1. Penerimaan lateks
Lateks hasil penyadapan yang berasal dari berbagai bagian kebun diangkut
dengan tangki yang ditarik truk atau traktor ke pabrik. Di pabrik lateks diterima
dan dicampurkan dalam bak penerimaan. Lateks yang dimasukkan kedalam bak
penerimaan. Lateks yang dimasukkan kedalam bak penerimaan harus melalui
saringan untuk mencegah aliran lateks yang terlalu deras dan terbawanya lump
atau kotoran lainnya kedalam bak penerimaan (Setyamidjaja, 1993).
Penerimaan Lateks dari pohon karet yang disadap dan dikumpulkan dalam
wadah untuk selanjutnya disaring guna memisahkan kotoran dan bagian lateks
yang mengalami prakoagulasi.
Lateks kebun dengan Kadar Karet Kering (KKK) 25-30% disaring terlebih
dahulu dengan saringan berukuran 40 mesh. Penyaringan dimaksudkan untuk
memisahkan kotoran dan butiran karet yang telah menggumpal. Selanjutnya
dilakukan pengenceran dengan air bersih sampai tercapai KKK yang diinginkan.
Banyaknya air (V) yang dipakai untuk pengenceran ditentukan dengan rumus
berikut :
(1)
Keterangan :
2 65-70 3,0-3,5
4 70-80 1,0-2,0
5 90-100 0,2-0,3
4. Pengeringan
a. Penirisan
b. Pengeringan
Saat pengasapan sit, hal yang perlu mendapat perhatian adalah suhu yang
konsisten, jumlah asap dan panas didalam kamar, kelembapan udara (diatur
melalui ventilasi), serta lamanya pengeringan. Untuk menciptakan suasana
ruangan harus diatur sesuai dengan norma.
Tabel 2.4 Pengaturan suhu dan ventilasi pada setiap hari pengeringan
2 45-50 Buka
3 50-55 Buka
4 55-60 Buka
6 Keluar
Setiap jenis karet konvensional dipisah kedalam beberapa jenis mutu, atau
lazim disebut grade. Klasifikasi mutu RSS terdiri dari RSS-1, RSS-2, RSS-3,
RSS-4, dan cutting. Pada mutu RSS, kriteria penilaian yang digunakan mengacu
kepada ketentuan yang terdapat didalam “ Green Book”, yaitu penilaian dilakukan
secara visual terhadap ketebalan, warna, gelembung udara, kotoran, dan jamur.
Adapun standar mutu sheet (Ribbed Smoked Sheet) yaitu :
a. RSS-1
b. RSS-2
c. RSS-3
d. RSS-4
Setelah selesai memisahkan sit berdasarkan kelas mutunya, lembaran karet ditimbang sebesar
113 kg, kemudian disusun sedemikian rupa baru dikempa membentuk bandela empat persegi.
Bandela tersebut kemudian dilapisi dengan bale coating yang terdiri atas campuran karet,
pelarut, dan powder untuk mencegah bandela dari kulat dan kotoran. Setelah diberi lapisan ini,
bandela diberi tanda pengenal seperti kode perdagangan, jenis mutu, berat, produsen, Negara
tujuan, dan sebagainya. Pengemasan seperti dijelaskan diatas disebut sistem bandela lepas.
Sistem lain yang juga dilakukan untuk pengemasan karet konvensional adalah sistem one ton
pallet (OTP), dimana setiap paletnya beratnya 1.000-2.000 kg. Jenis kemasan yang akan dibuat
tergantung kepada permintaan konsumen dan keuntungan ekonomisnya. Jika karet konvensional
tidak segera dikirim maka diperlukan gudang penyimpanan yang bersih dan tidak lembab.
Bandela disusun diatas plastik atau kayu yang bebas jamur (Siregar, T.H.S, 2013).