Anda di halaman 1dari 11

UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN

KARAKTER BERSAHABAT DAN PEDULI SOSIAL SISWA


SMA NEGERI 1 SALATIGA
TAHUN 2022

DISUSUN OLEH :
MUHAMAD ULIN NUHA
23010190385

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURURAN (FTIK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA
TAHUN 2022
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan karakter merupakan usaha yang disengaja untuk
mengajarkan peserta didik agar memahami, menjaga, dan berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai karakter mulia (Frye, 2002:2). Lebih jauh Lickona
(1991:51), menerangkan bahwa pendidikan karakter meliputi tiga unsur
pokok, yaitu mengetahui kebaikan (knowing the good), mencintai kebaikan
(desiring the good) dan melaksanakan kebaikan (doing the good).
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005 –
2025 (UU No. 17 Tahun 2007) dalam misi pembangunan poin pertama
disebutkan yakni untuk "Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral,
beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila". Tujuan
tersebut dapat dicapai dengan memperkuat jati diri dan karakter bangsa
melalui pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi yang bertaqwa,
mematuhi hukum, memelihara kerukunan internal serta kerukukan antar umat
beragama, melaksanakan interaksi antar budaya, mengembangkan modal
sosial, menerapkan nilai-nilai luhur budaya bangsa, dan memiliki rasa
bangga sebagai bangsa Indonesia dalam rangka memantapkan landasan
spiritual, moral, dan etika pembangunan bangsa.
Pendidikan karakter juga dijadikan sebagai tujuan pendidikan Indonesia
yang tercantum dalam UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 20 TAHUN 2003 yang dijelaskan dalam pasal 1 ayat 1 yang
berbunyi "mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara".
Kemendiknas dalam Buku Pedoman Pelaksnaan Pendidikan Karakter
(2011, 2) merinci bahwa ada 18 nilai pendidikan karakter yang bersumber
dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional, yaitu:
Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Mandiri,
Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air,
Menghargai Prestasi, Bersahabat/Komunikatif, Cinta Damai, Gemar
Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial, dan Tanggung Jawab.
Ramadhani (2014:30) menyakini bahwa pendidikan karakter erat
hubungannya dengan lingkungan pendidikan, hal ini sejalan dengan yang
dikatakan oleh Samani ( 2013:43) yang menjelaslan bahwa karakter manusia
yang menjadi nilai dasar pembentuk pribadi manusia tidak hanya dipengaruhi
oleh faktor hereditas, melainkan juga dipengaruhi oleh lingkungan dan
pendidikan.
Salah satu karakter yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan adalah
karakter bersahabat/komunikatif (Azizah, 2019:48). Menurut Kemendiknas
dalam Buku Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (2011, 57) Karakter
Bersahabat adalah tindakan yang memperlihatkan rasa senang, berbicara,
bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. Selain karakter
bersahabat/komunikatif, kepedulian sosial juga sangat dipengaruhi oleh
lingkungan utamanya lingkungan pendidikan.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 1
Salatiga, diketahui bahwa masih terdapat banyak masalah baik dalam proses
pembelajaran maupun di luar pembelajaran yang menunjukan bahwa karakter
bersahabat dan kepedulian sosial peserta didik masih rendah. Hal ini
ditunjukan dalam beberapa kasus diantaranya ketika guru membagi peserta
didik ke dalam beberapa kelompok untuk melaksanakan pembelajaran, masih
banyak peserta didik yang enggan berkelompok dengan beberapa peserta
didik tertentu dan memilih mengelompok sesuai keinginan mereka. Dalam
kasus yang lain, ketika diskusi kelompok berjalan, tak jarang terjadi
kesenjangan antar anggota, yang mana beberapa peserta didik kurang terlibat
secara aktif dalam kegiatan kelompok dan malah melakukan kegiatan lain, hal
ini tentu menunjukan rendahnya kepedulian sosial peserta didik, sebagaimana
yang disebutkan oleh Zuchdi (2011: 170) yang menjelaskan bahwa, peduli
