Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR (SBM)


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah ”Strategi Belajar Mengajar”
DOSEN PENGAMPU
Dra. Ratna Tanjung, M.Pd.

DISUSUN OLEH:
Nama Mahasiswa : 1. Ayu Angraini Tanjung (4202121005)
2. Christina Panggabean (4203321019)
3. Elvina Simanullang (4203321017)
4. Pasmayana Sinaga (4203121075)
Kelompok :I
Kelas : Pendidikan Fisika B 2020
Mata Kuliah : Strategi Belajar Mengajar

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur selalu penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada penyusun, sehingga makalah ini
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Tanpa pertolongannya mungkin penyusun
tidak akan sanggup untuk menyusun makalah dengan baik. Penyusun juga berterima kasih
pada Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd. selaku Dosen mata kuliah Strategi Belajar Mengajar
yang telah memberikan tugas ini kepada penyusun.
Adapun tujuan penyusun dalam menyusun makalah yaitu utnuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar, dan juga makalah ini dapat digunakan sebagai
bahan diskusi, serta dapat diaplikasikan sebagai bahan pembelajaran.
Makalah ini disusun oleh penyusun dari berbagai bahan referensi jurnal dan buku
yang berhubungan dengan judul makalah yang sebelumnya telah diberikan oleh dosen
pengampu mata kuliah Strategi Belajar Mengajar. Penyusun berusaha se-objektif mungkin
dalam menyusun makalah yang sederhana ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Segala kritik
konstruktif dan saran yang membangun selalu penyusun harapkan demi penyempurnaan
makalah ini dikemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, 14 Februari 2021

Penyusun
Kelompok I

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I.....................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................................3
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................3
C. Tujuan Masalah...........................................................................................................4
D. Manfaat.......................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................5
A. Pengertian Strategi......................................................................................................5
B. Pengertian Belajar.......................................................................................................5
C. Pengertian Mengajar...................................................................................................6
D. Hakekat Pembelajaran.................................................................................................6
E. Tujuan Belajar Mengajar.............................................................................................7
F. Komponen Strategi Belajar Mengajar.........................................................................8
G. Jenis-Jenis Strategi Belajar Mengajar..........................................................................9
BAB III................................................................................................................................11
PENUTUP...........................................................................................................................11
A. Kesimpulan...............................................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan ujung tombak dalam pengembangan sumber daya manusia
harus bisa berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan juga kuantitas. Upaya
pengembangan tersebut harus sesuai dengan proses pengajaran yang tepat agar anak
didik dapat menerima didikan dengan baik. Pembelajaran merupakan suatu proses
interaksi antara komponen-komponen sistem pembelajaran. Pembelajaran memiliki
makna luas dari istilah pengajaran. Kata pengajaran mengandung makna bahwa
kegiatan atau prosesnya hanya ada di dalam konteks pengajar dan pembelajar di kelas
secara formal, kata pembelajaran tidak hanya ada dalam konteks pengajar dan
pembelajar di kelas formal, akan tetapi juga meliputi kegiatan belajar mengajar yang
tidak dihadiri oleh pengajar secara fisik.
Tidak hanya itu, pendidikan dalam pembelajaran berupaya untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas manusia seutuhnya, dan merupakan
misi pendidikan yang menjadi tanggung jawab professional setiap guru. Guru tidak
cukup hanya menyampaikan materi pengetahuan kepada siswa di kelas tetapi dituntut
untuk meningkatkan kemampuan guna mendapatkan dan mengelola informasi yang
sesuai dengan kebutuhan profesinya. Mengajar bukan lagi usaha untuk menyampaikan
ilmu pengetahuan, melainkan juga usaha menciptakan sistem lingkungan yang
membelajarkan subjek didik agar tujuan pengajaran dapat tercapai secara optimal.
Mengajar dalam pemahaman ini memerlukan suatu strategi belajar mengajar yang
sesuai. Mutu pengajaran tergantung pada pemilihan strategi yang tepat dalam upaya
mengembangkan kreativitas dan sikap inovatif subjek didik. Untuk itu perlu dibina dan
dikembangkan kemampuan professional guru untuk mengelola program pengajaran
dengan strategi belajar yang kaya dengan variasi.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Strategi ?
2. Apa yang dimaksud dengan Belajar ?
3. Apa yang dimaksud dengan Mengajar ?
4. Apa saja hakekat pembelajaran ?

