Anda di halaman 1dari 26

Penelitian :

DEFINISI DAN JENIS-


JENISNYA
Pengertian

Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris


yaitu research. Dari itu ada juga ahli yang
menterjemahkan research sebagai riset. Riset itu
berasal dari kata re, yang berarti kembali dan to
search yang berarti mencari. Dengan demikian
secara terminologi artinya penelitian itu adalah
mencari kembali
Banyak definisi yang diberikan oleh para ahli
penelitian, diantaranya ialah sebagai berikut:

Research is a systematic attempt to provide answers to


questions. Such answer may be abstract and general as
is often the case in basic research or they may be highly
concrete and specific as is often the case in applied
research. (Tuckman 1978:1)
Berdasarkan definisi di atas secara sederhana
dapat dikatakan bahwa penelitian merupakan
cara-cara yang sistematis untuk menjawab
masalah yang sedang diteliti. Kata sistematis
merupakan kata kunci yang berkaitan dengan
metode ilmiah yang berarti adanya prosedur yang
ditandai dengan keteraturan dan ketuntasan
Karakteristik Suatu Metode
Ilmiah
Pertama:
Metode harus bersifat kritis, analitis, artinya metode
menunjukkan adanya proses yang tepat dan benar
untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan
metode untuk pemecahan masalah tersebut.
Kedua:
Metode harus bersifat logis, artinya adanya metode
yang digunakan untuk memberikan argumentasi
ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional
didasarkan pada bukti-bukti yang tersedia
Ketiga:
Metode bersifat obyektif, artinya obyektifitas itu
menghasilkan penyelidikan yang dapat dicontoh oleh
ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang
sama pula.
Keempat:
Metode harus bersifat konseptual dan teoritis; oleh karena itu,
untuk mengarahkan proses penelitian yang dijalankan,
peneliti membutuhkan pengembangan konsep dan struktur
teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah.
Kelima:
Metode bersifat empiris, artinya metode yang dipakai
didasarkan pada kenyataan / fakta di lapangan.
Penelitian dengan menggunakan metoda ilmiah (scientific
method) disebut penelitian ilmiah (scientific research). Dalam
penelitian ilmiah ini, selalu ditemukan dua unsur penting
yaitu unsur observasi (pengamatan) dan unsur nalar
(reasoning) (Ostle, 1975). Unsur pengamatan merupakan
kerja mengenai fakta-fakta tertentu yang diperoleh melalui
kerja mata dan menggunakan persepsi (send of perception).
Nalar adalah sesuatu kekuatan dengan arti dari fakta-fakta,
hubungan dan interrelasi terhadap pengetahuan yang
timbul, sebegitu jauh ditetapkan sebagai pengetahuan yang
sekarang
Jenis-jenis Penelitian

Secara umum, penelitian dapat dibagi


atas dua jenis, yaitu penelitian dasar
(basic research) dan penelitian terapan
(applied research)
Penelitian dasar (basic research)

Disebut juga penelitian murni yang merupakan pencarian


terhadap sesuatu karena ada perhatian dan keingintahuan
terhadap hasil suatu aktifitas. Penelitian dasar dikerjakan tanpa
memikirkan ujung praktis atau titik terapan. Hasil dari
penelitian dasar adalah pengetahuan umum dan pengertian-
pengertian tentang alam dan hukum-hukumnya. Pengetahuan
umum ini merupakan alat untuk memecahkan masalah-masalah
praktis, walaupun ia tidak memberikan jawaban yang
menyeluruh untuk tiap masalah tersebut. Tugas penelitian
terapanlah yang akan menjawab masalah-masalah praktis
tersebut. Penelitian murni tidak dibayang-bayangi oleh
pertimbangan penggunaan dari penemuan tersebut untuk
masyarakat. Perhatian utama adalah kesinambungan dari ilmu
dan filosofi. Penelitian murni bisa diarahkan kemana saja tanpa
memikirkan ada tidaknya hubungan dengan kejadian yang
diperlukan masyarakat. Proses pemikiran si peneliti bisa
membawanya kemana saja tanpa memikirkan sudut apa dan
arah mana yang akan dituju
Penelitian terapan (applied research)

