( RPP )
I.
Satuan pendidikan
: SMP N
Mata Pelajaran
: I PA
Kelas/Semester
: VII / Semester 2
Topik
Sub Topik
Alokasi waktu
Kompetensi Inti
KI.1.
KI.2.
II.
III.
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian pemuaian.
2. Peserta didik dapat meyebutkan jenis-jenis pemuaian.
3. Peserta didik dapat menunjukkan akibat pemuaian zat padat, cair dan gas pada
kehidupan sehari-hari.
IV.
Materi Pembelajaran
B. Perubahan Akibat Suhu
Perubahan suhu menyebabkan pemuaian pada benda, pemuaian dapat terjadi pada zat
padat,cair dan gas. Pemuaian adalah gejala penambahan ukuran pada sebuah benda atau zat
akibat kenaikan suhu.
1. Jenis-jenis pemuaian pada zat padat dalam pemuaian zat padat terbagi menjadi 3 jenis
yaitu :
Pemuaian panjang zat padat.
Pemuaian luas.
Pemuaian volume zat padat.
Pemuaian panjang zat padat
Pada umumnya, benda atau zat padat akan memuai atau mengembang jika dipanaskan
dan menyusut jika didinginkan. Pemuaian dan penyusutan itu terjadi pada semua bagian
benda, yaitu panjang, lebar, dan tebal benda tersebut. Jika benda padat dipanaskan, suhunya
akan naik. Pada suhu yang tinggi, atom dan molekul penyusun logam tersebut akan bergetar
lebih cepat dari biasanya sehingga logam tersebut akan memuai ke segala arah.
Para perancang bangunan, jembatan, dan jalan raya harus memperhatikan sifat
pemuaian dan penyusutan bahan karena perubahan suhu. Jembatan umumnya dibuat dari
besi baja yang saling disambungkan satu dengan lainnya. Untuk itu, agar sambungan besi
baja tidak melengkung karena memuai akibat terik panas matahari atau menyusut di malam
hari, sambungan-sambungan besi baja tidak boleh dipasang saling rapat satu dengan lainnya.
harus ada rongga yang cukup di antara sambungan itu.
Pemuaian Luas dan Volume Zat Padat
Jika suatu benda berbentuk lempengan dipanaskan, pemuaian terjadi pada kedua arah
sisi-sisinya. Pemuaian semacam ini disebut pemuaian luas. Pemasangan pelatpelat logam
selalu memperhatikan terjadinya pemuaian luas. Pemuaian luas memiliki koefisien muai
sebesar dua kali koefisien muai panjang.
Partikel-partikel zat padat selalu bergerak (bergetar). Jika zat padat tambahan energi.
Gerakan partikel makin cepat sehingga memerlukan ruangan antara partikel yang lebih besar.
Jarak antara partikel makin besar, zat padat itu memuai, bertambah panjang, bertambah luas,
dan akhirnya bertambah volumenya.
2. Pemuaian Zat Cair dan Gas
Pemuaian Zat Cair
Pemuaian zat cair relative lebih mudah, lebih cepat teramati dibandingkan dengan
pemuaian zat padat.
Pemuaian Zat Gas
Gas memuai jika dipanaskan.Contoh pemuaian zat gas yaitu memompa ban sepeda
jangan terlalu keras,harus sesuai ukuran.
V.
Model Pembelajaran
Model pempelajaran (PENDEKATAN) : Discovery Learning
Metode pembelajaran : ceramah, diskusi dan eksperimen
VI.
VII.
Pendahuluan.
Langkahlangkah Model
Discovery
Meciptakan
situasi.
(Stimulasi)
Deskripsi Kegiatan
Pemusatan perhatian :
Guru menunjukkan gambar kabel listrik
jaringan tegangan tinggi.
Meminta peserta didik berpendapat
Mengapa kabel dibuat agak kendor?
Mengarahkan ke diskusi pemuaian
panjang.
Guru menyampaikan tujuan
Alokasi
Waktu
10 menit
Kegiatan
inti.
Pembahasan
tugas dan
indentifikasi
masalah
Observasi
Pengumpulan
data
Pengolahan
Data dan
Analisis
Verifikasi
pembelajaran.
Pembahasan tugas dan identifikasi
masalah
Mendiskusikan pengertian koefisien
muia panjang dan persamaan pemuaian
panjang.
Membagi siswa menjadi 6 kelompok.
Mendiskusikan penurunan persamaan
muai panjang dari pengertian dari
koefisien muai panjang
Meminta peserta didik berlatih
penerapan matematika untuk pemuaian
panjang.
Mengkomunikasikan hasil diskusi
dengan kelompok lain
Presentasi hasil diskusi
Diskusi konsep-konsep pemuaian
panjang, luas dan volume.
generalisasi
Penutup.
Siswa dan
guru
10 menit
mereview
hasil kegiatan
pembelajaran
.
Guru
memberikan
applaus
kepada
kelompok
yang
memiliki
kinerja yang
baik
VIII . Penilaian :
60 menit
1.
Bentuk Instrumen
Sikap
Tes tertulis
2. Contoh Instrumen :
a. Lembar pengamatan sikap (Observasi)
No
1.
2.
3.
4.
Keterangan
Rubrik
3. menunjukan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif dalam
kegiatan kelompok.
2. menunjukan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu antusias, dan
baru terlibat aktif dalam kegiatan kelompok ketika disuruh.
1. tidak menunjukan antusias dalam diskusi, sulit terlibat aktif
dalam kelompok walaupun telah didorong untuk terlibat.
2.
3.
4.
Ketekunan dan
tangung jawab
dalam belajar dan
berkerja baik
secara individu
maupun
berkelompok.
Berkomunikasi
No
Nama
pesert
a didik
Teliti
dan
hatihati
Tekun
dan
tanggun
g jawab
Jumla
h skor
Nilai
Berkomunikas
i.
1
2
3
Dst
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik menggunakan rumus dan predikat berikut :
Prediks
i
jumla h skor
12
Nilai =
x 100
Tabel prediksi.
Prediksi
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Nilai
80 SB 100
70 B 79
60 C 69
< 60
b. penilaian kinerja.
No
1.
2.
3.
4.
Penilaian
2
1
Masalah tidak
dirumuskan
Melakukan diskusi /
pengukuran
Menafsirkan data
tidak melakukan
penafsiran data
Mengkomunikasikan
Dilakukan secara
lisan
Penilaian
2
3
Perumusan dilakukan Perumusan masalah
dengan bantuan guru dilakukan secara
mandiri (individual
atau kelompok)
Diskusi cermat tetapi Diskusi cermat dan
mengandung
bebas interpresentasi.
interpresentasi
(tafsiran terhadap
pengamatan)
Melakukan analisis
Melakukan analisis
data namun tidak
dan mencoba
melakukan upaya
mengaitkan
mengaitkan antara
antarvariabel yang di
variabel.
selidiki (atau bentuk
lain misalnya
mengklasifikasi).
Lisan dan tertulis,
Memadukan hasil
namun tidak di
tertulis sebagai
padukan
bagian dari penyajian
secara lisan.
VIII.
Uraian
Skor
20
10
20
50
100