iii
5. Apa saja tujuan belajar mengajar ?
6. Apa saja komponen-komponen yang terdapat dalam Strategi Belajar Mengajar ?
7. Sebutkan jenis-jenis dalam Strategi Belajar Mengajar ?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalah dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi dari Strategi.
2. Untuk mengetahui definisi dari Belajar.
3. Untuk mengetahui definisi dari Mengajar.
4. Untuk mengetahui hakekat pembelajaran.
5. Untuk mengetahui tujuan belajar mengajar.
6. Untuk mengetahui komponen-komponen yang terdapat dalam Strategi Belajar
Mengajar.
7. Untuk mengetahui jenis-jenis dalam Strategi Belajar Mengajar.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini yaitu untuk lebih mengetahui mengenai Strategi
Belajar Mengajar. Makalah ini juga akan memberikan wawasan mengenai komponen,
hakekat, dan tujuan dari Strategi Belajar Mengajar yang sedang dipelajari.

iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos yang berarti jenderal atau
panglima, sehingga strategi diartikan sebagai ilmu kejenderalan atau ilmu
kepanglimaan. Kata strategi lebih dulu dikenal di kalangan militer sehubungan dengan
upaya mengalahkan musuh, mulai dari mempersiapkan anggota pasukan, jenis dan
jumlah senjata, jenis dan jumlah pembekalan, sampai pada waktu dan cara penyerangan.
Secara umum strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk
bertindak dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dalam konteks belajar-
mengajar, strategi dapat diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan Guru-murid dalam
perwujudan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (cf. Mansyur, 1995).
Dengan demikian, istilah strategi yang diterapkan dalam dunia pendidikan,
khususnya dalam kegiatan belajar mengajar adalah suatu seni dan ilmu untuk
membawakan pengajaran dikelas sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah
diterapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
B. Pengertian Belajar
Menurut Hamalik, belajar dapat diartikan sebagai suatu proses kompleks yang
terjadi pada semua individu dan berlangsung seumur hidup yang dapat memperkuat dan
memperkokoh kelakuan melalui pengalaman yang diperolehnya. Belajar juga dapat
dipahami sebagai perubahan yang terjadi pada diri peserta didik sebagai hasil dari
pengalaman belajarnya, baik disekolah maupun diluar sekolah.
Menurut Morgan (Ratumanan, 2004), belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan
tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman. Belajar
pada hakikatnya merupakan suatu usaha proses perubahan yang terjadi pada individu
sebagai hasil dari pengalaman atau hasil dari pengalaman interaksi dengan
lingkungannya (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan, 2007:329).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan yang
terjadi dalam diri individu untuk menguasai seusatu yang baru dari hasil yang diperoleh
dari aktivitas belajar dan pengalaman interkasi dengan lingkungannya.

v
C. Pengertian Mengajar
Mengajar adalah segala upaya yang disengaja dalam rangka memberi kemungkinan
bagi siswa untuk terjadinya proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang telah
dirumuskan. Rumusan pengertian di atas sejalan dengan pandangan William H Burton,
yang mengatakan bahwa “Mengajar adalah upaya dalam memberi rangsangan
(stimulus), bimbingan, pengarahan dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses
belajar”.
Menurut Nana Sujana mengajar adalah membimbing siswa dalam kegiatan belajar
mengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan suatu usaha
mengorganisasikan lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan
pengajaran yang menimbulkan terjadinya proses belajar mengajar.
Menurut H. M. Arifin pengertian mengajar sebagai suatu kegiatan menyampaikan
bahan pelajaran kepada pelajar, agar dapat menerima, menanggapi, dan
mengembangkan bahan pelajaran itu. Arifin (1978) mendefinisikan bahwa mengajar
adalah suatu rangkaian kegiatan penyampaian pelajaran kepada murid, agar dapat
menerima, menanggapi, menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran tersebut.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa mengajar merupakan suatu kegiatan membimbing
dan menyampaikan sesuatu pelajaran kepada peserta didik, agar dapat menerima,
menanggapi, menguasi, dan mendorong peserta didik agar lebih mengembangkan bahan
pelajaran.
D. Hakekat Pembelajaran
Hakikat pembelajaran adalah proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus
kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses pembelajaran yang
mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan
mutu serta dapat memberikan perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam
kehidupan mereka (Esti Wuryani Djiwandono, 2002: 226-227).
Pembelajaran juga akan melatih dan menanamkan sikap demokratis bagi siswa.
pembelajaran juga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan
sehingga memberikan kreatifitas siswa untuk mampu belajar dengan potensi yang sudah
mereka miliki yaitu dengan memberikan kebebasan dalam melaksanakan pembelajaran
dengan cara belajarnya sendiri. Di dalam menempuh dan mewujudkan tujuan
pembelajaran yang maka perlu dilakukan sebuah cara agar proses pembelajaran yang

