ASISTEN LABORATORIUM :
Atika Marisa Diniyah (1306620002)
Catur Anthony Hermanta (1306620077)
Hanum Puji Pangesti (1306620011)
Muhamad Rizki (1306620051)
2. Untuk mengetahui hubungan antara periode bandul dengan panjang tali gantungan.
3. Tali (benang)
4. Penggaris panjang.
5. Statif
C. TEORI
Teori Dasar
Ayunan Matematis (ayunan sederhana) terdiri atas suatu bandul m yang digantungkan
melalui seutas tali yang ringan. Jika bandul m diberi simpangan sedikit ke kiri atau ke
kanan dari posisi seimbangnya dan kemudian dilepaskan, maka bandul m akan
bergerak bolak-balik di sekitar titik keseimbangannya, jika tidak terjadi puntiran
dalam gerakan ini maka gerakan ini disebut gerak harmonik sederhana, lihat gambar 1.
𝑥 = 𝜃. 𝑙 (1)
X = Jarak tempuh
= sudut simpangan bandul
𝑙 = panjang tali ayunan
Pada ayunan sederhana bekerja gaya pembalik yang memenuhi Hukum Hooke
agar tejadinyagerakan harmonik sederhana, dimana besarnya gaya tersebut adalah :
𝐹 = −𝑘. 𝑥 (2)
Pada gambar (1) kita lihat ada dua gaya yang bekerja pada m yaitu berat bandul mg
dan tegangan tali T. Komponen gaya mg Cos sebanding dengan T dan komponen
gaya mg Sin merupakan gaya yang selalu berusaha mengembalikan bandul kepada
posisi seimbangnya, sehingga dapat kita tuliskan :
F = -mg sin (3)
Untuk yang kecil (±0° – 15° ), maka Sin = . Sehingga persamaan (3) dapat di tulis
menjadi:
F = - mg (4)
Dari persamaan 2 dan 4 diperoleh :
m.g
K= (5)
i
Ayunan sederhana merupakan suatu metode sederhana yang cukup teliti untuk
mengukur percepatan gravitasi bumi di suatu tempat, dengan memperhatikan syarat-
syarat sbb:
Dengan mengatur dan mengukur T kita dapat menghitung percepatan gravitasi di suatu
tempat. Untuk pengukuran yang lebih baik lakukanlah pengukuran dengan panjang t
yang berbeda dan massa bandul m yang berbeda pula (Tim Dosen Fisika Dasar, 2014:
8-10)
Teori Tambahan
Gravitasi merupakan interaksi antara benda bermassa yang berupa gaya tarik-menarik,
besarnya gaya gravitasi ini dipengaruhi oleh massa benda dan jaraknya, korelasi
keduanya bahwa perkalian antara kedua massa berbanding lurus sedangkan jarak
berbanding kuadrat terbalik terhadap besarnya gaya gravitasi. Dalam kehidupan sehari-
hari fenomena gravitasi ini sangat sulit dilihat karena interaksi antara benda dengan
massa yang relatif kecil membuat gaya gravitasi antar keduanya menjadi sangat kecil,
namun kita dapat melihat pengaruhnya pada tinjauan yang lebih luas lagi, seperti
perilaku benda-benda langit maupun satelit yang bergerak pada lintasannya disebabkan
adanya gaya gravitasi (AH.Setyadin, 2016: 1)
Percepatan gravitasi bumi (g) adalah percepatan yang dialami oleh benda karena
beratnya sendiri. Berat benda adalah ukuran gaya tarik bumi terhadap benda tadi. Gaya
ini disebut dengan gaya gravitasi, yaitu gaya tarik menarik antara 2 massa atau lebih.
Percepatan gravitasi suatu obyek yang berada pada permukaan laut dikatakan ekivalen
dengan 1g, yang didefinisikan memiliki nilai 9,80665m/s2.Nilai g dapat diukur dengan
berbagai metoda. Bentuk yang paling sederhana adalah menggunakan pegas atau
bandul yang diketahui konstanta-konstantanya. Dengan melakukan pengukuran dapat
ditentukan nilai percepatan gravitasi di suatu tempat (Putri; Sunarso, 2015: 3)
Pada abad 16 Masehi Isaac Newton mengemukakan, bahwa ternyata ada suatu gaya
pada suatu jarak tertentu yang memungkinkan dua benda atau lebih saling
berinteraksi.
