konsep Sains
yang digunakan digunakan secara
digunakan secara tepat pada semua
belum tepat pada bagian model.
tepat atau hampir
masih semua
ada kesalahan bagian
pada model.
beberapa
bagian
model..
Isi pesan Poin 1-2 Poin 3-4 Poin 5-6
(Keterampilan Hanya sedikit Sebagian Semua teman-
Berkomunikasi) teman-teman besar temanmu dapat
kalian yang teman-teman membedakan wujud
dapat kalian zat pada model
membedakan dapat partikel yang kalian
wujuzat pada membedakan buat .
model wujud zat
partikel yang pada
kalianbuat. model
partikel yang
kalian buat.
Keindahan Poin 1-2 Poin 3-4 Poin 5-6
dan kerapian Karya yang Karya yang Karya yang kalian
(Seni Budaya/ kalian kalian buat ditampilkan
Prakarya) buat kurang buat dengan sangat
menarik ditampilkan menarik dan ada
(belum secara cukup hal baru/ unik yang
rapi dan menarik kalian tampilkan.
kurang (terlihat
menarik). rapi dan
langsung, menarik).
bukan
manfaat
penemuan.

G. Remedial dan Pengayaan (Program Tindak Lanjut)


Remedial
 Peserta didik yang belum mencapai KKM (75) diberi tugas
 Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM maupun kepada
peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri atas dua bagian : remedial karena
belum mencapai KKM dan remedial karena belum mencapai Kompetensi Dasar
 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum mencapai
KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal), misalnya sebagai berikut.
 Tulis kegiatan pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk:
 Pembelajaran ulang
 Bimbingan perorangan
 Belajar kelompok
 Pemanfaatan tutor sebaya
 Bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian.
Pengayaan
 Guru dapat memberikan contoh penggunaan kalorimeter yang tersedia di sekolah.
Menunjukkan sistem kerja dan manfaatnya.
H. Refleksi
Refleksi Untuk Siswa
 Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan
penguasaan materi, pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan
 Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik
 Refleksi pembelajaran yang dilakukan oleh guru terhadap siswa pada akhir pertemuan
setelah pembelajaran. Berikut ini beberapa pertanyaan kunci dalam refleksi pembelajaran:
 Pelajar mengunjungi kembali Tabel T-I-S, mengecek secara mandiri pertanyaan-pertanyaan
yang mungkin sudah terjawab selama aktivitas utama dilaksanakan.
Refleksi Untuk Guru
 Guru memberikan pertanyaan relektif di akhir pertemuan seperti, “Apa yang kalian pahami
tentang kalor laten itu?”
 Guru mengajak pelajar untuk merenung mengapa Tuhan menciptakan Kalor? Apa manfaat
bagi manusia dan lingkungan?
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Uji Kompetensi (Tes Tertulis)
Mari Uji Kemampuan Kalian

1. Air akan lebih cepat mendidih jika panci yang digunakan untuk memasak air tersebut dalam
keadaan tertutup. Jelaskanlah menurut pemahaman kalian, mengapa air akan lebih cepat
mendidih jika panci yang digunakan untuk memasak air tersebut dalam keadaan tertutup.
2. Mengapa air yang dilarutkan garam mendidih lebih lama jika dibandingkan dengan air biasa?
Berikan penjelasannya berdasarkan konsep kalor yang telah kalian pelajari..

Kunci Jawaban “Mari Uji Kemampuan Kalian”


1. Panci yang tertutup saat memasak air berguna untuk mengurung panas yang dihasilkan
permukaan air saat proses pemanasan. Panas yang tejebak di bawah tutup panci selain
membantu dalam mengurangi tekanan udara di atas permukaan juga membantu membuat
pemanasan air berjalan dalam dua arah, atas dan dari bawah.
2. Penambahan zat lain ke dalam air merupakan proses pencampuran zat yang mengakibatkan air
menjadi tidak murni lagi. Ketidakmurnian tersebut mengakibatkan air menjadi cenderung lebih
lama untu didihkan karena faktor dari koeisien muai air yang tercampur menjadi berubah.
Garam termasuk bahan dengan kalor jenis yang kecil sehingga memerlukan kalor yang lebih
banyak untuk melarutkannya

B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK (Bahan Ajar)


 Apakah Kalor Itu Sama dengan Suhu?
Selain percobaan sederhana di atas, kalian mungkin pernah berdiri atau duduk-duduk
bersama teman d dekat api unggun lalu badan kalian terasa hangat? Mengapa bisa demikian?
Ketika itu energi yan menyebakan panas yang dibawa oleh sinar Matahari maupun api
unggun mengalir ke kulit kalian. Energi tersebut mengalir dari benda bersuh tinggi (api
unggun) ke benda bersuhu rendah (kulit). Energi tersebut dikenal sebagai kalor. Kalor secar
alamiah mengalir dari benda bersuhu lebih tinggi (panas) ke benda yang bersuhu lebih
rendah (dingin). Kalor tidak sama dengan suhu. Suhu adalah sifa suatu benda yang muncul
setelah diberikan energ kalor. Terlepas benda tersebut suhunya menjadi tinggi atau tidak
Kalor diukur dalam satuan kalori. Satu kalori adalah jumlah energi panas yang dibutuhkan
untu menaikkan suhu 1 C dari 1 gram air. Satuan kalor dalam SI adalah Joule. Satu kalori
sama dengan 4,184 Joule, dan sering dibulatkan menjadi 4,2 Joule. 0
 Kenapa Benda yang Berbeda Nilai
Suhunya Tidak Sama Ketika Diberikan Kalor yang Sama? Pernahkah kalian memperhatikan
di siang hari yang begitu terik, air yang berada di kolam, sungai atau danau tetap terasa
dingin? Sedangkan aspal di jalan terasa begitu panas? Padahal mendapatkan terik Matahari
yang sama. Mengapa bisa demikian? Apakah masing-masing benda atau zat memiliki
kemampuan menyerap kalor yang berbeda-beda? Air termasuk zat yang memiliki kalor jenis
tinggi yang dapat menyerap banyak energi kalor dengan hanya sedikit perubahan suhu. Apa
itu kalor jenis? Kalor jenis adalah jumlah energi panas yang diperlukan oleh 1 kg bahan
tertentu untuk menaikkan suhunya sebesar 1 Kelvin.
Setiap bahan atau zat memiliki kalor jenis yang berbeda. Satuan kalor jenis adalah Joule per
kilogram per Kelvin [J/ (kg. K)], atau dalam Joule per kilogram per derajat Celsius [J/ (kg.
C)]. Mengapa bisa sama? Hal ini dikarenakan bahwa perubahan suhu 1 Kelvin sama dengan 1
derajat Celsius. 0 Menurut kalian kenapa masing-masing benda bisa memiliki kalor jenis yang
berbeda-beda? Apakah ada hubungannya dengan atom-atom atau
molekul benda atau zat tersebut?

Pada suhu berapa daging sapi tersebut di simpan di lemari es agar tetap awet selama
beberapa
hari? Bagaimana kita dapat mengetahui energi panas yang dilepaskan untuk mendapatkan
suhu tersebut? Penurunan suhu karena disebabkan lepasnya kalor pada suatu benda tidak
dapat diukur secara langsung. Sekarang anggap saja daging sapi tersebut 10 kg dan suhu
ruang adalah sekitar 27 C. Agar daging tersebut membeku diperlukan suhu sebesar –10 C.
Kalian dan orang tua kalian sebenarnya sudah memiliki cukup informasi untuk menemukan
kalor yang dikeluarkan oleh daging menggunakan persamaan di bawah ini.
o
C. GLOSARIUM
D. DAFTAR PUSTAKA
 KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI BADAN
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN PUSAT KURIKULUM DAN
PERBUKUAN, BUKU PANDUAN GURU ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS VII
TAHUN 2021
 BUKU PANDUAN SISWA ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS VII TAHUN 2021

Baranti, 02 Januari 2023


Mengetahui
Kepala SMPN 2 Baranti Guru Mata Pelajaran

LUKMAN, S. PD NISMAH, S. PD
NIP. NIP. 19810525 200901 2 004

Anda mungkin juga menyukai