vi
diinginkan tercapai yaitu dengan cara belajar efektif. Untuk meningkatkan cara belajar
yang efektif perlu adanya bimbingan dari guru (Slameto, 1995 : 75-76).
E. Tujuan Belajar Mengajar
Tujuan adalah sasaran yang hendak dicapai. Tujuan belajar mengajar adalah
tercapainya suatu kompetensi tertentu sesuai dengan yang telah dirumuskan.
Kompetensi yang dicapai dapat berupa pengetahuan maupun ketrampilan. Tujuan
dikatakan tercapai jika anak didik mampu menguasai kompetensi tertentu seperti
dirumuskan semula yang disebut sebagai Standar kompetensi.
Tujuan lain dapat tercapai sebagai akibat anak didik menghadapi sistem lingkungan
belajar mengajar. Tujuan tersebut dikenal sebagai tujuan pengiring atau efek pengiring,
misalnya adalah berfikir kritis, tanggung jawab, disiplin dan sebagainya. Jadi selain
mencapai tingkat kompetensi tertentu siswa juga mencapai tujuan-tujuan pengiringnya.
Selain itu, setiap penggunaan strategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar
memiliki tujuan yang hendak dicapai, diantaranya yaitu :
1. Mengoptimalkan pembelajaran pada aspek afektif
Strategi pembelajaran aktif berbeda dengan strategi pembelajaran kognitif dan
strategi pembelajaran psikomotorik (keerampilan). Afektif berhubungan dengan
nilai (value) yang sulit diukur, oleh karena menyangkut kesadaran seseorang yang
tumbuh dari dalam. Nilai adalah suatu konsep yang berada dalam pikiran manusia
yang sifatnya tersembunyi, tidak dalam dunia empiris. Ketika berbicara mengenai
materi pelajaran tentang nilai atau bisa dikatakan materi yang mengajarkan aspek
afektif, disinilah letak tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran prediction
guide. Karena pembelajaran menggunakan strategi ini tidak hanya menuntun
kemampuan kognitif siswa, akan tetapi lebih mengutamakan aspek afektif.
2. Mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran
Sering terjadi selama ini proses pembelajaran yang berlangsung banyak
diarahkan kepada proses mendengarkan dan menghafalkan informasi yang
disajikan oleh guru, siswa bersifat pasif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa
hanya memperoleh kemampuan intelektual (kognitif) saja. Idealnya proses
pembelajaran itu menghendaki hasil belajar yang seimbang antara aspek kognitif,
afektif dan psikomotor. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Ketika siswa
dalam keadaan pasif menerima pelajaran, maka tidak menutup kemungkinan dia
akan mudah melupakan informasi yang disampaikan oleh guru. Berbeda halnya

vii
ketika siswa ikut berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Dia akan mencari sendiri
pengertian dan membentuk pemahamannya sendiri dalam pikiran mereka.Sehingga
pengetahuan baru yang disampaikan oleh guru dapat diinterpretasikan dalam
kehidupan sehari-hari
F. Komponen Strategi Belajar Mengajar
Sistem lingkungan ini terdiri atas beberapa komponen, termasuk guru, yang saling
berinteraksi dalam menciptakan proses belajar yang terarah pada tujuan tertentu. Oleh
karena itu, terdapat beberapa komponen yang menjadi faktor penentu dalam strategi
belajar mengajar yaitu sebagai berikut:
1. Tujuan pengajaran.
Tujuan pengajaran merupakan acuan yang dipertimbangkan untuk memilih
strategi belajar mengajar. Tujuan pengajaran yang berorientasi pada pembentukan
sikap tentu tidak akan dapat dicapai jika strategi belajar mengajar berorientasi pada
dimensi kognitif.
2. Guru
Masing-masing guru berbeda dalam pengalaman pengetahuan, kemampuan
menyajikan pelajaran, gaya mengajar, pandangan hidup, maupun wawasannya.
Perbedaan ini mengakibatkan adanya perbedaan dalam pemilihan strategi belajar
mengajar yang digunakan dalam program pengajaran.
3. Peserta didik
Di dalam kegiatan belajar mengajar, peserta didik mempunyai latar belakang
yang berbeda-beda. Seperti lingkungan sosial, lingkungan budaya, gaya belajar,
keadaan ekonomi, dan tingkat kecerdasaan. Masing-masing berbeda-beda pada
setiap peserta didik. Makin tinggi kemajemukan masyarakat, makin besar pula
perbedaan atau variasi ini didalam kelas. Hal ini perlu dipertimbangkan dalam
menyusun suatu strategi belajar mengajar yang tepat.
4. Materi pelajaran
Materi pelajaran dapat dibedakan antara materi formal dan materi informal.
Materi formal adalah isi pelajaran yang terdapat dalam buku teks resmi (buku paket)
disekolah, sedangkan materi informal ialah bahan-bahan pelajaran yang bersumber
dari lingkungan sekolah yang bersangkutan. Bahan-bahan yang bersifat informal ini
dibutuhkan agar pengajaran itu lebih relevan dan aktual. Komponen ini merupakan

viii
salah satu masukan yang tentunya perlu dipertimbangkan dalam strategi belajar
mengajar.
5. Metode pengajaran
Ada berbagai metode pengajaran yang perlu dipertimbangkan dalam strategi
belajar mengajar. Ini perlu, karena ketepatan metode akan mempengaruhi bentuk
strategi belajar mengajar.
6. Media pengajaran
Media, termasuk sarana pendidikan yang tersedia, sangat berpengaruh terhadap
pemilihan strategi belajar mengajar. Keberhasilan program pengajaran tidak
tergantung dari canggih atau tidaknya media yang digunakan, tetapi dari ketepatan
dan keefektifan media yang digunakan oleh guru.
7. Faktor administrasi dan finansial
Termasuk dalam komponen ini ialah jadwal pelajaran, kondisi gedung dan ruang
belajar, yang juga merupakan hal-hal yang tidak boleh diabaikan dalam pemilihan
strategi belajar mengajar.
Apabila komponen tujuan pengajaran dikeluarkan dari ketujuh komponen tersebut,
maka keenam komponen lainnya merupakan masukan yang dalam proses belajar
mengajar saling berinteraksi. Keberhasilan dalam pencapaian tujuan pengajaran
tergantung pada mutu masing-masing masukan dan cara memprosesnya dalam kegiatan
belajar mengajar. Oleh karena itu, jika kita ingin mencapai suatu standar mutu yang
sama, maka perlu diperhatikan keenam komponen masukan dalam strategi belajar
mengajar. Tidak ada satu strategi belajar mengajar yang sama untuk satu mata pelajaran
di semua sekolah, bahkan untuk mata pelajaran yang sama disekolah yang sama dan
dikelas yang sama pada semester yang berbeda. Komponen-komponen itu selalu
mengalami perubahan, terutama komponen peserta didik.
G.Jenis-Jenis Strategi Belajar Mengajar
Strategi belajar mengajar dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis.
Berdasarkan tekanan dalam program pengajarannya, terdapat tiga macam strategi
belajar mengajar yaitu sebagai berikut:
1. Strategi belajar mengajar yang berpusat pada guru.
2. Strategi belajar mengajar yang berpusat pada peserta didik.
3. Strategi belajar mengajar yang berpusat pada materi pengajaran.

ix
Dilihat dari kegiatan pengolahan pesan atau materi, maka strategi belajar mengajar
dapat kita bedakan dalam dua jenis, yaitu:
1. Strategi belajar mengajar ekspositori, dimana guru mengolah secara tuntas
pesan/materi sebelum disampaikan dikelas sehingga peserta didik tinggal menerima
saja.
2. Strategi belajar mengajar heuristik atau kuriorstik, dimana peserta didik mengolah
sendiri pesan/materi dengan pengaran dari guru.
Strategi belajar mengajar dapat pula dilihat dari cara pengolahan atau memproses
pesan atau materi. Dari segi ini, strategi belajar mengajar dapat dibedakan dalam dua
jenis, yaitu:
1. Strategi belajar mengajar dedukasi, yaitu pesan diolah mulai dari umum menuju
kepada yang khusus, dari hal-hal yang abstrak kepada hal-hal yang konkret, dari
konsep-konsep yang abstrak kepada contoh-contoh yang konkret.
2. Strategi belajar megajar induksi, yaitu pengolahan pesan yang dimulai dari hal-hal
yang khusus menuju kepada hal-hal yang umum, dari peristiwa-peristiwa yang
bersifat individual menuju kepada generalisasi, dari pengalaman-pengalaman
empris yang individual menuju kepada konsep yang bersifat umum.

x
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi merupakan kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh seorang guru
dalam proses pembelajaran dan disertai oleh siswa agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif dan efesien. Sebab itu kedudukan strategi dalam proses
pendidikan khususnya dalam dunia pendidikan dikatakan sangat penting. Oleh karena
itu Strategi Belajar Mengajar (SBM) merupakan komponen terpenting dalam sistem
pembelajaran yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru dalam mengajar
untuk memberi pemahaman peserta didik agar tujuan pembelajaran itu bisa tercapai.
Tujuan dari pembelajaran tersebut yaitu agar anak didik mampu menguasai
kompetensi tertentu seperti dirumuskan semula yang disebut sebagai Standar
kompetensi. Tidak hanya itu, tujuan lain dapat tercapai sebagai akibat anak didik
menghadapi sistem lingkungan belajar mengajar. Tujuan tersebut dikenal sebagai tujuan
pengiring atau efek pengiring, misalnya adalah berfikir kritis, tanggung jawab, disiplin
dan sebagainya. Jadi selain mencapai tingkat kompetensi tertentu siswa juga mencapai
tujuan-tujuan pengiringnya.
Selain itu, strategi belajar mengajar juga memiliki beberapa komponen yang
menjadi faktor penentu dalam strategi belajar mengajar yaitu seperti tujuan pengajaran,
guru, peserta didik, materi pelajaran, metode pengajaran, media pengajaran, dan faktor
administrasi dan finansial
B. Saran
Dalam pelakasanaan pembelajaran yang paling penting adalah  bagaimana tujuan
dari pendidikan dapat tersampaikan. Mengingat bahwa ada banyak permasalahan yang
ada dalam pelaksanaan pembelajaran, tidak terkecuali masalah perbedaan kemampuan
siswa untuk menerima materi yang ada. Tidak hanya itu, hakikat dalam pembelajaran
beserta komponen-komponen dalam strategi belajar mengajar juga perlu diperhatikan
dalam membimbing peserta didik. Untuk itu, penyusun menyusun makalah ini agar
memberikan pengetahuan tentang Strategi Belajar Mengajar kepada para pembaca dan
juga penulis. Penyusun juga menyadari masih terdapat kekurangan dalam makalah ini.
Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk
penyempurnaan makalah ini.

xi
DAFTAR PUSTAKA
BERBAGI ILMU: PENGERTIAN MENGAJAR (rudystifan.blogspot.com)
Fakhrurrazi (2018). Hakikat Pembelajaran Yang Efektif. Jurnal At-Tafkir. 11(01): 85-99.
Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Grasindo.
Hasbullah., Juhji., Maksum, Ali (2019). Strategi Belajar Mengajar Dalam Upaya
Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam. Jurnal Pendidikan Agama Islam.
03(01): 17-24.
MAKALAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR (irfanafndi.blogspot.com)
Widayati, Ani (2004). Metode Mengajar Sebagai Strategi Dalam Mencapai Tujuan Belajar
Mengajar. Jurnal Pendidikan Akuntasi Indonesia. 03(01): 66-70.

xii

Anda mungkin juga menyukai