Newton menyimpulkan bahwa gaya gravitasi atau gaya tarik-menarik dapat berlaku secara
universal dan sebanding oleh massa masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak kedua benda (Giancoli, 2009)
m 1.m 2
F=G 2
r
Dengan mengunakan m1 sebagai massa bumi (MB = 5,98 x 1024 kg) dan m2 sebagai
objek yang bermassa m yang terpisah dari pusat bumi sejauh rB (jari-jari bumi =
6,38 x 106 m), maka persamaan menjadi (Halliday dan Resnick, 2010) :
MBm
F=G
( rB )2
Berdasarkan Hukum II Newton, gaya yang bekerja pada benda bermassa m akan
mengalami percepatan a dapat dirumuskan sebagai berikut :
F=m.a
Jika persamaan (2) dan persamaan (3) digabungkan, maka akan didapatkan :
MBm Mg
m.a=G 2 sehingga a=
G
( rB ) ( rB )2
Getaran merupakan gerak bolak-balik suatu partikel secara periodik melalui suatu titik
keseimbangan. Waktu yang diperlukan oleh benda untuk bergerak dari titik A ke titik
A lagi disebut Satu Periode. Secara sederhana mencari periode getaran adalah waktu
dibagi dengan banyaknya getaran . Sedangkan banyaknya getaran atau gerak bolak-
balik yang dapat dilakukan dalam waktu satu detik disebut Frekuensi. Frekuensi yang
dihasilkan bandul disebut Frekuensi Alamiah. Frekuensi Alamiah adalah frekuensi
yang ditimbulkan dari ayunan tanpa adanya pengaruh luar. Sedangkan perioda getaran
pada ayunan sederhana dapat diketahui melalui persamaan sebagai berikut :
T
T =2 π
√g
Dimana :
Panjang tali yang digunakan dalam bandul matematis untuk mengukur percepatan
gravitasi mempengaruhi tingkat ketelitian proses pengukuran. Semakin pendek tali
yang digunakan, maka periode ayunan akan semakin kecil sehingga berpengaruh pada
perolehan data pada saat proses pengukuran. (Y Erdamansyah; B Supriadi;
Yushardi, 2013: 5)
Gerak Harmonik Sederhana (GHS) adalah gerak bolak –balik benda melalui suatu titik
keseimbangan tertentu dengan banyaknya getraran benda dalam setiap detikselalu
konstan.Gerak Harmonik Sederhana terjadi karena gayapemulih(restoring
force.Dinamakan gaya pemulih karena gaya ini selalu melawan perubahan posisi benda
agar kembali ke titik setimbang. Karena itulah terjadi gerak harmonik. Pengertian
sederhana adalah bahwa kita menganggap tidak ada gaya disipatif, misalnya gaya
gesek dengan udara, atau gaya gesesk antara komponen sistem (pegas dengan beban,
atau pegas dengan setatipnya. (Andriana; J Adler; Syahrul, 2013: 5)
T=
2π
ω
=2 π
l
g √
(F Huriawati; AC Yusro, 2017: 2)
Fenomena osilasi bandul matematis ini sangat erat hubungannya dengan gravitasi, dimana
benda akan bergerak dari satu sisi ke sisi lainnya akibat tarikangravitasi bumi. Namun
penggunaan bandul matematis sangat rentan terhadap osilasi konik atau gerak osilasi 3
dimensi. Selain itu, penentuan osilasi harmonik sangat sulit dilihat secara langsung oleh
mata disebabkanadanya gaya peredam(misal: gaya hambat udara)sehingga simpangan osilasi
seiring waktu akan mengecil. Untuk mengoptimalkan penggunaan bandul matematis dalam
penentuan periodeayunan gerak harmonic bandul, dilakukan optimalisasi yaitu dari sisi
bahan tali untuk mengeliminasi gerak rotasi bandul, papan cermin untuk
mengidentifikasi gerak conicdan penggunaan aplikasi tracker dalam penentuan perioda
ayunan. (Setyadin dkk, 2016: 2)
D. CARA KERJA
1. Gantunglah bola logam dengan tali (benang) pada statif seperti pada
gambar(l). Pada bandul sederhana, massa terpusat di ujung benang, sedang
masa benang dapat diabaikan
2. Ukurlah panjang tali penggantung yang diukur mulai dari titik simpul pada
tiang statif sampai ketengah-tengah bola. Ambilah panjang tali > 1 meter.
