Anda di halaman 1dari 5

Apabila suatu benda dilepaskan dari ketinggian tertentu, maka benda tersebut akan jatuh

dan bergerak mengarah kepusat bumi. Percepatan yang dialami oleh benda yang jatuh tersebut
disebabkan oleh adanya gravitasi bumi. Percepatan gravitasi bumi dapat diukur dengan beberapa
metode eksperimen salah satunya adalah ayunan bandul matematis yang terdiri atas titik massa
m yang digantung dengan menggunakan seutas tali tak bermassa (massa diabaikan) dengan
ujung atasnya dikaitkan dindng diam. Pada sistem bandul sederhana, benda bergerak pada sumbu
gerak yang hanya dkendalikan oleh gravitasi bumi dengan periode ayunan dapat ditentukan
dengan menggunakan persamaan :
T = 2 ...............................................................................................(1)

(Halliday,2005).
Peristiwa buah jatuh dari pohon merupakan akibat dari adanya gaya gravitasi. Gaya
gravitasi ini adalh gaya yang menyebabkan adanya percepatan gravitasi. Menentukan sebuah
percepatan gravitasi suatu tempat dapat dilakukan dengan menggunakan bandul matematis.
Bandul matematis merupakan benda ideal yang terdiri dari sebah titik massa yang
digantungkan pada tali ringan yang tidak dapat mulur. Jika bandul ditarik kesamping dari
posisi seimbangnya dan dilepaskan, maka bandul akan berayun dalam bidang vertikal karena
pengaruh gravitasi. Geraknya merupakan gerak osilasi dan periodik (Halliday, 1997).
Bandul sederhana atau ayuanan matematis merupakan sebuah partikel yang bermassa m
yang bergantung pada sutu titik tetap dari seutas tali yang massanya diabaikan dan tali ini tidak
dapat bertambah panjang yang terdiri dari panjang tali . Gaya yang bekerja pada beban adalah
beratnya mg dan tegangan T pada tali. Bila gaya-gaya yang bekerja pada m diuraian menjadi
komponen radial dan tangensial, maka resultan gaya radial bertindak sebagai gaya yang dibutuhkan
beban agar tetap bergerak melingkar dan resultan gaya tangensial bertindak sebagai gaya pemulih
m untuk mengembalikannya ketitik kesetimbangannya (Giancoli,2007).
Bila suatu benda bergerak bolak balik terhadap suatu titik tertentu, maka benda
tersebut dinamakan bergetar, atau benda tersebut bergetar. Dalam ilmu fisika dasar, terdapat
beberapa kasus bergetar diantaranya adalah gerak harmonik sederhana (GHS) adalah gerak
bolak balik suatu benda yang melalui titik kesetimbangan tertentu dengan banyaknya
getaran benda dalam setiap detik selalu konstan. Gerak harmonik sederhana terjadi karena
adanya gaya pemulih atau restoring force. Dinamakan gaya pemulih karena gaya selalu
melawan perubahan posisi benda agar kembali ketitik setimbang. Karena itulah terjadi gerak
harmonik. Pengertian sederhana adalah bahwa kita mengaggap bahwa tidak ada gaya
disipatif, misalnya gaya gerak dengan udara, atau gaya gesek antara komponen sistem
(pegas dengan beban) atau pegas dengan statifnya ( Ishaq,2007).
Osilasi adalah jika suatu partikel dalam gerak periodik bergerak bolak balik melalui
lintasan yang sama, dimana suatu periodik adalah setiap gerak yang berulang-ulang dalam
selang waktu yang sama. Banyak benda yang berisolasi yang bergerak bolak-baliknya tidak
tepat sama karena gaya gesekan melepaskan tenaga geraknya. Bandul matematis bergerak
mengikuti gerak harmonic. Bandul sederhana (matematis) adalah benda ideal yang terdiri
dari sebuah titik massa, yang digantung pada tali ringan yang tidak dapat muju. Jika bandul
ditarik keseamping dari posisi seimbangnya (Tipler, P.A., 2001)
Contoh dari gerak osilasi adalah gerak osilasi pada bandul, dimana gerak bandul
merupakan gerak harmonik sederhana yang memiliki amplitudo kecil. Bandul sederhana
atau ayunan matematis merupakan sebuah partikel yang bermassa m yang bergantung pada
suatu titik tetap dari seutas tali yang massanya diabaikan dan tali ini tidak dapat bertambah
panjang (pada gambar 1) merupakan bandul sederhana yang terdiri dari panjang tali l dan
beban bermassa m. Gaya yang bekerja pada beban adalah beratnya mg dan tegangan T pada
tali. Tegangan tali disebabkan oleh komponen berat Fn = mg cos , sedangkan komponen
mg sin bekerja untuk melawan simpangan. Mg sin inilah yang dinamakan gaya pemulih
(Fr). Jika bandul tersebut berayun secara kontinu pada titik tetap (0) dengan gerakan
melewati titik kesetimbangan c sampai berbalik ke B ( B dan B simetris satu sama lain )
dengan sudut simpangan relatif kecil maka terjadi ayunan harmonis sederhana. (
Giancoli,2007).
Periode bandul matematis dapat dituliskan, sebagai berikut:

= 2 . . . (2.1)

Sehingga:


=
2

2
( ) =
2
. 4 2
= . . . (2.2)
2

Dari persamaan diatas, percpatan gravitasi bumi (g) dipengaruhi oleh panjang tali dan
periode getarannya (Giancoli, 2001).
Sebuah benda tegar yang digantung dari suatu titik yang bukan merupakan pusat
massanya akan berisolasi ketika disimpangkan dari posisi kesetimbangannya. Sistem seperti
ini disebut bandul fisis.
Persamaannya yaitu:

= 2 . . . (2.3)

2
( ) =
2
. 4 2
= . . . (2.4)
2

Persamaan (2.4) dapat digunakan untuk mengukur momen inersia bangun datar. Pusat massa
dapat ditentukan dengan menggantungkan benda pada dua titik yang berbeda. Maka, untuk
mencari momen inersia terhadap beberapa titik, kita menggantung benda ada titik untuk
mengukur periode osilasi. Momen inersia diperoleh dari:
2
= . . . (2.5)
4 2

(Tipler, 1991).

Periode getaran massa gabungan (batang dan silinder pejal) diperoleh seperti persamaan
(2.4). sedangkan momen inersianya diperoleh dengan menggunakn teorema sumbu sejajar.
= 1 + 2 . . . (2.6)

Sehingga:
= 1 + 2 + 2 . . . (2.7)

Dengan:
= momen inersia gabungan
1 = 1 + 2
1 = momen inersia silinder pejal yang diputar pada sumbunya
= massa silinder pejal
= jarak dari pusat silinder pejal sampai kepusat ayunan
2 = momen inersia batang yang diputar pada jarak OP.

Hukum Gravitasi Universal


Hukum gravitasi universal adalah sebuah hukum yang sederhana. Konstanta G harus
dicari dari eksperimen. Sekali G telah tertentu untuk sepasang benda, maka dapat menggunakan
nilai tersebut dalam hukum gravitasi untuk menentukan gaya-gaya gravitasi diantara
sembarangpasangan benda yang lain. Untuk menentukan nilai G, diperlukan gaya tarikan
diantara dua massa yang diketahui. Nilai G yang diterima saat ini adalah:
G = 6,6720 x 10-11 N.m2/kg2. (Halliday, 1997).
Gaya yang dikerjakn oleh bumi pada sembarang massa m yang berada pada jarak r dari
pusat bumi berarah menuju bumi dan dan besarnya diberikan dengan massa m1 sama dengan
massa bumi ME dan m2 diganti m.

= . . . (2.8)
2

(Tipler, 1991).
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Dasar Jilid Satu Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.
Halliday.2005. Fisika Dasar. Jakarta : Erlangga.
Ishaq, Mohamad. 2007. Fisika Dasar Edisi 2. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Tipler, P.A., 2001. Fisika Untuk Sains dan Teknik, Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai