Anda di halaman 1dari 20

PENGOLAHAN KARET ALAM

PENANGANAN BAHAN BAKU


JENIS OLAHAN KARET
• Pengolahan karet dibedakan berdasarkan kondisi mutu
lateks yang dihasilkan dan jenis karet yang dihasilkan.

• Pengolahan karet terdiri pengolahan:


 Lateks dalam bentuk cair
 Karet Asap (Ribbed Smoked Sheet)
 Karet Crepe
 Lateks Pekat (Latex Concentrate)

 Lateks yang sudah menggumpal


 Karet remah (Crumb Rubber)
1. PENERIMAAN LATEKS

 Truk tangki yang berisi lateks kebun dilakukan penimbangan


sebelum dan sesudah penerimaan lateks di jembatan timbang.
 Tujuan penimbangan adalah untuk mengetahui jumlah lateks
kebun yang diterima di pabrik serta sebagai dasar pembayaran
penyadap.

 Lateks yang berasal dari tangki pengangkut dimasukkan ke


dalam tangki penampung dengan perlakuan melewati saringan
40 mesh untuk memisahkan kotoran serta bagian lateks yang
telah mengalami prakoagulasi .
Penetapan Kadar Karet Kering

 Timbang 100 ml sampel lateks kebun kemudian diberi


beberapa tetes asam formiat diaduk sampai menggumpal,
digiling 7 x, kering angin, timbang, hasil dikalikan dengan
FK.
 Tujuan : taksasi produksi, penentuan kebutuhan bahan,
dan keseragaman mutu.
2. PENGENCERAN

Setelah dialirkan ke dalam bak-bak koagulasi, lateks


diencerkan untuk tujuan:
– Keseragaman koagulum
– Melunakkan bekuan/koagulum
– Menghilangkan gelembung-gelembung
– Meratanya proses pemberian asam untuk koagulasi
– Kemudahan penggilingan

Kadar karet kering: 15 % untuk karet asap


20 % untuk karet remah
Pengenceran

• Kebutuhan air

  KKK awal - KKK dicapai


At = __________________________ X N
KKK dicapai

N = Volume lateks
3. PENAMBAHAN
ANTIOKSIDAN

Khusus untuk Karet Remah ditambahkan bahan


antioksidan untuk:
– kecerahan warna
– dan keseragaman

Bahan: Sodium metabisulfit (Na2S2O5)

Dosis: 0,4-0,6 g/kg karet kering


4. PEMBEKUAN (KOAGULASI)

Prinsip koagulasi lateks adalah membekukan lateks


dengan penuruan pH lateks sampai sekitar 4,7 dengan
pemberian sejumlah asam
Asam yang digunakan asam formiat (HCOOH) 2%
sebanyak 0,4%/Kg karet atau asam asetat (CH3COOH) 4%
sebanyak 0,2%/Kg karet
Pembekuan berlangsung selama 3-4 jam.
PENGOLAHAN KARET ALAM

KARET ASAP (SHEET)


(RIBBED SMOKED SHEET - RSS)

Prinsip: mengolah lateks segar menjadi lembaran-


lembaran sheet melalui proses penyaringan,
pengenceran, pembekuan, penggilingan, dan
pengasapan.
5. PENGGILINGAN

Tujuan dari penggilingan adalah:


– Membentuk koagulum menjadi lembaran
– Mengeluarkan serum
– Membuang busa yang tertinggal
– Membentuk pola pada permukaan lembaran sheet

Kapasitas: 500 kg/jam dengan 3 – 3,5 mm tebal dan berat


1,5 kg per lembaran.
Ketebalan kurang 2,5 mm kapasitas giling turun 300 – 400
kg/jam
PENGGILINGAN
• Penggilingan menggunakan “baterai sheet“ yang
terdiri
TYPE ARISTO CADET
Jarak silinder (mm) I 6.4 6.4
Jarak silinder (mm) II 3.2 3.2
Jarak silinder (mm) III 1.3 1.3
Jarak silinder (mm) IV 0.8 -
Printer/pola 0.3 0.4
6. PENGASAPAN
Lembaran sheet digantungkan dalam
rak dan dikeringanginkan sebelum
diasap.
Tujuan pengasapan:
 untuk mengeringkan sheet
 memberi warna khas cokela
 menghambat pertumbuhan jamur pada
permukaan

Pengeringan 4-5 hari dalam rumah asan


dengan :
– Hari I : Suhu awal 380C selama 3 jam, suhu 430 –
460 C, ventilasi dan asap cukup
– Hari II : Suhu 490 – 530 C , ventilasi dan jumlah
setengah (1/2) hari pertama
– Hari III : Suhu 500 – 550 C, ventilasi dan jumlah
asap seperempat (1/4) hari pertama
– Hari IV : dan seterusnya, suhu 500 – 550C,
ventilasi dan jumlah asap sekecil mungkin.
FAKTOR YANG MENENTUKAN LAMA
PENGERINGAN :

• tebal tipisnya lembaran


• keras lunaknya lembaran sheet
• cara dan rapatnya penggantungan
• pengaturan ventilasi/aliran udara
• pengaturan derajat panas/dapur api
• dinding isolasi panas ruangan
• bahan bakar
• keadaan cuaca
7. SORTASI

Proses sortasi dilakukan secara visual berdasarkan


warna, kotoran, gelembung udara, jamur dan kehalusan
gilingan yang mengacu pada standard yang terdapat
pada SNI 06-0001-1987 The Green book
Grade RSS meliputi:
1. No.1-XRSS (superior quality RSS)
2. No.1 RSS (standard quality RSS)
3. No.2 RSS (good fair average quality RSS)
4. No.3 RSS (Fair average quality RSS)
5. No.4 RSS (low fair average quality RSS)
8. PENGEPAKAN

Hasil sit yang telah disortasi dan digolongkan ke dalam


beberapa kelas mutu,kemudian ditimbang seberat 113 kg
dan ditata ke dalam peti berukuran 48 × 48 × 48 cm untuk
memudahkan proses pengepresan, didiamkan selama 24
jam agar lebih melekat .

 Bandela kemudian dibungkus dengan lembaran sit lalu di


labur menggunakan talk. Pelaburan dilakukan untuk
mencegah serangan jamur atau kapang serta menghindari
pelekatan pada masing-masing bandela yang bersentuhan.
PENGOLAHAN KARET ALAM

KARET KREP (CREPE)


Prinsip: mengolah lateks segar menjadi lembaran-
lembaran sheet melalui proses penyaringan,
pengenceran, pembekuan, penggilingan, dan
pengeringan.
5. PENGGILINGAN
• Gilingan terdiri dari baterai Crepe

GILINGAN PROSES HASIL

Gilingan I Koagulum gilingan pertama Robek, tebal 7-10 mm


dilipat dua

Gilingan kecil, Digiling dua kali Tebal 3-4 mm, berlubang


tengah 1. Lipat dua digiling
2. Digiling tanpa dilipat

Gilingan akhir Lembaran digiling satu kali Permukaan rata, tebal 1-2
mm
6. PENGERINGAN
• Menggunakan kamar pengering
• Alat pemanas (suhu 330 – 350C)selama 6 – 7 hari
• Tidak menggunakan pemanas 2-4 minggu
• Panjang lembaran krep sekitar 50 m
7. SORTASI
 Sortasi menggunakan Green book yang meliputi
warna, ukuran, keadaan permukaan, dan ketebalan
 Grade Crepe:
1. No.1-X: Superior quality thin pale latex crepe
2. No.1: Standard quality thin pale latex crepe
3. No.2: Fair average quality thin palish latex crepe
8. PENGEMASAN
 Pengemasan dilakukan dengan membentuk
lembaran krep menjadi bandela/bal berbentuk
kubus yang berukuran 52 x 52 x 52 cm
 Berat 80 kg
 Dilaburi kapur agar tidak lengket satu sama lain

Anda mungkin juga menyukai