3. Berilah simpangan yang kecil seperti yang telah dijelaskan di atas (batas
maksimum q) kemudian dilepaskan dan diusahakan agar tidak terjadi gerakan
puntir.
4. Biarkan dahulu bandut berayun selama 30 detik. Setelah itu catatlah waktu
yang diperlukan bandul untuk melakukan 50 getaran. Catatlah waktu tersebut
untuk settap 10 kali getaran, lak-ukan pengukuran sebanyak 5 kali.
5. Ulangi langkah ke 2 sampai langkah ke 3 untuk panjang tali yang berbeda (10
macam panjang tali). Ukur waktu untuk 50 kali getaran, lakukan 1 kali
pengukuran.
6. Ulangi langkah ke 2 dan ke 3 untuk berat bandul yang berbeda lalu lakukan
pengukuran seperti langkah ke 5.
E. PERTANYAAN AWAL
2.
3.
F. DATA PENGAMATAN
o Massa bandul kecil : 35 gr
o Massa bandul besar : 70 gr
o NST neraca : 0, 01 gr
o NST busur : 0o
o NST stopwatch : 0, 01 s
o NST mistar : 0, 1 cm
Massa bandul Panjang tali
Waktu (s) Jumlah (n)
(gr) (m)
12, 01
11, 91
35 0, 3 11 10
11, 48
11, 32
15, 58
15, 44
35 0, 6 15, 58 10
15, 55
15, 68
18, 32
18, 50
35 0, 85 18, 97 10
18, 48
18, 49
G. PENGOLAHAN DATA
Data Tunggal
1. Panjang tali
NST mistar : 0,1 CM
Percobaan Ke- Panjang tali ∆l KSR (l ± ∆ l)
(l) (m)
1 ∆ l1 = (l ± ∆ l)
= × 𝑛𝑠𝑡 = x 100 %
2 l
= (0, 3 ± 0,0005) m
1 0,0005
1 0, 3 = × 0,001 = × 100%
2 0,3
m = 0,16% (3𝐴𝑃)
= 0,0005 m
1 ∆ l2 = ( l ± ∆l )
= × 𝑛𝑠𝑡 = × 100%
2 l
= (0, 6 ± 0,0005) m
1 0,0005
2 0, 6 = × 0,001 = × 100%
2 0,6
m = 0,083% (4𝐴𝑃)
= 0,0005 m
1 ∆ l3 = ( l ± ∆l )
= × 𝑛𝑠𝑡 = × 100%
2 l
= (0, 85 ± 0,0005) m
1 0,0005
3 0, 85 = × 0,001 = × 100%
2 0 , 85
m = 0,058% (4𝐴𝑃)
= 0,0005 m
2. Massa Bandul
NST neraca : 0,1 gr
Percobaan Ke- Massa ∆m KSR (m± ∆𝑚)
bandul (kg ¿
1 0, 035 1 ∆ m1 = (m± ∆𝑚)𝑔𝑟
= × 𝑛𝑠𝑡 = x 100 %
2 m
= (0, 035 ± 0,005)𝑔𝑟
1 0,005
= × 0,01 𝑔𝑟 = × 100%
2 0 , 035
= 0,005 𝑔𝑟 = 0,142% (4𝐴𝑃)
= 5 x 10-6
1 ∆ m2 = (m± ∆𝑚)𝑔𝑟
= × 𝑛𝑠𝑡 = × 100%
2 m
= (0, 070 ± 0,005)𝑔𝑟
1 0,005
2 0, 070 = × 0,01 𝑔𝑟 = × 100%
2 70,8
= 0,005 𝑔𝑟 = 0,007% (4𝐴𝑃)
= 5 x 10-6
= 0, 018 % (4AP)
1
∆T=
5
√5 ( 6 , 67021 )−¿ ¿ ¿
= 0, 0187126 m
( T ± ∆ T )=( 1 , 1544 ±0 ,018 ) m
Panjang Tali (l) 60 cm (0, 6 m)
n Massa bandul 0, 035 kg Massa bandul 0, 070 kg
t T (t/n) T2 t T (T/n) T2
10 15, 58 1, 558 2, 427364 16, 14 1, 614 2, 604996
10 15, 44 1, 544 2, 383936 15, 59 1, 559 2, 430481
10 15, 58 1, 558 2, 427364 15, 55 1, 558 2, 418025
10 15, 55 1, 555 2, 418025 15, 75 1, 575 2, 480625
10 15, 68 1, 568 2, 458624 15, 64 1, 564 2, 446096
∑ 77, 83 7, 783 12,115313 78, 67 7, 867 12,380223
Rata -
15, 566 1, 5566 2,4230626 15, 734 1, 5734 2,4760446
rata
Bandul kecil (0, 035 kg) Bandul besar (0, 070 kg)
∑ T 7 , 783 ∑ T 7 , 867
T= = =1 ,5566 m T= = =1 , 5734 m
n 5 n 5
1 1
∆T=
n
√ n ( ∑T )−¿¿ ¿
2
∆T=
n
√ n ( ∑T )−¿¿ ¿
2
1 1
∆T=
5
√5 ( 12,115313 )−¿ ¿ ¿ ∆T=
5
√5 ( 12,380223 )−¿ ¿ ¿
= 0, 00384187 m = 0, 0106892 m
∆T ∆T
KSR= X 100 % KSR= X 100 %
T T
0 , 0187126 0 , 0106892
= x 100 % = x 100 %
1 ,1544 1 ,192
= 0, 017 % (4AP) = 0, 008 % (4AP)
Bandul kecil (0, 035 kg) Bandul besar (0, 070 kg)
∑T 9 , 276 ∑ T 1 , 9158
T= = =1,8552 m T= = =0,38316 m
n 5 n 5
1 1
∆T=
n
√n ( ∑T 2 )−¿¿ ¿ ∆T=
n
√n ( ∑T 2 )−¿¿ ¿
1 1
∆T=
5
√5 ( 17,211238 )−¿ ¿ ¿ ∆T=
5
√5 ( 18,353685 )−¿ ¿ ¿
= 0, 908925 m = 0, 957192 m
∆T ∆T
KSR= X 100 % KSR= X 100 %
T T
0 , 908925 0 , 957192
= x 100 % = x 100 %
1,8552 0,38316
= 0, 489 % (4AP) = 2, 498 % (4AP)
√( )( ) ( )
2 2 2 2 2
4π 2 −8 π l 2
∆ g= 2
πl + 3
(∆ T )
T 3 T
√( )( ( )
2 2 2
)
2
4(3,14 ) 2 2
−8 ( 3,14 ) (0,3)
¿ ( 0,0005) + ( 0 , 0187126 )2
(1 , 1544)
2
3 (1 ,1544)
3
KSR
∆g 0 ,153825
KSR= × 100 %= × 100 %=0 , 017 % (4 AP)
g 8 , 87826
Maka, g= ( g ± ∆ g ) =¿)m/ s 2
PERHITUNGAN
4 π 2 l ( 39,4384 ) ( 0,3 ) 2
Untuk T1 = 1, 201 g= 2 = 2
=8 , 20266 m/s
T ( 1, 201 )
4 π 2 l ( 39,4384 ) ( 0,3 ) 2
Untuk T2 = 1, 191 g= 2
= 2
=8 , 34098 m/ s
T (1,191 )
4 π 2 l ( 39,4384 ) ( 0,3 ) 2
Untuk T3 = 1, 1 g= 2
= 2
=9,77812 m/s
T ( 1,1 )
Untuk T4 = 1,148
4 π 2 l ( 39,4384 ) ( 0,3 ) 2
g= 2 = 2
=8 , 97753 m/s
T ( 1,148 )
Untuk T5 = 1,132
4 π 2 l ( 39,4384 ) ( 0,3 ) 2
g= 2 = 2
=9,2331 m/s
T ( 1, 132 )
o l = 60 cm = 0, 6; massa bandul = 35 gr
4 π l ( 39,4384 ) 0,6
2
2
g= 2
= 2
=9 , 76599 m/ s
T ( 1, 5566)
√( )( ) ( )
2 2 2 2 2
4π 2 −8 π l 2
∆ g= 2
πl + 3
(∆ T )
T 3 T
√( )( ( )
2 2 2
)
2
4(3,14 ) 2
2
−8 ( 3,14 ) (0,3)
¿ 2
(0,0005) + 3
( 0 , 00384187 )2
(1 , 5566) 3 ( 1, 5566)
¿ √ 16 , 27666×(0,0003) +39 , 36216× 0,0001
2
= 0, 0627509
KSR
∆g 0 ,0627509
KSR= × 100 %= ×100 %=0 , 006 % (4 AP)
g 9 ,76599
Maka, g= ( g ± ∆ g ) =¿)m/ s 2
PERHITUNGAN
4 π 2 l ( 39,4384 ) ( 0,6 ) 2
Untuk T1 = 1, 558 g= 2
= 2
=9 , 74845 m/s
T ( 1, 558 )
4 π l ( 39,4384 ) ( 0,6 )
2
2
Untuk T2 = 1, 544 g= 2
= 2
=9 , 92604 m/ s
T (1 , 544 )
4 π 2 l ( 39,4384 ) ( 0,6 ) 2
Untuk T3 = 1, 558 g= 2
= 2
=9,74845 m/ s
T ( 1, 558 )
Untuk T4 = 1,555
4 π 2 l ( 39,4384 ) ( 0,6 ) 2
g= 2 = 2
=9 , 7861 m/ s
T ( 1,555 )
Untuk T5 = 1, 568
4 π 2 l ( 39,4384 ) ( 0,6 ) 2
g= 2 = =9 , 62451 m/s
T ( 1, 568 )2
o l = 60 cm = 0, 6; massa bandul = 70 gr
4 π l ( 39,4384 ) 0,6
2
2
g= 2
= 2
=9 , 55856 m/ s
T (1 , 5734)
√( )( ) ( )
2 2 2 2 2
4π 2 −8 π l 2
∆ g= 2
πl + 3
(∆ T )
T 3 T
√( )( ( )
2 2 2
)
2
4(3,14 ) 2
2
−8 ( 3,14 ) (0,3)
¿ 2
( 0,0005) + 3
( 0 , 0106892 )2
(1 , 5734) 3 (1 ,5734)
¿ √ 15 , 93093×(0,0003) +36 , 90678 ×0,0001
2
= 0, 0607521
KSR
∆g 0 ,0607521
KSR= × 100 %= × 100 %=0 , 006 % (4 AP)
g 9 ,55856
Maka, g= ( g ± ∆ g ) =¿)m/ s 2
PERHITUNGAN
4 π l ( 39,4384 ) ( 0,6 )
2
2
Untuk T1 = 1, 614 g= 2 = 2
=9 , 08371 m/s
T (1 , 614 )
4 π 2 l ( 39,4384 ) ( 0,6 ) 2
Untuk T2 = 1, 559 g= 2
= 2
=9 , 73595 m/ s
T ( 1,559 )
4 π l ( 39,4384 ) ( 0,6 )
2
2
Untuk T3 = 1, 555 g= 2
= 2
=9 , 7861 m/ s
T ( 1,555 )
Untuk T4 = 1,575
4 π 2 l ( 39,4384 ) ( 0,6 ) 2
g= 2
= 2
=9 , 53914 m/s
T ( 1, 575 )
Untuk T5 = 1,564
4 π l ( 39,4384 ) ( 0,6 )
2
2
g= 2 = 2
=9,6738 m/s
T ( 1,564 )
o l = 85 cm = 0, 85 m; massa bandul = 35 gr
4 π 2 l ( 39,4384 ) 0,85
g= 2
= 2
=9 , 73995 m/s2
T (1,8552)
√( )( ) ( )
2 2 2 2 2
4π 2 −8 π l 2
∆ g= 2
πl + 3
(∆ T )
T 3 T
√( )( ( )
2 2 2
4(3,14 )2
)−8 ( 3,14 ) ( 0,3)
2
2
¿ 2
( 0,0005) + 3
( 0 , 957192 )2
(1,8552) 3 (1,8552)
¿ √ 11, 45887×(0,0003)2 +13 , 73399× 0,8261
= 3, 36833
KSR
∆g 3 ,36833
KSR= × 100 %= ×100 %=0 , 345 %( 4 AP)
g 9 ,73995
Maka, g= ( g ± ∆ g ) =¿)m/ s 2
PERHITUNGAN
4 π 2 l ( 39,4384 ) ( 0,85 )
Untuk T1 = 1, 832 g= 2
= 2
=9,9882 m/s2
T ( 1, 832 )
4 π l ( 39,4384 ) ( 0,85 )
2
2
Untuk T2 = 1, 850 g= 2
= 2
=9 , 79478 m/s
T (1 , 850 )
4 π 2 l ( 39,4384 ) ( 0,85 )
Untuk T3 = 1, 897 g= 2 = 2
=9 , 31544 m/s 2
T ( 1 , 897 )
Untuk T4 = 1, 848
4 π l ( 39,4384 ) ( 0,85 )
2
2
g= 2 = 2
=9 , 81599 m/ s
T (1 , 848 )
Untuk T5 = 1,849
4 π 2 l ( 39,4384 ) ( 0,85 )
g= 2 = 2
=9,80538 m/s 2
T ( 1,849 )
o l = 85 cm = 0, 85 m; massa bandul = 70 gr
4 π l ( 39,4384 ) 0,85
2
2
g= 2 = 2
=228 , 33784 m/ s
T (0,38316)
√( )( ) ( )
2 2
4 π2 2 2 −8 π 2 l 2
∆ g= πl + (∆ T )
T2 3 T 3
√( )( ( )
2 2 2
)
2
4 (3,14) 2
2
−8 ( 3,14 ) (0,3)
¿ 2
(0,0005) + 3
( 0 ,908925 )2
( 0,38316) 3 (0,38316)
¿ √ 72163 ,55448 ×(0,0003) +176953 , 87939 ×0,8261
2
= 382, 33705
KSR
∆g 382, 33705
KSR= × 100 %= ×100 %=1 , 674 % (4 AP)
g 228 , 33784
Maka, g= ( g ± ∆ g ) =¿)m/ s 2