sosial merupakan sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan
kepada masyarakat yang membutuhkan. Kepedulian sosial berangkat dari
kesadaran sosial dan rasa empati seseorang terhadap terhadap orang lain.
(Malik, 2008: 423).
Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran yang berfokus
pada pendidikan akhlak dan karakter sebagaimana yang disebutkan oleh
Ahmad D. Marimba dalam (Uman, 1998:5) bahwa, “Pendidikan Islam adalah
bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum gama Islam menuju
kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam”.
Menimbang hal tersebut sudah semestinya Pendidikan Agama Islam yang
dilaksanakan di sekolah menjadi tonggak utama dalam pengembangan
karakter peserta didik, dalam hal ini tidak terkecuali pendidikan karakter
bersahabat/komunikatif dan peduli sosial.
Salah satu unsur yang berperan sangat penting dalam pengembangan
akhlak dalam Pendidikan Agama Islam yakni Guru PAI itu sendiri. Sebagai
seorang guru yang mendidik kepribadian peserta didik tentu Guru PAI
memiliki porsi serta tanggungjawab yang lebih besar dalam mengembangkan
karakter peserta didik dengan membimbing dan menjadi tauladan yang baik.
Hal ini senada dengan yang dijelaskan oleh Nata (2003:292), bahwa
Pendidikan Agama Islam adalah upaya membimbing, mengarahkan, dan
membina peserta didik yang dilakukan secara sadar dan terencana agar
terbina suatu kepribadian yang utama sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam.
Setelah melakukan pengamatan di SMA Negeri 1 Salatiga, peneliti
melihat adanya indikasi yang baik dari cara guru PAI membimbing dan
mengajarkan karakter bersahabat dan kepedulian sosial terhadap peserta
didik. Guru PAI di SMA Negeri 1 Salatiga tidak hanya fokus mendidik di
dalam kegiatan pembelajaran akan tetapi juga sering berinteraksi dengan
peserta didik di luar pembelajaran baik interaksi yang terjadi spontan maupun
pembinaan dalam bentuk kegiatan keagamaan diluar jam pembelajaran
seperti pembiasaan kedisiplinan saat pelaksanaan sholat jum'at. Salah satu
guru PAI di SMA Negeri 1 Salatiga juga menunjukkan kepedulian yang
tinggi terhadap para peserta didik hal ini terlihat dari kebiasaannya yang
selalu menyambut peserta didik di depan pintu gerbang setiap pagi hari,
bahkan tak jarang juga guru tersebut ikut membantu menyebrangkan peserta
didik yang akan masuk sekolah. Beberapa indikasi tersebut menunjukan
bahwa kiat guru PAI di SMA Negeri 1 Salatiga dalam membangun peserta
didik yang bersahabat dan ber-kepedulian sosial sangat tinggi. Menimbang
fakta tersebut maka peneliti tertarik untuk mengajukan penelitian yang
berjudul “Upaya Guru Pai Dalam Mengembangkan Karakter Bersahabat Dan
Peduli Sosial Peserta didik SMA Negeri 1 Salatiga” ini.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana upaya guru PAI dalam meningkatkan karakter bersahabat
peserta didik SMA Negeri 1 Salatiga?
2. Bagaimana upaya guru PAI dalam meningkatkan karakter peduli sosial
peserta didik SMA Negeri 1 Salatiga?
3. Apa saja saja faktor pendukung dan penghambat dalam peningkatan
karakter bersahabat/komunikatif peserta didik SMA Negeri 1 Salatiga?
4. Apa saja saja faktor pendukung dan penghambat dalam peningkatan
karakter peduli sosial peserta didik SMA Negeri 1 Salatiga?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui upaya guru PAI dalam meningkatkan karakter
bersahabat peserta didik SMA Negeri 1 Salatiga.
2. Untuk mengetahui upaya guru PAI dalam meningkatkan karakter peduli
sosial peserta didik SMA Negeri 1 Salatiga.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam
peningkatan karakter bersahabat/komunikatif peserta didik SMA Negeri
1 Salatiga?
4. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam
peningkatan karakter peduli sosial peserta didik SMA Negeri 1 Salatiga?
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang ingn dicapai peneliti dalam penelitian tentang “Upaya
Guru Pai Dalam Mengembangkan Karakter Bersahabat Dan Peduli Sosial
Peserta didik SMA Negeri 1 Salatiga” ini diuraikan ke dalam dua bagian
yakni manfaat secara teoritis, dan manfa’at secara praktis.

1. Manfaat Teoritis
Dari karya yang akan dihasilkan dalam penelitian ini, peneliti
berharap karya tersebut nantinya dapat berkontribusi dalam
mengembangkan ilmu pendidikan dan dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan yang relevan bagi peneliti selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Manfaat penelitian tentang “Upaya Guru Pai Dalam Mengembangkan
Karakter Bersahabat Dan Peduli Sosial Peserta didik SMA Negeri 1
Salatiga” ini secara praktis dikelompokkan ke dalam empat bagian yakni,
a. Bagi Guru
1) Sebagai tambahan wawasan mengenai teori-teori pendidikan
karakter dalam melaksanakan pendidikan.
2) Temuan-temuan dalam penelitian ini diharapkan akan menjadi
bahan pertimbangan dan evaluasi dalam melaksanakan
pendidikan, utamanya dalam pendidikan karakter peserta didik.
b. Bagi Peserta didik
1) Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan dapat
meningkatkan kesadaran peserta didik akan pentingnya karakter
Bersahabat dan peduli sosial.
2) Dengan peningkatan karakter, akan menjadi salah satu faktor yang
akan meningkatkan hasil belajar peserta didik.
c. Bagi Sekolah
1) Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan sekolah agar
terus memperhatikan dan mendukung upaya pedidikan karakter
yang dilaksanakan oleh guru PAI maupun guru mata pelajaran
lainnya.
2) Dengan peningkatan karakter peserta didik yang bersahabat dan
peduli sosial tentu akan menjadi faktor peningkatan kualitas
sekolah.
d. Bagi Peneliti
1) Dengan penelitian ini diharapkan peneliti akan lebih memahami
bagaimana upaya guru dalam meningkatkan karakter peserta
didik, yang mana pengalaman tersebut akan sangat bermanfaat
dalam proses pembelajaran.
2) Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan akan menjadi
modal dalam melaksanakan penelitian selanjutnya.

E. KAJIAN PUSTAKA
Kajian Pustaka sangat diperlukan dalam penulisan skripsi. Kajian
Pustaka diperlukan untuk membandingkan hasil-hasil penelitian yang
didapat oleh peneliti terdahulu yang ada hubungannya dengan penelitian yang
akan dilakukan. Kajian Pustaka juga berguna untuk mempertajam analisis
dengan membandingkan konsep-konsep dalam buku-buku tersebut dengan
karya-karya lain serta data yang relevan dengan tema skripsi ini. Setelah
melakukan telaah terhadap beberapa hasil penelitian maka peneliti
menemukan beberapa penelitian yang berhubungan dengan tema yang akan
diusung dalam peneitian ini.
Penelitian yang pertama merupakan jurnal yang berjudul “Pendidikan
Karakter Menurut Kemendikbud (Telaah Pemikiran atas Kemendikbud) “
karya Achmad Dahlan Muchtar dan Aisyah Suryani. Penelitian ini
menggunakan metode kajian pustaka yakni dengan mengkaji literatur-literatur
tentang pendidikan karakter, terutama yang bersumber dari kemendikbud.
Hasil dala penelitian ini menyebutkan bahwa Pemerintah Indonesia telah
merumusan kebijakan dalam rangka pembangunan karakter bangsa dalam
Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa Tahun 2010-2025
ditegaskan bahwa karakter merupakan hasil keterpaduan empat bagian, yakni
olah hati, olah pikir, olah raga, serta olah rasa dan karsa. Olah hati berkaitan
dengan perasaan, sikap dan keyakinan/keimanan, olah pikirterkait dengan
proses nalar guna mencari dan menggunakan pengetahuan secara kritis,
kreatif, dan inovatif, olah raga berkenaan dengan proses persepsi, kesiapan,
peniruan, manipulasi, dan penciptaan aktivitas baru disertai sportivitas, serta
olah rasa dan karsa berhubungan dengan kemauan dan kreativitas yang
tecermin dalam kepedulian, pencitraan, dan penciptaan hal yang baru.
Pelaksanaan pendidikan karakter menurut Kemendikbud dalam
penelitian ini disebutkan menggunakan langkah yaitu, 1) Sosialisasi, 2)
Pengembangan Regulasi, 3) Pengembangak Kapasitas, 4) Implementasi dan
Kerja sama, serta 5) Monitoring dan evaluasi. Penelitian ini memiliki
kemiripan dengan tema yang akan dibahas oleh peneliti, yaitu membahas
pendidikan karakter yang telah dirumuskan oleh Kemendikbud, akan tetapi
jurnal ini masih membahas prespektif pendidikan karakter dengan kajian yang
luas, sehingga tidak bisa fokus ke dalam pembinaan salah satu karakter.
Penelitian yang ke dua Skripsi karya Nanang Kurnia yang berjudul
"Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membina Akhlak Peserta
didik Mts 49 Bolaaserae Kecamatan Belawa Kabupaten Wajo" . Penelitian ini
mengkaji bagaimana cara guru membina akhlak peserta didik yakni peserta
didik MTs 49 Bolaaserae. Penelitian ini mengkaji salah satu aspek pendidikan
yang sangat penting yaitu pendidikan karakter atau akhlak, yang mana
pendidikan karakter sudah menjadi misi utama dalam Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025 yang tertulis dalam UU
No. 17 Tahun 2007. Terdapat tiga fokus utama yang dibahas oleh Nanang
Kurnia dalam penelitiannya, yaitu: Peranan guru dalam membina akhlak
Peserta didik MTs 49 Bolaaserae, Strategi Guru dalam membina akhlak MTs
49 Bolaaserae, dan faktor penghambat dalam pembinaan akhlak peserta didik
MTs 49 Bolaaserae.
Dalam penelitian ini disebutkan bahwa guru yang paling berperan
dalam pembinaan akhlak di MTs 49 Bolaaserae adalah guru aqidah akhlak,
selain harus memberikan materi yang kompleks tentang akhlak guru aqudah
akhalak juga harus menerapkan seluruh ilmu yang ia ajarkan. Secara
keseluruhan strategi guru PAI dalam diantaranya pembiasaan mengucapkan
salam, berperilaku baik, bertutur kata lembut, kerapian dalam berpakaian,
disiplin belajar, dan menghormati guru dan sesama teman. Faktor
penghambat pembinaan karakter di MTs Bolaaserae yang ditemukan penulis
yakni pendidikan yang diberikan orang tua di rumah kurang maksimal dan
juga perhatian peserta didik terhadap pendidikan akhlak masih minim. Sedikit
berbeda dengan penelitian yang pertama skripsi karya Nanang Kurnia ini
menggunakan metode kualitatif yang sudah merinci kajiannya hanya sebatas
pada peran guru PAI dalam melaksanakan pembinaan akhlak siswa, namun
sepertihalnya penelitian yang pertama kajian dalam skripsi ini terlalu luas dan
tidak membatasi kajiannya ke dalam beberapa karakter yang perlu dibina
sehingga kurang dapat menyajikan hasil yang rinci terhadap suatu bentuk
karakter.
Dari telaah beberapa karya di atas, belum ada yang membahas tentang
“Upaya Guru Pai Dalam Mengembangkan Karakter Bersahabat Dan Peduli
Sosial bagi Peserta didik yang ada di SMA Negeri 1 Salatiga, oleh karena itu
peneliti berkesimpulan bahwasanya objek kajian penelitian ini belum pernah
duangkat sebelumnya sehingga peneliti tertarik untuk melaksanakan
penelitian berjudul “Upaya Guru Pai Dalam Mengembangkan Karakter
Bersahabat Dan Peduli Sosial Siswa SMA Negeri 1 Salatiga” ini.

F. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian
Berdasarkan tempatnya, jenis penelitian ini adalah penelitian
lapangan (field research). Sedangkan berdasarkan sifat dan analisis
datanya adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang tidak mengadakan perhitungan dengan angka-
angka, karena penelitian kualitatif adalah penelitian yang memberikan
gambaran tentang kondisi secara faktual dan sistematis mengenai faktor-
faktor, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang dimiliki untuk
melakukan akumulasi dasar-dasarnya saja (Lexy, 2007: 11). Metode
Kualitatif berusaha memahami fenomena dan interaksi yang terjadi di
dalam situasi tertentu menurut sudut pandang peneliti (Usman, 2008:78)
Jenis penelitian kualitatif yang dipakai adalah Pengamatan Alami
(Natural Observation). Pengamatan alami merupakan jenis penelitian
kualitatif dengan melakukan observasi menyeluruh pada sebuah latar
tertentu tanpa sedikitpun mengubahnya. Tujuan utamanya ialah untuk
mengamati dan memahami perilaku seseorang atau kelompok orang
dalam situasi tertentu tertentu (Abdussamad, 2021:93). Penelitian ini
dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peranan guru PAI dalam
mengembangkan karakter bersahabat dan peduli sosial terhadap peserta
didik SMA Negeri 1 Salatiga.

2. Lokasi dan Objek Penelitian


Adapun lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1
Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, sedangkan objek penelitian
ini adalah guru PAI dan peserta didik SMA Negeri 1 Salatiga.

G. DAFTAR PUSTAKA
Frye, Mike. (2002). Character Education: Informational Handbook and
Guide for Support and Implementational of The Student Citizen Act
of 2001. North Carolina: Public School of North Carolina.
Lickona, Thomas. (1991). Educating For Character : How Our School can
Teach Respect and Responbility. New York: Bantam Book.
Kemendiknas. (2011). Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter :
Berdasarkan Pengalaman di Satuan Pendidikan Rintisan. Jakarta:
Puskurbuk
Ramdhani M Ali. (2014). Lingkungan Pendidikan dalam Implementasi
Pendidikan Karakter. Jurnal Pendidikan Universitas Garut. 08(01).
Samani, M., & Hariyanto. (2013). Konsep dan Model Pendidikan Karakter.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Azizah Hanum, Ayu Meilinda. Studi Karakterisasi Bersahabat/Komunikatif
Pada Peserta didik SMPN 18 Kota Jambi. Jurnal Publikasi
Pendidikan. Volume 9 Nomor 2, Juni 2019.
Zuchdi, Darmiyati. (2011). Pendidikan Karakter dalam Prespektif Teori dan
Praktek. Yogyakarta: UNY Press.
Malik, Hera Lestari, Agus Taufik & Puji Lestari Prianti. (2008). Pendidikan
Anak SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Uman, Cholil. (1998). Ikhtisar Ilmu Pendidikan Islam. Surabaya: Duta
Aksara
Nata, Abdudin. (1997). Filsafat Pendidikan Islami. Jakarta: Logos Wacana
Ilmu.
Lexy, J Moeong. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif (cet, ke-2)
Bandung: PT. Rosdakarya.
Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. (2008). Metode
Penelitian Sosial. Ed. 2(cet, ke-1). Jakarta: Bumi Aksara.
Abdussamad, Zuhri. (2021). Metode Penelitian Kualitatif. Makassar:
CV. syakir Media Press.

Anda mungkin juga menyukai