Anda di halaman 1dari 3

Pertemuan 6 Lembaran kerja 5 NILAI

Hari / Tanggal : MATA KULIAH FILSAFAT


Senin, 9 November 2020 PENDIDIKAN
Prodi Pendidikan Fisika
FMIPA – UNIMED
Dosen Pengampuh : FAISAL S.Pd,.M.Pd Nama : RODEARNA SIREGAR
NIM : 4203121046

Materi : Aliran Filsafat Pendidikan Prenialisme, Eksensialisme, dan Rekonstruksionisme


Indikator Capaian : Dapat mendeskripsikan aliran Pendidikan Prenialisme, Eksistensialisme, dan
Rekonstruksionisme

ALIRAN FILSAFAT FILSAFAT PENDIDIKAN

A. PRENIALISME
Pendapat para ahli tentang Prenialisme

a.Plato (427-34)

Plato adalah seorang filsuf terbesar sepanjang masa dan juga matematikawan Yunani. Plato lahir
di Athena. Ia hidup pada zaman kebudayaan dengan ketidakpastian. Plato juga mempunyai pandangan
bahwa realitas yang hakiki itu tidak berubah. Menurut Plato manusia memiliki 3 potensi, yaitu nafsu,
kemauan, dan pikiran. Ketiga potensi ini adalah dasar kepribadian manusia.

b.Aristoteles ((384-322)
Aristoteles  lahir di Stageria. Aristoteles adalah murid Plato, tetapi cara pemikiran Aristoteles
berbeda dengan Plato. Cara berpikir Aristoteles yaitu berpikir secara rasional empirisrealistis.Pandangan
Aristoteles lebih realis daripada pandangan Plato. Menurutnya, manusia adalah makhluk materi dan juga
rohani. Artinya sebagai materi manusia di dalam hidupnya berada dalam kondisi alam materi maupun
sosial. Sebagai rohani manusia akan menuju proses yang lebih tinggi dan menuju kepada
manusiayangideal.

c.Thomas Aquinas (1224-1274)


Thomas Aquinas adalah seorang filsuf dan teolog yang terkenal pada abad pertengahan. Thomas kahir di
Napels, Italia tahun 1224 M. Thomas Aquinas menekankan dua hal dalam pemikiran realitanya : 1. Dunia
tidak diadakan dari bahan dasar, 2. Penciptaan tidak  terbatas untuk suatu saat saja. Ia juga
mengamukakan bahwa segala sesuatu yang ada itu tercipta karena adanya Tuhan.

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa : Perenialisme adalah aliran yang mengandung
kepercayaan filsafat yang berpegang pada nilai-nilai dan juga norma-norma yang mempunyai sifat kekal
atau abadi.

B. ESENSIALISME
Tokoh-Tokoh Filsafat Pendidikan Esensialisme

1. William C. Bagley

William C Bagley berpendapat bahwa filsafat pendidikan esensialisme mempunyai ciri-ciri yaitu, minat
yang kuat dan tahan lama pada peserta didik itu tumbuh dari proses belajar yang menarik perhatiannya,
pengawasan, pengarahan dan bimbingan orang dewasa itu melekat pada masa balita yang panjang,
kemampuan dalam mendisiplinkan diri harus menjadi tujuan pendidikan. Maka kedisiplinan adalah salah
satu cara yang sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan.

2. Johan Frederich Herbart

 Johan Frieddrich Herbart berpendapat bahwa tujuan pendidikan itu menyesuaikan dengan jiwa seseorang
dengan kebijaksanaan dari Tuhan. Sedangkan proses tercapainya tujuan pendidikan menurutnya yaitu
dengan cara pengajaran, pembelajaran.

3. William T. Haris

William T. Haris berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah menjadikan terbentuknya realitas
berdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan  bersindikat ke kesatuan spiritual. Sekolah adalah lembaga
yang memelihara nilai-nilai turun temurun dan menjadi penuntun penyesuaian orang pada masyarakat.