PERHITUNGAN
4 π l ( 39,4384 ) ( 0,85 )
2
Untuk T1 = 1, 933 g= 2
= 2
=8 , 9717 m/s 2
T (1 , 933 )
4 π 2 l ( 39,4384 ) ( 0,85 )
Untuk T2 = 1, 918 g= 2
= 2
=9 , 11257 m/s2
T (1 , 918 )
4 π l ( 39,4384 ) ( 0,85 )
2
Untuk T3 = 1, 878 g= 2
= 2
=9 , 50489 m/ s2
T (1 , 878 )
Untuk T4 = 1, 912
4 π 2 l ( 39,4384 ) ( 0,85 )
g= 2 = 2
=9 , 16985 m/ s2
T (1 , 912 )
Untuk T5 = 1,938
4 π l ( 39,4384 ) ( 0,85 )
2
g= 2 = 2
=8 , 92546 m/ s 2
T ( 1,938 )
No. x y x2 xy
1 0,60 2,427364 0,360 1,4564184
2 0,60 2,383936 0,360 1,4303616
3 0,60 2,427364 0,360 1,4564184
4 0,60 2, 418025 0,360 1,450815
5 0,60 2, 458624 0,360 1,4751744
6 0,60 2,604996 0,360 1,5629976
7 0,60 2,430481 0,360 1,4582886
8 0,60 2,418025 0,360 1,450815
9 0,60 2,480625 0,360 1,488375
10 0,60 2,446096 0,360 1,4676576
11 0,85 3, 356224 0,722 2,8527904
12 0,85 3,4225 0,722 2,909125
13 0,85 3,598609 0,722 3,05881765
14 0,85 3,415104 0,722 2,9028384
15 0,85 3,418801 0,722 2,90598085
16 0,85 3,736489 0,722 3,17601565
17 0,85 3,678724 0,722 3,1269154
18 0,85 3,526884 0,722 2,9978514
19 0,85 3,655744 0,722 3,1073824
20 0,85 3,755844 0,722 3,1924674
⅀ 14,5 60, 090459 10820 44,92750615
Substitusi y = a + bx
1. −333 , 25784+ 4 , 42902 ( 0,6 )=−330 ,600428
2. −333 , 25784+ 4 , 42902 ( 0,6 )=−330 ,600428
3. −333 , 25784+ 4 , 42902 ( 0,6 )=−330 ,600428
4. −333 , 25784+ 4 , 42902 ( 0,6 )=−330 ,600428
5. −333 , 25784+ 4 , 42902 ( 0,6 )=−330 ,600428
6. −333 , 25784+ 4 , 42902 ( 0,6 )=−330 ,600428
7. −333 , 25784+ 4 , 42902 ( 0,6 )=−330 ,600428
8. −333 , 25784+ 4 , 42902 ( 0,6 )=−330 ,600428
9. −333 , 25784+ 4 , 42902 ( 0,6 )=−330 ,600428
10. −333 , 25784+ 4 , 42902 ( 0,6 )=−330 ,600428
11. −333 , 25784+ 4 , 42902 ( 0,85 )=−329 , 493173
12. −333 , 25784+ 4 , 42902 ( 0,85 )=−329 , 493173
13. −333 , 25784+ 4 , 42902 ( 0,85 )=−329 , 493173
14. −333 , 25784+ 4 , 42902 ( 0,85 )=−329 , 493173
15. −333 , 25784+ 4 , 42902 ( 0,85 )=−329 , 493173
16. −333 , 25784+ 4 , 42902 ( 0,85 )=−329 , 493173
17. −333 , 25784+ 4 , 42902 ( 0,85 )=−329 , 493173
18. −333 , 25784+ 4 , 42902 ( 0,85 )=−329 , 493173
19. −333 , 25784+ 4 , 42902 ( 0,85 )=−329 , 493173
20. −333 , 25784+ 4 , 42902 ( 0,85 )=−329 , 493173
Grafik
y = a + bx
= −333 , 25−4 , 42 x
x y
0, 3 -334, 576
0, 6 -335, 902
0, 85 -337, 007
337.5
337
336.5
336
335.5
335
334.5
334
333.5
333
0, 3 0, 6 0, 85
Series 1
J. PERTANYAAN AKHIR
1. Mengapa simpangan yang dibentuk tidak boleh besar?
Jawab : Karena salah satu sifat dari ayunan matematis adalah simpangan tidak
boleh terlalu besar. Jika simpangan terlalu besar, maka gaya yang bekerja pada
benda tidak lagi berbanding lurus dengan simpangan. Gaya berbanding lurus
simpangan hanya untuk simpangan kecil.
K. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
1. Ayunan matematis merupakan salah satu penerapan gerak harmonis sederhana
yang dimana dalam penerapannya menggunakan bandul yang diikat pada tali dan
di gantung di statif.
2. Variable penentu dalam ayunan matematis, yaitu : periodde (T), waktu (t), dan
percepatan gravitasi.
3. Massa pada bandul tidak berpengaruh dalam periode bandul.
4. Panjang tali mempengaruhi periode. Semakin panjang panjang tali, maka semakin
kecil frekuensi yang dihasilkan dan semakin besar periodenya.
5. Semakin panjang tali, maka bandul sulit berayun dan semakin panjang tali maka
waktu yang dibutuhkan semakin banyak .
6. Semakin kecil panjang tali yang diberikan, maka ayunan akan semakin cepat.
7. Secara praktek, nilai percepatan gravitasi diperoleh dari hasil bagi antara empat
( )
2
4π l
phi kuadrat dikali panjang tali dan periode kuadrat g= .
T2
8. Secara teori, nilai percepatan gravitasi diperoleh dari hasil bagi antara empat phi
kuadrat dan percepatan bandul, sehingga diperoleh nilai percepatan gravitasi
berturut-turut yaitu 9,8 m/s 2 semua. Nilai percepatan gravitasi secara praktek dan
teori berbeda. Hal ini dapat disebabkan karena kesalahan pengukuran periode
bandul
DAFTAR PUSTAKA
Adler, J., Andriana, & Syahrul. (2013). Pengukur Percepatan Gravitasi Menggunakan Gerak
Harmonik Sederhana Metode Bandul. Jurnal Teknik Komputer Unikom, 5
Mosey, H. I. R., & Lumi, B. M. (2016). Penentuan Percepatan Gravitasi Lokal di Universitas
Sam Ratulangi Manado Berdasarkan Teori Getaran Harmonik. Jurnal Ilmiah
Sains, 16(2), 104-107. Universitas Sam Ratulangi Manado.
Nurullaeli, N., & Astuti, I. A. D. (2018). Pembuatan Graphic User Interface (GUI) Untuk
Analisis Ayunan Matematis Menggunakan Matlab. Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi
Sciences, 10(2), 48-56.
Yunus Erdamansyah, Y., Bambang Supriadi, B., & Yushardi, Y. (2013). Pengaruh Panjang
Tali Pada Bandul Matematis Terhadap Hasil Perhitungan Percepatan Gravitasi Bumi.
Universitas Jember.