Anda di halaman 1dari 30

PDE,

AUDITING,
AUDITING PDE
By. Annita mahmudah
Definisi PDE
 Pengertian sistem Pengolahan Data Elektronik
menurut George H. Bodnar dan William S.
Hopwood (1998: 5) yang sudah dialihbaliasakan
Dedi Jacobus dalam bukunya Sistem Informasi
Akuntansi adalah : "Pengolahan Data Elektronik
adalah pemanfaatan teknologi komputeruntuk
melakukan pengolahan data yang berorientasi pada
transaksi dalam suatu organisasi."
o PDE yaitu sebagai suatu rangkaian kegiatan
dengan menggunakan komputer untuk mengubah
informasi yang masih mentah alias data menjadi
informasi yang berguna yang sesuai dengan
tujuannya.
 Menurut Jogiyanto (2005:3) pengetian Pengolahan
Data elektronik adalah : "Pengolahan Data
Elektronik adalah manipulasi data kedalam
bentuk yang berarti berupa suatu informasi dengan
dengan menggunakan suatu alat elektronik yaitu
komputer."
 Menurut Robert H. Blissmer yang dialihbahasakan oleh
Jogiyanto (1999: dalam bukunya Computer Annual
adalah: "Komputer adalah suatu alat elektronik yang
mampu melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
(1) Menerima input,
(2) Memproses input tadi sesuai program.
(3) Menyimpan perintah-perintah dan tujuan tadi kedalam
data elektronik.
(4) Menyediakan bahan dalam bentuk
informasi."
Berdasarkan definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1) Komputer merupakan suatu rangkaian peralatan elektronik yang
bekerja bersama-sama.
2) Komputer adalah alat pengolah data menjadi informasi melalui
proses tertentu.
3) Komputer merupakan suatu mesin yang bekerja secara
otomatis dengan kecepatan tinggi dan ketepatan serta kemampuan
menyimpan instruksi-instruksi untuk memecahkanm masalah.
4) Komputer merupakan rangkaian peralatan elektronik yang
bekerja bersama-sama dan dapat melakukan serangkaian pekerjaan
secara otomatis dalam kecepatan yang tinggi melalui instruksi
yang diberikan oleh manusia.
4 Sistem pengolahan data yang dilakukan organisasi adalah
1.Sistem pengolahan data secara manual
2.sistem pengolahan data secara mekanis
3.Sistem pengolahan data secara elektro mekanis
4.Sistem pengolahan data secara elektronik
Weber menyatakan ada 7 alasan perlunya audit sistem:
1.Biaya organisasi akibat hilangnya data
2.Keputusan yang diambil menjadi tidak benar
3.Biaya yang ditimbulkan oleh para pelaku kejahatan
komputer
4.Besarnya nilai investasi yg dikeluarkan perusahaan untuk
mengadakan piranti keras, piranti lunak, SDM
pengelolanya.
5. Besarnya biaya yang timbul akibat kerusakan
komputer
6. Terintegrasinya data pada database menimbulkan
perlunya privacy untuk tetap dijaga.
7. Perlunya mengendalikan evolusi pemanfaatan
komputer.
Audit sistem informasi adalah suatu roses
pengumpulan dan penilaian bukti untuk menentukan
apakah suatu sistem komputer melindungi aktiva,
mempertahankan integritas data, serta
memungkinkan bagi tercapainya tujuan organisasi
secara efektif dan penggunaan sumber daya secara
efisien.
 Unsur-unsur dasar sistem komputer adalah
fasilitas-fasilitas prinsip yang harus ada agar sistem
komputer dapat berjalan dengan baik sebagai alat
bantu pengolahan data atau pengolahan informasi.
Unsur-unsur dasar sistem komputer menurut La
Midjan (1998: 136) dalam bukunya Sistem Informasi
Akuntansi adalah :
1) Unsur Perangkat Keras (Hardware), hardware adalah
seluruh komponen-komponen fisik yang membentuk suatu
sistem komputer. Secara garis besarnya hardware sebuah
komputer dapat dibagi menjadi:
a) Bagian Pengolahan Data (Central Processing Unit
/CPU), CPU memegang peranan yang terpenting karena
CPU-lah yang mengatur segala pengolahan data dalam
komputer. CPU adalah otak dari komputer dan walaupun
demikian tanpa alat penolong yang lain CPU secara praktis
tidak berfungsi.
b) Bagian Penyimpanan Data ( Main Memory), memori
adalah tempat menyimpan semua data yang juga
merupakan ruang kerja (working space) CPU. Memori
ini terdiri dari dua metode yaitu :
(1) Random Access Memory (RAM), sifatnya sementara,
maksudnya bahwa semua data yang terdapat dalam
RAM ini sewaktu-waktu dapat dihilangkan apabila
daya ditiadakan atau atas kemauan operator atau oleh
sebab lain disengaja atau tidak (misalnya : Listrik).
(2) Read Only Memory (ROM), sifatnya permanen yaitu data
tetap tinggal begitu diisi dan dan hanya dapat dihapus dengan
satu cara yang khusus. Biasanya ROM ini dipakai untuk
menyimpan data yang berupa instruksi-instruksi yang akan
dipergunakan oleh komputer. Memori ini terdiri dari
beberapa unit dan dimana setiap unit yang satu dengan yang
lainnya saling menunjang dalam melakukan suatu kegiatan
pekerjaan yaitu :
c) Bagian Pembaca Data (Interface)Adalah suatu alat yang dapat
menghubungkan dan menterjemahkan instruksi-instruksi
berupa kode-kode yang dapat dimengerti oleh programmer
atau operator menjadi kode dalam bentuk pulsa elektronis
yang dapat dimengerti dan selanjutnya diproses.
d) Alat untuk memasukkan dan mengeluarkan data (Input/output
terminal atau I/O Devices) adalah alat untuk memasukkan
data/instruksi ke komputer dan mengeluarkan dari komputer
data/hasil yang dikehendaki. I/O terminal ini biasanya berupa
Video Display Terminal (VDT I CRT) atau layar monitor dan
berupa printer yang dapat mengeluarkan hasil-hasil secara
tertulis untuk kemudian dapat di file (Hard Copy).
2) Perangkat Lunak (Software), yang diartikan software
(perangkat lunak) adalah seluruh face dari system pengolahan
data diluar dari peralatan komputernya sendiri, namun dengan
adanya software ini barulah komputer dapat digunakan.
Dengan adanya fasilitas
hardware, komputer saja tentu tidak akan dapat memecahkan
problem atau dapat digunakan tanpa adanya bantuan penuh dari
software. Fasilitas software itu intinya terdiri dari:
a) System design yang secara garis besarnya mencakup :
(1) Jaringan data yang akan diolah
(2) Jaringan pengolahan data
(3) Jaringan informasi yang intinya akan dihasilkan
b) Program yang terdiri atas:
(1) User Programs yang berasal dari programers
(2) Operating system yaitu program yang membentuk
pelaksanaan users program dalam memory I storage unit.
3) Personil pengelolaan (Brainware), pada suatu sistem
terkomputerisasi selain hardware dan software salah satu unsur
penunjang adalah unsur manusia atau brainware. Untuk menjamin
agar pengolahan data melalui komputer dapat memberikan
informasi yang dapat dipercaya. Hal ini seperti yang dijelaskan
oleh Barry E. Cushing yang dialihbahasakan oleh Ruchyat Kosasih
(1992: 429) dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi dan
Organisasi Perusahaan dimana pembagian wewenang yang jelas
tersebut adalah pada analisa sistem dan program, operasi komputer,
perpustakaan file, pengendalian data." Personil pengolahan data
tersebut tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:
a) Analisa Sistem, yaitu yang akan membentuk dan membangun
fasilitas sistem desain.
b) Programming, yaitu yang akan menyusun instruksi bagi
komputer.
c) Perpustakaan file yaitu yang bertanggungjawab untuk
pemeliharaan suatu tempat yang terpisah, penyimpanan
perpustakaan, pengendalian files dan program-program
yang disimpan pada kartu, pita magnetik dan sebagainya.
4) Pengendalian data, yaitu mereka yang menyelenggarakan
suatu catatan dari semua pekerjaan dalam proses,
memonitor arus pekerjaan dari dalam dan melalui
departemen pengelolaan dan mendistribusikan output
sistem setelah selesai pengolahannya.
Sedangkan unsur-unsur pengolahan data elektronik menurut Hiro Tugiman
(2000: 22) dalam bukunya Pengantar Audit Sistem Informasi adalah : "Ada
lima unsur komputer yang biasa disebut sistem pengolahan data, manusia
(personil), prosedur, fasilitas (gedung / ruangan), piranti keras dan piranti
lunak."
Unsur manusia (personil), unsur piranti lunak dan unsur piranti keras telah
diuraikan di atas sedangkan untuk unsur prosedur-prosedur dan fasilitas, dapat
dijabarkan sebagai berikut:
a) Prosedur- prosedur dalam sistem pengolahan data elektronik berarti aturan-
aturan dan kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh manajemen untuk mengatur
operasi, termasuk cara-cara yang perlu dipakai oleh pemakai komputer dalam
berinteraksi dengan sistem tersebut. Cara dan ketentuan yang harus dipenuhi
oleh para personil pelaksanaan pengolahan data elektronik antara lain :
penyiapan
G

Pengertian auditing, audit adalah proses yang


dilakukan oleh seorang auditor dimana untuk
mendapatkan bukti yang akurat mengenai aktivitas
ekonomi suatu entitas, proses audit ini akan
dilakukan untuk menyetarakan derajat kewajaran
aktivitas ekonomi suatu entitas tersebut apakah telah
sesuai dengan yang telah ditetapkan dan melaporkan
hasilnya kepada para pihak yang berkepentingan.
 Auditing adalah pengumpulan dan nilai bukti
mengenai informasi untuk menentukan dan
melaporkan mengenai tingkat kesesuaian antara
informasi tersebut dengan ketentuan yang
ditetapkan.
 Auditing adalah suatu proses yang sistematis mengenai
perolehan dan penilaian bukti secara objective
berkenaan dengan pernyataan mengenai tindakan-
tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi dengan tujuan
untuk menentukan tingkat kesesuaian antara pernyataan
tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta
untuk mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-
pihak yang berkepentingan
Pengertian audit PDE adalah berbagai metode
yang digunakan oleh auditor-auditor yang terlatih
untuk memastikan kebenaran pengolahan data
dengan menggabungkan atau mengkombinasikan
pengendalian pengolahan data dan metode audit
akuntansi yang tradisional.
 Persamaan audit konvensional dengan audit PDE:
1. Definisi auditing
2. Auditornya
3. Jenis audit
4. Tujuan audit
5. Pernyataan atau opini auditor
6. Standar auditing
 Perbedaan audit konvensional dengan audit PDE:
1. Kesalahan secara berulang atau terus-menerus
2. Jejak audit (audit trail)
3. Sering tidak ada pemisahan tugas
4. Ketergantungan
5. Resiko yang dihadapi auditor makin besar
6. Manfaat penilaian intern
7. Cara yang dapat dilakukan oleh auditor dalam melakukan
audit
8. Pengetahuan yang diperlukan oleh auditor.
Jenis-jenis Audit
1. Audit Laporan Keuangan
Ada beberapa jenis audit, untuk Audit laporan keuangan
ini ketika perusahaan menyajikan sebuah laporan-
laporan dan auditor melakukan audit, maka proses audit
yang dilakukan oleh auditor tersebut adalah audit
laporan keuangan. Serta audit ini hasilnya akan
disampaikan kepada beberapa pihak seperti pemegang
saham dan kreditor.
2. Audit Kinerja
Ketika seorang auditor melakukan audit untuk
mengetahui efisiensi dan efektivitas suatu kegiatan
operasi perusahaan, maka proses audit yang dilakukan
oleh auditor tersebua adalah audit kinerja, audit ini
dilakukan bertujuan untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti-bukti yang ditemukan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh entitas.
 3. Audit Kepatuhan

Audit kepatuhan adalah audit yang dilakukan oleh


seorang auditor untuk melihat kegiatan operasi suatu
entitas apakah telah sesuai dengan ketetapan,
ketentuan, peraturan, persyaratan yang berlaku atau
telah disetujui, seperti perjanjian dengan kreditor ,
perundang-undangan disuatu negara.
 Jenis-jenis Auditor
Setelah diatas telah dijelaskan jenis-jenis audit, maka
sekarang kita akan membahas jenis-jenis auditor,
terdapat tiga jenis auditor, yaitu :
jenis auditor yang pertama adalah :
1. Auditor Internal
Auditor internal adalah auditor yang merupakan
pegawai dari suatu entitas (pegawai suatu perusahaan
atau organisasi), mereka dipekerjakan oleh sebuah
entitas.
 jenis auditor yang kedua adalah :
2. Auditor Independen
Auditor independen adalah auditor yang bekerja kepada kantor-kantor
akuntan publik. Sesuai dengan namanya, auditor independen harus
bersikap independen, tidak boleh dipengaruhi oleh pihak-pihak dari
klien.
jenis auditor yang ketiga adalah :
3. Auditor Pemerintah
Auditor pemerintah adalah auditor yang bekerja untuk pemerintah,
mereka melaksanakan tugas-tugas auditnya untuk membantu lembaga-
lembaga atau organisasi-organisasi pemerintah dalam kegiatan
operasinya dan kegiatan lain yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai