Anda di halaman 1dari 21

PERTEMUAN – 1

PENGOLAHAN KARET ALAM


(Hevea brasilliensis)

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

1
Elemen Kompetensi
 Mengetahui sifat fisik-kimia lateks
 Mengetahui alat dan bahan dalam proses pengolahan
karet
 Memahami tahap dan jenis proses pengolahan karet
 Memahami jenis dan tipe produk karet
 Memahami pengawasan kualitas produk karet

2
PENGOLAHAN KARET ALAM

SIFAT FISIK KIMIA LATEKS


PENGERTIAN LATEKS
Lateks merupakan larutan koloida dengan partikel
karet (25-40 %) dan bukan karet yang tersuspensi di
dalam suatu media yang mengandung banyak macam
zat yang disebut serum (60-75 %)
PEMBENTUKAN LATEKS
Butir-butir lateks dibentuk di dalam dan oleh
protoplasma pembuluh lateks, di mana protoplasma
mengandung sejumlah nukleus. Protoplasma terdapat
dalam pembuluh lateks merupakan hasil peleburan
sel-sel yang berdekatan membentuk saluran-saluran
sel lateks yang bersifat meristematik menyusun diri
dalam bentuk silinder yang konsentris dan bercabang.
KOMPOSISI KIMIA LATEKS
Hasil sentrifuse lateks dengan 20.000 rpm dihasilkan 4
fraksi di dalam lateks berurutan:

Fraksi Unsur
Fraksi Karet Karet, protein, fosfopida, ester-ester,
(37 %) sterol, ion logam (Ca, Mg, Cu)

Fraksi Kuning Karetenoida, lipida, partikel Frey-


(1-3%) Wyssling

Air, karbohidrat & inositol, senyawa N,


Fraksi Serum
asam nukleat & nukleosida, ion-ion logam
(48 %)
(Cu, Ca), ion-ion anorganik (CO32- , PO43-)

Air, protein & senyawa nitrogen, lipida,


Fraksi Dasar
dan ion logam Ca, Mg, Cu, K, N, P, Mn, &
(15 %)
Fe)
SISTEM KOLOIDA LATEKS
 Lateks menyusun diri dalam bentuk koloida, dengan
partikel (globula) karet sebagai fase dispersi dan
serum sebagai medium dispersi yang tersusun dengan
daya affinitas yang besar.
 Lapisan pelindung sistem koloida dari partikel karet
bersifat menarik air = (hidrofilik) dengan daya serap
yang kecil.
 Partikel karet dalam medium dispersi bersifat
lyophilik yang dapat mengembang membentuk
struktur gel.
SISTEM KOLOIDA LATEKS
Kestabilan sistem koloida lateks dipengaruhi :
1. GERAK BROWN
 Gerak Brown timbul karena adanya muatan negatif

yang sama dari masing-masing pelindung partikel


karet, sehingga partikel karet yang bermuatan negatif
saling tolak menolak satu sama lainnya menimbulkan
gerak yang tidak beraturan.
SISTEM KOLOIDA LATEKS
Kestabilan sistem koloida lateks dipengaruhi :
2. HIDRATASI
 Lapisan molekul air yang bersifat polar akan diserap

oleh setiap permukaan partikel karet, tersusun secara


berlapis-lapis membentuk konfigurasi tiga dimensi
yang kuat menarik setiap permukaan partikel karet
SISTEM KOLOIDA LATEKS
Kestabilan sistem koloida lateks dipengaruhi :
3. IONISASI
 Lapisan pelindung partikel karet terdiri protein dan

fosfolipida yang bermuatan listrik negatif dalam


suasana basa dan bermuatan positif bila suasana asam.
SISTEM KOLOIDA LATEKS
Kestabilan sistem koloida lateks dipengaruhi :
3. IONISASI
 Ujung rantai molekul protein ini merupakan ion

dipolar dan bersifat amfoter dapat mengion sebagai


asam atau basa tergantung kondisi lingkungan dan
keadaan di dalam lateks itu sendiri.
 Proses ionisasi menyebabkan perubahan muatan

listrik yang ditandai perubahan derajat keasaman (pH)


lateks.
PRAKOAGULASI LATEKS
Adalah kondisi lateks yang tidak stabil sebelum
sampai di pabrik pengolahan karet yang ditandai
dengan lateks membubur sampai menggumpal
menyebabkan penurunan mutu karet yang akan
dihasilkan.
LATEKS PRAKOAGULASI
 Lateks yang membeku sebelum sampai di pabrik
pengolahan karet dapat diolah menjadi karet yang
bermutu lebih rendah.
 Lateks prakoagulasi terdiri: scrap, lump, dan sisa-sisa
hasil pengolahan lateks segar (Ex Affal).
 Proses penanganan : pemotongan dan pembersihan
dengan menggunakan slab cutter, scrap, dan washer
dengan air.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN
PRAKOAGULASI LATEKS
1. PENGENCERAN OLEH AIR HUJAN
Menyebabkan penurunan tekanan osmosis pada serum
sehingga mengakibatkan pecahnya membran partikel
lutoida.

2. KOTORAN
Kotoran banyak mengandung ion logam elektrolit seperti
Ca, Mg, Fe yang menyebabkan penurunan
elektropotensial dan pembentukkan garam-garam di
dalam lateks serta menjadi aktivasi/katalis proses
ionisasi lateks
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN
PRAKOAGULASI LATEKS
3. FISIK-MEKANIS
Guncangan selama pengankutan dan terik panas
matahari langsung menyebabkan denaturasi protein dalam
serum lateks.

4. INFEKSI JASAD RENIK


Kandungan karbohidrat dan protein di dalam lateks
menjadikan media pertumbuhan dan perkembangan biak
yang baik bagi bakteri 
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN
PRAKOAGULASI LATEKS
5. AKTIFITAS ENZIM
Enzim di dalam lateks seperti fosfolipase, protease
bersifat enzimatik yang dapat menguraikan protein
pelindung sistem koloida lateks. Kerja enzim dapat
menjadi lebih cepat dengan adanya ion-ion logam yang
tercampur di dalam lateks.

6. KEADAAN TANAMAN
Tanaman yang masih muda atau tua menghasilkan lateks
yang tidak stabil. Tanaman yang sakit sering
menghasilkan lateks yang sudah membeku di atas
bidang sadap.
KOAGULASI LATEKS
PROSES KOAGULASI LATEKS
1. Lateks adalah sistem koloid dimana partikel karet dilapisi oleh
protein yang terdispersi dalam air.
2. Protein dilapisan luar memberikan muatan pada partikel
karet. Muatan negatif pada membran protein mencegah
partikel karet saling berdekatan sehingga lateks tidak
menggumpal.
3. Asam yang mengandung ion H+ ditambahkan dalam lateks.
4. Ion H+ dari asam menetralisasi muatan negatif pada membran
protein.
5. Partikel lateks saling mendekat antara satu dengan yang lain.
6. Partikel lateks saling berbenturan sehingga membran protein
yang mengelingi partikel karet akhirnya pecah.
7. Molekul lateks bergabung dan akhirnya menggumpal.
PENCEGAHAN PRAKOAGULASI
 Prinsip pencegahan prakoagulasi adalah dengan
mempertahankan pH lateks dengan menambahan
sejumlah bahan kimia.
 Bahan yang umum digunakan amonia (NH3) dengan
dosis 5-10 ml NH3 2,5% per liter lateks.
 Bahan lain yang dapat digunakan: soda/natrium
bikarbonat (NaHCO3), formaldehida (CH2O) dan
natrium sulfit (NH3).
 Pemberian dilakukan pada mangkuk-mangkuk
penampung, ember, dan tangki pengangkut/
penimbun.
PENCEGAHAN PRAKOAGULASI
 Antikoagulan yang digunakan harus bersifat:
 Alkalis

NH3 + H20 NH4OH <==== NH4+ + 0H-


 Bakteriostatik
 Netralisasi asam
 Pengendapan logam elektrolit
Mg2+ + NH4 + PO43- ------- MgNH4PO4
PENGOLAHAN KARET
 Hasil pengolahan karet disebut dengan karet alam
(Natural Rubber)
 Karet alam sebagai senyawa hidrokarbon dengan
molekul karet yang tersusun dalam ujung rantai
molekul yang panjang pada unit yang berulang-ulang
dikenal sebagai makromolekul poliisopren (C5H8)n .
 Struktur ini bergabung secara ikatan kepala ke ekor
membentuk konfigurasi cis dengan susunan ruang
teratur, sehingga rumus kimianya: 1,4 cis poliisopren
H 3C H CH 2 H
∞ C=C C=C ∞

H 2O CH 2 ― CH 2 CH 2 n

Anda mungkin juga menyukai