Disebut juga practical research yang merupakan penyelidikan


yang hati-hati, sistematis dan terus-menerus terhadap suatu
masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera
untuk keperluan tertentu. Hasil penelitian tidak perlu sebagai
penemuan baru, tapi merupakan suatu aplikasi baru dari
penemuan yang ada. Peneliti yang melakukan penelitian
dasar atau murni tidak mengharapkan hasil penelitiannya
digunakan secara praktis. Peneliti-peneliti terapanlah yang
akan memerinci penemuan penelitian dasar untuk keperluan
praktis dalam bidang-bidang tertentu. Tiap ilmuwan yang
mengerjakan penelitian terapan mempunyai keinginan agar
dengan segera hasil penelitiannya dapat digunakan
masyarakat
Penelitian terapan memilih masalah yang ada
hubungannya dengan keinginan masyarakat serta untuk
memperbaiki praktek-praktek yang ada. Penelitian terapan
harus dengan segera mengumumkan hasil penelitiannya
dalam waktu yang cepat supaya penemuan tersebut tidak
menjadi daluwarsa. Lima buah langkah dalam
melaksanakan penelitian terapan yaitu :
Sesuatu yang sedang diperlukan dipelajari dan
diperiksa kelemahannya.
Satu dari kelemahan-kelemahan yang diperoleh, dipilih
untuk penelitian.
Biasanya dilakukan pemecahan dalam laboratorium.
Kemudian dilakukan modifikasi sehingga penyelesaian
dapat dilakukan untuk diterapkan.
Pemecahannya dipertahankan dan menempatkannya
dalam suatu kesatuan sehingga ia menjadi bagian yang
permanen dari suatu sistem
Ciri-ciri khas dari suatu penelitian

Harus berkisar pada masalah yang ingin dipecahkan


Harus mengandung unsur originalitas
Harus didasarkan pada pandangan ingin tahu dan
terbuka
Harus berdasarkan pada asumsi bahwa suatu fenomena
mempunyai hukum dan aturan-aturan tersendiri
Berkehendak utk menemukan generalisasi atau dalil
Merupakan studi tentang sebab akibat
Harus menggunakan pengukuran yg akurat
Harus menggunakan teknik yang secara sadar diketahui
Penelitian yang efektif tidak dapat terjadi seenaknya saja,
tetapi harus didukung oleh faktor-faktor penunjang dan
prasarana yang cukup. Disamping faktor peneliti sendiri,
lingkungan sangatlah penting artinya dalam menunjang
keberhasilan penelitian. Syarat agar Penelitian dapat berjalan
lancar :
Adanya kesadaran masyarakat tentang pentingnya
penelitian
Harus ada sarana dan biaya yang cukup
Hasil penelitian harus segera diterapkan
Harus ada kebebasan dalam melakukan penelitian
Peneliti harus mempunyai klasifikasi yg sesuai
Kualifikasi peneliti harus didasarkan pada intelegensia,
kekuatan bekerja serta sifat jujur dan rajin. Beberapa kriteria
yang harus dimiliki oleh seorang peneliti :
Mempunyai daya nalar yang tinggi
Mempunyai daya khayal ilmiah, kreatif dan menjunjung
originalitas
Mempunyai daya ingat yang kuat
Mempunyai kewaspadaan yang tinggi atas suatu fenomena
yang diteliti
Mempunyai tingkat pengamatan dan perhitungan yang
akurat
Mempunyai konsentrasi yang tinggi
Mempunyai sifat leadership dan mau bekerja teamwork
Mempunyai motivasi yang tinggi, bermoral, beriman dan
dapat dipercaya
Tingkat keterampilan dalam
melaksanakan penelitian
Keterampilan inventif (inventive skill)
Merupakan sifat umum dari manusia seorang petani yang
sederhana dapat menemukan sesuatu dengan pengalaman.
Keterampilannya dinamakan keterampilan inventif.
Keterampilan jenis ini tidak memerlukan penalaran
ataupun training secara formal.
Keterampilan teknis-enginering
Sarjana-sarjana lulusan universitas mempunyai
keterampilan ini. Keterampilan ini merupakan hasil dari
terapan text book untuk memecahkan masalah teknis yang
dihadapi. Secara umum peneliti di negara berkembang
mempunyai keterampilan jenis ini.
Keterampilan teknis-ilmiah
Keterampilan teknis-ilmiah biasanya diperoleh setelah
menamatkan program magister pada perguruan tinggi.
Keterampilan ini berjenis-jenis tingkatnya dan keterampilan
yang diperoleh dapat menguasai teknik dan cukup kemampuan
ilmiah serta background teori dalam melaksanakan analisa.

Keterampilan ilmiah-konseptual.
Dengan meningkatnya derajat keilmuan seseorang dan semakin
dekatnya seseorang mencapai scientific frontier of knowledge serta
pengalaman yang cukup banyak, maka si peneliti telah
memperoleh keterampilan konsepsional. Skill ini dipunyai oleh
peneliti yang cukup berpengalaman dan oleh Doktor-doktor
filosofi
Berdasarkan jenis data yang
diperlukan, secara umum penelitian
dibedakan dibagi menjadi dua:

1.penelitian primer dan


2.penelitian sekunder
Penelitian Primer

Penelitian primer membutuhkan data atau


informasi dari sumber pertama, biasanya kita
sebut dengan responden. Data atau informasi
diperoleh melalui pertanyaan tertulis dengan
menggunakan kuesioner atau lisan dengan
menggunakan metode wawancara.
Yang termasuk dalam kategori ini ialah:

a. Studi Kasus
Studi kasus menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan
studinya. Biasanya studi kasus bersifat longitudinal

b. Survei
Survei merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan
untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu. Pada
umumnya survei menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil
data. Survei menganut aturan pendekatan kuantitatif, yaitu semakin
sample besar, semakin hasilnya mencerminkan populasi.