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa :


Esensialisme merupakan aliran yang memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang
memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai
tata yang jelas. Artinya, nilai-nilai itu menjadi sebuah tatanan yang menjadi pedoman hidup, sehingga
dapat mencapai kebahagiaan.

C. REKONTRUKSIVISME
1.Caroline Pratt

Pendapatnya mengenai nilai. Nilai disini yang dimaksud adalah mengenai nilai yang ada pada
sekolahtersebut. Bahwa nilai ini merupakan hasil berfikir efektif peserta didik. Nilai ini diharapkan
agardapat merubah dunia pendidikan lebih berkembang menjadi baik. Nilai juga perlu dilihat dari
prosesbelajar dari peserta didik dan juga perkembangannya yang didapat dari pelajaran tersebut danjuga
pola pikir dari peserta didik tersebut agar dapat selalu berfikir dengan baik.

2. George Count

Beliau seorang pendidik dari Amerika dan juga seorang ahli teori pendidikan. Beliau sangat
menekuni pembelajarannya dalam bidang sosiologi. Beliau mempunyai suatu keinginan yaitu ingin
menjadikan atau mendirikan sebuah lembaga pendidikan sebagai sarana belajar bagi masyarakat.
3. Paulo Freire

Menurut Paulo mengenai pemikirannya yang berhubungan dengan pendidikan ini, ia


berkeinginan agar pemerintah merubah sistem pendidikan. Menurut Paulo sistem pendidikan saat ini
sangat menindas masyarakat, dan menurutnya agar dapat diganti dengan sistem pendidikan yang baru
yaitu sebuah sistem pendidikan yang dalam prosesnya terdapat kebebasan bagi masyarakat, dengan cara
memanusiakan manusia bukan dengan cara menekan ataupun penindasan terhadap masyarakat.

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa :


Rekonstruksivisme adalah aliran yang memendang adanya penyusunan kembali. Dalam dunia
pendidikan aliran rekonstruksionisme ini adalah suatu aliran yang ingin mengubah tata susunan sebuah
budaya yang lama menjadi kebudayaan yang baru di era modern ini.

Latar belakang munculnya lairan konstruksivisme


Rekonstrusionisme di pelopori oleh George Count dan Harold Rugg pada tahun 1930 yang ingin
membangun masyarakat baru, masyrakat yang pantas dan adil.
Rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresivme, gerakan ini lahir didasari atas
suatu anggapan bahwa kaum progresif hanya memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah
masyarakat yang ada pada saat sekarang ini. 1[2]
Selain itu, mazhab ini juga berpandangan bahwa pendidikan hendaknya memelopori melakukan
pembaharuan kembali atau merekonstruksi kembali masyarakat agar menjadi lebih baik.karena itu
pendidikan harus mengembangkan ideology kemasyarakatan yang demokratis.
Alasan mengapa rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresif hanya
memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada pada saat sekarang
ini.Dalam aliran rekonstruksionisme berusaha menciptakan kurikulum baru dengan memperbaharui
kurikulum lama.
Progresivisme pendidikan didasarkan pada keyakinan bahwa pendidikan harus terpusat pada anak
bukannya memfokuskan pada guru atau bidang studi.ini berkelanjutan pada pendidikan
rekonstruksionisme yaitu guru harus menyadarkan sipendidik terhadap masalah-masalah yang dihadapi
manusia untuk diselesaikan, sehingga anak didik memiliki kemampuan memecahkan masalah tersebut.

Daftar Pustaka
Burhanuddin, Salam. (1988). Pengantar Filsafat. Jakarta: Yayasan Kanisius
http://rainbowcak.blogspot.com/2013/01/makalah-filsafat-pendidikan-aliran_804.html
https://www.kompasiana.com/fatratulimroini9032/5ebcfa98097f360ef22fc0b2/filsafat-perenialisme-dan-
tokoh-tokoh-filsafat-perenialisme

Anda mungkin juga menyukai