c. Riset Eksperimental
Riset eksperimental menggunakan individu atau kelompok sebagai
bahan studi. Pada umumnya riset ini menggunakan dua kelompok
atau lebih untuk dijadikan sebagai obyek studinya. Kelompok
pertama merupakan kelompok yang diteliti sedang kelompok kedua
sebagai kelompok pembanding (control group). Penelitian
eksperimental menggunakan desain yang sudah baku, terstruktur
dan spesifik
Penelitian Sekunder

Penelitian sekunder menggunakan bahan yang


bukan dari sumber pertama sebagai sarana untuk
memperoleh data atau informasi untuk menjawab
masalah yang diteliti. Penelitian ini juga dikenal
dengan penelitian yang menggunakan studi
kepustakaan dan yang biasanya digunakan oleh para
peneliti yang menganut paham pendekatan
kuantitatif.
Suharsini Arikunto (1992) membagi jenis-jenis
penelitian berdasarkan a) tujuan, b) pendekatan, c)
bidang ilmu, d) tempat atau latar, e) kehadiran
variabel
Penelitian dilihat dari tujuannya

Jika penelitian dilihat dari tujuannya, maka ada dua sub-jenis


penelitian, yaitu penelitian eksploratif, penelitian verifikatif dan
pengembangan. Penelitian jenis eksploratif digunakan untuk
melakukan pencarian jawaban mengapa muncul kejadian-
kejadian tertentu, misalnya munculnya bencana alam di daerah
tertentu terus menerus. Penelitian verifikatif digunakan untuk
meneliti ulang hasil penelitian sebelumnya dengan tujuan untuk
memverifikasi kebenaran hasil penelitian sebelumnya tersebut.
Penelitian pengembangan bertujuan untuk mengembangkan
model atau hal-hal yang inovatif. Penelitian jenis ini biasanya
dilakukan di suatu perusahaan dalam rangka pengembangan
produk atau layanan baru
Penelitian dilihat dari pendekatan

Dilihat dari pendekatannnya penelitian ini dibagi


menjadi dua, yaitu pendekatan longitudinal (bujur)
dan cross-sectional (silang). Pendekatan pertama
melakukan penelitian berdasarkan pada periode
waktu tertentu, biasanya waktunya lama, misalnya
seorang peneliti melakukan penelitian perkembangan
kemampuan berbicara anak mulai umur 10 bulan s/d
24 bulan. Sebaliknya pendekatan kedua peneliti
melakukan studi kemampuan berbicara anak mulai
dari yang berumur 10 bulan s/d 24 bulan secara
serentak dalam waktu yang bersamaan
Penelitian dilihat dari bidang ilmu

Dalam persepktif ini maka jenis


penelitian dibagi berdasarkan disiplin
ilmu masing- masing, misalnya
penelitian pendidikan, penelitian
teknik, penelitian ekonomi dan lain-
lain
Penelitian dilihat dari tempat / latarnya
Jika dilihat dari tempat atau latar dimana seorang peneliti
melakukan penelitian, maka jenis penelitian ini dibagi menjadi tiga,
yaitu: a) penelitian laboratorium, b) penelitian lapangan, c) penelitian
perpustakaan. Penelitian laboratorium biasanya dilakukan dalam
bidang ilmu eksakta, misalnya penelitian kedokteran, elektro, sipil dan
lain-lain. Penelitian lapangan biasanya dilakukan oleh ilmuwan sosial
dan ekonomi dimana lokasi penelitiannya berada di masyarakat atau
kelompok manusia tertentu atau objek tertentu sebagai latar dimana
peneliti melakukan penelitian.
Penelitian perpustakaan dilakukan di perpustakaan dengan
melakukan kajian terhadap literatur, penelitian sebelumnya, jurnal dan
sumber-sumber lainnya yang ada diperpustakaan. Dengan semakin
canggihnya teknologi informasi, maka penelitian jenis ini saat ini tidak
harus dilakukan di perpustakaan secara fisik, tetapi juga dapat
dilakukan dari lokasi mana saja dengan memanfaatkan Internet sebagai
media untuk mencari informasi di perpustakaan-perpustakaan di
seluruh dunia yang membuat data mereka dapat diakses secara
langsung oleh pengguna secara gratis atau bayar dan kapan saja
Penelitian dilihat dari kehadiran variabel

Penelitian dilihat dari kehadiran variabel dapat


dikategorikan dalam penelitian yang obyeknya merupakan
variabel masa lalu, saat ini dan masa yang akan datang.
Penelitian yang obyeknya variabel masa lalu dan saat ini
disebut juga penelitian deskriptif atau mengambarkan
variable-variabel yang sedang diteliti. Sedang penelitian
yang obyeknya variabel yang akan datang, maka
variabelnya belum ada tetapi sengaja diciptakan oleh
peneliti dengan memberikan perlakuan (treatment).
Penelitian jenis ini disebut juga penelitian eksperimen yang
tujuannya digunakan untuk mencari hubungan kausal
antar variabel yang diteliti
SEKIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai